Semua Bab Suamiku yang Perkasa: Bab 5831 - Bab 5840

"Kakak .…" Loona memegangi wajahnya dan menatap Tyson dengan tidak percaya. "Kenapa kamu memukulku?" Wajahnya menunjukkan rasa kesal dan marah.Mereka memiliki hubungan yang baik karena orang tua mereka meninggal lebih awal, dan Tyson selalu merawat saudara perempuannya.Bagi Loona, apa pun kesalahan yang pernah dia buat sebelumnya, kakaknya akan sangat toleran terhadapnya dan tidak pernah membentaknya. Namun, hari ini dia memukulnya karena Permaisuri.Merasakan keluhan sang adik, Tyson menarik napas dalam-dalam. Dia tidak tega melakukannya, tetapi tetap berkata dengan dingin, "Sudah kubilang, jangan ceritakan apa yang baru saja kita katakan kepada orang lain. Kalau tidak, malapetaka akan menimpa keluarga kita."Sambil berkata demikian, Tyson melambaikan tangannya dengan lesu. "Baiklah, sekarang kamu boleh keluar dan memikirkannya sendiri."‘Dia tidak pernah mengalami kemunduran sejak masih kecil, dan dia tidak punya banyak pengalaman. Aku berharap mulai malam ini, dia akan menjad

Nyonya Kedua tidak pernah bertanya tentang masalah Tyson, tetapi dia tahu bahwa Tyson sedang sibuk dengan urusan resmi. Ketika Darryl tidak mengatakan sepatah kata pun, dia mengira Tyson sedang diganggu oleh masalahnya.'Eh .…'Mendengar itu, Darryl merasa tidak berdaya.Dia tidak berani mengatakan sepatah kata pun karena dia bukan Tyson. Dia ingin mendorong Nyonya Kedua dengan kuat dan berlari keluar, tetapi dia menahan diri.‘Jika aku melakukan itu, orang ini akan menyadari bahwa aku bukanlah Jenderal Agung. Lalu, dia akan berteriak memanggil pasukan penunggang di luar, dan identitasku akan terungkap.’'Tapi, aku juga tidak bisa tinggal di sini .…'"Jenderal!" Saat Darryl sedang khawatir tentang apa yang harus dilakukan, Nyonya Kedua sudah mendudukkannya di samping tempat tidur dan menempelkan pipinya ke pipinya. "Apakah kamu diam saja karena lelah? 2 hari yang lalu, aku meminta seseorang untuk membawakan obat dari Sembilan Daratan. Obat itu digunakan untuk menyesuaikan suasana

Di kamar mandi, Loona tidak menyalakan lampu karena takut kedua kroninya akan kembali. Jadi, dia menyalakan shower dan mulai mandi.Meskipun Suku Raksasa tertinggal dalam hal teknologi, mereka telah berdagang dengan Sembilan Daratan dalam beberapa tahun terakhir dan telah memperkenalkan banyak teknologi. Kediaman Jenderal Agung dilengkapi secara khusus dengan berbagai peralatan elektronik.Sebenarnya, dalam situasi normal, Loona tidak akan bersikap begitu santai. Lagi pula, mandi dengan seorang pria di luar ruangan itu agak tidak senonoh."Tapi, malam ini situasi yang istimewa, dan pria itu adalah saudaraku. Jadi, aku baik-baik saja dengan itu."'Yang lebih penting, saudaraku masih pingsan, dan aku tidak takut terlihat.'Dengan suara air, Darryl yang berada di luar pun perlahan terbangun.'Sial, apa yang terjadi di sini?'Saat membuka mata, Darryl hanya bisa merasakan sakit kepala yang luar biasa. ‘Sial, wanita itu benar-benar kejam.' Karena pencahayaan yang redup, hingga sa

'Sialan .…'"Memang benar dia wanita dari Suku Raksasa. Ini terlalu mengerikan."Darryl terkejut saat Loona menyerangnya. Dia lalu berlari ke samping dan menghindari bilah pedang itu. "Aku hanya melihatmu dan tidak melakukan apa pun padamu. Apakah itu pantas bagimu untuk melakukan ini?”"Lagi pula, kamu-lah yang mengira aku sebagai saudaramu, dan kamu-lah yang pergi mandi. Aku tidak memaksamu untuk melakukannya. Bagaimana itu bisa menjadi salahku?"Loona terdiam, dan jauh di lubuk hatinya, dia menjadi semakin marah."Aku tidak peduli. Kau melihat tubuhku, dan sekarang aku akan membunuhmu." Ucap Loona dingin sambil mengayunkan pedang yang dipegangnya erat-erat ke arah Darryl.Tentu saja, Darryl tidak akan membiarkan dirinya terbunuh, jadi dia bersembunyi di sekitar meja di sekitarnya.Loona terus mengejarnya.Keduanya saling kejar-kejaran di sekitar meja selama beberapa saat. Jika ada orang lain yang berdiri di sekitar, tidak memahami situasi, mereka akan mengira mereka saling m

Pangeran Auten mengusap pelipisnya dan berkata, "Tentu saja, kita bisa menggunakan Permaisuri untuk memikat Darryl .…"“Jenderal!” Ketika Pangeran Auten sedang berbicara, dua orang pria menerobos masuk sambil berkeringat deras.Mereka adalah dua kroni Tyson.Wajah Tyson berubah, dan dia berteriak dengan marah, "Tidakkah kau tahu bahwa kau harus memberi tahu kehadiranmu sebelum masuk? Kasar sekali!"Kedua kroni itu segera berlutut di lantai dengan wajah ketakutan."Jenderal Agung, mohon maafkan kami.""Ada sesuatu yang perlu kami laporkan kepada Jenderal."Suara mereka bergetar saat berbicara. Tyson dikenal sebagai orang yang tegas, dan siapa pun yang menyinggung perasaannya akan menanggung akibatnya.Tyson menarik napas dalam-dalam dan tidak melampiaskan amarahnya karena Pangeran Auten ada di dekatnya. Dia menahan amarahnya dan berteriak marah, "Ada apa? Katakan padaku."Salah satu kroninya berkeringat deras dan menundukkan kepalanya. "Jenderal, nona ... nona kabur!"'Apa?'