Semua Bab Modern maid: Bab 11 - Bab 20
52 Bab
11.
"Woiii!""Astaga!" kaget Mila reflek menyentuh dadanya saat di kejutkan dengan suara jeritan Liam.Liam nyengir, "sorry, aku tidak bermaksud mengejutkanmu.""Apa yang tengah kamu lihat?" tanya Liam seraya matanya mengikuti arah pandangan mata Mila."Dia tidak memakannya, bahkan tidak menyentuhnya sama sekali." ucap Mila sedih.Leon terhenyak dan mengangguk, "tadi malam dia bahkan mengusirku.""Tuan Leon juga tidak meninggalkan pesan di secarik kertas seperti biasanya.""Apa?""Disini!" Mila menunjuk pintu kulkas, "biasanya Tuan Leon selalu meninggalkan pesan di secarik kertas yang sengaja ia tempelkan disini seperti biasanya.""Oh ya? Kenapa bisa begitu?"Mila menoleh dan menatap tajam Liam. "Uhm, m-maksudku kenapa Leon tega tidak memakan makan malamnya yang sudah kamu buat susah payah? Dan kenapa juga Leon
Baca selengkapnya
12.
Tuan kenapa makan malamnya tidak di makan? Dan kenapa juga Tuan tidak menitipkan pesan di secarik kertas seperti biasa?Upss, maafkan saya Tuan kalau sudah lancang bertanya seperti itu. Mila.Dahi Leon mengernyit bingung setelah selesai membaca pesan di secarik kertas yang di tulis Mila. Kenapa bisa Mila bertanya demikian? Padahal ia sudah menuliskan pesan menjelaskan semuanya di secarik kertas lalu menempelkannya di depan pintu kulkas seperti biasa.Tapi, kenapa Mila bertanya seperti ini? Rasanya tidak mungkin jika kertas itu hilang begitu saja. Atau mungkin Leon tidak kuat menempelkannya di pintu kulkas?Atau bisa saja ada seseorang yang usil mengambil kertas itu sengaja membuat ia dan Mila salah paham? Tapi, siapa orang itu?Klek."Hei, kenapa pintunya tidak di kunci?" tanya Liam setelah masuk ke
Baca selengkapnya
13.
Mila, kamu pilih saya atau Liam?Leon. "Hah?" Mila terlonjak kaget saat membaca pesan di secarik kertas yang Leon tinggalkan seperti biasanya."Apa maksudnya?" pikir Mila bertanya-tanya. Tentu saja ia kebingungan dengan arti dari pesan yang Leon sampaikan ini."Apa yang kamu pikirkan?""Aaa!" Mila terlonjak kaget begitu ia menolehkan kepalanya ke samping dan menemukan wajah Liam yang sangat dekat dengan wajahnya."Sejak kapan Tuan datang?" tanya Mila seraya menyembunyikan secarik kertas yang di pegangnya tadi. Dan bergerak menjauh dari Liam."Tidak lama setelah kamu sampai disini, aku bahkan menyapamu tapi kamu tidak menggubrisku.""Mungkin aku tidak dengar. Aku juga tidak melihatmu tadi," tukas Mila gugup.Mata Liam mengamati gerak-gerik Mila, "apa itu?""Apanya?""Apa yang sedang
Baca selengkapnya
14.
Tuan, saya tidak mengerti dengan maksud dari isi note anda. Tentang memilih antara Tuan Leon dan Tuan Liam, maksudnya apa ya?Dan, oh ya Tuan. Saya kurang setuju dengan yang Tuan bilang kalau Tuan Liam mengidap penyakit kejiwaan.Padahal kan Tuan Liam adalah orang yang asyik, lucu dan juga seru. Beberapa kali kami mengobrol nyambung. Pokoknya Tuan Liam jauh dari kata 'gila'.Uhm, apalah soal itu Tuan Leon membohongi saya? Maaf jika saya lancang Tuan. Mila.Leon meremas secarik kertas dari Mila. Ia kesal, tentu saja. Sebab gadis itu ternyata menyukai Liam.Huh, lucu sekali!Pembantu barunya ini kepincut akan sosok sepupunya yang tengil itu. Lihatlah, apa menariknya coba si Liam?Oh Leon, tentu saja menarik sebab tak ada saingannya. Dan lucunya kau juga ingin Mila si pembantu ba
Baca selengkapnya
15.
Mila tampak gerogi saat Liam sesekali melirik ke arahnya lalu kembali lagi fokus pada kemudi, terus begitu hingga membuat Mila merona malu."Kita mau kemana, Tuan?" tanya Mila mengalihkan perasaan aneh tak menentu yang tengah melandanya.Berduaan dengan Liam seperti sekarang ini membuat jantungnya berdegup kencang tak karuan."Nanti kamu juga akan tau kalau udah sampai." sahut Liam tersenyum dan sekilas sekali lagi menatap Mila."Dan ya, aku lupa bilang sesuatu." kata Liam kembali menoleh sekilas."Apa Tuan?""Kalau kamu malam ini terlihat sangat cantik sekali." puji Liam tulus.Sontak hal itu membuat pipi Mila bersemu merah. "Aduh, Tuan bisa aja bohongnya.""Eh, enggak bohong kok. Aku serius, sumpah!""Gak usah bawa-bawa sumpah segala deh Tuan Liam.""Loh, memang aku ngomong yang sebenarnya kok. Kalau kamu malam in
Baca selengkapnya
16.
Selesai makan keduanya tak langsung pulang, melainkan pergi ke tempat lainnya untuk menghabiskan malam minggu ini.Liam dan Mila benar-benar menikmati waktu kebersamaan mereka. Kadang mereka tersenyum geli, tertawa lucu sampai ngakak. Ada saja bahan obrolan yang mereka bicarakan hingga membuat keduanya semakin nyambung.Saat ini Mila tengah berdiri di tepi jalan sembari menunggu Liam yang sedang mengambil mobilnya di parkiran.Dari kejauhan tampak seorang pria memakai topi putih yang seperti sengaja menutupi setengah wajahnya. Pria itu melangkah mendekat Mila sembari matanya mengawasi segala arah dengan gerak-gerik gelisah."Aaa! Tolong, jambret!" jerit Mila histeris saat dengan tiba-tibanya seseorang merampas tasnya.Mila syok dan lantas berteriak, beberapa orang tampak tengah mengejar si jambret bertopi putih itu yang terus berlari kencang.Di tengah kepanikan si jambret yang
Baca selengkapnya
17.
Liam berdecak kesal dan menggeleng tak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini."What's happened?" tanya Liam heran.Merasa tak mendapat jawaban dari orang tersebut, Liam kembali bertanya. "Hei, apa yang sedang kau lakukan disini?"Leon dengan wajah babak belurnya tertawa ngakak, seakan yang terjadi padanya beberapa saat lalu adalah hal yang sangat lucu. Dan tentu saja hal itu sukses semakin membuat Liam keheranan.Fix, sepupunya sudah gila!"Ayo bangun," titah Liam sembari membantu tubuh Leon untuk berdiri dari posisinya yang kini duduk di tanah.Sungguh memprihatinkan. batin Liam."Aku bertemu dengan gadis gila."Apa? Gadis gila? Hmm, kau yang gila lagi suara batin Liam memberontak."Gadis gila, apa maksudnya?" tanya Liam ikut duduk di tanah disamping Leon yang juga tak kunjung beranjak ber
Baca selengkapnya
18.
Mila pulang lebih cepat atas perintah Leon yang di sampaikan melalui Nyonya Kartika. Setelah masak untuk makan siang Mila langsung di perbolehkan pulang.Mila pulang dengan langkah lemas dan sempat-sempatnya menoleh sekali lagi melihat rumah milik sang tuan majikan. Dalam hatinya Mila berdoa untuk kesembuhan Leon, walau tidak pernah saling bertatap muka tetapi Mila mendoakan agar pria itu sembuh.Setelahnya Mila tidak melirik lagi dan lekas pergi meninggalkan rumah besar nan mewah itu. Leon yang berada di kamarnya mengintip dari balik jendela memperhatikan punggung Mila yang semakin jauh dan keluar dari pintu pagar rumahnya yang dibukakan pak Agus.Leon menghela nafas, ia sebenarnya juga penasaran pada wajah pembantu barunya itu hingga bisa menggaet sepupu sengkleknya.Apa yang membuat Liam hingga sampai bisa jatuh cinta pada sosok Mila. Apa hebatnya gadis dari kalangan miskin seperti Mila? batin Leon
Baca selengkapnya
19.
"T-tuan Liam...?""Ssstt!" ucap Liam memberi isyarat pada Mila untuk diam. "Aku merindukanmu, Mila." ungkap Liam mantap tanpa keraguan. Dan tak melihat perubahan ekspresi Mila yang menganga kaget luar biasa.Liam tersenyum geli dan mengabaikan tubuh Mila yang menegang kaku sedari ia memeluk tubuhnya. Dan hanya suasana hening yang menyelimuti mereka, Liam yang menikmati momen memeluk tubuh Mila seperti ini. Liam senang, tentu saja. Sebab perasaan rindunya sudah terobati dan kini bunga-bunga tampak bermekaran indah ikut larut dalam kebahagiaan yang Liam rasakan. Mila yang tak bisa berkata-kata akhirnya mencoba mengeluarkan kata-kata dan berusaha melepaskan pelukan Liam yang semakin erat."T-tuan," ucap Mila mencoba untuk memanggil nama Liam yang seakan tuli tak mendengarkan panggilannya.Mila pun tak menyerah dan kembali mencoba memanggil Liam. Syukurlah akhirnya Liam mendengarkan dan melepaskan pelukannya di tubu
Baca selengkapnya
20.
Beberapa hari kemudian Leon sudah kembali bekerja seperti biasa. Dan itu berlaku untuk Mila yang juga kembali bekerja seperti semula. Yaitu membersihkan seluruh penjuru rumah, termasuk kamar Leon yang beberapa hari lalu tak di perbolehkan untuk di bersihkan.Hari ini Mila datang lebih awal dari jam kerja yang seperti biasanya. Entah kenapa dia ingin lebih awal datang dan syukurlah Leon sudah pergi bekerja. Semalam ia sudah di beritahu oleh nyonya Kartika kalau Leon sudah sembuh dan mulai kembali bekerja seperti biasa.Jadi wajar jika saat membuka pintu rumah itu Mila sudah tak kaget lagi saat tak menemukan ibu dan anak itu tidak ada disana.Mila memukai aktivitasnya seperti biasa. Saat masuk ke kamar Leon dan mulai membersihkan tak ketinggalan juga kamar mandi besar nan mewah di kamar itu.Mila menatap setiap inci kamar mandi itu yang jauh sangat lebat besar dari ukuran kamarnya. Setiap masuk sini Mila selalu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status