All Chapters of The UnMarried Husband: Chapter 51 - Chapter 60
73 Chapters
49. Little Party for Daddy
Happy Reading and enjoy.   Chapter 49   Little Party for Daddy   Marcus memasuki sebuah toko anggur yang cukup ternama, ia tersenyum kepada seorang pegawai toko yang menyambut kedatangannya dengan senyum ramah.   "Ada yang bisa kubantu, Tuan?" sapa pegawai itu.    "Aku mencari beberapa botol anggur," sahut Marcus.    Pegawai itu mengangguk. "Boleh aku tahu untuk perayaan apa anggur yang kau cari? Mungkin aku bisa memberikan saran."    Marcus tidak memerlukan anggur mahal seperti ROMANEE-CONTI atau anggur tua berumur 100 tahun yang dipajang Rain di ruang koleksinya.    "Bukan perayaan besar, hanya makan malam keluarga," jawab Marcus.    "Oh, menarik sekali." Pegawai itu membawa Marcus melewati beberapa orang sedang melihat-lihat pajangan anggur yang tersusun di rak. "Mungki
Read more
50. Rainbow
Happy reading and enjoy!   Chapter 50   Rainbow     'Welcome, Papa.'   Rain tertawa pelan membaca spanduk yang dibentangkan di ruang utama tempat tinggalnya. Rain mengira beberapa orang pelayan di rumahnya akan berdiri berjejer dengan rapi kemudian mengucapkan 'selamat datang' untuknya. Tetapi, sungguh di luar pemikirannya karena spanduk yang dibentangkan dan petasan kertas juga beberapa balon di samping spanduk, lebih cocok berada di ulang tahun Iry. Bukan untuk menyambut kepulangannya.    "Jadi, ini yang disebut pesta kecil?" tanyanya kepada Cloudy. Terdengar sinis, meski tidak terlalu.   Cloudy mengambil satu sebuah petasan kertas dan menembakkannya ke arah Rain, membuat potongan-potongan kertas seketika menghujani kepala pria itu. "Selamat datang," serunya.   Marcus terkekeh seraya mendekati Rain dan mengalungkan bun
Read more
51. I'll Make You....
Happy Reading and Enjoy! Chapter 51  I'll Make You..... "Apa yang kau bicarakan dengan Marcus tadi?" tanya Rain saat Cloudy baru saja beberapa detik masuk ke dalam bathtub dan mereka duduk dengan posisi berhadapan. Tentang steak yang tidak akan bisa dipotong oleh Rain. Tentu saja Cloudy masih mengingatnya. "Dia bertanya tentang keadaan tanganmu," jawab Cloudy seraya menyerok air menggunakan tangannya dan membiarkan air itu mengalir kembali ke tempat semula melalui sela-sela jarinya. Rain mengangkat salah satu kakinya yang memiliki luka, dan menyadarkan di tepi bathub. "Seharusnya Marcus bertanya padaku," ujarnya seraya diam-diam melirik payudara Cloudy yang terendam dalam air, tetapi masih dengan jelas dapat ia saksikan.  Terlihat kencang, menggiurkan, dan pastinya jika diremas memiliki tekstur yang lembut dan kenyal.  Sial
Read more
52. Midnight Work
Hola, pembaca yang manis!   Happy reading and enjoy!   Chapter 52   Midnight Work     Satu jam setelah makan malam usai, Cloudy mengangkat Iry dari tempat tidurnya kemudian berjalan menuju ruang kerja pribadi Rian. Ia mengamati pintu ruangan itu, tertuju pada selotnya yang dilengkapi dengan kode keamanan dan bertuliskan 'Énas'. Ia belum pernah melihat merek itu selama ini—atau mungkin dirinya yang terlalu kuno.   Cloudy berdiri di depan pintu ruang kerja pribadi Rain, memantapkan diri untuk mengetuknya sementara di gendongannya terdapat Iry. Putrinya terlihat sangat sehat, montok, dan menggemaskan, sayangnya orang tuanya tidak dapat datang ke tempat tinggalnya karena mereka memiliki acara yang lebih penting. Tetapi, bukan berarti bertemu Iry tidak penting, mereka meminta maaf karena tidak dapat datang dan berjanji akan menemui Iry secepatnya.   
Read more
53. Don't Do That
Hola, pembaca yang manis! Happy reading and enjoy!   Chapter 53   Don't Do That!    Cloudy membuka matanya dengan enggan saat merasakan Rain bergeming. Ia melakukannya dengan sekuat tenaga karena kelopak matanya seolah diberati dengan beberapa ekor gajah. Mereka baru selesai membaca dokumen pada pukul tiga dini hari dan Cloudy cukup telah lama tidak tidur selarut itu hingga pagi itu membuka mata seolah menjadi siksaan.   "Pukul berapa ini?" tanya Cloudy dengan suara serak.   "Belum pukul tujuh dan kau bisa tidur beberapa jam lagi," ujar Rain.    Cloudy mengerang pelan. "Pukul berapa pertemuanmu?"    "Pukul sembilan."    Cloudy kembali memejamkan matanya dan merapatkan tubuhnya kepada Rain. "Beri aku waktu lima menit lagi."    "Aku bisa mengurus diriku sendiri." Nam
Read more
54. Jealous of Elise
Hola, pembaca yang manis! Happy reading and enjoy!   Chapter 54   Jealous of Elise   Mobil melaju dengan kecepatan sedang melintasi jalanan di Manhattan. Gustav yang mengemudikan mobil, sesekali melirik melalui kaca spion. Di bangku belakang, Rain mencumbui bibir Cloudy seolah dunia akan berakhir jika ia membebaskan bibir Cloudy meskipun hanya sesaat. Pria itu tampaknya juga tidak memberikan kesempatan barang satu detik untuk Cloudy menghirup udara.   Gustav tersenyum, ia memperlambat laju mobil agar Rain dapat berlama-lama bersenang-senang. Banyak wanita yang pernah duduk di bangku belakang bersama bosnya, tetapi untuk pertama kali Gustav menyaksikan Rain mencumbui wanitanya, bahkan dengan bersemangat hingga sepertinya Rain juga telah melupakan jika sebenarnya ia telah terlambat menghadiri pertemuan.      Gustav bahkan harus berdehem setelah menginjak r
Read more
55. Jealous and Braves
Hola, pembaca yang manis! Happy reading and enjoy!   Chapter 55   Jealous and Braves   Rain dapat melihat rona merah di pipi Cloudy, tetapi ia yakin jika caranya membujuk Cloudy agar tidak membuntutinya ke ruang pertemuan belum berhasil meski telah berusaha bermulut manis yang sangat bertentangan dengan dirinya selama ini.   "Kalau dia tidak ada apa-apanya, kenapa kau tidak mengizinkan aku ikut denganmu ke ruang pertemuan?"   Dugaannya memang tidak salah dan Rain tersenyum. "Aku tidak pernah mencampurkan urusan pribadi dengan pekerjaan. Kuharap kau mengerti."    "Aku hanya ingin orang-orang tahu kalau kita pasangan," ucap Cloudy.     "Jadilah patuh, minta sekretarisku menyimpan makanan apa saja yang kau inginkan atau kau bisa memintanya berkeliling melihat-lihat kantor ini."    "Aku sedang
Read more
56. Stay with Me
Hola, pembaca yang manis! Happy reading and enjoy!     Chapter 56   Stay with Me   Cloudy berpaling ke arah Rain. "Wanita?"    "Jangan khawatir, wanita itu bisa dibilang... sudah Nenek-nenek," pungkas Robert seraya menaikkan kedua alisnya dan tersenyum jail kepada Cloudy.   "Katakan aku tidak bisa ditemui," ucap Rain.   "Dan kujamin dia akan datang lagi besok," sahut Robert dengan nada datar.   "Biarkan saja. Nanti juga dia bosan dan tidak akan datang lagi," ujar Rain dengan acuh.   "Pasti ada sesuatu yang sangat penting." Cloudy menatap Rain dengan alis yang berkerut.    "Aku yakin tidak." Rain meraih telapak tangan Cloudy, "ayo, dapatkan burger-mu," lanjutnya dengan nada yang mendadak hangat.   Cloudy menggelengkan kepalanya. "Tidak. Temui wani
Read more
57. Teaching Her Mother in Law
Hola, pembaca yang manis! Happy reading and enjoy!     Chapter 57   Teaching Her Mother in Law   Lima belas menit kemudian, Anita berada di ruang kerja Rain. Keduanya duduk berhadapan dan Cloudy duduk di samping kiri Rain.    Cloudy dapat merasakan ketegangan yang menyelubungi keduanya, terutama ketegangan dalam diri Rain. Meskipun hanya sekilas melirik ke arah Rain, ia dapat menyaksikan rahang Rain yang kencang.    Cloudy diam-diam menelan ludah, di dalam benaknya membayangkan seperti apa Rain dan Ryan kecil tumbuh tanpa kasih sayang ibu. Di saat salju turun dan menutupi seluruh bangunan di New York, tidak ada yang memeluk mereka. Tidak ada obrolan atau sekedar guyonan ringan di balik selimut seraya memandang salju dari jendela kamar mereka, juga tidak ada kado natal dari ibu mereka.    Kemudian tidak ada seorang ibu yang
Read more
58. A Whole of the World
Hola, pembaca yang manis! Happy reading and enjoy!     Chapter 58   A Whole of the World   Rain menghela napas lega begitu punggung ibunya menghilang di balik pintu kemudian berjalan mendekati meja kerjanya dan menyandarkan bokongnya pada tepi meja. "Ayo, kita pergi ke restoran cepat saji," ucapnya kepada Cloudy yang masih duduk di tempat semula.   "Tapi, berkas itu...." Cloudy melirik berkas yang teronggok di atas meja. Masih di tempat semula saat ia mengambil dari tangan Rain.   "Biarkan saja, Robert akan mengurusnya." Lagi pula dengan keadaan penglihatannya yang masih kurang sempurna, ia tidak bisa terburu-buru untuk membaca berkas itu.    Cloudy mengangguk pelan dan meninggalkan sofa dan berjalan mendekati Rain kemudian dengan lembut menyapukan tangannya di bahu Rain. "Maaf, Rain. Tadi aku mengacaukan pertemuanmu dengan ibumu," u
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status