Dita mengembuskan napas perlahan, melirik ke luar jendela.“Jadi, mau katakana yang sebenarnya atau tidak?” desakku.    Untuk sesaat, Dita tidak menjawab namun akhirnya dia menunduk, memainkan jarinya di atas meja.“Aku …-,” Dita bergetar. Gugupnya merambat ke tangan.“Katakanlah!” Aku menggenggam tangan Dita, mencoba mengurangi rasa gugupnya sambil tersenyum.“Katakan yang sebenarnya, Dit,” pintaku halus.“Aku yakin kamu tahu kebenarannya. Kalau kamu  benar-benar peduli dengan Yus, katakan yang sebenarnya. Dengan begitu, kita mungkin bisa cari solusinya sama-sama untuk membebaskan Yus.” Tangan Dita kugenggam lebih erat, meyakinkannya akan hal ini.“Sungguh?” ucapnya lirih. Mata yang mulai menyembulkan titik air itu memandangku lekat-lekat.   Aku mengangguk, memasang raut semeyakinkan mungkin.   Menga
 Terakhir Diperbarui : 2021-10-30
Terakhir Diperbarui : 2021-10-30