Semua Bab My Sexy Boss: Bab 21 - Bab 30
80 Bab
Bab 17 Rayuan kecantikan (1)
Ketika Andri Chen dan Rossa Du berjalan keluar dari restoran, itu sudah jam 3 sore, matahari bersinar secara diagonal di wajah mereka. Namum, karna telah sampai ke akhir musim gugur matahari telah kehilangan panas seperti musim panas. Sebaliknya sangat hangat di wajah mereka, yang membuat orang merasa mengantuk. Rossa berdiri di jalan di samping restoran dan melihat jam tangannya yang indah di pergelangan tangannya. Itu adalah merk Swiss Divos. Tali jamnya berwarna merah kemerahan. Itu sangat indah dan cocok untuk Rossa di tangannya. Harga juga tidak murah. Harga pasar sekitar 10.000 RMB. Andri tidak tahu bagaimana dia tahu informasi ini, tetapi ketika ia melihat jam tangan ini, pikirannya secara otomatis muncul. Setelah melihat jam tangannya, Rossa mengangkat kepalanya dan terbiasa menarik sehelai rambut di belakang telinganya. Meskipun hanya tindakan sederhana, itu sangat menarik. “Andri, maa
Baca selengkapnya
Bab 17 Rayuan Kecantikan (2)
 Rossa tersenyum tak berdaya, “apa yang bisa aku lakukan? Ini satu-satunya cara untuk bekerja untuk orang lain.”   Rossa melihat keringat jatuh dari dahi Andri dan mengeluarkan tisu dari tas tangannya. Dia berkata dengan sedih “pasti sangat berat! Sini, aku akan menghapus keringatmu.”   Sebelum Andri bisa merespon, Rossa membungkuk dan lembut menyeka tisu di dahinya. Setiap gerakan itu sangat lembut.   Sebagai Andri berdiri di bawah tangga stasiun, R                ossa berdiri di tangga, sama jauh lebih tinggi dari pada Andri. Ketika dia menyeka keringat dengan tisu, dua senjata besar dan tegak datang ke arah Andri dan hanya berjarak satu langkah dari mulutnya.   Dada yang terbuka di depan mata Andri, membuatnya tidak dapat untuk menahan melompat keatasnya.   Untungnya, Rossa menyeka keringat dari da
Baca selengkapnya
Bab 18 Permainan Menegangkan (1)
Terus terang, lekuk tubuh Rossa sangat mempesona, Andri hanya bisa melirik bagian tertentu, langsung berdiri, tidak sabar untuk segera bergegas ke kamar, meletakkan Rossa di bawah tubuhnya, menyiksanya ribuan kali.   Tapi alasan memberi tahu Andri, wanita cantik, tapi seringkali wanita cantik bagaikan mawar yang berduri, jika di perlakukan dengan tidak baik, maka tangan akan terluka dan akan muncul penyesalan.   Memikirkan hal ini, Andri mencoba menahan diri dan mengalihkan pandangannya dari kamar tidur ke TV di ruang tamu.   Dia menyalakan TV dengan remote, hanya acara yang emotional yang di mainkan di layar TV. Napas yang berat dari seorang pria dan suara terengah-engah dari perempuan, membuat Andri sedikit tidak bisa menahan diri.   Tiba-tiba, ia dengan cepat mengganti saluran TV, stasiun TV lain sedang menayangkan film perang. Satu per satu, penjajah-penjajah itu di bantai secara tragis oleh tent
Baca selengkapnya
Bab 18 Permainan Menegangkan (2)
Andri kembali melirik kebelakang dan berkata dengan jujur “Cantik”   “Benarkah?” Tanya Rossa tidak percaya.   Andri mengangguk lagi dan berkata “Sungguh.”   Setelah mendengar ini, Rossa bahkan lebih tersenyum dan berkata, “aku percaya kau mengatakan yang sebenarnya.”   Andri menyadari bahwa Rossa menyukai rok yang indah. Tentu saja, pakaian yang indah paling cocok untuknya. Namun, dia berbeda dari Yuni Lin. Yuni Lin lebih elegan dan lebih sesuai dengan tempramennya yang elegan.   Melihat Rossa yang mempesona, Andri tidak mengerti, dia terlihat sangat cantik, bagaimana mungkin dia tidak punya pacar.   Jadi, dia bertanya “mengapa kamu tidak menyinggung tentang pacar ?”   Rossa tersenyum dan berkata “kamu kira berbicara tentang pacar sama seperti membeli barang. Ingin membahas langsung bisa dibahas.”   Andri menebak “kam
Baca selengkapnya
Bab 19 Pesta Reuni (1)
Andri merasa nyaman berbaring di ranjang besar lembut Rossa. Dia memikirkan gerakan apa yang akan dilakukan ke Rossa, dia sudah mengaturnya.   Dia menunggu beberapa menit di kamar, Rossa juga belum muncul, Hatiku bertanya-tanya, apa yang wanita itu lakukan?   Baru saja memikirkan hal ini, sosok Rossa tiba-tiba muncul di pintu kamar tepat pada waktunya, dan berkata dengan wajah gelisah “kak, kacau, suamiku kembali.”   Ketika mendengar kata “suami”, Andri langsung berdiri dari tempat tidur dan berkata “bukannya kau bilang bahwa kau belum punya pacar ? bagaimana bisa sekarang tiba-tiba keluar kata suami?”   Saat berbicara, “adik kecil”nya pun menciut.   Dia melirik-lirik ke kamar, akhirnya menaruh harapannya di lemari yang ada di dalam kamar tidur. Hanya di tempat ini ia dapat bersembunyi. Jika ketahuan, dia akan di cap menjadi perebut istri orang.   Kuncinya, p
Baca selengkapnya
Bab 19 Pesta Reuni (2)
Andri tersenyum dan memperkenalkan dirinya “Selamat malam semuanya, nama saya Andri.”   Baru saja ia mengeluarkan suaranya, seorang pria jangkung baru saja keluar dari kamar mandi menuju hall, ia mengenakan jas, ketika dia melihat Rossa, dia langsung datang dan menyapa dengan lembut “Rossa!”   Suara pria itu baru saja dimulai, dan sekelompok wanita mulai berkata. “pria setia itu datang.”   Rossa tersenyum pada pria itu dan berkata “Hallo, Tommy Sun!”   Mendengar nama “Tommy Sun”, Andri tertegun sejenak dan langsung mengarahkan pandangannya ke pria itu. Dia merasa bahwa suara pria itu begitu akrab.   Pria itu bertanya dengan sangat lembut “Rossa, kapan kamu tiba?”   Rossa tersenyum dan berkata, “baru saja tiba!”   Setelah itu, dia berinisiatif memperkenalkan pria ini “ini pacarku, Andri.”   Setelah mendengarkan
Baca selengkapnya
Bab 20 Toilet (1)
Teman sekelas lain yang duduk di dekatnya mendengar Andri mengemudikan pesawat, mereka sangat bersemangat.   “Wow! Apakah kau adalah seorang pilot?”   “Dia ternyata adalah pilot …”   “Terlalu Tampan…”   Sekelompok wanita menatap Andri dan mereka terkejut, mereka tidak pernah menyangka Rossa akan menemukan pacar pilot, dan membuat iri wanita-wanita ini.   Namun, mendengarkan Andri mengatakan itu, Rossa terkejut, tetapi ketika dia melihat kecemburuan siswa perempuan lainnya, dia tidak enak membuka kebohongan ini. Lagi pula, tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya di lakukan Andri. Biarkan dia memainkan pertunjukan, memberi dirinya sendiri muka agar tidak kehilangan muka di depan Tommy.   Tentu saja, pekerjaan Andri, Yuni tahu sampai ke akar-akar.   Namun, dia tidak mengeksposnya, karna dengan membongkarnya juga tidak ada untungnya baginya.
Baca selengkapnya
Bab 20 Toilet (2)
 Setelah dia belum selesai berbicara, Yuni gugup dan segera memotong kata-katanya dan mengancam “kau berani!”   Andri berkata “jika kau tidak membantu, aku akan berani ..”   Yuni mendengar kata-kata itu, ia segera berjalan kearah Andri. Andri yang takut langsung mundur. Tanpa sengaja sikunya menyentuh sakelar semprotan wastafel. Air dari dalam keran menyemprot ke tubuh Yuni, dan menyemprot kea rah dada.   Yuni yang mengenakan kemeja sutra hari ini, bagian bawahnya mengenakan rok pinggul wana merah anggur.   Kemeja sutra itu awalnya tipis, jadi meneteskan air, dan bra merah muda di dadanya pun tercetak.   Melihat adegan ini, wajah Andri berubah menjadi pucat, tahu bahwa dia akan benar-benar tamat.   Dengan cepat ia langsung meminta maaf “Direktur Lin, aku sungguh tidak sengaja, aku …”   Sambil meminta maaf, dia berbalik dan mematikan
Baca selengkapnya
Bab 21 Diamond KTV (1)
Toilet yang sempit itu, tiba-tiba menjadi hening, hanya terdengar napas dari Andri dan Yuni. Terdengar suara sepatu hak yang berjalan ke arah mereka, saat suara sepatu itu berhenti di depan pintu toilet perempuan, keduanya sangat gelisah, mereka takut orang yang di luar itu menemukan sesuatu. Saat itu, suara ketukan pintu tiba-tiba terdengar, lalu ada suara perempuan yang bertanya “apa ada orang di dalam?” Kata Yuni dengan buru-buru menjawabnya “ada orang.” Perempuan di depan pintu itu menunggu sejenak, lalu akhirnya berjalan meninggalkan toilet. Saat suara sepatu hak itu perlahan menjauh, baru keduanya merasa tenang, Yuni mendorong Andri lalu berkata “Cepat keluar!” Andri menempelkan badannya ke tubuh Yuni, setelah mengerahkan banyak tenaga, akhirnya pintu toilet itu dibukakan. Saat Andri berjalan kelu
Baca selengkapnya
Bab 21 Diamond KTV (2)
 Setelah mengatakan itu, puluhan wanita di sana tertawa dengan keras, Andri pun menjadi pusat perhatian selama pesta malam hari itu. “kalian sungguh menyebalkan!” kata Rossa sambil tersenyum manja. Andri baru duduk tidak lama, ia melihat Yuni yang mengenakan  kemeja itu berjalan keluar dari toilet dan menuju ke arahnya, ia berada di sebelah Tommy, ia dengan wajah sendunyan melihat teman-teman lain yang sedang menonton hip-hop, hatinya sangat tidak enak. Selama ini, dia adalah seseorang yang paling mengagumkan di kelas, tidak di sangka setelah 10 tahun, ia yang tidak terdengar kabarnya telah meninggalkan jati dirinya. Ia mengangkat gelas teh lalu meminumnya, melihat Yuni berjalan ke arahnya, ia bertanya dengan lembut “Yuni, kamu dari mana saja?” Yuni menggunakan selembar tissue untuk mengelap sisa air di tangannya, lalu ia berbohong &ldquo
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status