All Chapters of Unforgettable: Chapter 11 - Chapter 20
50 Chapters
BAGIAN 11: MASA LALU KELAM
Sepanjang perjalanan, Anna dan Brandon, keduanya terdiam, tak ada percakapan di antara mereka. Anna yang barusan saja menaruh handphonenya di samping tempat duduknya, memutuskan untuk mengambil handphonenya kembali. Namun di saat yang sama, Brandon juga sedang mencari-cari kotak tisu yang ada di sekitarnya."PLEK..." tangan Brandon tak sengaja menyentuh tangan Anna.Seketika Anna menatap ke arah Brandon, begitu juga sebaliknya, lalu dengan cepat Brandon segera melepaskan pegangannya itu dengan wajah sedikit memerah.Beberapa menit berlalu, akhirnya mobil BMW hitam itu sampai juga di tempat parkiran mall, dengan cara jalan elegannya, Brandon keluar dari mobil lalu membukakan pintu bagi Anna, padahal gadis itu tak memintanya namun Brandon inisiatif melakukan hal tersebut.Keduanya berjalan memasuki mall lalu menuju lantai paling atas dan sampai ke area bioskop, Brandon pun segera pergi ke mesin tiket terdekat dengan Anna di sampingnya, tanpa mengantri pesan
Read more
BAGIAN 12: MOMEN BERHARGA
"Satu...dua...tiga..." ujar Anna sambil mengambil beberapa foto dengan ponsel Brandon. Usai memfoto, Anna segera mengecek foto yang ia ambil, dengan cepat ia membuka aplikasi gallery di ponsel itu, betapa kagetnya ia saat seluruh foto pada ponsel Brandon hanya berisi dokumen-dokumen penting, tak ada satu pun foto dirinya atau keluarganya. Brandon yang berjalan mendekat ke arah Anna seketika panik, ia khawatir jika Anna melihat namanya dalam ponsel miliknya itu, sebab terakhir kali, Brandon menyuruh Jarvis untuk mengirim semua data mengenai Anna termasuk fioto-foto dokumen data diri milik Anna. "Terima kasih ya," ujar Brandon yang dengan gesit mengambil ponselnya dari tangan Anna. "Kau tipe orang yang jarang sekali berfoto ya?" tanya Anna yang keheranan karena masih ada orang-orang yang jarang mengabadikan momen seperti Brandon. "Iyaaa begitulah, kau bisa menilainya sendiri," ujar Brandon, mengingat keluarganya yang selalu sibuk dengan urusan p
Read more
BAGIAN 13: TAWARAN BANTUAN
Beberapa menit kemudian, mobil yang ditumpangi Anna dan Brandon akhirnya sampai juga di depan kos-kosan Anna. "Brandon..." panggil Anna. "Iyaaa, ada hal yang ingin kau sampaikan?" tanya Brandon yang masih berandai-andai, dirinya sangat ingin tahu apa yang sedari tadi berada dalam benak Anna. "Ada satu hal yang ingin kutanyakan padamu," ujar Anna yang mulai takut mengutarakan pertanyaannya setelah ini, bahkan ia sendiri tak sanggup menatap Brandon. "Iyaaaa, silakan..." tanya Brandon yang masih menatap Anna dengan tatapan tulus. "B-Bisakah kau membatalkan p-perjodohanmu dengan Reva?" tanya Anna, perasaannya semakin berkecamuk, untuk sesaat ia sangat menyesal telah mengatakannya. Brandon yang mendengar pertanyaan Anna merasa senang sekaligus bingung di saat yang bersamaan, ia berpikir mungkin Anna mengatakan itu karena dirinya sudah mulai menyukai Brandon atau hanya demi mendapatkan uang dari Reva dan pergi begitu saja. "Sebelum a
Read more
BAGIAN 14: SEKEDAR DEJA VU
"Terima uang ini, kau berhak mendapatkannya Ann, aku sangat berterima kasih atas semua hal yang telah kau lakukan untuk membantuku." Tulis pesan tersebut. Anna seketika masih terpaku dengan nominal sepuluh juta yang terdapat pada rekeningnya, di saat yang bersamaan ia pun cukup senang, artinya tinggal lima juta lagi nominal yang harus ia kumpulkan. Saat jam bertugas selesai, Anna memutuskan untuk bertanya pada Jasmine mengenai cara menggantikan tugas jaga orang lain, lalu Jasmine pun mengundang Anna ke sebuah grup percakapan khusus untuk transaksi itu. Detik itu juga Anna berhasil mendapatkan tawaran menggantikan jam jaga selama tiga kali dengan perjanjian bayaran sebesar lima juta, yang artinya dalam beberapa hari kedepan, ia sudah dapat melunasi seluruh biaya akhir semesternya. "Semangat Ra, kamu pasti bisa!" pikir Anna, berusaha menyemangati dirinya, karena selama beberapa hari kedepan, ia akan berada di rumah sakit selama hampir dua puluh
Read more
BAGIAN 15: SUSAH DILUPAKAN
"B-Brandon?" tanya Anna yang kebingungan. Seketika Brandon menoleh, ia tak menyadari jika sedari tadi Anna telah terbangun. "Ann kau sudah bangun?" tanya Brandon sambil segera menjauh dari ponsel Anna yang terletak tepat di atas meja sebelumnya. "Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Anna, sejujurnya ia bingung apakah ia harus senang bertemu pria tersebut atau malah menyuruhnya pergi seketika. "Untuk apalagi jika bukan untuk menemuimu Ann," ujar Brandon, ia sangat berharap agar Anna tak mengusirnya keluar dari ruangan tersebut. "Jam berapa sekarang?" tanya Anna dalam hati sambil mengambil ponselnya untuk melihat jam. Betapa terkejut dirinya saat mengetahui bahwa ia telah tertidur akibat kelelahan dalam ruangan ini selama kurang lebih lima belas menit. Anna tahu, ia tak seharusnya bertemu kembali dengan Brandon, semua yang ia butuhkan sudah ia dapatkan hari ini, tak ada lagi alasan untuk bertemu pria tersebut. "Aku harus segera k
Read more
BAGIAN 16: MENYIMPAN RASA
Tepat pukul dua di siang hari, Michael terlihat sedang menunggu kehadiran Anna, keduanya mendapatkan giliran jaga hari ini sampai nanti pukul sembilan malam, dan tak sengaja ia melihat tanda tangan Anna yang berada hampir di seluruh buku absen tugas jaga. “Ann!” panggil Michael yang melihat Anna kini baru saja sampai di lobby rumah sakit. “Hi! Sudah dari tadi kau di sini?” tanya Anna sambil bersiap-siap memakai jas dokternya. “Iya, kan jaga dari pagi tadi,” ujar Michael, nadanya bersemangat karena kini ia dapat bertugas kembali dengan Anna. “Oooo iyaaa iyaaa baru ingat aku,” ujar Anna sambil memeriksa data-data pasien. “Aku baru sadar, mengapa pembagian tugas jaga untukmu lebih banyak dibandingkan yang lainnya?" tanya Michael sambil menatap kembali ke arah Anna. "Oh soal itu, aku lupa menceritakan sesuatu kepadamu, jadi beberapa hari yang lalu aku memutuskan untuk menggantikan jadwal tugas anak-anak yang lain, dan melalui hal itu aku j
Read more
BAGIAN 17: PASANGAN DANSA
"Kau yakin Ann?" tanya Michael yang masih berusaha untuk menbantu Anna entah bagaimana pun caranya."Iyaaa Mic, lagian kau sudah membantuku sebelumnya, itu sangat lebih dari cukup..." ujar Anna."Baiklah...oh iya Ann, kau sudah dengar mengenai perayaan ulang tahun rumah sakit?" tanya Michael."Oh perayaan lusa nanti ya, iya aku sudah dengar sebelumnya," ujar Anna."Kau datang nanti?" tanya Michael, matanya menatap penuh ke arah Anna, berharap gadis itu datang ke acara tersebut."Entahlah...aku masih bingung memikirkan apakah hadir atau tidak..." ujar Anna, jauh dalam lubuk hatinya ia tak ingin datang akibat fakta jika Brandon juga pasti akan ada di perayaan tersebut, secara itu rumah sakit milik keluarganya."Kalau begitu kau temani aku saja di pesta itu, mereka menunjukku sebagai perwakilan dari dokter di angkatan kita ditambah perwakilan dari universitas atas kerja sama dengan pihak rumah sakit selama bertahun-tahun," jelas Michael.
Read more
BAGIAN 18: MEMULAI DARI AWAL
Sore itu Anna dan Jasmine berangkat bersama, Anna terlihat sudah siap dengan mengenakan gaun sabrina putih miliknya, gaun itu dengan anggun memperlihatkan sedikit bahunya yang sangat indah, ditambah sedikit riasan menambah kecantikan pada wajah Anna.Sesampainya di tempat perayaaan ulang tahun rumah sakit, Anna kini dapat melihat banyak sekali pegawai rumah sakit yang ia tahu, kedua sahabat itu kini berjalan memasukki gedung megah tersebut, terlihat acara kali ini diadakan di sebuah ruangan indoor juga outdoor di saat yang bersamaan.Anna terlihat bersemangat melihat ratusan orang yang begitu antusias menyambut acara begitu juga dengan dirinya, ditambah gedung megah dengan hiasan-hiasan indah dan tulisan ucapan selamat di sekitarnya."Mana Michael?" bisik Jasmine pada Anna."Entah, mungkin dia sibuk mempersiapkan pidatonya untuk nanti," ujar Anna sambil memperhatikan sekitarnya, bukannya ia tak peduli dengan keberadaan Michael, namun ia malah lebih takut
Read more
BAGIAN 19: TAK ADA HARAPAN
"Asal kau tau ya, sejak beberapa hari yang lalu, aku sudah—" seketika Anna terdiam karena melihat kehadiran Michael. Brandon yang tengah memperhatikan kalimat Anna kata demi kata lalu segera melepaskan genggaman tangannya dari tangan Anna. "Baguslah sekarang kalian sudah saling kenal, kalau begitu aku dan Anna pergi sebentar ya Bran, ada hal yang harus kami urus," ujar Michael sambil pergi dengan diikuti Anna di sebelahnya. "Mic! Mengapa kau tak bilang akan memperkenalkanku pada Brandon???!!!" ujar Anna pada Michael, ia kesal karena tiba-tiba harus dipertemukan dengan canggung seperti tadi. "Ya aku pikir semakin banyak relasi yang kau kenal, akan semakin bagus untuk karirmu kedepannya, bukan begitu?" tanya Michael. Anna terdiam, ada benarnya juga kata-kata Michael, ia tak salah, Anna sadar ia tak boleh bertingkah seperti ini, jika tidak, Michael dapat mencurigai jika selama ini ia berusaha menjauhi Brandon. Michael menatap sahabatnya i
Read more
BAGIAN 20: TUJUAN SEBENARNYA
"Pasangan? Oh maksudmu pasangan dansa?" tanya Anna. "Bukan, maksudku pasangan asli, kau tau kan?" "Oh bukan bukan, kau pasti salah mengira, aku dan Michael hanya sebatas sahabat..." ujar Anna, tak mau membuat gosip yang tidak tidak di sekitarnya. "Oooo, baiklah aku mengerti..." ujar Victoria sambil tersenyum lega, seketika kekhawatirannya itu berubah menjadi kesenangan yang tak tertandingi, ini artinya, ia masih memiliki harapan untuk menarik perhatian Michael. Tiba-tiba Anna teringat sesuatu, jika Victoria dan Brandon ada di sini, pasti Jevon juga ada di sini, seingatnya terakhir kali ia bertemu Adik laki-laki Brandon itu, ia menganggapnya sebagai Reva dan bukannya Anna. "Gawat, kalau Jevon ada di sini, dia pasti akan memberitahu semua orang jika Reva datang," pikir Anna, mengingat Reva memberitahunya jika dirinya tak akan datang ke acara ini, semua bisa semakin kacau seketika. "Eum Victoria, boleh aku tanya sesuatu?" tanya Anna pada
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status