All Chapters of Perpisahan Di Musim Salju: Chapter 11 - Chapter 20
25 Chapters
Siapa Brian
Mentari bersinar cerah pagi ini, bunga-bunga yang bermekaran terlihat sangat indah ketika angin sejuk menggoyangkan bunga-bunga cantik dan menebarkan aroma wangi yang khas. Pria tampan dan dingin itu sedang termenung sendirian di taman rumahnya. Berdiri menghadap sinar mentari di ufuk timur. Di temani secangkir teh hangat dan kue kesukaannya. Datanglah wanita cantik yang selalu mengejutkannya. "Hei Ken." Tangan Kania dari belakang menyentuh pundak Ken hingga membuatnya terkejut. "Kamu sedang apa?" "Kamu selalu mengejutkanku Kania, ada apa?" Ken menghadapkan tubuhnya ke depan Kania. "Kamu itu, memang harus ada perlu dulu untuk mengobrol denganmu? Tapi memang begitu sih kenyataannya.. Hehe." "Ada apa?" Tanyanya datar. Kania menanyakan tentang Rai yang sudah menjalin cinta dengan Rin. "Kau mengenal Rai?" Mengerutkan keningnya karena terkejut. "Ya pasti dong aku mengenalnya. Rai itu pria yang aku ceritakan kepadamu, yang me
Read more
Ken vs Rai
Ken vs Rai "Tuan muda, ada yang ingin bertemu denganmu di luar." Ucap pelayan wanita itu menghampiri Rai yang sedang memandang foto Rin di kamarnya. "Siapa? Pagi-pagi begini ada yang bertamu." Rai sedikit malas untuk keluar.  "Namanya Ken, Tuan. Dia yang ingin menemui mu." "Ken?" Rai langsung beranjak dari tempat tidurnya dan keluar untuk menemui Ken. Di luar teras, Ken berdiri membelakangi pintu sambil memasukkan tangan ke kantong samping celananya. "Ada apa kamu kemari sepagi ini?" Ken berbalik dan berkata, "Aku ingin bicara kepadamu." "Apa?" "Tentang Rin." Ucapnya dengan nada datar dan dingin, khas suara Ken. "Sekarang kamu sudah menjalin cinta dengannya, aku peringatkan jangan pernah kamu menyakitinya. Jika itu terjadi aku tidak akan membiarkanmu hidup dengan tenang." Ancam Ken. "Kamu itu kenapa? Jelas aku tidak akan menyakitinya karena aku sangat mencintainya. Aku ingatkan juga padamu j
Read more
Rai yang lembut
Sejak saat itu Rai tidak pernah lagi melarangnya berteman dengan Ken. Tapi hubungan Rin dengan Ken tidak seintens dulu. Sekarang Ken lebih pendiam dari biasanya, bahkan lebih pendiam daripada saat pertama kali Rin mengenalnya. Sekarang setiap hari Rin di antar jemput oleh Rai sehingga membuatnya jarang bertemu dengan Ken. Walaupun Rin tau dia sibuk dengan pekerjaannya dan sudah melarangnya jangan mengantar jemput tapi dia tetap ingin melakukannya. Semakin hari sikap Rai semakin lembut dan perhatian. Rin mulai menyayangi dan mencintainya dalam waktu 3 bulan pacaran. Rai mampu membuatnya mencintai sepenuh hatinya walaupun di relung hatinya yang paling dalam masih terukir nama Ken di sana. Hari ini Rin tidak ada jadwal kuliah, dia membawa Rin ke kantornya. Betapa malunya Rin di sana karena semua wanita di kantor Rai sangat cantik, seksi dan menawan. Mereka melihatnya dengan tatapan sinis seperti tidak menyukai kehadirannya. Rai merangkul pinggang Rin mem
Read more
Nafsu memburu
"Apa aku cocok pakai gaun ini Rai?" "Kamu tetap cantik memakai apapun sayangku." "Gombal! Aku serius Rai, aku kan pertama kali bertemu Kakak mu." "Ambil saja yang kamu sukai, Kamu tetap cantik." "Yang ini bagus tidak? Tolong kasih pendapat." Rin memperlihatkan gaun berwarna ungu muda polos tidak ada motif apapun, panjangnya selutut dan berlengan pendek sangat sederhana sekali. "Baik, biar aku pilihkan ya. Menurutku gaun ungu muda ini terlalu polos sayang. Kamu harus terlihat berbeda dari biasanya." Rai memilih gaun yang berjejer. Dia menemukan gaun merah marun dengan model Sabrina yang mengekspose bagian pundak dan dada Rin membuat otak mesum nya beraksi. Dia menyerahkan gaun itu kepada Rin. "Coba pakai ini." Rin mengambil baju itu tanpa melihatnya terlebih dahulu, dia memasuki ruang ganti dan betapa terkejutnya dia melihat dirinya yang sedang memakai baju itu. Pundak yang putih mulus dan dadanya yang terlihat s
Read more
Pertengkaran Kania dan Kimi
"Kania," "Kania," "Kania," "Kamu dimana?" Teriakan Kimi menggema di seluruh ruangan tengah rumah Ken. Satpam yang berjaga bahkan hendak mengeluarkan Kimi karena terus berteriak. Tapi mereka tak cukup nyali untuk mengusirnya. "Nona Kimi, di sini tidak ada nona Kania. Tadi dia pergi bersama seorang pria." "Apa? Siapa pria itu pak?" "Saya tidak tau yang jelas dia sangat tampan, sama seperti tuan muda Rai." 'Duh Kania, kamu menghancurkan rencana ku. Dasar bodoh.' Kimi menggerutu di hatinya. "Sejak kapan dia pergi?" "Dua jam yang lalu nona." Kimi tidak mau menunggu Kania terlalu lama karena suasana di rumah Ken sepi. Ken dan ibunya sedang di perusahaan sedangkan ayahnya sedang menghadiri rapat di kampus bersama jajarannya. 'Lebih baik aku balik lagi deh percuma di sini pun si Kania tidak ada.' Kimi kembali ke mobil, dia terlihat sangat kesal karena tiba-tiba saja Rio meminta putus darinya. Pas
Read more
Penampilan Rin
"Sayang, aku tidak mau putus denganmu. Aku mohon, aku sangat mencintaimu." Kimi terus memohon kepada Rio yang sedang duduk di meja kerjanya. Rio bergeming. "Rio, please.. Jawab." Rio menarik nafas panjang lalu bertanya, "Aku bertanya sekali lagi, apa benar kamu selingkuh dengan pria lain?" Rio menatap mata Kimi dengan seksama membuat Kimi menjadi gugup. "Itu tidak benar sayang, siapa yang sudah menyebarkan fitnah itu?" "Tidak ada siapapun yang berkata itu. Hanya saja hatiku merasakan sesuatu yang berbeda akhir-akhir ini." "Kekasihku hanya kau Rio. Aku tidak akan mungkin berani melakukan itu. Percaya padaku, aku mohon beri aku kesempatan kedua untuk membuktikan bahwa aku tidak bersalah." Kimi terus mencoba meyakinkan Rio agar mempercayainya. Untuk sementara dia akan menjauhi kekasih gelapnya itu agar Rio dapat mempercayainya lagi seperti dulu. Perasaan ragu dan bimbang masih menyelimuti hati Rio. Tapi tidak ada alasan ba
Read more
Pesta ulang tahun Rio
Pesta ulang tahun Rio Rio menggelar pesta ulang tahunnya di sebuah hotel mewah bintang 5. Dia mengundang semua teman dan koleganya. Tak lupa Rio juga mengundang Ken untuk datang ke pesta karena Ken merupakan CEO baru yang akan menjadi rekan bisnisnya. Perusahaan Ken sangat mempengaruhi perusahaannya. Tamu undangan sudah mulai berdatangan. Mereka membawa para istrinya yang tampil sangat glamor. Menandakan bahwa mereka adalah orang-orang dari kalangan atas. Tak lupa Kimi pun ingin menjadi pusat perhatian. Tapi sayangnya wajah Kimi masih jauh dari kata cantik di bandingkan Kania. Apalagi jika di bandingkan dengan Rin, Kimi tidak ada apa-apanya. Padahal Kimi sudah berdandan dengan maksimal dan membeli gaun yang super mahal untuk penampilannya malam ini. Tapi tidak ada sedikit pun yang terpesona melihat Kimi. Ia kesal karena merasa tidak ada yang memandangnya sama sekali. Bahkan Rio pun ta
Read more
Dua musuh Rin
Kimi pergi meninggalkan tempat itu, mood nya sudah jelek sejak Rin berani melawannya. Apalagi ada Ken yang membelanya. Kimi merasa ada yang aneh dari sikap Ken. Dia sangat paham betul bagaimana sifat sepupunya itu.  Kimi tidak mengerti apa Ken mencintainya? Kimi tau sepupunya itu tidak pernah peduli dengan siapapun. Ken memang baik tapi untuk membela seseorang yang tidak penting sepertinya sangat mustahil. Apa sebenarnya Ken mencintai Rin? Kalau memang benar ini tidak boleh di biarkan, jangan sampai lepas dari Rai malah jatuh ke pelukan Ken. 'Aku tidak akan membiarkannya. Aku ingin dia hidup menderita.' Ucap Kimi dalam hati. Kimi memilih untuk pulang ke apartemennya menyusun rencana untuk menghancurkan gadis sialan itu. Dia teramat sangat benci kepadanya, kalau sampai Rai menikahinya sudah pasti dia akan di singkirkan oleh Rio. Karena Rai dan gadis itu pasti bekerjasama untuk menyelidiki apa yang sudah di perbuatnya. Dan ketika itu terjad
Read more
Kesalahpahaman
Flashback ulang tahun Rio. Malam itu Rio mengajak Rai untuk menandatangani perjanjian yang telah di sepakati oleh mereka berdua dan para bawahannya. Rai mengajak Rin untuk pergi bersamanya tapi Rin menolak karena dia ingin pergi ke toilet. "Sayang, apa kamu mau ikut denganku?" "Tidak Rai. Aku sudah tidak tahan ingin pergi ke toilet." "Oh ya sudah kalau gitu, aku pergi sebentar ya. Setelah kembali dari toilet, kamu tunggu aku di sini lagi." Rin menganggukkan kepalanya tanda dia menyetujui perkataan Rai. Akhirnya Rai pergi bersama Rio dan staf ahli di perusahaannya untuk ke ruang tempat menyimpan dokumen penting di hotel itu. Sedangkan Rin pergi ke toilet. Saat dia sudah kembali dan menunggu Rai, Kimi datang dengan sikap angkuhnya. Dia menghina Rin dengan semena-mena membuat Rin merasa kesal dengan tingkahnya. Dan kali ini Rin tidak akan diam di tindas oleh orang lain. Dia melawannya yang membuat Kimi menjadi naik
Read more
Mulai mencintai Rai.
Di sepanjang perjalanan, Rai tidak bersuara sama sekali. Dia hanya diam saja dan itu membuat Rin semakin merasa bersalah kepadanya. Walau bagaimanapun Sekarang Rai adalah kekasihnya. Dia pasti cemburu melihat kekasihnya di peluk oleh pria lain. Akhirnya Rin meminta maaf kepada Rai dan berjanji akan menjaga jarak dengan Ken. Agar Rai tidak selalu cemburu kepadanya. "Rai." Panggil Rin lirih. Rai tidak menjawabnya bahkan menoleh pun tidak. Dia tetap fokus mengemudikan mobilnya. "Rai." Panggil Rin untuk yang kedua kalinya. Tapi Rai tetap bergeming tidak peduli. "Rai...." Kali ini Rin meninggikan suaranya. Dan Rai menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Dia turun dari mobilnya dan membuka pintu satunya lagi agar Rin turun juga. Rai menarik tangan Rin agar dia turun bersamanya. Dan bicara empat mata di tempat itu, di pinggir jalan yang sepi. Rai menoleh kepada Rin dengan tatapan dingin tak bersahabat. Rin tau bahwa Ra
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status