All Chapters of The Guardian of Tunlansia: Chapter 21 - Chapter 30
65 Chapters
Chapter I Volume 20 - Misteri Pertama
... Dimalam yg sangat gelap dan sunyi tampak beberapa bayangan hitam yg sedang bersembunyi didalam kegelapan kabut putih, yg sudah menyelimuti hampir seluruh area pedalaman hutan. Diikuti suara lolongan dari para serigala kelaparan yg tengah berkeliaran mencari buruan mangsa yg ingin mereka lahap, Dan beberapa pasang mata merah Yg menyala-nyala satu persatu mulai memunculkan kehadirannya didalam kegelapan malam Yg semakin menambah aura mengerikan didalam hutan itu. Growwww! Suara erangan dari monster berbulu Dan bertaring panjang dengan cakar-cakar tajamnya Yg terus mengoyak-oyak ujung tebing, dengan ukuran tubuh sekitar 3 meter besarnya. Diikuti para kawan lain yg juga sudah berbaris dibelakangnya saat ini. Tapi disisi lain yuran tampak tenang berada didalam Goa Batu dengan kedua tangannya tengah sibuk memasukan ranting-ranting kayu kering kedalam api unggun kecil, yg sengaja ia buat didalam sana untuk menjadi penerangan sekaligus pe
Read more
Volume I Chapter 21 - Misteri Pertama (2)
... Masih berada didekat bebatuan besar dipesisir pantai terlihat sang dewi tengah berdiri diatas sebuah batu sambil kedua mata hijaunya, memandang jauh kearah deburan ombak yang sedang menggulung dan menghantam karang-karang yg berjajar dibibir pantai. Helaian tiap helaian rambut merah ombre dengan gaya ikalnya tampak tertiup semilir angin ditambah dengan kilauan cahaya yg memantul dari ketiga Batu zamrud berwarna hijau, yg terpasang dimahkota bindi diatas kepalanya yg semakin menambah aura kecantikan serta keanggunan Bak seorang ratu kayangan yg sedang turun kebumi. Hingga lamunannya teralihkan oleh suara Yuran yg terdengar panik dari arah belakangnya saat ini, "Yatuhan b-bagaimana cara mengikat ini! Kenapa rumit sekali sih ..."  "Ada apa Capt mau kubantu hm?" Ucap sang dewi menoleh kearah Batu besar dimana saat ini Yuran tengah berganti pakaiannya disana. Ya seperti biasanya keduanya kembali berdebat terlebih saat sang dewi
Read more
Volume I Chapter 22 - Ginger Sibudak Kucing Dan Sipecundang Taijin
  ... Siang Hari itu, matahari tepat berada di atas ubun ubun kepala, Sinarnya terik hingga mampu menembus sela-sela dari gubuk-gubuk rumah kayu yg saling berhimpitan satu sama lain disebuah pemukiman kumuh yg ada dipinggiran kota. Area jalanan yg sempit terasa pengap dan berantakan sekali disetiap sudut mata memandang kearahnya, belum lagi terlihat sisa-sisa dari genangan air hujan yg turun malam tadi semakin membuat kondisi tempat itu tampak memilukan sekali. Tapi walaupun begitu terasa Angin sepoi sepoi perlahan-lahan mulai menggerakkan dedaunan kering yg tampak berserakan dijalanan hingga berhasil menyapunya bersih hingga kesudut area disana. Dan tak lama sepasang kaki mungil dengan bertelanjang kaki keluar dari salah satu lorong yg ada ditempat itu, dengan langkah penuh terburu-burunya kakinya melewati setiap genangan air yg menghadang didepannya begitu saja. "U-ugh!" Rintih dari mulutnya yg meringis menahan bobot berat dari karung g
Read more
Volume I Chapter 23 - Ginger Sibudak Kucing Dan Sipecundang Taijin (2)
< Sudut Pandang Yuran > Kling!  Suara lonceng bell Yg berbunyi nyaring diatas pintu saat tanganku mulai membuka pintu kayu berwarna krem, dibangunan bernama "Heaven Feel" tersebut. "Selamat datang tuanku, katakan padaku apa maksud dan tujuanmu datang kemari hm~?" Ujar seorang wanita dari Ras Elf yg langsung berlari menghampiriku dengan cepat sambil kemudian bergelayut manja dilengan kiriku. "Ah aku tau kau pasti ingin melengkapkan alat-alat perburuanmu itu kan? Kau benar-benar seorang petualang sejati Tuanku~" Dan dengan kedipan mata genitnya ia menoleh kearahku, tapi beruntung tudung pada mantel yg menutupi atas kepalaku tidak bisa terlihat olehnya dari arah samping. Aku hanya mengangguk pelan dengan gugupnya, terlebih saat sang dewi menyebalkan itu lagi-lagi menyuruhku untuk berlaku sewajarnya supaya tingkahku tidak cepat dicurigai oleh orang-orang dikota ini. Sejujurnya ini menggelikan saat kedua
Read more
Volume I Chapter 24 - Ginger Sibudak Kucing Dan Sipecundang Taijin (3)
  Author note : Maaf ada sedikit kesalahan dalam penyebutan "Kota" disini ya, aku lupa karna sebutan Kota dijaman Abad pertengahan seharusnya lebih ke "Distrik / District yg artinya sama setingkat dengan Kecamatan ataupun Kota šŸ˜…. Karna temanya diabad pertengahan jadi mari kita selami lebih dalam lagi hehe~. Dan  Jika ditemukan Ada kesalahan dalam penulisan kata jangan ragu untuk koreksi dikomen ya guys.     *** Malam begitu tenang mengiringi keindahan dari suasana malam hari disalah satu distrik, diikuti lentera-lentera tua yg terpasang didinding-dinding bangunan rumah yg terbuat dari besi menggantung sudah menyala terang menerangi area jalanan beraspal disana. Dan Tak-tak! Tak! Suara langkah kaki kuda yg tengah berjalan melewati area distrik pertokoan dengan bangunan kokoh tampak berjejer rapih dipinggiran area jalan besar, dengan terlihat sedikitnya aktifitas lalu-lalang kehidupan pen
Read more
Volume I Chapter 25 - Ginger Sibudak Kucing Dan Sipecundang Taijin (4)
  *** 怐 Dengar Capt, jika kau tidak bisa menuruti semua perintahku padamu. Maka dengan sangat terpaksa Akan kubuat kau mau mendengarkanku mulai detik ini ... 怑 "Yuran ...""Yoo Alvisty Durant ..." ...   Disuatu tempat Yg tidak diketahui keberadaannya ... Chip! Chip-chip! Pemandangan yang sungguh sangat indah saat kedua Mata abu-abu milik Yuran terbangun ditengah-tengah hijaunya hutan asri dengan disertai angin sepoi-sepoi bertiup disekitarnya, membawa tiap helaian rambut kecoklatannya yg dipadukan warna highlight Blonde Pirang yg terurai sebahunya. Namun ia sedikit kebingungan dengan apa yang sedang dialaminya saat ini. Ia hanya melihat ke arah kanan dan kirinya yg tampak pohon-pohon besar mengelilingi dirinya saat ini, belum lagi deretan bunga-bunga berwarna-warni yg sedang bermekaran saat terkena cahaya matahari yg sedang menyinarinya. Sebenarnya ia sedang berada di mana? Menga
Read more
Volume I Chapter 26 - Ginger Sibudak Kucing Dan Sipecundang Taijin (6)
  "Sudah Ayo makan-makan, kau pasti lapar bukan tuan petualang? Cepat habiskan teh dan roti buatan Nina khusus untukmu haha!" (Gilgo) Pria itu memiliki aksen suara yg aneh dan aku yakin orang Akan salah paham mendengar nada suaranya yg terdengar seolah memang sedang membentakmu saat ini, Tapi aku yakin 100% kalau memang begitulah Gaya bahasa pria kurcaci ini. Tapi walaupun begitu orang ini terlihat baik dan humble sekali, berlainan dengan tampilan wajah seramnya. Ya well ... Don't judge a book by it's cover right? "Oh ya aku lupa memperkenalkan dia padamu tadi, wanita ini adalah budakku yg sudah aku anggap bagian keluargaku sendiri.怐 Nina Fusho 怑," "Seperti yg tuan Saber lihat dia berasal dari ras kelinci putih, berbeda denganku yg merupakan Ras dwaft ..."(Gilgo) Selagi Gilgo memperkenalkan Nina wanita hanya diam dengan pandangan yg selalu tertunduk kebawah, walaupun sesekali ia mengangguk dan menatap tuan disampingnya.&n
Read more
Volume I Chapter 27 - Ginger Sibudak Kucing Dan Sipecundang Taijin (7)
  *** Disebuah kedai bertuliskan "Linda Surgawiku" dengan kondisi tempat tersebut masih ramai akan pengunjung yg datang kesana, Dan tak lama tampak satu persatu jenis makanan mulai dihidangkan diatas meja bundar di paling pojok kedai tersebut mulai dari yg berkuah, keringan sampai hidangan yg terbuat dari daging yg dibakar tapi dengan tampilan penyajiannya yg terlihat aneh dan mengerikan untuk dilihat untuk orang asing seperti Yuran saat ini. Daging yg diletakan ditengah-tengah tulang yg disusun mengelilinginya, "S-silahkan dinikmati makanannya tuan petualang!" (Gadis Kucing) "Benar mungkin kedai kami hanya memiliki menu makanan sedikit, tapi kami bisa menjamin kalau minuman bir kamilah yg terbaik di distrik ini. Jadi jangan ragu untuk mencicipinya~" (Nova) Kedua orang wanita dari ras demi human berdiri disamping meja dengan pakaian krem bercelemek hitam, pakaian keduanya tampak sama hanya saja usia mereka terlihat jauh b
Read more
Volume I Chapter 28 - Ginger Sibudak Kucing Dan Dipecundang Taijin (End)
Hidup itu memang tidak semudah yg orang pikirkan terlebih jika kau dilahirkan dengan kondisi serba kekurangan, membuatmu harus terus bekerja dengan keras hanya untuk sekedar bisa bertahan hidup didunia ini. Tidak peduli mau sehancur apapun kondisimu sekarang ... "Ginger! Ginger dimana kau, kemari dan bantu aku membuka toko!" (Im Yurandell) Pagi itu terlihat seorang wanita bercelemek dengan rambut Kepang berwarna coklat berhiaskan sebuah pita merah diujung rambutnya, sedang sibuk menata-nata pot bunga yg kemudian ia susun rapih diatas meja etalase kayu yg terletak tepat didepan jendela kaca tokonya. Tapi beberapa menit pun berlalu seseorang yg ia panggil masih belum menampakan dirinya bahkan sekedar menyahuti panggilannya hingga saat ini, membuat wanita muda itu mendesah dengan ekspresi kesalnya ia menoleh kearah pintu kayu yg ada dipaling pojok tokonya yg masih tertutup rapat. "Astaga budak pemalas ini benar-benar menyusahkanku sekali! Hei Ginger kau
Read more
Volume I Chapter 29 - Pertarungan Pertamaku Sebagai Seorang Hunter
  Malam hari didalam penginapan berlantai 2 milik Gilgo, terlihat Yuran sudah terduduk dikursi disebuah meja panjang diarea terbuka yg terletak dibelakang penginapan yg sudah beberapa hari ia tinggali sejak Yuran datang kekota itu. Jubah hitam lengkap dengan penutup wajah melekat ditubuhnya saat tatapannya tampak diam termenung memandangi cahaya bulan yg bersinar dengan malu-malunya ngintip dari balik kabut awan dilangit. Walaupun hari semakin malam ditandai dengan munculnya suara lolongan serigala yg samar-samar terdengar dari area hutan tak jauh dari penginapan, tapi ini sudah beberapa jam sejak ia terduduk diam tanpa ekspresi dengan kedua tangannya saling terkait diatas meja. Banyak hal sudah terjadi sejak ia pertama kali datang kedunia ini, dengan identitas barunya sebagai "Yuran Saber" bukan lagi "Yoo Alvisty Durant" yg biasa orang-orang memanggilnya dengan sebutan Siwanita muda berbakat, dengan segudang prestasi dan pencapaian diusia mudany
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status