All Chapters of Metamorfosis Anak Yang Terlihat Bodoh: Chapter 41 - Chapter 50
80 Chapters
Bab 41
Daryanto pun berdiri dengan sigap.“Maksudnya Allah mengingatkan pada kita untuk selalu berusaha atau berikhtiar Bunda.”“Bagus!” puji Ibu Maria dengan senang. Kemudian beliau beralih pada barometer lainnya, “Coba ulangi kamu, Yan Utama!”“Maksudnya Allah memberi petunjuk agar manusia itu harus senantiasa berikhtiar mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Atau berusaha mencapai kehidupan lebih baik dunia dan akhirat.”“Sempurna! Ini jawaban yang harus jadi pedoman hidup kalian, terutama dalam belajar.” Petuah Ibu Maria pada kami. Lalu lanjutnya, “Ingat Allah saja sudah mempersiapkan grand design bagi umatNya bagaimana cara mengubah kehidupannya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dunia dan akhirat. Allah ingatkan pentingnya akan change your life.”“Ingat Allah sangat membenci umatNya yang suka bermalas-malasan, berbodoh-bodohan. Apalagi, orang-orang y
Read more
Bab 42 Menangkap Jejak Makna...
Katanya,  pertama,  Berpikir Taktis mengandung arti upaya sadar mengarahkan proses berpikir, bertindak cepat dan efektif secara terfokus, terukur dan terarah langsung menuju objek sasaran perhatian. Taktis ini menunjukkan kecekatan dan keterampilan mengelola pemikiran untuk bertindak cepat dan tepat dalam memproses suatu rangsangan yang dihadapi. Berpikir taktis berarti ada usaha membuka pikiran dan menggiring pikiran dengan menyederhanakan pola pikir, memilah-milah, mengelompokkan atau mengkotak-kotakan pemikiran langsung pada objek belajar atau objek kegiatan. Dengan berpikir taktis membuat kamu terpandu memusatkan perhatian dan konsentrasi fokus menuju pada objek atau kegiatan tertentu.Cara melatih pengetahuan taktis ini, kamu dapat membiasakan diri mengamati atau melakukan observasi segala sesuatu secara detail langsung tertuju (mencari) pada objek (inti) masalah yang kau pelajari. Ada upaya pengembangan usah
Read more
Bab 43
Analisis dapat kamu lakukan dengan cara mengurai atau mengidentifikasi antar komponen atau unsur pokok masalah yang ada dan mencari bentuk hubungan antar unsur komponen tersebut.Sintesis adalah berusaha menyusun atau membentuk kembali rangkaian antar unsur pendukung menjadi bentuk operasional dari pokok masalah. Misalnya, bagaimana kamu membentuk tahap demi tahap bangunan rumah dari potongan balok atau puzzle, hingga menjadi bentuk bangunan rumah seperti yang kamu inginkan. Atau, bagaimana cara kamu membuat kue tahap demi tahap mencampur bahan-bahan kue sehingga menjadi kue yang siap disajikan.Evaluasis merupakan proses menilai atau menimbang suatu tindakan atau mengukur unsur-unsur yang membangun suatu soal (masalah) apakah sudah sesuai atau benar.Cara efektif untuk melatih pengetahuan metodologis dapat dilakukan dengan membiasakan diri dalam penyelesaian
Read more
Bab 44 Orang Tua Benhart Berang...
Yeah! Hari itu, jam tiga sore, kami layaknya para pesakitan sudah berkumpul kembali di sekolah untuk menjalani eksekusi hukuman kami. Awalnya, tempo hari aku dan teman-temanku gembira banget ketika dengar kabar pelaksanaan hukuman ditunda dan malah jadi kabur karena kesibukan Pak Beresman. Kami kira Pak Beresman sudah lupa dengan hukuman yang dijatuhkannya padaku dan rekan-rekanku. Namun, setelah lewat beberapa bulan berlalu, ternyata dia masih ingat juga dan jadi dieksekusi hukuman itu. Keputusan eksekusi hukuman berkebun ini membuat aku tidak enak hati, yang seharusnya aku sendiri yang menjalani hukuman ini. Tapi, hukuman ini juga harus ditanggung oleh Yan Utama, Indra Kesuma, Suheng, Arif Budiman, Ratna Sari, Zainab Maria dan Elfi Zahara yang tidak bersalah apa-apa. Di lain pihak yang tak luput dari hukuman, tentunya biang-kerok masalah ini, yaitu Benhart, Liem Bok dan Bogeld. Kami harus menjalani hukuman kerja sama berkebun Zingiber officinale (jahe), Curcuma domest
Read more
Bab 45
“Ben, cara kau memegang parang babat itu gak benar. Kalau kau teruskan begitu, gak lama telapak tanganmu bakalan melepuh, bahkan sekujur tubuhmu akan terasa sakit,” tegurku, mengingatkannya.“Sok tau kau!” tampik Benhart dengan kasar. Tapi, tanpa sadar dia membuka kedua telapak tangannya. Mata Benhart langsung terbelalak begitu dia lihat kedua telapak tangannya yang memerah, mulai tampak tanda-tanda mau melepuh dan terasa pedas bercampur nyeri. Mau tidak mau, dia pun tak bisa memungkiri omongan Enda Kiebo itu.“Terserah kau! Aku hanya sekedar mengingatkan kau,” sergahku ringan, sambil hendak berbalik ingin melanjutkan pekerjaan bagianku kembali.Yeah! Liem Bok dan Bogeld sama terbelalaknya begitu lihat kedua telapak tangannya juga memerah dan mulai ada tanda-tanda akan melepuh. Apalagi rasanya panas, pedas dan sedikit nyeri.“Bennn, celaka!” teriak mereka berdua dengan suara yang bergetar, sambil memperlihat
Read more
Bab 46
Sore itu, Mobil yang membawa Benhart pulang memasuki kawasan kompleks perumahan perkebunan Sampali. Memasuki kawasan perkebunan ini, kesannya sangat feodal dan kebarat-baratan, kataku. Berada di areal kompleks perumahan tersebut mengingatkan pada zaman Kolonial Hindia Belanda tempo dulu. Memang tidak kupungkiri, gaya arsitektur dan penataan kompleks tersebut memang warisan masa Pemerintah Kolonial Hindia Belanda dan sampai saat ini  seperti tampak asli. Yang jelas begitu melewati pintu gapura kawasan kompleks perumahan perkebunan Sampali ini sudah disambut oleh keteduhan barisan Tamarindus indica yang telah berusia puluhan tahun dengan lingkar pohon lebih dari satu meter yang berada di kanan-kiri sisi jalan. Plus, beberapa rumah mewah besar bergaya Eropa tempo dulu dengan warna putih. Rumah-rumah ini memiliki jendela-jendela kaca lebar dan tinggi dengan tirai yang memesona laksana tirai sebuah gedung pertunjukan opera. Halaman yang luas terhampar ditumbuhi rumput manil
Read more
Bab 47
Jam istirahat. Kala itu aku lagi duduk berdua dengan Yan Utama di bawah pohon Delonix regia. Sementara teman-temanku yang lain ada yang ke kantin sekolah dan sebahagian ngobrol di dalam ruang kelas.“Enda, masih terpikirkan olehku bagaimana tentang masa depan Sundari itu nanti?!”“Maksudmu Yan?”“Ya karena dia gak sekolah itu, aku jadi kuatir.”“Kalau dia sekolah, lantas siapa yang mau membiayai dia Yan? Padahal minat dia sekolah itu cukup besar loh, namun apa daya karena orangtuanya gak mampu membiayainya, Yan.”“Itulah masalahnya.”“Mungkin aja ada yang mau jadi orangtua asuh baginya, agar dia bisa sekolah lagi gitu,” gumamku. Aku teringat dan langsung mengusulkan pada Yan Utama, “Eh Yan, bukankah orangtuamu wartawan tuh. Kali aja ada jalan.”“Oya, ya, ya…! Kenapa gak terpikirkan olehku dari kemarin ya?!” seru Yan Utama, s
Read more
Bab 48
Pak Beresman kali ini kena batunya. Dia pucat juga menghadapi kemarahan Bokap Benhart ini. Dia tak menduga sampai sejauh ini kemarahan Pak Simon Delta. Apa mau dikata, dia harus berusaha untuk menetralisir kemarahan Pak Simon Delta ini jangan sampai dia tambah kalap. Dia menyadari, kemarahan Pak Simon Delta kali ini bisa saja merembet ke hal-hal yang paling tidak diinginkannya, seperti pencopotan jabatannya. Bahkan yang tak pernah diharapkannya, pemutasian kerja. Dia yakin, Pak Simon Delta ini dengan kekuatan moneynya bisa berbuat apa saja, yang tidak mungkin bisa saja dibuat jadi mungkin. Apapun bisa terjadi di negeri ini, apapun bisa dibeli di negeri ini, sebuah budaya yang sudah mendarah daging sejak zaman Kolonial Hindia Belanda yang sulit untuk dikikis. Apalagi dia punya jaringan koneksi yang cukup kuat dan luas. Bahkan kedekatan khususnya dengan para pejabat di kalangan Pemerintahan. Apalagi, sudah jamak terjadi di daerah, bahkan tingkat pusat, pejabat bukanlah abdi r
Read more
Bab 49 Secercah Harapan Buat Sundari...
Ronggur kecewa berat saat dia tahu Sundari benar-benar menghilang, tak tahu jejak rimbanya. Perawan ting-ting itu telah begitu menggoda hasrat pejantan yang berkobar-kobar tak terkendali yang satu ini. Dia sangat berhasrat ingin jadikan Sundari gundiknya. Dia tidak peduli kalau cewek yang satu ini hanya badannya saja yang bongsor. Sebenarnya, usia Sundari masih tergolong anak-anak akhir dan masih mau akan beralih beranjak remaja. Namun, libido adrenalin Ronggur berkata lain, membuat matanya gelap laksana singa Afrika sang penguasa rimba yang sedang kelaparan dan haus darah dan siap menerkam hewan buruan yang dia suka tanpa berbelas kasihan.Kini dia lagi terduduk. Makin dia pikir makin menambah gusar, Sundari luput dari rengkuhannya. Juga, dia belum bisa menghilangkan perasaan gusarnya, saat niatnya menghajar Enda Kiebo dalang di balik lenyapnya Sundari digagalkan oleh Kopral Suryadi tempo hari. Sebagai lelaki pejantan, dia merasa sangat dilecehkan dan terhina hingga dia mena
Read more
Bab 50
“Tadi pagi Ronggur datang lagi ke rumah cari Sundari. Tapi tau Sundari gak ada di rumah, dia malah coba ancam Bibi agar kasih tau di mana Sundari sembunyi,” tutur Bibi Sumirah setengah kuatir. Lalu lanjutnya, “Terutama dia masih menaruh dendam padamu. Makanya Bibi kemari untuk mengingatkanmu agar hati-hati jika ketemu Ronggur.”Aku merasa kasihan pada Bibi Sumirah ini, hidup saja sudah susah, tapi masih saja diteror terus oleh Ronggur. Tega amat orang seperti Ronggur itu, tidak punya hati nurani. Mungkin tidak sedikit orang yang macam Ronggur ini, selalu memperdayai orang-orang kecil untuk memuaskan nafsu serakahnya.“Sudahlah Bik Sum, enggak usah takut. Pasrahkan aja dan mohon perlindungan Allah Swt!” Aku berusaha membesarkan hati Bibi Sumirah. “Sundari aman kok di sini. Ronggur gak bakalan tau kalau Sundari berada di sini, kecuali ada yang membocori Sundari ada di sini.”“Iya Enda!”Bibi Sumira
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status