“Ada begitu banyak orang di dunia ini, Nak. Ada yang membuatmu nyaman, ada pula yang tidak,” kata Ibu Alexandra pelan, tanpa perlu bertanya apa pun. “Kesedihanmu akan lewat… dan yang terpenting, akan selalu ada kebahagiaan yang menunggu.”Alexandra mengendus, suaranya pecah. “Patrick pasti akan datang… tapi aku tidak ingin bertemu dengannya. Ibu saja yang memberikan surat cerai itu dan minta dia menandatanganinya.”“Ibu mengerti…” Nada suara Ibu Alexandra melembut, tapi matanya penuh kekhawatiran.Tak lama kemudian, Alexandra menghubungi Herman, menanyakan apakah ia boleh tinggal di rumahnya sementara waktu. Ketika Herman meminta kata sandi pintu untuk menerima Alexandra, ia segera menarik Sherly menjauh dari ibunya—tak ingin memperpanjang pembicaraan yang menyakitkan.Patrick kembali dari Jincheng keesokan harinya. Begitu mendarat, ia langsung menuju rumah Alexandra.“Ada apa, Patrick?” tanya Ibu Alexandra ketika membuka pintu, melihat raut wajahnya yang gelisah.“Alexandra ada di si
Last Updated : 2021-09-08 Read more