All Chapters of MIRA ANDINI: Chapter 51 - Chapter 60
147 Chapters
Part 51 Kondisi Adelio
Tuan dan Nyonya Kim sudah sampai di rumah sakit mereka langsung berlari keruangan yang berisi Adelio mereka hanya bisa melihat dari kaca kecil matanya diperban dua-duanya kemudian seseorang dokter menghampiri mereka. "Apa kah kalian keluarga korban?" tanya dokter tersebut dengan ramah. "Iya benar  dok, bagaimana keadaan anak dan menantu saya dok?" tanya Nyonya Giani. "Mari ikut saya!" ucap dokter itu kemudian berjalan menuju ruangannya yang tidak jauh dari ruang rawat Adelio. Nyonya dan Tuan Kim duduk berdampingan di depan dokter tersebut ada meja ditengah-tengah mereka. "Jadi begini Tuan, Nyonya untuk menantu kalian saat ini masih dalam ke adaan koma kalau keadaan putra anda saya pastikan akan segera bangun karena tidak ada luka yang serius hanya luka ringan dan kemungkinan putra anda tidak tidak bisa lagi melihat dengan jelas!" dokter itu mengjeda ucapannya kemudian menarik nafas panjang."Saat membersihkan
Read more
Part 52 Aku akan kembali
Pagi ini di Desa itu Mira sedang memikirkan kata-kata Ibu Atun apa kah dirinya sudah siap untuk kembali ke kota asalnya sungguh ini membuat Mira bimbang. Di satu sisi ini semua untuk kebaikan anaknya tapi di satu sisi apakah tidak membahayakan anaknya. "Mira!" panggil Ibu Atun membuat lamunan Mira buyar seketika. "Iya bu, ada apa?" tanya Mira kemudian tubuhnya berbalik menghadap Ibu Atun. "Bagaimana apa kamu sudah memikirkan semuanya?" tanya Ibu Atun."Demi kebaikkan azmar, Mira akan kembali besok lusa bu!" jawab Mira. Ibu Atun kemudian mengelus pundak Mira dan berkata "pilihan yang tepat kamu tidak bisa menyembunyikan ini semua karena semakin hari azmar akan tumbuh besar!' nasehat Ibu Atun, Mira mengangguk mendengarkan. "Apa kah ibu akan ikut dengan kami?" tanya Mira sedikit memohon. "Ibu tidak bisa ikut dengan kalian nanti siapa yang akan jaga rumah ini, ibu berjanji setiap tahun akan
Read more
Part 53 Bertemu kembali
Paginya Mira dengan menyewa mobil untuk membawanya ke bandara yang berada disana mereka pergi pagi-pagi sekali. "Bu, Mira berangkat dulu ya sayang pamit dulu sama nenek." pamit Mira kemudian mencium punggung tangan Ibu Atun. "Iya hati-hati ya ibu akan menjenguk kalian suatu saat nanti." ucap Ibu Atun. "Nenek janji yaa akan menjenguk azmar nanti!" ucap Azmar dan tangganya memgambil jari kelingking milik Ibu Atun."Nenek sudah janji jadi azmar akan selalu menunggu!" ucap Azmar kemudian berlari dan masuk ke dalam mobil. Menuju ke bandara membutuhkan waktu satu jam setelah membayar kepada penyewa mobil itu Mira dan Azmar masuk ke bandara tidak lama kemudian pesawat yang akan mereka tumpangi akan segera berangkat.Menggunakan transportasi udara hanya membutuhkan waktu tiga jam untuk sampai dibandara kota asal Mira. Jam satu siang mereka baru sampai Leo sudah menunggu dari jam dua belas Leo sudah tidak sabar in
Read more
Part 54 Bertemu dengan Mama
Setengah jam kemudian mereka sudah sampai dirumah Tuan Abian,  Leo turun terlebih dahulu dia melihat Mira dan Azmar masih tertidur pulas. Leo menurunkan semua barang bawaan milik Mira dan memasukkannya ke dalam kamar, kemudian menggendong Azmar saat melewati meja makan Nyonya Giani ingin bertanya kepada Leo. Tapi telunjuk Leo langsung diletakkan dibibir tanda Mamanya jangan dulu bertanya, Nyonya Giani mengangguk mengerti. Nyonya Giani keluar menuju mobil Leo dan Mira masih tertidur ditempat duduk samping kemudi Nyonya Giani menepuk pelan pipi Mira. Mira mengeliat mennyadari Mamanya berada di depan matanya Mira langsung memeluk mamanya. "Mama sehat?" tanya Mira. Nyonya Giani tersenyum dan membalas pelukan Mira "Seperti yang kamu lihat mama sehat, masuklah Papa pasti senang melihat kamu sudah kembali!" perintah Nyonya Giani. Mira menuruti perkataan Mamanya Mira duduk dimeja makan dirinya me
Read more
Part 55 Meminta bantuan
"Maaf Pah!" hanya itu yang keluar dari bibir Mira. Leo dan Tuan Abian saling berpandangan kemudian mereka tertawa Mira dan Nyonya Giani dibuat bingung dengan tingkah suami dan anaknya. "Kenapa minta maaf, mangsud papa kenapa kamu menyembunyikan ini semua dari kami nak, bapak malah bahagia bisa menggendong cucu tan repot-repot papa memintanya!" ucap Tuan Abian. Mira tersenyum lega mendengar ucapan Papanya jadi keluarganya menerima Azmar. "Aku butuh bantuan kalian!" ucap Mira. "Katakan saja," jawab Leo dengan memandang ke arah Mira. "Aku mau kalian membantuku untuk menyembunyikan azmar dari keluarga Kim, Mira tidak mau jika mereka tahu akan mengambil azmar dariku," ucap Mira. Nyinya Giani dan Leo mengangguk tapi tidak dengan Tuan Abian dirinya merasa tidak bisa untuk melakukan itu semua. "Papa hanya bisa membantumu sebisa mungkin, dan Papa sangat yakin dengan kepulanganmu cepat atau
Read more
Part 56 Apakah Dia datang
Sebelum keluar dari rumah, Tuan Kim kembali dan menghampiri Mira yang masih duduk disofa. "Ini alamat baru rumah kami, jika kamu sudah siap tolong datang ke rumah ini," ucap Tuan Kim, kemudian pergi menggunakan mobilnya. Mira melihat alamat yang ada ditangannya, rumah Tuan Kim berada Di Kota A itu artinya butuh waktu tiga jam untuk sampai di Kota itu pikir Mira. "Apa yang dibicarakan Tuan Kim?" tanya Leo tangannya menepuk pundak Mira. "Adelio sekarang sedang butuh bantuanku!" ucap Mira kepada Leo. "Pergi lah, bukankah dulu kamu juga pernah dibantu oleh Adelio saat masa-masa sulitmu," ucap Leo. Mira melihat ke arah Leo dan mengangguk membenarkan ucapa Leo. "Aku akan pergi besok, dan Aku tidak tahu akan berapa lama untuk membantunya sampai sembuh seperti sedia kala jadi saat aku tidak ada disini Aku mempercayakan azmar kepada kakak!" ucap Mira. Setelah memikirkan kembali ucapan Tuan
Read more
Part 57 Perawat ke tujuh
"Kamu sedang apa di sini? Masuklah!" ucap seseorang mengejutkan Mira. Mira langsung berbalik, mendapati Nyonya kim sudah berdiri di belakangnya dan tersenyum ke arahnya. "Maaf Nyonya, saya sedang melihat-lihat,! jawab Mira. "Tidak apa-apa kamu pasti capek, ayo masuk." ajak Nyonya Kim. Mira mengekor di belakang Nyonya Kim jantungnya sudah berdebar saat kakinya melangkah masuk ke rumah ini, mereka sampai di dalam rumah Mira diantar ke salah satu kamar yang ada dilantai dua. "Istirahat aja dulu, saya tahu kamu pasti sangat lelah karena perjalanan yang sangat jauh," perintah Nyonga Kim. Mira menurut, setelah membersihkan diri badannya juga terasa sangat lelah, jadi tidak butuh waktu lama Mira sudah terlelap.Ting.... Mira terbangun saat mendengar suara telepon, menandakan ada yang mengirim pesan dari Leo mengirimkan satu gambar, Azmar sedang tersenyum bahagia dipangkuan Tuan Abian dan tangann
Read more
Part 58 Makan malam
"Kau...!" Adelio tidak lagi meneruskan ucapannya, saat melihat siapa wanita yang sedang berdiri disampingnya sekarang."Iya ada apa?" Mira bertanya dan melihat ke arah Adelio dengan tersenyum manis, Mira merasa geli saat melihat bulu-bulu halus tumbuh disebagian wajah Adelio. "Apa kau datang hanya untuk mengejekku?" Adelio malah balik bertanya kepada Mira. Mira menyeburkan tawanya sungguh dalam ke adaan seperti ini seharusnya dirinya tidak tertawa, tapi mendengar pertanyaan Adelio Mira tidak bisa menahan tawanya. "Tidak, saya datang ke sini untuk membalas budi kepadamu." ujar Mira. "Apa kau begitu kasian kepadaku?" tanya Adelio lagi, dirinya merasa senang wanita yang selama ini ditunggunya sekarang berada dihadapannya, meski sebelah mata Adelio tidak bisa melihat dengan jelas."Tidak juga, lebih baik Tuan makan terlebih dahulu baru nanti bicara lagi," perintah Mira kemudian menyerahkan piring yang berisi makan malam A
Read more
Part 59. Memotong rambut
Mengapa Nyonya Kim bertanya seperti itu, Aku harus jawab apa batin Mira. "Mama mengapa menanyakan seperti itu sih?" tanya Tuan Kim. Nyonya Kim tersenyum mendengar pertanyaan suaminya, kemudian dirinya menyuruh Mira kembali makan dan tidak perlu memikirkan perkataannya tadi."Aku akan ke kamar dulu Ma, selamat malam," pamit Adelio. "Selamat malam." jawab Nyonya Kim. "Mira tolong antarkan Adelio ke kamarnya ya." perintah Nyonya Kim. "Iya Nyonya." jawab Mira. Mira berjalan ke belakang Adelio dan mendorong kursi rodanya menuju ke lift, sesampainya di kamar Adelio."Saya akan kembali ke bawah, selamat malam Tuan," pamit Mira. Tapi sebelum Mira pergi dari hadapannya, Adelio menarik tangan Mira, Mira yang tidak siap dengan hal itu langsung terduduk dipangkuan Adelio. Adelio melingkarkan tangannya kepinggang Mira, Adelio merasa ada yang berubah disebagian tubuh Mira, apakah
Read more
Part 60. Pagi hari
"Kamu tampan." tanpa Mira sadari bibirnya mengatakan itu semua, setelah menyadari apa yang baru saja dia katakan Mira menutup mulutnya.  Adelio tersenyum melihat tingkah Mira tangannya meraih tangan mungil Mira. "Ada apa?" tanya Mira menyadari Adelio menarik tangannya, Adelio malah mencium tangan Mira kemudian menuntun tangan Mira ke arah dadanya.  Jantung Mira sudah tidak beraturan sejak tadi, tapi Mira berusaha menjaga raut wajahnya agar tetap terlihat tenang. Adelio tidak menjawab tapi, dari raut wajahnya Mira bisa melihat ada kerinduan yang begitu dalam.  Mira melanjutkan memotong rambut yang tumbuh dibagian wajah Adelio, Mira mengoleskan crem kemudian mulai mencukurnya, dalam hati Adelio berharap agar ini semua jangan cepat berakhir. Tangan sebelah Mira memegang dada Adelio, hembusan nafasnya menyapu wajah Adelio hangat Mira sangat teliti saat memotong rambut Adelio.  "Selesai." teriak Mira, dirinya pua
Read more
PREV
1
...
45678
...
15
DMCA.com Protection Status