All Chapters of Lelaki Sang Penguasa: Chapter 21 - Chapter 30
42 Chapters
Chapter 21
Satu tahun telah berlalu, selama itu juga Radit dan Rena berpisah. Radit yang selama satu tahun berusaha mencari Rena berubah menjadi sosok yang lebih kejam dan dingin dari sebelumnya. Setelah kepergian Rena Radit menyibukkannya dirinya dengan bekerja dan bekerja terus.  Di bandara terlihat sosok perempuan cantik dengan seorang anak kecil yang berada dalam gendongannya sedang berjalan ke sebuah mobil yang sudah menunggu mereka" Dengan non Rena" tanya sopir mobil tersebut" Ah iya pak saya Rena" kata Rena tersenyum" Saya Lukman non sopir keluarga Bagaskara, mari non biar saya bawa barang-barangnya" kata pak lukmLu" Ah terimakasih pak" kata Rena lalu masuk ke dalam mobil" Eughhh,, momy apakah kita sudah sampai" tanya seorang anak kecil yang berumur satu tahun. Meskipun baru berumur satu tahun namu dia sudah lancar birbicabe dan berjalan pelan-pelan" Iya sayang kita sudah sampai" kata Rena kepada putranya.
Read more
Chapter 22
" Radit kenapa kamu senyum-senyum sendiri" tanya Vivi yang penasaran" Ma, Rena sudah kembali" jawab Radit senang" Benarkah, lalu di mana dia sekarang dit, mama pengen ketemu sama Rena " kata Vivi pura-pura tidak tahu, yah sebenernya Vivi sudah tau tentang kepulangan Rena"Radit belum tau tempat tinggal Rena sekarang ma, suruhanku lagi mencari informasi tentang tempat tinggal Rena, tapi Rena sekarang punya anak ma, apa mungkin dia sudah menikah lagi" kata Radit dengan nada sendu" Yah padahal mama kangen sama Rena dit, tapi nggak apa-apa yang penting sekarang dia ada di Jakarta, untuk soal anak kita kan belum tau dit itu anak siapa. Mungkin saja itu anak kamu dit" kata Vivi mencoba menyemangati putranya" Radit juga berharap begitu mah" kata Radit " Sudah kamu istirahat sekarang besok kita cari tau terntang keberadaan Rena " kata Vivi mengelus punggung Radit " Iya ma, Radit ke kamar dulu" kata Radit sambil berdiri
Read more
Chapter 23
Sesampainya di kediaman Prasetyo mereka langsung masuk ke dalam rumah." Omaaa" teriak Rayhan yang melihat Vivi duduk di sofa " Hey cucunya Oma udah pulang ya" kata Vivi tersenyum" Iya dong Oma" kata Rayhan turun dari gendongan Radit "Ma, apa kabar" tanya Rena sambil mencium tangan Vivi" Baik sayang, oh iya bagaimana kabar mama papa kamu" tanya Vivi" Mereka baik kok ma, sebulan lagi mereka pindah ke sini " kata Rena langsung duduk di sebelah Vivi" Gimana hubungan kalian" tanya Vivi" Udah naikkan kok ma" kata Radit tersenyum" Syukurlah kalo begitu" kata Vivi senang" Oma layhan sudah ketemu Dady" kata Rayhan tersenyum sambil memeluk erat Radit " Oh ya Rehan nggak sedih lagi dong" kata Vivi tetaeters" Iya dong Oma, momy nggak nangis lagi lihat foto Dady" kata rayhan membuat pipi Rena merah merona"Memangnya momy kamu kenapa nangis lihat foto Dady kamu" tanya Radit penasa
Read more
Chapter 24
Satu Minggu kemudian, kini tiba hari yang di tunggu oleh Stella dan Arga. Hari dimana merupakan hari bersejarah bagi kedua pasangan itu. Hari ini adalah hari pernikahan dan hari bahagia dua mempelai. Setelah satu jam mengikuti acara pernikahan kini waktunya ucapan selamat dari para tamu hingga keluarga besar dari dua mempelai." Selamat ya sayang, akhirnya kalian menikah juga" ucapan Luna kepada putra dan menantunya" Terimakasih ma" Stella dan Arga secara bersamaan menjawab ucapan selamat dari mamanyaUcapan selamat kini selesai dan para tamu sudah mulai pulang setelah mencicipi hidangan yang di siapkan oleh keluarga besar kedua mempelai." Kamu cape sayang" tanya Arga yang melihat Stella mulai kecapean" Iya nih mas, pegel banget kakiku" jawab Stella sambil memijit kakinya" Sini biar aku pijitin" kata Arga meraih kaki Stella " Nggak usah mas, lagian kamu juga pasti cape" kata Stella " Udah nggak apa-apa, biar kak
Read more
Chapter 25
" udah deh mas nggak usah godain aku terus" kata Rena menahan malu" Nggak apa-apa sayang lagian kan godain istri sendiri" kata Radit menggenggam tangan Rena" Udah ah mas, sekarang lanjutin apa yang kamu rencanakan sama Arga" kata Rena mengalihkan perhatiannya karena tersipu malu" Jadi sayang kita juga akan ikut mereka libur, Stella juga senang kalo kamu iku kata Arga sama aku" kata Radit " Baiklah, tapi bagaimana dengan Rayhan" kata Rena yang akhirnya menyetujui ide Radit dan Arga " Rayhan juga harus di bawa sayang, dia kan masih kecil dan mungkin dia tidak akan mau kita tinggal" kata Radit lalu memandang ke arah Rayhan yang sedang asyik dengan mainannya." Iya mas kamu benar, kemana-mana saja dia nempel terus" kata Rena yang juga ikut melihat ke arah Rayhan" Kalo begitu nanti aku kabari Arga tentang rencana ini" kata Radit " Iya mas" kata Rena tersenyum Tok, tok, tokPintu ruan
Read more
Chapter 26
" SISILLL" teriak Galang yang sudah marah dan kesal dengan kata-kata Sisil " Iya sayang eh iya pak garang" sahut Sisil yang kaget dengan teriakan Galang " Ekhmem maaf pak, jadi gini aku dan Sisil mau minta izin tiga hari" kata Irene yang  merendahkan suasana hati Galang " Mau kemana kalian" tanya Galang " Mau cari pacar pak, siapa tau Sisil dapat suami gantengggg" kata Sisil " Nggak boleh" kata Galang tanpa sadar sehingga Sisil dan Irene bingung " Maksudnya gimana ya pak, kami nggak di izinkan nih" kata Irene hati-hati" Ekhmem ah maksud- emm maksud aku kalian nggak bakalan di izinin kalo cuman cari calon suami begituan lagian kalo jodoh pasti datang sendiri tanpa di cari" jelas Galang gugup sekaligus berbohong" Lagian pak yang mau cari suami itu siap" kata Sisil tanpa dosa " Kan kamu yang bilang tadi"  kata Galang" Ya ampun pak, aku cuman bercanda tau" kata Si
Read more
Chapter 27
Rangga masih diam di ruang tamu, di satu sisi ia masih ragu kalo Monik benar-benar perempuan nggak baik, tapi di lain sisi dia yakin kalo omongan Manda itu benar apa adanya. Akhirnya dia memutuskan untuk menyuruh orang mengikuti Monik kemampuan dan kapan pun. Setelah itu ia bergegas ke kamar untuk membersihkan badannya. Belum sampai satu jam orang suruhan Rangga menelponnya. Drrttttt drrttttt" Halo, bagaimana hasilnya?" tanya Rangga " Bos nona Monik saat ini berada di hotel grand  bersama dengan seorang laki-laki, mereka berada di kamar no 104" kata orang suruhan Rangga " Baik, aku kesana sekarang" kata Rangga lalu mematikan teleponnya.TutttRangga bersiap-siap menuju tempat dimana Monik berada. Saat tiba di lantai satu Rangga langsung menghampiri Manda yang sedang duduk teras belakang." Ma Rangga pergi dulu" kata Radit mencium tangan Manda " Loh kamu mau kemana ini udah mau malam?" tanya
Read more
Chapter 28
Setelah puas ber-selfie dan keliling vila kini, mereka sesua kembali ke kamar masing-masing.  " Stella kita masak yuk" ajak Rena yang baru keluar kamar  " Ayo tapi kita lihat bahan-bahan dulu" kata Stella  Mereka pun pergi ke dapur untuk memasak, sedangkan Radit Arga dan rayhan yang ada dalam gendongan Radit pergi ke taman belakang vila. Sepertinya mereka membicarakan hal yang serius. " Jadi apa yang mau kamu bicarakan Ga?" tanya Radit  " Ini tentang mafia Tiger Dit" jawab Arga yang membuat Radit menoleh kearahnya " Maksud kamu gimana, bisa di jelaskan" tanya Radit mengangkat alis sebelahnya " Iya, ini tentang mafia Tiger yang mulai bergerak mencari informasi tentang kematian Helen Bramana" jelas Arga " Apa hubungannya mafia Tiger dengan keluarga Bramana?" tanya Radit  " King dari mafia Tiger itu adalah anak kandung Helen Bramana" kata Radit namun ekspresi Radit yang biasa saja membuat A
Read more
Chapter 29
Seminggu berada di Bali. Kini Radit dan Arga beserta istri mereka sedang mengemasi barang-barang dan oleh-oleh untuk bawa pulang. " Bagaimana sudah siap semuanya?" tanya Radit  " Sudah dit, ayo kita pulang" kata Arga  Mereka pun naik jet pribadi masing-masing dan pulang ke Jakarta.   Sementara itu Rangga dan kedua orangtuanya sudah berada di Jakarta, perusahaan induk mereka pun pindah ke Jakarta. Monik dan kekasihnya berada di jeruji besi karena tindakan pembunuhan berencana kepada Rangga. Yah beberapa hari yang lalu Monik dan kekasihnya menyuruh orang untuk membunuh Rangga, tapi untungnya gerak gerik Monik di ketahui oleh orang suruhan Bima dan Manda, hingga mereka pun menangkap Monik dan kekasihnya lalu menjebloskan ke penjara. " Ah akhirnya sampai juga" ucap Rena ketika sampai di depan rumah " Cape ya sayang?" tanya Radit  " Nggak mas, sedikit saja" jawab Rena  " Ayo masuk, langsung i
Read more
Chapter 30
" Baik bos, tapi kirimkan uang mukanya" kata seseorang di seberang telepon Orang yang menelepon tadi adalah Serly, dia menyuruh seseorang untuk  menculik Rena. Serly memang memiliki sifat yang tidak sabaran, apa pun yang ia inginkan harus segera menjadi miliknya tanpa memikirkan resikonya. (Lihatlah saja setelah kamu tidak ada, aku akan mendekati Radit dan setelah itu aku akan buang anak kamu jauh-jauh). batin serly tersenyum licik Sementara orang suruhannya lagi melapor ke bos mereka tentang rencana penculikan ini.  " Bos ada kerjaan baru nih" kata orangapa itu anggap saja namanya A " Wah dapat duit lagi, keraja apa" tanya bosnya senang " Biasa bos culik seseorang dan bawa jauh dari sini" kata A     Pagi hari sinar matahari mulai terbit di ufuk timur, ada sebagian orang yang sudah memulai aktivitasnya, ada sebagian juga yang masih nyaman dengan alam mimpi mereka. Seperti halnya dengan Radit,
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status