All Chapters of Dipandang Rendah Mertua: Chapter 11 - Chapter 18
18 Chapters
Merasa Dibedakan
  Episode 11 *** "Kak, enak ya jadi Yesi. Si calon adik ipar baru Kakak... lihat difoto, serah-serahannya mewah banget Kak," sambil menghampiri suamiku yang sedang duduk dilantai ruang tamu, seraya menunjukkan foto acara lamaran adik laki-lakinya kemarin di hpnya. "Aku hitung nih Kak dia dikasih 30 kotak serah-serahan dari orang tua Kakak, dan itu isinya komplit dan serba double lagi, tas dapat 3, sepatu 3, higheels 2, Skincare lengkap dobel-doble isinya dan gede-gede lagi ukurannya, Selimut dobel, Badcover dobel,, kebaya mewah, Cincin kawin terlihat gede, Cd 1 pak, Bh 1 pak. Dan masih banyak lagi, Enak sekali Yesi." Selorohku,  Sambil menyenderkan badan didinding ruang tamu. "Dah gitu dapet segala perabotan dari kayu jati, dan  udah disiapin disitu, tuh ada lemari baju, meja makan, sofa , kursi tamu, dipan dan lemari hias bejejer dirumah Orang tua Kakak, mana didalam l
Read more
Fatimah Belajar Ikhlas
  Episode 12   ***   (POV DONI)   “Halo, Bu. Aku dengar  dari Mbak Andini katanya keluargaYesi minta uang 50 juta untuk tebus anaknya.  Maksudnya apa itu Bu, kenapa dulu istriku gak diperlakukan sama. Malah diperlakukan gak layak. Yesi dikasih sebanyak itu, belum serah-serahannya kemudian duitnya. Belum lagi nanti mau di adakan acara pesta besar-besaran dirumah kita juga kan. Alangkah enaknya hidup Yesi belum apa-apa keluarga kita udah keluar uang banyak buat dia.” Dengan nada emosi ku melanjutkan ucapanku. “Kalau Fatimah dengar ini pasti marah Bu, dia banyak berkorban buat aku buat keluarga kita. Dia gak mempersulit keluarga kita saat akan menikahinya. Dia mengeluarkan uang banyak hingga tabung
Read more
Akad Nikah Adik Ipar
  Episode 13   *** Jam 3 pagi hari sebelum subuh, Kami sampai dirumah mertua. Dan tak lama setelah kami sampai Mbak Andini beserta suami dan ke 2 anaknya pun tiba dirumah mertua. Jadi aku lebih dulu sampainya. Aku bergegas ke dapur untuk membuatkan teh Mbak Andini dan keluarganya. Aku belum istirahat sama sekali. Diperjalanan juga aku tidak bisa istirahat karena kondisi mobil travel sangat berdesakkan. Membuat aku kesulitan untuk beristirahat. Dirumah mertua ada 4 kamar besar dan 1 kamar kecil. Satu yang besar kamar mbak Luluk, Kamar Mbak Andini , Kamar Erik Dan Kamar Mertua. Sedangkan kamar Aku dan Kak doni tidur di kamar kecil yang tidur pun tak bisa lurus harus menekukkan kaki. Tanpa pintu. Apalagi disitu adalah tempat sholat umum. Jadi aku susah untuk berganti pakaian dan sulit untuk
Read more
Bagai Langit dan Bumi
  Episode 14 *** Kami semua duduk dikursi tamu dibawah tarub diluar rumah Yesi. Aku melihat sekeliling rumah Yesi. Menurutku biasa saja. Terlihat seperti Rumah tua yang mungkin berumur puluhan tahun dan sudah terlihat usang. Menuju rumahnya pun jalannya sulit licin dan hanya cukup 1 kendaraan. Masuk kedalam melewati jalan yang rusak yang sangat becek dan melewati kebun karet sejauh 2 kilo. Disitu aku melihat memang acaranya mewah kursi tamunya banyak, dan ada hiburan biduan yang berjoget sekitar 15 biduan. Aku sejak tadi menemani Mbak Luluk diatas kursi rodanya, aku perhatikan orang-orang yakni keluarga Yesi menatap heran kearah Mbak Luluk.  Kemudian aku melihat Mbak Andini sedang menemani anaknya bermain di sekitaran kuade panggung pengantin. Kemudian Ia naik keatas panggung pengantin dan mencoba duduk dikursi pengantin bersama anaknya.
Read more
PoV Ibu Mertua
  Episode 15 (POV Ibu Mertua)   *** Namaku Ibu Yana, aku istri dari Bapak Yansah. Aku memiliki Empat orang anak Dua Perempuan dan Dua laki-laki. Andini anak pertamaku yang berumur 40 tahun sejak menikah tak lagi tinggal bersamaku. Ia diajak suaminya tinggal di Kota C yang berjarak Delapan jam dari rumahku. Suami Andini adalah orang kaya raya, dia pejabat di Kota C. Sedangkan Andini bekerja sebagai Pegawai Negri. Mereka memiliki 2 anak Putra dan Putri. Kehidupan Andini sangat mapan bersama suaminya. Ia tinggal disebuah Rumah mewah 2 lantai dan memiliki 2 Mobil mewah. Dahulu aku sering menasehati Andini untuk mencari suami yang kaya. Sebenarnya aku menyuruhnya mencari suami Dokter. Namun Ia menolak dan memilih menikah dengan Anak Pejabat. Meskipun begitu aku sangat setuju. Tak masalah menikah tidak
Read more
Mertua Datang
Episode 16 "Assalamu'alaikum... Doni, Doni," terdengar suara memanggil dari luar gerbang. "Wa'alaikum salam..." saut kami bersamaan. Kami mengintip dari balik jendela, terlihat Mbak Andini, Suaminya, Bapak, Ibu, Erik, Yesi dan Dua keponakan berdiri menunggu dibalik gerbang. Kami langsung keluar membukakan pintu gerbang  mempersilahkan semuanya masuk kedalam rumah. Kami menyalami semua satu persatu. Mbak Andini masih selalu sama melempar senyum ramahnya padaku. "Apa kabar Fatimah, semua sehat, kan," sapanya Mbak Andini padaku. "Alhamdulillah, kami sehat semua Mbak... Oiya, tadi berangkat jam berapa Mbak... " tanyaku basa basi. "Jam 11 malem. Ini Mbak bawain oleh-oleh dari rumah buat kamu. Banyak roti dan kue. Mbak tarok kulkas ya..." ucapnya. Sambil meminta izin untuk meletakkan bungkusan kue kedalam kulkas. "Wah, repot-repot b
Read more
Dihina Karena Belum Hamil
Episode 17 *** “Kak Doni, aku keluar dulu, ya.” Ucapku pada suamiku yang sedang duduk diteras rumah bersama Bapak Mertua dan Suami mbak Andini. “Lho, mau kemana Dek?” tanyanya penasaran. “Mau ke tempat Mbah Sri, kak. Aku mau urut dulu badanku pegel-pegel, kepalaku agak migrain juga, mungkin masuk angin,” jawabku. “Kakak anter ya, udah minum obat belum Dek ?” tanyanya lagi. “Gak usah Kak, jalan kaki aja deket. Sambil olah raga. Tadi udah minum obat, tapi masih aja kerasa migrain. Mangkanya mau coba urut. Biasanya sembuh. Ibu dan yang lain dimana, Kak?” tanyaku “Pada dikamar Dek, lagi ngobrol kayaknya,” jawabnya memberitahu. Aku menghampiri Ibu kekamar. “Lagi pada ngapain nih, hehe... Ibu, Aku mau pamit bentar, mau keluar dulu ya Bu,” ucapku  lembut sambil tersenyum. “Memangnya mau kemana kamu
Read more
Spesial PoV Bapak Mertua
Episode 18 POV Bapak Mertua...Namaku Pak Yansah, umurku saat ini 60 tahun. Aku bekerja sebagai Petani Sawit. Aku memiliki Empat Orang anak. Dan aku menyayangi semuanya.Saat pertama kali aku mengenal Fatimah, aku sangat senang dan setuju. Fatimah memiliki sifat yang hampir sama dengan anakku Andini. Sama-sama tahu sopan santun dan suka basa-basi terhadapku. Dan mau meladeni setiap aku mengajaknya mengobrol.Mereka berdua juga pantang menyerah, sama-sama perasa dan pengertian. Namun Ke Duanya juga mudah sekali menangis alias sensitif sekali perasaanya. Beda dengan Yesi aku tak pernah sekalipun melihatnya sedih ataupun menangis. Bahkan saat Ia menikah dengan Erik.Aku sebenarnya suka dengan Fatimah tanpa mempersoalkan latar belakang keluarganya. Tapi karena Istriku sangat membenci Fatimah dan setiap hari bercerita tentang ketidak sukaannya terhadap Fatimah. Aku pun jadi bimbang.
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status