Lahat ng Kabanata ng Takdir Cinta dan Dendam : Kabanata 81 - Kabanata 90

"Nessa!" seru Bayu lalu tanpa menunggu Bayu pun menghampiri Vanessa dan mengangkat tubuh Vanessa yang naked sama sepertinya tadi saat bangun dari tidurnya, dengan cepat Bayu pun mengambil dress milik Vanessa dan langsung memakaikannya pada Vanessa lalu dia pun bergegas keluar apartemen untuk membawa Vanessa kerumah Ya Tuhansakit."Bertahanlah Nes aku mohon, jangan seperti ini."*****Akhirnya Bayu pun sampai dirumah sakit yang tidak jauh dari apartemennya, setibanya dirumah sakit Vanessa pun langsung dibawa ke UGD untuk ditangani dokter, sementara itu Bayu kini terlihat begitu khawatir namun dia hanya mondar mandir di depan ruangan UGD, karena dia tidak tahu harus berbuat apa dan dia sangat kebingungan akhirnya Bayu pun menghubungi orang tuanya untuk menemaninya menjaga Vanessa."Ya Tuhan apa yang terjadi sebenarnya, ap-apa aku melakukan tindakan kekerasan pada Vanessa saat aku tidak sadar," gumam Bayu dengan diliputi perasaan bersalah atas yang terjadi p

Bell rumah keluarga Bagaskara pun terus berbunyi, dengan tergeesa pelayan rumah itu pun berlari menuju ke arah pos satpam untuk bertanya pada satpam siapa yang datang."Sepertinya tamu bapak soalnya tadi nanyain bapak," ucap Pak Dirman yang mendapat pertanyaan dari salah satu asisten rumah itu."tlpn bapak dulu pak sebelum disuruh masuk," saran pelayan itu karena tidak ingin menjadi masalah nantinya."Sudah katanya pak Panji, beliau sedang dijalan menuju pulang," sahut pak Dirman, setelah mendengar jawaban pak Dirman pelayan itu pun mengangguk dan kembali masuk ke dalam rumah untuk kembali mengerjakan pekerjaannya.Beberapa menit kemudian Panji dan Jasmin pun sudah sampai dirumah dan kini mereka sudah duduk bersama tamunya diruang tamu."Maaf maksud kedatangan bapak dan ibu kemari apakah ada keperluan yang penting?" Panji yang masih merasa bingung dengan kedatangan sepasang suami istri itu."Oh ya perkenalkan nama saya David dan ini istri sa

Keesokan harinya keluarga David pun berkunjung kerumah keluarga Panji untuk mempertemukan saudara kembar Vanessa dengan wajah tegang Alana kini hanya terdiam didalam mobil saat perjalanan menuju kerumah keluarga angkat saudara kembarnya."Lana jangan tegang seperti ini sayang, saudara kembarmu berhati lembut sayang dan setelah kalian bertemu pasti dia kalian akan cepat akrab dan kamu harus belajar merawat diri juga dari dia," ucap Anara sambil terkekeh kecil, membuat Alana menoleh pada ibunya yang kini sudah mulai mau berbicara dengan tertawa kecil, yang belum pernah Alana lihat selama 18 tahun ini."Serius Mom, apa Aina lebih cantik dari Lana?" Tanya Alana dengan tersenyum manis, dia senang karena mommy Kini terlihat lebih ceria dan cantik."Tentu dia sangat cantik mungkin karena dia sedang hamil jadi kecantikannya berkali lipat," jawab Anara, membuat Alana kembali menoleh pada sang ibu saat mendengar saudara kembarnya te

Kini Vanessa sudah dipindahkan keruang rawat inap. Namun, hanya ada isak tangis yang terdengar diruangan itu, setelah mendengar kabar tentang bayinya dari Seara. Vanessa tidak hentinya menangis bahkan Bayu yang mencoba menenangkannya pun tidak dia hiraukan.Semua keluarga pun datang dari mulai Kaira dan Arka. Panji dan Jasmin juga David dan Anara mereka semua berkumpul untuk memberikan semangat pada Vanessa sedangkan Bayu yang kini sudah babak belur karena kebrutalan Rigel yang tidak terima dengan apa yang dia dengar dari Seara membuat Rigel naik pitam dan menghajar Bayu habis-habisan andai bukan dirumah sakit mungkin Bayu sudah kritis sedang orang tua yang ada disana hanya bisa diam karena memang ini semua kesalahan Bayu. Arka dan Kaira merasa kecewa dengan sikap Bayu. Begitu pun dengan Seara terlebih Vanessa wanita itu menatapnya pun kini enggan, dan itu membuat Bayu begitu menyesali semua perbuatannya apalagi mengingat dia kini sudah kehilangan calon an

"Kenapa kamu bicara seperti itu Sea. Kamu gak lihat wajah suamimu babak belur dan terlihat pucat kayak gitu," Ujar Arka yang memang melihat wajah menantunya itu babak belur dan terlihat pucat, dokter juga bilang kalau Rigel perlu dirawat bebarapa hari dirumah sakit sampai luka di wajahnya membaik dan lambungnya sudah tidak terasa sakit lagi."Hmm.." Seara hanya bergumam saat menjawab Ucapan Ayahnya  membuat Arka dan Kaira hanya menggelengkan kepala melihat putrinya bersikap seakan tidak peduli pada suaminya.Sedang Rigel tersenyum miris karena sempat berharap Sea nya kembali peduli padanya padahal itu hanya angan-angannya saja. Dia sadar tidak mungkin Seara memaafkannya semudah itu, dan peduli padanya juga mengkhawatirkannya keadaannya begitu saja, setelah apa yang dia lakukan padanya, mungkin kalau dia ada di posisi Seara, dia pun akan bersikap sama seperti Seara 'Tidak Akan Peduli'."Tidak apa-apa Ayah. Kalau Sea ma