Lahat ng Kabanata ng PEMBALASAN DENDAM SANG PEWARIS : Kabanata 51 - Kabanata 60
199 Kabanata
Chapter. 51
"I love you" tidak ada kata-kata lain yang keluar dari bibir Catrina, hanya perasaan bahagia dan cinta yang amat besar untuk pria ini. Hari ini mereka resmi menjadi sepasang kekasih, banyak rintangan yang akan mereka hadapi bersama kedepannya, Aditya tidak menyesal memilih Catrina untuk kedepannya menjadi pasangan hidupnya, mengingat dia merasa iba akan kesendirian hidupnya, Catrina baginya begitu mirip dengannya, hanya saja dia masih memiliki Ibu, Ibu Sambung dan Ayah yang lengkap dengan segala kerumitannya, tetapi Catrina, seperti yang dia ketahui dia tidak memiliki Ibu, Ibunya sudah meninggal, hanya saja Aditya belum berani menanyakan tentang keberadaan Ayahnya, Aditya akan bersabar dengan hal itu, mengingat perjalannya dengan kekasihnya itu masihlah jauh. "Aku akan menjagamu, sepenuh hatiku Cat, akan aku lindungi
Magbasa pa
Chapter. 52
"Oke kalau begitu, profesor memberi kamu tugasnya itu apa saja John?" tanya Catrina serius."oh beliau menyuruhku merawatnya baik-baik saja dan memberimu cuti satu minggu penuh, bukan apa-apa sih katanya kamu sudah sangat kelelahan tapi tidak pernah mengeluh" jawab John, dia pun terdengar memberi penjelasan dengan serius."Baiklah terima kasih, titip Tuan Fajar ya, dia sedang dalam masa pemulihan, Aditya sku bisa mengurusnya sendiri, kamu santai saja aku bisa menjadi rekan kerja yang baik untuk kamu John" ucap Catrina terlihat bersemangat."Wah tentu saja aku senang bekerjasama denganmu Cat, berkatmu aku bisa menjadi dokter VIP premium, bayaranku mahal haha" jawab John, masih dengan gaya slengeannya yang tak kunjung padam, membuat Ca
Magbasa pa
Chapter. 53
Entah apa yang sedang Calvin rencanakan bersama Indra saat itu, tetapi yang pasti hal itu belum diketahui oleh siapapun, termasuk paman Yosef dan Aditya. Dan ternyata orang yang menyelinap ke dalam kantor Aditya saat itu adalah seseorang yang menjadi kepercayaan Indra sejak dahulu. Tampak mereka sedang merencanakan sesuatu, sebelum pimpinan mereka yang sebenarnya yaitu Fajar kembali datang ke perusahaan.   ••••••••   Di Kantor polisi, Seminggu sudah kejadian pengeroyokan yang dilakukan Jonathan dan geng sudah berlalu. Tampak terlihat Jonathan dan teman-temannya yang sudah mengeroyok Aditya serta mengganggu Catrina beberapa malam yang lalu sedang gelisah, karena o
Magbasa pa
Chapter. 54
Orang tua Jonathan menggenggam jeruji besi yang mengurung putra kesayangannya itu dengan kedua tangannya, dia terlihat sangat putus asa saat melihat wajah putranya yang bertanya memelas itu, lalu dia menunduk dan menggelengkan kepalanya.Jonathan menjadi lemas tak berdaya, dia terduduk di lantai, jika orang tuanya tidak bisa membantunya kali ini, dia berpikir berarti orang yang sudah dianiaya itu bukanlah orang sembarangan."Siapa Ayah, siapa orang yang sudah kutusuk itu, hingga Ayah tak bisa membantuku?" tanya Jonathan, dengan posisi tubuh yang duduk sambil membelakangi Ayahnya itu."Dia putra Pimpinan terkemuka, pewaris Rashaad Grup" jawab Ayah Jonathan.Sontak Jonathan langsung gemetar, en
Magbasa pa
Chapter. 55
Ting TongTerdengar suara bel penthouse milik Aditya berbunyi, John yang kebetulan tinggal sementara disitu untuk menjaga Aditya segera menghampiri pintu, sebelumnya dia mengecek dulu dimonitor siapa yang datang, dan itu adalah Paman Yosef bersama seseorang lainnya, John membukakan pintu."Selamat Siang Tuan Yosef, silahkan masuk" sapa John ramah."terima kasih dokter, ayo Tuan Chen silahkan masuk" jawab Paman Yosef, lalu mengajak pria paruh baya yang dia panggil Tuan Chen.Pria itu hanya mengangguk gugup lalu duduk di tempat yang sudah Paman Yosef tunjukkan untuknya."Gimana keadaan Tuan Muda dok?" tanya Paman Yosef tanpa basa
Magbasa pa
Chapter. 56
"Hm… baiklah jadi anda ini ayahnya Jonathan? orang yang paman Yosef maksud? yang menusukku?" Tanya Aditya, setelah dirasa Tuan Chen tenang.Paman Yosef menunduk, begitupun Tuan Chen dan Aditya pun sangat mengerti sekarang keadaannya."Anda tidak perlu seperti ini datang meminta maaf untuk kesalahan putra anda, sebaiknya nanti biarlah putra anda yang datang langsung menemui saya, oh iya Paman Yosef bisa cabut saja tuntutan kita pada putra Tyan Chen, aku tidak ingin memperpanjangnya lagi" ucap Aditya lagi.Secara bersamaan Paman Yosef dan Tuan Chen saling berpandangan, tidak ada kata-kata yang keluar dari bibir Paman Yosef."Tidak Tuan muda, Saya datang kesini buk
Magbasa pa
Chapter. 57
"Ya ampun ada apa denganmu Jo?" Tanya Aditya seraya tersenyum lucu karena melihat sikap Jonathan yang tiba-tiba cengeng itu."haaa … bukankah ini racun? setelah meminum ini aku akan lenyap dari muka bumi ini?" tanya Jonathan polos.Saat mendengar pertanyaan itu, Aditya terbahak-bahak, begitu nikmat rasanya tawa kali ini, Jonathan benar-benar gila hingga mampu menghiburnya seperti itu.Berbanding terbalik dengan Aditya, justru Jonathan semakin merasa bergetar karena senyuman Aditya di matanya seperti seringaian ketua mafia sadis yang bisa kapan saja membunuhnya sedangkan tawanya bagaikan malaikat maut yang sedang menikmati kematian orang berdosa sepertinya, sungguh Jonathan begitu berimajinasi saat melihat dan datang ke tempat itu, y
Magbasa pa
Chapter. 58
Hari itu juga tercatat Jonathan yang tadinya musuh Aditya berbalik menjadi orang yang akan menjadi sahabatnya di masa depan, Aditya sangat puas dengan pencapaian tersebut karena dia tidak pernah memiliki teman sebelumnya.Ketika Jonathan sedang duduk di sofa, sedangkan Aditya berada entah dimana, tiba-tiba pintu utama Penthouse terbuka, Jonathan langsung waspada saat dua orang memasuki Penthouse tersebut.Jonathan sangat kaget karena wajah itu tak asing baginya, ya, dia adalah Catrina, wanita yang sempat ingin dia miliki tetapi menolaknya hingga tragedi penusukan Aditya pun terjadi waktu itu."Sedang apa kamu disini?" tanya Catrina sedikit marah hingga John pasang badan saat sahabatnya itu mendadak bersembunyi di belakang punggungnya.
Magbasa pa
Chapter. 59
Malam hari di Penthouse milik Aditya, Catrina terlihat mondar-mandir di depan Aditya yang fokus pada laptopnya, terlihat dia sedang membaca dan menandatangani beberapa dokumen yang masuk melalui surelnya."Dasar si gila kerja, lagi sakit pun masih saja mengurusi masalah kantor" gerutu Catrina di dalam hati sambil terus mondar mandir dengan lingerie merahnya, dia juga memangku tangan dan terlihat menggigit kuku-kuku pada tangannya.Aditya menghentikan ketikan pada keyboard laptop miliknya, kemudian memandangi wajah kekasihnya yang terlihat kesal itu."Ada apa sih Sayang? Lapar?" Tanya Aditya.Catrina tersenyum genit lalu mendekati kekasihnya itu dan duduk dengan manja di atas kedua paha Aditya
Magbasa pa
Chapter. 60
"John, sepertinya aku bakalan ketiduran kalo kamu obati, tunggu dulu ya di kamar, aku lihat Catrina dulu" ucap Aditya di belakang punggung John."Ya ampun, tinggal serumah pake diliatin segala sih?" tanya John kesal."Hehe, tunggu ya aku belum ngucapin sesuatu" jawab Aditya sambil nyengir.John hanya menggelengkan kepalanya,lalu dia pergi ke kamar yang dihuni oleh Catrina.Tok. Tok. Tok.Aditya mengetuk lembut pintu kamar kekasihnya itu."Sayang, ini aku udah tidur belum?" tanya Aditya.
Magbasa pa
PREV
1
...
45678
...
20
DMCA.com Protection Status