บททั้งหมดของ Kisah Pewaris Milyader: บทที่ 2221 - บทที่ 2230

Untuk sementara, Eric tidak tahu harus berkata apa untuk keluar dari situasi canggung ini.Jelas, Eric-lah yang ingin makan bersama Nicole dan anak-anak sejak awal.Pada akhirnya, Nicole dan anak-anak hanya mengundang Chance, bocah cilik itu!Chance menatap Chatty yang berinisiatif mengundangnya, dan merasakan kesuraman di hatinya menghilang.Dia mengangguk dengan gembira.Kemudian, dia dengan hati-hati menatap Eric dan mengumpulkan keberanian untuk berkata, “Ayah, kalau begitu aku akan mengikuti Chatty. Selamat tinggal!"Setelah itu, Chance berpegangan tangan dengan Chatty dan mengejar Nicole dan Fischer.Fischer tidak senang melihat Chance.Ketidaksukaannya pada Chance begitu jelas.Nicole tidak mengatur makan malam yang layak pada awalnya. Ada jalan yang sangat khas di dekatnya yang sangat mirip dengan Chinatown, jadi dia berencana pergi ke sana untuk berjalan-jalan.Chance sangat bahagia sehingga dia tidak bisa menyembunyikan senyumnya, dan Nicole merasa sedikit kasihan p

Nicole tidak tahu mengapa dia memiliki reaksi yang begitu besar terhadap sosok yang hanya terlihat punggung badannya saja.Namun, dia memiliki intuisi bahwa dia akan menyesal jika dia tidak menghentikannya.Mobil mengerem mendadak.Nicole mendorong pintu terbuka, keluar dari mobil, dan melihat ke belakang ke arah yang berlawanan. Saat ini, pria itu sudah menghilang.Sosok pincang itu pergi begitu cepat.Nicole merasakan kehilangan yang tak bisa dijelaskan di hatinya.Seolah-olah dia dilucuti dari sesuatu yang penting.Namun, dia tidak bisa mengerti perasaan apa ini."Nona, ada apa?"Luca keluar dari mobil dan melihat sekeliling dengan waspada. Dia berpikir bahwa sesuatu telah terjadi!Nicole memandangi jalan yang kosong. Matanya berkedip sedikit, dan dia menggelengkan kepalanya."Tidak apa."Suaranya rendah, dan dia terdengar sangat kesepian.Apakah itu ilusinya?Sejenak, Nicole merasa sosok pincang itu mirip Clayton.Namun, Clayton adalah seseorang yang paling peduli de

Pria di samping juga berdiri dan menjabat tangan Nicole.Ternyata orang tua Fischer memiliki nama belakang yang sama, yang merupakan suatu kebetulan.Nicole menjabat tangannya sambil tersenyum dan melihat sekeliling.“Di mana Fischer? Dia sangat merindukan kalian berdua, jadi mengapa dia tidak ada di sini?Camille dan Leighton saling memandang. Camille melengkungkan bibirnya dan berkata, “Terakhir kali, kami memiliki sesuatu yang mendesak untuk dilakukan, jadi kami mengirimnya kembali. Dia marah pada kita karena itu dan menolak untuk melihat kita kali ini.”Nicole berhenti dan tersenyum."Jangan khawatir. Dia akan berada di sini sebentar lagi. Dia anak yang bijaksana.”Camille tersenyum dan menatap Nicole dengan ketulusan dan rasa terima kasih.“Aku mendengar dari ayah aku bahwa keluargamu merawat Fischer dengan sangat baik selama ini. Aku benar-benar tidak tahu bagaimana harus berterima kasih kepada kalian semua. Kami benar-benar terlalu sibuk, dan karena kejadian terakhir kal

Kepala pelayan cukup memperhatikan reaksi Nicole dan buru-buru menekan beberapa tombol di lift.Bagian luar lift langsung berubah menjadi gurun.Bahkan ada oasis di padang pasir. Nicole bisa melihat angin meniup pasir dan debu, dan panas yang datang menciptakan ilusi gurun yang nyata. Dia sedikit terkejut dengan ini, sedemikian rupa sehingga dia melupakan ketakutannya tadi.Nicole mengangkat alisnya karena terkejut. “Jadi, kita tidak berada di dasar laut?”Bahkan pemandangan di mana mereka berada di dasar laut ternyata palsu, tapi dia tidak bisa membedakannya.Dia harus mengakui bahwa dia tidak mengharapkan teknologi canggih seperti itu di kapal pesiar ini.Namun, dia merasa jauh lebih baik menghadapi padang pasir.Kepala pelayan itu tersenyum dan berkata, “Kita berada di dasar laut. Kami merekam video definisi tinggi melalui kapal selam pribadi sehingga tamu kami dapat melihat pemandangan yang tidak dapat dilihat di pantai. Itu diatur untuk mencegah para tamu bosan ketika merek

Sebastian tercengang sejenak.Pria yang duduk di kursi roda mengangkat kepalanya perlahan dan menatap Nicole dalam-dalam. Matanya gelap dan dalam. Mereka suram dan sama sekali tidak dikenal oleh Nicole.Namun, Nicole tidak mempercayainya.Dia maju selangkah dan hampir kehilangan ketenangannya, ingin merobek topengnya.Namun, pria itu menghalanginya.Tangannya sangat kasar dengan bekas luka dari berbagai warna.Itu benar-benar berbeda dari kesannya pada tangan Clayton yang ramping, yang terlihat seperti karya seni.Yang satu sempurna, sementara yang lain terluka.Segera, pria itu meletakkan tangannya di topengnya dan perlahan melepasnya.Nicole gugup dan mulai bernapas dengan hati-hati.Dia menatapnya tanpa berkedip dan melihatnya melepas topengnya. Dia juga tidak berpaling darinya.Wajah di balik topeng itu sama sekali asing bagi Nicole.Meski pria itu terlihat bersih dan tampan, wajahnya pucat, dan bibirnya putih. Dia terlihat sangat lemah.Ada bekas luka dangkal di dekat