All Chapters of THE GREAT MAN: Chapter 131 - Chapter 140
185 Chapters
SEMUA MENUDUH JOE PENJAHAT
Tidak mudah dipercaya kalau bukan melihatnya langsung, Joe begitu saja pergi meninggalkan King's Mars Jewellery dengan sangat santai di antara penjagaan yang ketat dari anak buah Elianor. Termasuk Mona yang menyaksikan langsung kejadian ini sampai nanar mendapatkan dirinya seperti berada dalam mimpi. Lagi-lagi Joe membuatnya shock setengah mati. Hanya saja situasi sekarang berbeda, Mona tidak kaget lantaran Joe mengambil Queen's Mary yang bernilai jutaan dollar yang diaku-aku miliknya, melainkan dia terkejut dengan sikap Elianor yang seperti ayam kampung di hadapan Joe. Sekaligus dia pun bingung untuk mengisahkan ini pada Jilly nanti. Sudah tentu, Jilly tidak akan percaya dengan ceritanya. Di luar sana Joe mencari Ceasar yang sudah membuatnya gundah. "Apa dia tidak dengar dengan perkataanku?" gerutu Joe. Sebelum keluar mobil Joe sudah berpesan pada Ceasar agar menyusulinya ke toko. Tapi sampai urusan dengan Fernando selesai Ceasar belum menampa
Read more
TAK TERSENTUH
Bahkan Joe sama sekali tidak tersentuh. Pihak berwajib baru saja datang karena laporan seseorang dan juga video yang viral di sosial media kalau toko King's Mars Jewellery dirampok.  Mereka tengah sibuk memeriksa semua karyawan termasuk Fernando. Semua orang menyebutkan nama yang sama kalau dalang dari perampokan ini adalah Joe. Bahkan Mohan menunjukan wajah Joe dari rekaman video yang berasal dari pengunjung kepada penyidik. "Namanya Joe. Itu saja yang saya tau," ujar Mohan pada laki-laki yang menjadi pimpinan penyidik di sini. Padahal, ada Elianor juga yang ikut andil disini. Tapi kenapa mereka tidak menyebutkan namanya. Apa karena akan merasa percuma saja kalau menyebutkan nama wanita perkasa itu tidak akan berpengaruh apa-apa dalam hukum. Semua berharap kalau Joe dapat tertangkap dan bisa diadili. Hanya saja semua angan-angan Fernando dan juga Mohan yang dari tadi sok sibuk semenjak Elianor meninggalkan tempat ini termenta
Read more
KELUARGA MILLER MERAYAKAN KEMENANGAN
"Master Joe yakin ini tempatnya?" Joe sendiri tidak yakin kalau alamat yang diberikan Mohan tadi bertepatan dengan rumah nyonya Kim. Apa mungkin Kiara dirawat nyonya Kim? Tapi, kenapa aku tidak melihatnya waktu itu?  "Manager toko itu memberikanku alamat ini," sahut Joe sambil menunjukan kertas yang ada di tangannya pada Ceasar. Kemudian, Ceasar memastikan kembali.  "Sesuai. Ternyata mereka yang sudah membeli Kiara dari keluarga Miller," ujar Ceasar sekaligus menduga dengan penuh keyakinan.  "Jangan mudah mengambil kesimpulan. Aku belum bisa memastikan apa-apa sampai aku sendiri yang melihat putriku ada di rumah itu." "Tapi ada yang aneh menurutku, master." "Kau sepemikiran denganku," balas Joe, yang seolah-olah sudah tau apa isi kepala asistennya ini. Karena itu Ceasar mengerutkan dahi. "Kau ingin mengatakan kalau untuk apa nyonya Kim menjual kalung itu padahal sebenarnya uangnya banyak, bukan?" Ceasar sendiri s
Read more
PENYESALAN PEVITA
"Letakan dia di sana." James menunjuk ranjang kecil yang menyudut di ruangan pada saat memberi perintah pada anak buah. Kemudian dia duduk di kursi kayu singel sambil melipat lengan kemeja setengah. Setelah itu, dia melonggarkan dasi lalu membuka satu kencing bagian atas.Dengan sigap, dua pria itu langsung meletakan Pevita yang masih belum sadarkan diri di tempat itu. Sejurus kemudian, James mengirim pesan singkat pada seseorang. 'Paket sudah berada dalam genggaman. Apa perlu dieksekusi sekarang?'Tidak lama kemudian, orang itu membalas pesan James. 'Tunggu sebentar. Apa dia masih pingsan?''Sepertinya aku terlalu banyak memberikan dosis penenang. Dia begitu pulas tertidur.' Balas James. 'Biarkan dulu sampai dia sadar. Bagaimanapun juga kita harus mendapatkan tanda-tangannya sebelum kita eksekusi.'Dan setelah pembicaraan ini, orang yang berbicara dengan James melalui pesan singkat sudah ti
Read more
BARULAH PEVITA MENGERTI
"James." "Sudah sadar, manis," sarkas James, sambil melempar senyum licik. "Apa-apaan ini!" Pria parlente dengan penampilannya yang selalu terlihat rapi dalam setiap moment itu tertawa ringan. "Maaf kalau seperti ini akhirnya."Pevita berusaha untuk beranjak, namun dua pengawal James sangat cekatan menahan langkah Pevita untuk tidak bergerak dari tempatnya. Sementara James hanya duduk santai dengan berpangku sebelah kaki dan melipat tangan di dada. Sebentar lagi akan ada drama di antara kita, pikir James. "Tidak usah terburu-buru. Masih ada urusan yang belum kita selesaikan," ujar James. Tentu saja perkataan ini membuat dahi Pevita berkerut tajam, saking herannya. "Apa maksudmu?"James pun berdiri lalu mengambil map yang ada di meja sebelahnya. Kemudian, dia menghampiri Pevita. "Sepertinya aku tidak perlu memaksamu untuk menanda-tangani berkas ini."Sungguh bingung, berkas apa itu? Pevita menerima
Read more
RAJA LEBIH SANTUN DARI PADA JONGOSNYA
"Apa yang dia lakukan?" Joe memperhatikan Ceasar yang menemui penjaga kediaman nyonya Kim yang dibatasi dengan pagar dari dalam mobil yang dia parkirkan dua ratus meter di seberang agak menjorok ke belakang dari rumah nyonya Kim. Dari posisi ini, Joe masih bisa melihat Ceasar dengan sangat jelas tanpa khawatir orang lain melihatnya. Ceasar mengambil alih pekerjaan ini. Dia menyamar sebagai pemilik toko berlian King's Mars. Tentu saja dengan kepemilikan yang saat ini dipegang oleh Joe sangat mudah membuat Ceasar leluasa untuk berkata apapun."Bisa bertemu dengan nyonya Rosemary," ujar Ceasar. "Ada keperluan apa?" penjaga rumah berbalik tanya. "Baru saja dia mengunjungi toko kami dan menjual berlian. Dan kami lupa untuk memberikan hadiah yang seharusnya dia terima. Kebetulan, itu memang hak pelanggan," sahut Ceasar dengan alasan yang sudah dia persiapkan. Tiga pasang penjaga kediaman nyonya Kim memperhatikan baik-baik Ceasar sebelum salah-satu di antara mereka memanggil orang yang b
Read more
PENGAKUAN
"Ini." Ceasar menunjukan Queen's Mary yang kilauannya menyilaukan bola mata nyonya Kim. "Cantik sekali. Ini ... ""Queen's Mary shield 234 limited edition yang langsung dipahat oleh perancangnya, Mary Jones Diana," sambar Ceasar melengkapi perkataan nyonya Kim yang dia potong. Sontak nyonya Kim terpukau dengan penjelasan Ceasar. Sungguh rasa curiganya hilang seketika yang awalnya dia meragukan kalau Ceasar memanglah pemilik toko King's Mars Jewellery karena dia bisa menjelaskan berlian ini dengan begitu sempurna. Dan sekarang kalung berlian mewah itu sudah berada di tangan nyonya Kim. "Baru saja asisten anda, Rosemery menjual ini pada kami. Dan kami lupa untuk memberikan gift cantik sebagai merchandise," ujar Ceasar. Dia sengaja memancing dengan pernyataan terbuka agar pembicaraan ini terus berlanjut. Entah kaget atau bagaimana, yang pasti nyonya Kim seperti tersentak mendengarnya. "Benarkah? Rosemery sudah menjual ini di toko anda? Mungkin anda salah orang."Langsung saja Ceasa
Read more
MENEMUKAN KIARA
Sambil menunggu seseorang yang disuruh nyonya Kim mengambil Naura, Ceasar memperhatikan wajah Rose yang begitu tegang menderita. Nampak sekali kalau wanita itu begitu ketakutan. Hanya mencuri dan juga bukan milik nyonya Kim tentu tidak akan sampai dibunuh juga kan? Lantas kenapa perempuan ini kelihatannya sangat ketakutan sekali? Ceasar merasa kalau ada yang ingin disampaikan perempuan itu dari sorot matanya yang seperti memberi pesan isyarat. Tidak lama kemudian, pengawal nyonya Kim yang disuruh tadi sudah kembali dengan membawa gadis kecil mungil cantik di tangannya. Sungguh, pandangan pertama membuat Ceasar nanar sejadi-jadinya begitu mendapatkan gadis kecil yang wajahnya sangat mirip di poto. Benar dugaanku, kalau Naura adalah Kiara, batin Ceasar tanpa merubah ekpresi wajahnya. "Cantik sekali. Berapa usianya?" tanya Ceasar pura-pura polos. "Tiga tahun," jawab nyonya Kim sambil menerima Naura dari tangan pengawalnya. Sekali lagi, Ceasar benar-benar memastikan kalau gadis itu
Read more
PERISTIWA YANG ANEH
"Sedang apa dia di sana?" Sementara dari tadi Joe memperhatikan Ceasar yang tingkahnya begitu aneh. Padahal tidak ada siapa-siapa di sana, tapi kenapa dia berbicara sendiri? Sungguh membingungkan. Seketika Joe teringat akan kejadian tadi di parkiran toko berlian King's Mars, Ceasar yang nampak kebingungan mencari parkir padahal masih banyak area yang kosong. Sampai Joe geleng-geleng kepala melihatnya. "Apa yang kau lakukan di sini? Kenapa kau tidak menyusuliku ke dalam?" Joe bertanya ini dengan sedikit geram. Karena dipikirnya Ceasar sengaja melakukan ini. "Maaf master Joe, dari tadi aku tidak mendapatkan lahan parkir. Semuanya di sini penuh," sahutnya. Nampak wajah Ceasar seperti kebingungan. "Sering kali kau becanda di waktu yang tidak tepat," gerutu Joe. "Tidak lihatlah master kalau semua area parkir di sini penuh?" bantah Ceasar, sambil menunjuk sekitaran. Uniknya, setiap area yang Ceasar tunjuk semua itu tidak terisi. Hanya saja Joe malas menanggapi candaannya yang terkesan
Read more
PSIKOSIS YANG BERAT
"Psikosis," terang dokter Rafly. Joe berkerut dahi. Dia nampak heran dan aneh mendengar nama penyakit itu. "Bisa terangkan padaku apa penyakit Psikosis yang dokter maksudkan?"Dokter Rafly menyangkutkan jas dokternya ke gantungan, kemudian dia duduk berhadapan dengan Joe. "Penyakit itu memang langka. Biasanya dialami oleh orang-orang yang trauma berat. Orang yang menderita ini tidak akan bisa membedakan mana khayalan mana kenyataan. Tapi, bisa juga lantaran pengaruh alkohol atau obat-obatan tertentu yang langsung merangsang ke syaraf otak. Apa agent Ceasar sebelumnya mengkonsumsi obat-obatan atau sesuatu?"Joe sudah sedikit paham. Hanya saja dia bingung apa penyebabnya. Padahal selama ini Ceasar baik-baik saja dan sama sekali tidak pernah menyentuh barang-barang haram itu. "Aku rasa tidak dok. Aku kenal betul siapa Ceasar. Dia sama denganku, tidak suka dengan alkohol dan drugs.""Sungguh aneh. Tapi kenapa di aliran darahnya aku menemukan ada zat kimia yang berfungsi merusak sel otak
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
19
DMCA.com Protection Status