All Chapters of Someone Before You : Chapter 21 - Chapter 30

38 Chapters

Misi Balas Dendam

SBY 21Pasangan calon pengantin duduk berdampingan di sofa ruang tengah unit apartemen Harry. Keduanya sama-sama diam. Hanya suara televisi yang terdengar. Selebihnya hening. Harry menarik napas dalam-dalam dan menahannya sesaat, kemudian mengembuskannya perlahan. Pria bermata sendu melirik kekasihnya yang tengah bergelung di ujung kiri. "Rie, udah jam sembilan lewat," tutur Harry. Erie melirik jam dinding, kemudian bangkit dan berpindah duduk menempel ke lengan Harry. "Aku mau nginap di sini aja," sahutnya. "Nanti orang tuamu marah. Aku yang akan nggak enak hati." "Abaikan aja." "Mana bisa begitu." "Mereka nggak akan ngomel. Kita sudah dijodohkan, jadi apa pun yang kita lakukan nggak bisa diprotes." "Tapi ...." Harry tidak bisa melanjutkan ucapannya karena telanjur diciumi Erie. Pria beralis tebal membalas kecupan kekasihnya dengan kehangatan yang sama. Keduanya larut dalam aktivitas bertukar saliva. Tangan saling membelai tubuh pasangan yang kian meningkatkan hasrat primiti
Read more

Dipecat Tanpa Pesangon

SBY 22Berdiri di ruangan terbuka depan terminal F keberangkatan Bandara internasional Soekarno-Hatta, membuat Erie merasa deja vu. Dia seolah-olah tengah berada di tempat yang sama beberapa waktu lalu. Tepatnya hampir sembilan bulan silam. Akan tetapi, orang yang diantarkannya kali itu berbeda dengan saat sebelumnya. Demikian pula dengan suasananya. Bila dulu Erie melepas Nick hanya sendirian, siang itu yang mengantarkan Harry bukan hanya dirinya. Kedua orang tua sang tunangan dan adik-adiknya, turut mengantarkan Harry yang akan berangkat bersama Samudera dan Sandrina. Selain keluarga bos, ada dua staf kantor pusat yang nantinya akan membantu Harry menuntaskan tugas-tugasnya. Suara petugas bandara yang mempersilakan penumpang masuk ke ruang tunggu khusus, menjadikan pembicaraan semua orang berhenti. Harry menyalami dan memeluk keluarganya. Kemudian berpindah untuk mendekap sang kekasih yang tengah mengerjap-ngerjapkan mata. "Jangan nangis," bisik Harry seusai mengecup dahi Erie.
Read more

Dia Di Sini, Kan?

SBY 23Sudut bibir Erie melengkungkan senyuman saat melihat wajah kekasihnya di layar ponsel. Dia menahan diri untuk tidak mengusap layar dan memfokuskan perhatian untuk mendengarkan penuturan Harry. Keduanya berbincang sambil saling menatap. Hati Erie meleleh kala Harry mengucapkan kerinduan akan dirinya. Sedapat mungkin ditahannya kabut yang mulai menggumpal di mata. Namun, akhirnya bulir bening itu runtuh jua. "Jangan nangis, Rie. Aku jadi ikutan sedih," ungkap Harry sambil memandangi perempuan kesayangan yang tengah mengusap matanya dengan tisu. "Kata-kata Mas tadi bikin aku terharu," cicit Erie. "Ehm, ya. Aku juga nggak nyangka bisa segombal itu." Erie mengulum senyum. "Mas udah jago, kok. Itu hasil bersahabat dengan cowok gondrong." "Sssttt. Jangan disebut. Nanti dia ikutan kita ngobrol." "Aku dengar!" seru Samudera yang berada di kasur sebelah kanan. "Kan!" Harry menggeleng pelan, sedangkan Erie terkekeh. Wajah Samudera muncul di layar ponsel. Erie terbahak kala sang b
Read more

Omong Kosong!

SBY 24Dering ponselnya siang itu mengejutkan Erie. Dia yang tengah menikmati soto ayam di kantin kantor, segera mengambil ponsel dari saku blazer kremnya. Erie mengecek nama pemanggil, lalu membeliakkan mata. "Siapa?" tanya Dwita yang berada di kursi sebelah kanan Erie. "Koko Nick," cicit Erie sembari menunjukkan layar ponselnya. "Aktifkan speaker, biar aku bisa ikut dengar." "Di sini ramai. Nanti pada nguping." Dwita memindai sekitar, lalu berkata, "Kita pindah ke taman." "Makananku belum habis." "Tinggalkan aja dulu. Nanti aku yang bilang ke Ibu kantin kalau kita akan kembali sebentar lagi." Erie mengangguk. Dia berdiri dan jalan keluar. Dwita menitipkan makanan di meja pada pemilik kantin, lalu dia berlari mengejar sahabatnya yang telah tiba di taman. Erie duduk di bangku panjang. Dia menunggu Dwita tiba, lalu mengaktifkan pengeras suara. Erie menenangkan diri sesaat, sebelum menekan tanda hijau pada layar untuk menerima panggilan. "Erie," panggil Nick dari seberang tele
Read more

Bukti

SBY 25Erie memegangi lengan kanan Nick yang masih mencengkeram rahangnya. Perempuan berambut panjang berusaha untuk tidak panik. Dia mengingat-ingat trik-trik sederhana yang diajarkan Harry. Kemudian mengumpulkan tenaga dan bersiap-siap melawan. Erie menurunkan tangan kiri hingga mencapai tempat yang akan menjadi titik serangannya. Kuku jemari kanannya ditancapkan ke lengan Nick untuk mengalihkan perhatian. Sementara tangan kirinya berpindah ke bagian selangkangan pria tersebut. Nick menjerit kala Erie meremas kuat-kuat bagian sensitifnya. Pria bermata sipit spontan hendak menampar perempuan tersebut dengan tangan kiri. Namun, Erie lebih cepat melakukan serangan lanjutan yakni membenturkan kepalanya ke dagu Nick, yang spontan melepaskan cengkeraman di rahang mantan kekasihnya. Nick terdorong ke belakang. Dia mengaduh sambil memegangi dagu dan bagian bawah badannya. Erie cepat-cepat membuka tas selempangnya untuk mengeluarkan semprotan merica. Kemudian Erie menyemprotkan benda meny
Read more

Enggak Boleh Nolak

SBY 26"Tante, mamam, yuk!" teriak Adisti, anak perempuan berusia lima tahun sambil mengetuk pintu kamar tamu. "Ayuk!" sahut Erie sembari membuka pintu. "Aih, cantiknya," pujinya saat melihat penampilan bocah yang mengenakan gaun merah muda dan bando senada. Adisti mengulaskan senyuman lebar. Dia merasa senang dipuji Adik sepupu mamanya yang baru datang kemarin. Saat Erie mengulurkan tangan kanan, Adisti segera menyambut dan menggenggamnya erat. Kedua perempuan berbeda generasi jalan bersisian menuju teras belakang rumah yang juga berfungsi sebagai ruang makan. Mirna, sepupu Erie dan Lastri, Kakak Wiryani, tengah duduk sembari menikmati hidangan. Erie menempati kursi yang berdampingan dengan Adisti. Tidak berselang lama, Tanto, suami Mirna keluar dari kamar utama sembari menggosok-gosok rambut lembapnya dengan handuk kecil. Acara sarapan yang awalnya hening, berubah menjadi ricuh akibat celotehan Adisti yang menjawab pertanyaan papanya. Erie berulang kali terbahak hingga nyaris t
Read more

Bongkar Aja Aibku!

SBY 27Hampir tengah malam, seunit mobil sedan berhenti di depan kediaman Tanto di Antapani. Sang pemilik rumah keluar bersama Erie, kemudian Tanto membukakan pagar agar kedua tamunya bisa masuk. Setelah bersalaman dengan Tanto, Harry berpindah untuk mendekap Erie yang membalas dengan pelukan erat. Keduanya saling mencurahkan kerinduan tanpa kata-kata dan baru mengurai dekapan saat diledeki Samudera. Tanto mengajak kedua lelaki berjaket hitam memasuki ruang tamu, sesaat setelah taksi menjauh. Mirna muncul sambil membawa nampan berisikan hidangan buat para tamu. Dengan santainya Mirna memaksa duduk di samping kiri Harry, lalu berkata, "Duduk dempetan sama yang cakep. Semoga gantengnya nular ke anakku." "Papa nggak cakep, gitu?" tanya Tanto yang duduk berdampingan dengan Samudera di kursi samping kiri. "Manis, doang," balas Mirna. Tanto berdecih. "Banyak yang demen sama Papa, loh, Ma." "Biarin aja demen. Asal jangan berani nempel-nempel. Tak kruwes!" desis Mirna yang menciptakan
Read more

Bau-bau Pertikaian

SBY 28Hari-hari selanjutnya dunia Erie terasa begitu cepat berputar. Sejak selasa siang, dia harus mendatangi salon di deretan ruko utama kompleks. Perawatan khusus buat calon pengantin menyebabkan Erie selalu tertidur di setiap sesi pemijatan. Kamis siang, kediaman Hendra yang dipasang tenda hijau dan putih, didatangi banyak orang. Seorang ustazah yang sering mengisi kajian di masjid, diundang untuk memberikan tausiah. Erie keluar dari kamarnya di lantai dua, dengan menggunakan gamis sage dan jilbab senada. Penampilannya yang sangat berbeda dari hari-hari biasa, menjadikan Erie menjadi pusat pandangan khalayak. Satu demi satu susunan acara dilaksanakan dengan tertib. Kala sang ustazah memulai tausiah, Erie mendengarkannya dengan saksama. Perempuan berjilbab sage merasa malu karena dirinya telah melanggar hukum agama. Sebab itu Erie bertekad untuk lebih memperdalam agama dan menjadi manusia yang lebih baik. Seusai tausiah, Erie dan keluarganya berdiri membentuk deretan sejajar. M
Read more

Berarti Aku Bisa Menikung

SBY 29Jumat siang, beberapa mobil melaju di jalan bebas hambatan menuju Kota Bogor. Kala melintasi rest area, semua sopir menekan klakson sebagai kode buat tim lainnya yang telah menunggu. Kelompok kedua yang merupakan keluarga besar Harry, mengekori deretan mobil berbagai tipe dan warna yang merupakan tim dari keluarga Erie. Belasan mobil melaju dengan kecepatan sedang. Para sopir berusaha mempertahankan posisi masing-masing agar tidak terlampau dekat dengan mobil di depannya. Keluar dari pintu tol, konvoi meneruskan perjalanan menuju resor di pinggir kota. Tidak ada yang berani berhenti agar tidak tertinggal rombongan. Sesampainya di tempat tujuan, mobil paling depan berhenti. Alfian turun dan menunggu mobil keluarga Harry mendekat. Pria beralis tebal menaiki samping kiri kendaraan sambil berpegangan ke besi di dekat pintu. Alfian mengarahkan kelompok tersebut berbelok ke kiri dan melintasi jalan yang berbeda dengan yang dilewati tim keluarga Erie. Kedua kelompok dipisahkan ar
Read more

Biar Dia Kelabakan

SBY 30Lebih dari seratus manusia berkumpul di taman luas yang telah diubah menjadi tempat pernikahan. Tidak seperti acara pernikahan lainnya, Harry dan Erie telah meminta untuk tidak dibuatkan pelaminan megah. Hanya ada deretan beberapa kursi di belakang tempat akad yang akan digunakan sebagai area acara sungkeman. Selain itu, ada tempat khusus buat pelaksanaan saweran, yang berada di tengah-tengah taman. Sebagai ganti pelaminan, wedding organizer mendirikan empat spot foto, khusus digunakan semua tamu untuk berfoto dengan kedua mempelai, yang nantinya akan berkeliling mendatangi khalayak. Tepat pukul 08.00 waktu setempat, kedua kelompok keluarga mempelai bergerak menuju taman. Rombongan besar yang tiba dalam waktu yang bersamaan, segera diarahkan pihak panitia dari wedding organizer menuju dua area terpisah. Keluarga Harry yang mengenakan pakaian serba krem, menempati deretan kursi sebelah kanan. Sementara keluarga Erie yang menggunakan pakaian salem, menempati area kiri taman.
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status