Semua Bab CRAZY BOSS: Bab 11 - Bab 20
92 Bab
jangan sembarangan nuduh orang
Shenna yang hendak masuk ke ruangan bosnya terhenti ketika Indy memanggil namanya. "Kenapa mbak?" tanya Shenna menghampiri Indy. "Minta tolong ya Shen, mintain tanda tangan buat laporan ini" ujar Indy memberikan kertas-kertas itu pada Shenna. "Gua kebelet banget, tapi harus cepet-cepet minta tanda tangannya. Tolongin banget ya" ujar Indy lagi. "Iya mbak" sahut Shenna mengambil laporan itu. "Oh iya, satu lagi, tolong ingetin sama bos kalau siang ini bakal ada meeting ya" tambah Indy sebelum pergi. Shenna yang sudah paham langsung kembali masuk ke dalam ruangan bosnya, "Selamat pagi kak, ini ada laporan yanh harus bapak tanda tangani" ujar Shenna mendekatkan laporan itu pada Arga yang sedang terlihat serius di depan layar laptopnya. "Kenapa kamu?" tanya Arga. "Maksudnya?" sahut Shenna bingung. "Kenapa kamu yang bawa laporan ini? ini kan bukan tugas kamu" sahut Arga menghentikan kegiatan kerjanya. "Oh iya, kebetulan mbak Indy lagi ada panggilan alam jadi minta tolong sama
Baca selengkapnya
kamu tadi mukul saya
Kak Rena: "Shen, lo di mana?" Kak Rena: "Pak Arga nyariin lo tuh" Shenna yang masih di dalam toilet langsung mengusap air matanya dengan cepat, ia membasuh wajahnya di washtafel dan sesegara mungkin langsung pergi ketika membaca pesan masuk yang di kirim oleh Rena. "Duh, gimana nih" ujar Shenna pelan. "Yakin sih, ini bakal jadi hari terakhir gua di sini, gua pasti bakal dipecat secara tidak hormat" tambahnya lagi. Dengan langkah malas, perempuan itu berjalan dengan rambutnya yang basah karena kena cipratan air saat membasuh wajah tadi. Shenna mengetuk pelan pintu ruangan kerja bosnya, "Masuk" saat mendengar jawaban dari Arga, Shenna membuka pintu itu perlahan. Ia sudah siap menerima konsekuensi pada perbuatannya yang tidak sepenuhnya salah, mungkin setelah ini Shenna akan merengek pada orang tuanya agar membantu masalahnya yang cukup serius ini. "Darimana aja kamu?" tanya Arga datar. Pandangan pria itu tidak menoleh pada Shenna, melainkan menatap berkas yang ada di atas
Baca selengkapnya
pertemuan dengan kevin
Shenna berjalan memasuki area kampus yang cukup ramai, hari ini ia harus menyetor tugas kuliahnya yang sudah ia kerjakan. Sudah lima menit ia menginjakkan kaki di kampus, namun tanda-tanda kehadiran Tiara belum juga nampak. Kemana perempuan yang bilang bahwa dirinya sudah di jalan, mengapa dia belum juga datang. Shenna dan Kevin tidak berada di jurusan yang sama, kekasihnya yang tampan itu memilih manajemen bisnis sebagai jurusannya. Jika diingat-ingat, pertemuan mereka terbilang cukup unik. Saat itu Shenna sedang duduk di kantin sendirian, menunggu Tiara yang sedang pergi ke toilet. Tiba-tiba saja Kevin datang dan duduk di depannya, dengan segelas lemon tea. "Numpang duduk boleh?" tanya Kevin saat itu. Shenna yang tidak bisa menolak akhirnya menganggukkan kepalanya, membiarkan laki-laki itu duduk di tempat yang sama dengannya, sembari menunggu Tiara yang sebentar lagi datang. Kehadiran Kevin awalnya cukup membuat Shenna tidak nyaman, karena laki-laki itu terus saja menatapny
Baca selengkapnya
kita akan menua bersama
Saat akan melangkahkan kakinya menuju taman, Shenna tidak sengaja bertemu dengan senior yang paling ia benci di kampus ini. "Hai Shen" sapa laki-laki itu dengan senyuman yang membuat Shenna ingin muntah melihatnya. "Udah lama ga ketemu, kamu apa kabar?" tanya Martin membuat Shenna benar-benar merasa sangat tidak nyaman. "Bisa minggir ga?" ujar Shenna karena saat ini Martin sengaja berdiri di depannya, sehingga tidak ada akses untuk Shenna lewat. "Judes banget sih Shen" sahut Martin dengan wajahnya yang menyebalkan itu. "Kamu sama Kevin, masih pacaran?" tanya Martin tiba-tiba. "Kalau masih, kenapa emangnya? ada masalah?" balas Shenna. "Aku cuma kasihan aja sih sama kamu, jangan terlalu percaya sama Kevin" "Saran doang sih Shen, ga di dengerin juga gapapa" ujar Martin lagi. Sungguh, ingin sekali rasanya Shenna menendang tubuh laki-laki itu agar memberikan ruang untuk Shenna pergi. "Kalau kamu sama Kevin ada masalah nanti, kamu bisa cari aku ya Shen. Hati aku masih sam
Baca selengkapnya
saya bos yang sibuk
Shenna harus kembali melayani bosnya yang menyebalkan setelah mendapat libur kemarin. Sehari tanpa makian Arga benar-benar membuat hidup Shenna menjadi jauh lebih tentram, sangat tenang sehingga dia ingin terus jauh dari pria itu. Namun ingatkan hutangnya yang menumpuk membuat Shenna dengan berat hati kembali ke kantor. Padahal masih pagi, Namun sumpah serapah kali ini sudah terus ia lontarkan pada Arga yang tidak pernah berubah. "Kamu sedang apa?" tanya Arga terdengar serius. Shenna hampir saja merutuki pertanyaan pria itu, jika dia punya mata seharusnya pria itu tahu apa yang sedang Shenna lakukan. Bukankah sudah sangat jelas bahwa perempuan itu hanya berdiri menunggu perintah dari bosnya. "Saya sedang menunggu" sahut Shenna sengaja tidak menyelesaikan kalimatnya. "Menunggu? menunggu apa?" tanya Arga penasaran. Bagaimana tidak, pria itu sejak tadi melihat Shenna hanya berdiri tanpa melakukan apapun, lalu apa yang dia tunggu? "Menunggu perintah dari Bapak" sahutnya dengan
Baca selengkapnya
kencan berdua
Shenna duduk di pesisir pantai bersama sang kekasih, kepalanya ia senderkan pada pundak Kevin sembari menikmati hembusan angin yang beraturan. Sore ini mereka sengaja menghabiskan waktu untuk kencan berdua saja, tanpa Tiara yang selalu ikut ke mana saja. Tadinya Shenna hampir saja membatalkan janji ini, untungnya Kevin mau menunggu sedikit lebih lama hingga akhirnya mereka berdua bisa duduk di sini. Menatap ke arah lautan yang sebentar lagi memperlihatkan indahnya sunset dari sinar matahari yang akan tenggelam. "Sunsetnya indah banget ya" ujar Shenna masih menyenderkan kepalanya di bahu laki-laki tampan itu. "Iya, ciptaan Tuhan emang ga pernah gagal" sahut Kevin. "Tapi masih kalah jauh, ada satu ciptaan Tuhan yang jauh lebih indah" tambahnya. "Kalah jauh? sama apa?" tanya Shenna bingung. "Sama indahnya ciptaan Tuhan yang lagi duduk di sebelah aku" sahut Kevin menatap Shenna. Perempuan yang mendapat pujian itu langsung menutup wajahnya karena malu, saat-saat seperti ini ma
Baca selengkapnya
jauhin Shenna
"Ambilin laporan mingguan di sekretaris saya" ujar Arga membuyarkan lamunan Shenna. Perempuan dengan kemeja putih itu terlihat sedang bengong, entah ke mana pikirannya namun matanya menatap lurus menembus tembok. Shenna yang hampir terkesiab dengan perintah tiba-tiba itu langsung menyadarkan dirinya, "Baik pak" ujar Shenna yang sudah siap untuk melangkah. Karena Arga tidak lagi bicara, perempuan dengan heel yang tidak terlalu tinggi itu langsung keluar dari ruangan pria itu. Shenna berjalan menuju ruangan Mbak Indy yang berada satu lantai di bawah ruangan Arga, Shenna berjalan pelan terdengar mengikuti ketukan satu per satu suara heelsnya. Shenna yang sudah sampai di ruangan mbak Indy langsung mengetuk pintu itu dengan cepat, mendengar suara mbak Indy yang memintanya masuk membuat perempuan itu membuka pintu. "Eh Shen, ada apa?" tanya mbak Indy saat melihat ada Shenna di ambang pintu. "Pak Arga minta hasil laporan mingguan mbak" ujar Shenna pelan. "Oh iya! duh sampe lup
Baca selengkapnya
perkara bolpoint
Shenna membukakan pintu untuk Arga yang hendak masuk ke ruangan kerjanya, "Silahkan, pak" ujar Shenna membiarkan Arga masuk lebih dulu. Tanpa banyak bicara, pria dengan setelan jas yang pas di tubuhnya itu langsung duduk di kursi kerjanya. Sepertinya hari ini Arga terlihat berbeda, entah apa yang berubah dari pria itu hari ini. Pria yang biasanya banyak memerintahkan Shenna untuk ke sana ke mari, kali ini hanya diam saja dan fokus pada layar laptop di depan matanya. Saat melihat Arga yang sedang membuka laci-laci mejanya, Shenna langsung bertanya, mungkin saja pria itu butuh bantuannya. "Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Shenna menawarkan bantuan. Arga tidak menggubris pertanyaan perempuan itu, Arga terus mencari di mana letak barang yang entah apa Shenna tidak tahu. "Kalau boleh tahu, bapak sedang mencari apa ya?" tanya Shenna lagi. "Bisa ga, kamu gausah ngomong dulu? saya lagi pusing!" sahut Arga membuat Shenna mengerutkan keningnya. Padahal kan niatnya baik ingin me
Baca selengkapnya
saatnya buka lembaran baru
Sepulang dari kantor Shenna melanjutkan tugasnya yang lain, kewajibannya sebagai mahasiswa membuat Shenna harus mengerjakan tugas kuliahnya juga. Shenna dan Tiara mengerjakan tugas di kedai Kevin yang sangat cocok untuk anak muda semacam mereka, banyak colokan dan free wifi adalah surganya para anak muda. Sebelum itu Shenna pulang dulu ke apartemennya, membersihkan diri setelah bekerja agar lebih segar karena sekalian ingin bertemu dengan kekasihnya yang tampan. Sehabis mandi, perempuan itu mengambil crop top berwarna putih untuk atasan, dan jeans panjang untuk bawahannya. Shenna menyisir rambutnya rapi, tidak lupa dengan polesan bedak natural sehingga wajahnya terlihat lebih bersinar. Sebelum keluar tidak lupa ia menyemprotkan parfum pada tubuhnya agar lebih wangi. Shenna mengambil tas yang sudah berisi laptop di dalamnya, dengan senyuman yang cerah ia tersenyum di depan cermin, lalu keluar dari kamarnya dan pergi. Kevin: "Lagi di jalan ya?" Shenna yang sudah di dalam mo
Baca selengkapnya
Tiara x Damar
Setelah menyelesaikan tugas kuliahnya yang sangat banyak itu, Shenna dan Tiara pulang karena jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Kedai Kevin juga sudah sepi pelanggan karena saatnya untuk tutup kedai. "Gua pulang duluan ya Shen" ujar Tiara membawa totebag berwarna tosca. "Lo balik bareng gua aja ya, ini udah malem, jangan sendirian bawa motornya" sahut Shenna. Tiara memang selalu mengendarai motor kemanapun ia pergi, itu adalah satu-satunya transportasi yang diberikan ayahnya untuk Tiara. "Motor lo taruh sini aja dulu, besok kita ambil lagi" tambah Shenna. "Gamau ah, rawan tahu parkir motor di luar sampe pagi. Sekarang emang masih ada, besok taunya udah hilang aja" sahut Tiara parno, akibat banyak sekali kasus kehilangan motor yang beredar. "Yaudah kalau gitu, gua ikutin lo dari belakang aja gimana?" tanya Shenna kembali memberi tawaran agar Tiara tidak pulang sendiri. Kevin dan Damar berjalan keluar dari kedai, melihat dua perempuan itu masih berdiri di depan sama
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status