All Chapters of My Love, My Future: Chapter 31 - Chapter 40
122 Chapters
MLMF 36
Wijaya menjadi tidak tenang melihat Tania mendiamkannya, kejadian tadi pagi membuat Wijaya mendapatkan tatapan tajam dan tidak diajak bicara. Meskipun, tidak diajak bicara Tania tetap menyiapkan kebutuhannya dengan baik, hanya saja ada suatu hal yang kurang hari ini melihat Tania tidak mengajaknya bicara.“Mami marah sama papi?” suara Lucas membuat Wijaya menatap kearah mereka berdua.“Nggak, kenapa abang bisa mikir begitu?” tanya Tania dengan suara lembutnya.“Mami nggak ajak bicara papi, terus papi menatap mami dengan tatapan sedih.” Lucas menjelaskan dengan rinci membuat Wijaya dan Tania saling memandang satu sama lain.“Mami hanya lelah, abang nanti berangkat sama papi. Mami istirahat di rumah, nggak papa?” Lucas menganggukkan kepalanya “Nanti mami jemput.”“Ada sopir yang jemput, mami nggak perlu khawatir. Mami istirahat dan rawat Zee serta Leo dengan baik, pasti mami tidur malam sampai tubuhnya merah kena nyamuk begini.” L
Read more
MLMF 37
Tania tidak bisa berkata apa-apa mendengar perkataan Wijaya, menatap Rifat yang hanya diam memang benar adanya. Tangannya dipegang Wijaya seakan menguatkan dirinya, Tania hanya diam tidak membuka suaranya sama sekali.“Apa aku harus....” “Tidak!” Wijaya memotong kata-kata Tania dan berkata dengan tegas. “Tidak ada bantahan dan jangan melakukan hal gila.” Wijaya memberikan tatapan peringatan. “Jangan jadi bodoh, cukup ikutin semua rencana kami.”Memilih tidak membantah dan memberikan pendapat, hanya saja melihat ekspresi wajah mereka berdua membuat Tania tidak tega sama sekali. Genggaman tangannya semakin erat membuat Tania membelai punggung tangan Wijaya dengan perlahan untuk sedikit menenangkannya, memilih keluar dari ruang kerja Wijaya dan bersama dengan anak-anak untuk menghilangkan pikiran tentang masalah yang Wijaya hadapi.“Itu bukan suatu masalah yang penting, jadi jangan terlalu dipikirkan.” Tania menatap Rifat yang berada disampi
Read more
MLMF 38
“Semua tidak mudah.”Tania menghentikan langkahnya saat mendengar suara Devan, ingin tahu apa yang mereka bicarakan didalam ruang kerja Wijaya. Tania tahu jika mereka sedang membahas permasalahan baru dengan mantan mertuanya, dari dalam hati sebenarnya ingin membantu hanya saja Wijaya melarangnya, alasan mengenai larangan itu Tania sadar hanya saja kalau terlalu rumit seperti ini akan membuat media mereka akan semakin bermasalah.Media yang dimiliki oleh sahabatnya, Austin. Diberikan langsung pada Wijaya agar bisa dikembangkan dan tidak memiliki keturunan, menurut cerita yang Tania dengar media ini dibuat untuk Lila. Lila sendiri anak dari Yuta dan orang kepercayaan Austin, wanita yang membantu Austin dalam mengembangkan perusahaan media miliknya. “Kenapa depan pintu?” Devan mengerutkan keningnya.Tania menarik Devan agar ikut dengannya, mereka duduk disalah satu sofa ruang keluarga dengan tangan Tania memegang Devan. Menatap penuh selidi
Read more
MLMF 39
GILASatu kata itu yang ada dalam dirinya saat ini, menyelesaikan masalah dengan bertemu mantan yang menjualmu. Tania tahu kalau Wijaya saat ini sedang menahan diri agar tidak emosi, bayangan Tania jika dirinya bertemu dengan Yudi semua akan selesai dengan baik, walaupun dalam dirinya yang lain tidak yakin jika ini semua berhasil.“Kamu yakin berhasil bertemu sama dia? Dia yang jual kamu loh.” Tina mencoba menyadarkan Tania.“Aku mengenal dia dengan baik, dia nggak akan melakukan itu kalau bukan keinginan orang tuanya.” Tania mencoba menjelaskan dari sifat Yudi yang selama ini dikenalnya.“Kamu hanya tahu dasarnya, kamu nggak melihat pengorbanan papa? Nggak sedikit loh uang yang dikeluarkan untuk melepaskan kamu dari mereka.” Tina mencoba sekali lagi.Tania sangat sadar dengan semua yang Tina katakan, semenjak kejadian itu dirinya belum bertemu dengan Yudi dan berbicara banyak. Kesempatan ini akan digunakan Tania sebaik-baiknya,
Read more
MLMF 40
Suasana diantara mereka menjadi hening setelah Tania berkata seperti itu, memberikan tatapan datar dihadapan Yudi. Penampilannya memang banyak berubah, tapi Tania yakin jika Yudi masih memiliki perasaan dan pola pikir yang sama seperti dulu. Tania tidak salah dalam menilai pria yang ada dihadapannya saat ini, walaupun mereka sudah tidak bertemu selama beberapa waktu.“Kamu selalu nggak berubah dari dulu, langsung masuk kedalam poinnya.” Yudi tertawa dan menggelengkan kepalanya melihat Tania.“Kamu banyak berubah dari segi penampilan.” Tania membuka suara, “Aku yakin didalam dirimu tetap sama.”“Seyakin itu?” Yudi mengangkat alisnya mendengar kata-kata Tania. “Kamu nggak lupa kalau aku yang menjual kamu melalui Galih? Setidaknya aku bersyukur kamu bersama dengan pria tua yang sangat mencintai kamu, walaupun sejujurnya aku sempat takut kamu mendapatkan pria yang tidak baik-baik.” Yudi memandang lurus Tania dengan tatapan dalam. “Aku tahu tujuan dan mak
Read more
MLMF 41
“Aku harap pertemuan ini menghasilkan.” Rifat membuka suaranya terlebih dahulu yang hanya diangguki Tania.Perjalanan mereka hanya keheningan, bertemu dengan Yudi membuatnya memikirkan keadaan pria itu. Banyak perubahan yang terjadi pada mantan suaminya, hal yang tidak pernah ada dalam bayangannya selama ini, perasaan sakit hati yang dilakukannya sudah tidak berdampak apapun. Berbeda jika pria yang bersamanya bukan Wijaya, andaikan Yudi melakukan seperti yang dilakukan keluarga dan istrinya bisa jadi Tania bukan seperti sekarang ini. Banyak hal yang membuatnya harus bersyukur setidaknya Tuhan masih menyayangi dirinya dengan bertemu Wijaya serta keluarganya, dalam hal ini anak-anak.“Aku mau beli sesuatu buat Lucas dulu, bisa?” Tania teringat titipan Lucas kapan itu. “Kalau kamu nggak keberatan.”“Apapun buat kamu kenapa nggak.” Tania menatap langsung kearah Rifat saat mengeluarkan kata-kata itu. “Kamu bosku jadi wajar kalau aku bicara begitu.” Rifat
Read more
MLMF 42
Menggelengkan kepalanya saat melihat Wijaya duduk didepan bersama dengan anak-anak, Tania tahu kalau anak-anak hanya alasan untuk mendapatkan jawaban tentang pertemuannya dengan Yudi. Memilih menyapa anak-anak terlebih dahulu, lebih tepatnya karena Lucas berlari memeluk Tania yang diikuti dengan Zee berjalan pelan, sedangkan Leo berada di gendongan perawat dengan tangan kearah Tania.“Mami kenapa lama?” tanya Lucas membuka suaranya setelah melepaskan pelukan.“Mami sama Om Rifat sekalian beliin camilan abang sama papi, maaf kalau lama.” Tania memberikan tatapan menyesal kearah Lucas.“Terima kasih, Mami.” Lucas mencium Tania yang diikuti Zee.Mereka berlari kearah Rifat yang membawa kantong belanjaan, Tania berjalan kedalam untuk membersihkan tangannya sebelum menyentuh Leo. Salah satu kebiasaan yang selalu diterapkan pada siapapun jika ingin memegang bayinya, kembali melangkah keluar dan mendapati Wijaya sudah tidak berada di tempatnya, t
Read more
MLMF 43
“Kenapa?” tanya Tania dengan suara lembutnya, memegang tangan Aya yang hanya diam.Aya hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan Tania, pandangannya kosong yang semakin membuat Tania menatap penuh rasa khawatir. Suasana diantara mereka menjadi hening, tidak seakan menikmati kesunyian masing-masing dengan tatapan berbeda.“Aku pulang.” Aya melepaskan genggaman tangan Tania dengan berdiri langsung.“Nggak nunggu Rifat?” tanya Tania hati-hati yang dijawab dengan gelengan kepala. “Diantar supir kalau begitu.”Aya tidak menjawab apapun, Tania yang melihat itu memberi kode pada asistennya untuk memanggil supirnya dan mengantarkan Aya pulang. Berdiri didepan pintu mobil dengan tatapan kosong, tidak membuka suara membuat Tania semakin cemas dengan sendirinya.“Kamu mau aku temani?” tanya Tania kembali dengan hati-hati.“Temani aku di cafe sebentar.” Aya mengatakan dengan singkat
Read more
MLMF 44
“Kamu akan cerita sama Rifat?” tanya Wijaya setelah Tania selesai bercerita.“Nggak, itu masalah mereka bukan aku.” Tania langsung menolak hal itu.“Kalau aku sebagai Rifat pasti akan marah sama kamu, lebih tepatnya kecewa karena kamu nggak memberitahukan semuanya ke aku.” Wijaya memberikan pendapatnya.“Aku hanya orang luar dalam hubungan mereka jadi nggak mungkin aku melakukan hal itu, apalagi aku bukan saudara mereka berdua.” Tania tetap dengan pendiriannya.”Rifat tidak akan berpikir pendek seperti itu, kamu pun juga sama nggak akan berpikir begitu. Rasa kecewa pasti ada, tapi kalian berdua akan berpikir secara logika dan memandang dari segala aspek.”Menghembuskan nafas panjang mendengar pembelaan dan perkataan Tania yang memang benar adanya, menatap Tania yang memainkan ponselnya membuat Wijaya menjadi kesal. Pembicaraan mereka dari tadi dan wanita ini sibuk dengan ponselnya, mengambil ponsel Tania dengan paksa membuatnya mendapatkan
Read more
MLMF 45
“Ini cucuku.” Muklis membawa anak perempuan seusia Leo dan Zee.Tania tidak tahu kedatangan Muklis yang tiba-tiba membawa anak perempuan ke rumah, Tania menatap anak perempuan dengan gemas. Muklis tidak datang berdua, tapi juga membawa anaknya atau orang tua dari anak perempuan ini. Perasaannya saat ini tidak menentu, Wijaya pasti mengatakan sesuatu yang membuat Muklis dan anal serta cucunya datang kerumah.“Pak Muklis mau bicara tentang pekerjaan sama Pak Wijaya?” tanya Tina mengalihkan perhatian.Muklis menggelengkan kepalanya “Pak Wijaya bilang kalau Bu Tania penasaran sama cucu saya, jadinya saya bawa kesini.”Tina mengangkat alisnya mendengar jawaban Muklis, menatap Tania yang hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu apa yang direncanakan Wijaya. Tania mengambil nafas panjang, mengajak cucu Muklis bergabung dengan anak-anaknya dan pastinya mengajak putri menantu Muklis masuk kedalam.“Zee.” Tania memanggil Zee yang sibuk deng
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status