Lelaki di sampingku itu, justru tertawa geli, melihatku."Lagian, serius banget sih, bacanya." Aku lirik Rizki tengah asyik melihat-lihat cover buku resep masakan."Kok kamu tau, kami ada di sini?""Tau lah, tadi aku chat kamu, tapi nggak di balas, aku telpon Vina dia bilang kalian di sini, jadi aku langsung kemari, pantas saja chatku nggak di buka, sedang asyik cari novel rupanya," Ia kembali terkekeh."Hehe, maaf ya. Nggak denger suara pesan masuk." Aku tersenyum sembari menggaruk kepalaku yang tak gatal."Iya, gak apa-apa. Biar aku temani Rizki cari buku buat dia, Ya?" izinya, aku mengangguk, tersenyum."Oke, terimakasih ya, Dhan." Lelaki itu hanya mengacungkan jempolnya."Rizki, ayo sama Om aja cari bukunya, Mamah lagi sibuk cari buku novel kesukaannya," bisiknya lirih, namun masih terdengar di telingaku, karena jarak kami tak begitu jauh."Siap, Om! Om aku mau buku dongeng baru, buku mewarnai...." Terdengar suara Rizki yang antusias perlahan menjauh dan tak terdengar lagi, mereka
Read more