All Chapters of Dikejar Cinta Human Resource Manufacturing: Chapter 11 - Chapter 20
102 Chapters
11. Misteri Kematian Annisa Handaru
Setelah berbincang cukup lama dengan Ikhwan, Davie pun mohon izin untuk pulang karena hari sudah malam. Davie menyalami Ikhwan dengan sopan dan pamit. Ikhwan pun meminta Ileana untuk mengantarkan Davie sampai ke halaman rumah. Sementara Nisaka sudah terlelap di kamar sejak tadi. Davie melarang Ikhwan untuk membangunkan Nisaka karena kasihan jika harus mengganggu tidur gadis itu.Davie berjalan mendekati mobil, diikuti Ileana dari belakang. Ileana masih bersidekap sambil memasang wajah kesal. Apalagi setelah mendengar pembicaraan Davie dengan Ikhwan yang terbilang serius tentang hubungan pura-pura yang dikarang oleh Davie."Kamu tuh ngapain sih pakai ngaku jadi pacar aku?" tanya Ileana dengan nada kesal.Davie menatap Ileana dengan satu alis yang naik ke atas. Setelah itu, ia tersenyum. "Aku ngelakuin ini demi kamu.""Apa maksud kamu?Davie mengajak Ileana untuk duduk di kursi yang sempat ia duduki bersama Nisaka. Ileana hanya menurut dan tetap memasang wajah kesal. "Tadi waktu aku dat
Read more
12. Fakta Mengejutkan
Sepulang kerja, Davie benar-benar mengajak Ileana untuk berkunjung ke rumah Emma, sahabat baik Annisa. Davie masih ingat alamat rumah Emma. Mereka pergi ke rumah Emma membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari perusahaan milik Ayahnya Davie. Ditambah lagi jalanan yang cukup padat sore ini. Sehingga membuat mereka sempat terjebak cukup lama di jalan. Dan setelah terjebak selama kurang lebih 10 menit, akhirnya Davie dan Ileana bisa melanjutkan perjalanan.Setelah mobil berhenti di depan rumah Emma, Davie dan Ileana turun bersamaan. Suasana rumah Emma cukup sepi. Davie menjadi ragu untuk masuk. Mungkin saja Emma sedang tidak berada di rumah. Sudah lama sekali Davie tidak berkunjung ke rumah sahabat lama mendiang Ibunya itu.Davie berjalan lebih dulu memasuki pekarangan rumah Emma, sementara Ileana berjalan di belakang Davie. Pria itu mengetuk pintu rumah tersebut beberapa kali. Sampai akhirnya ada satu wanita paruh baya muncul dari balik pintu yang sedang terbuka itu."Halo, Tante," Davie m
Read more
13. Bertengkar
Pukul sebelas malam, Davie masih belum bisa memejamkan mata. Ucapan Emma mengenai Ayahnya, Khairil Handaru, selalu terngiang di telinganya. Apa yang sebenarnya terjadi? Hal besar apa yang sedang disembunyikan oleh Khairil? Lalu, siapa wanita yang menjadi selingkuhan Khairil? Pertanyaan itu tentu saja terus berputar di kepala Davie.Berulang kali Davie mencoba memejamkan mata, namun tetap tidak bisa. Karena kesal tidak bisa tidur nyenyak, Davie memutuskan untuk pergi ke dapur. Ia berniat membuat susu cokelat hangat. Biasanya ia selalu melakukan itu saat dirinya tidak bisa tidur.Tapi, baru beberapa langkah Davie turun dari tangga, tak sengaja ia mendengar suara Khairil sedang mengobrol dengan seseorang. "Papa lagi ngomong sama siapa ya?"Davie melangkah pelan menuruni anak tangga. Ia mengintip sedikit dari balik sekat tembok yang mengarah ke ruang keluarga. Setelah mengintip, ternyata Khairil sedang menghubungi seseorang. Nada bicara Khairil juga terlalu intim dan sesekali pria itu ter
Read more
14. Tolong, bawa aku
Davie masuk ke ruangan dengan wajah kusut. Ia bahkan mengabaikan beberapa sapaan dari para karyawan yang berpapasan di lobi. Davie benar-benar tidak bersemangat hari ini. Ia kesal pada sikap Khairil yang jauh berbeda dari sebelumnya. Baru kali ini Davie melihat karakter asli Khairil.Pria itu duduk di kursi kerja sambil menghela napas lelah. Ia mengusap wajahnya dengan kasar lalu beralih mengusap pipi yang sempat ditampar oleh Khairil."Aku nggak nyangka sama sikap Papa. Apa selama ini, Mama selalu nutupin keburukan Papa dari aku? Aku nggak bisa bayangin gimana tertekannya Mama ngelihat sikap Papa yang kayak gitu," gumamnya kesal.Beberapa saat kemudian, terdengar suara ketukan pintu dari luar. Davie melihat ke arah pintu dan meminta si pengetuk itu masuk ke dalam. Ternyata yang masuk adalah Ileana. Seketika amarah yang membuncah, mereda saat melihat wajah cantik Ileana.Davie berdiri dari kursinya dan menghampiri Ileana. "Kamu kok tumben mau ke ruangan aku tanpa disuruh?" tanyanya de
Read more
15. Posesif
Davie keluar dari ruangan setelah selesai berbicara dengan Naura. Untuk sementara, wanita itu ia biarkan istirahat di dalam ruangannya. Sedangkan dirinya memutuskan untuk pergi ke ruang produksi, sekadar ingin melihat calon istri idamannya, Ileana.Pria bertubuh maskulin itu berjalan santai menyusuri lorong menuju ruang produksi. Beberapa karyawan wanita yang tak sengaja berpapasan dengannya pun langsung salah tingkah saat menyapanya. Tapi sayang, Davie tidak menanggapi tingkah mereka dan terus saja berjalan menyusuri lorong.Setelah tiba di ruang produksi, semua pekerja tampak sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, termasuk Ileana. Davie memperhatikan wajah Ileana yang sedikit kotor saat memperbaiki mesin produksi. Senyum simpul terukir di bibirnya.Saat hendak mendekati Ileana, ada seorang pria yang mendekati wanitanya lalu memberikan beberapa lembar tisu pada Ileana. Tentu saja hal itu membuat Davie cemburu setengah mati. Ia juga baru pertama kali melihat pria
Read more
16. Syarat
"Karena dia itu, calon istri saya. Jadi, kamu harus jaga jarak."Mendengar pernyataan Davie, Dimas pun terlihat syok. Pasalnya, Ileana tidak menceritakan tentang ini padanya. Ia menganggap Ileana wanita single yang tidak memiliki hubungan apapun dengan pria lain. Itu sebabnya Dimas tidak canggung untuk mendekati Ileana.Davie yang melihat perubahan ekspresi Dimas pun langsung menyeringai. "Kenapa? Kaget ya?"Dimas pun tersadar dan merubah ekspresinya menjadi lebih tenang. Ia berdeham pelan, lalu berkata, "Maaf, Pak. Saya nggak tahu kalau dia calon istri Bapak. Saya kira, dia masih single.""Oke. Saya bisa maklum," ucap Davie. "Tapi setelah ini, jangan dekati dia lagi. Kalau kamu masih dekati dia, kamu bakal berurusan sama aku. Paham?"Dimas mengangguk. "Paham, Pak."Davie berdiri dari kursi, kemudian beranjak pergi dari ruangan itu. Davie merasa puas telah memberi peringatan keras pada Dimas. Ia tidak akan menyerah untuk mendapatkan Ileana. Setelah semua
Read more
17. Menguping
Baru saja selesai makan siang, Davie tiba-tiba teringat akan Naura. Bahkan Davie mengingat percakapan telepon dirinya dengan Naura sebelum Naura datang menemuinya. Saat itu, Naura mengatakan bahwa dirinya baru saja mengajukan gugatan cerai kepada suaminya dan mengajak Davie untuk berbalikan dengannya.Davie mengernyitkan dahi. Merasa heran dengan keanehan ini. Kenapa ia baru menyadarinya? Harusnya sejak tadi Davie mengingat hal itu."Ya ampun. Kok aku nggak kepikiran soal itu ya? Kenapa baru ingat sekarang?" Davie menepuk dahinya sendiri. "Apa mungkin dia dipukul suaminya karena gugatan cerai itu? Ya bisa aja sih. Aku ke sana aja kali ya. Sekalian tanyain soal gugatan itu."Davie pun memutuskan untuk menemui Naura di kontrakan yang sengaja ia sewa untuk Naura. Niatnya hanya untuk membantu wanita itu saja.Pria itu keluar dari ruangan dan bergegas menuju parkiran perusahaan. Saat dirinya ingin masuk ke dalam mobil, secara tak sengaja ia melihat Ileana tengah berdebat dengan Dimas. Dari
Read more
18. Masih Sayang
Davie berjalan santai menghampiri Dimas yang masih berdiam diri di tempat sebelumnya. Dimas belum menyadari kehadiran Davie di depannya. Sampai Davie terpaksa berdeham untuk mendapatkan perhatian dari Dimas.Melihat wajah Davie, Dimas langsung syok dan mundur satu langkah ke belakang. Bulir-bulir keringat muncul di dahinya. Pria itu merasa gugup karena sudah mengetahui identitas asli Davie. Orang yang ia anggap biasa, ternyata pewaris tunggal perusahaan manufaktur tersebut."Gimana?"Dimas mengernyit. "Apanya?""Ya gimana perasaan kamu sekarang? Udah malu belum?" tanya Davie seakan mencibir Dimas.Dimas menunduk. Berharap Davie segera pergi dari hadapannya. Ia tidak menyangka Davie menguping pembicaraannya dengan Ileana. Mau ditaruh dimana wajahnya itu? Benar yang dikatakan Davie, ia sudah terlanjur malu karena ulahnya sendiri. Ini karma yang pantas untuknya."Kan saya udah ingatin kamu buat jauhi Ileana. Kenapa masih ngotot?" ucap Davie sarkas."Karena saya tahu, Bapak bohong soal hu
Read more
19. Kepedulian Davie
Ileana baru saja selesai mengerjakan tugasnya di ruang produksi. Ia menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 17.00. Ileana bergegas ke toilet untuk membersihkan tangannya yang masih kotor. Wanita itu tampak terburu-buru, seperti ada yang sedang ia kejar.Saat Ileana masih sibuk membersihkan kedua tangannya, tiba-tiba saja ada seseorang yang memeluknya dari belakang. Ileana hendak memberontak, namun pria itu mendekapnya dengan erat. Sehingga Ileana tidak bisa bergerak sedikitpun.Pria itu tak lain adalah Dimas. Ia mengikuti Ileana ke toilet dan mengunci pintunya dari dalam. Jelas ini tidak baik bagi Ileana. Dimas bisa saja melakukan hal yang buruk padanya."Lepasin gue," ucap Ileana, berusaha untuk tetap tenang.Dimas menyeringai lalu berbisik, "Gue nggak akan pernah lepasin lo, Ileana. Lo itu punya gue.""Nggak usah mimpi lo. Gue nggak sudi punya pasangan psikopat kayak lo." Ileana mematikan keran air karena telah selesai membersihkan kedua tangannya. "Selagi gue masih baik, mending
Read more
20. Memberi Pelajaran
Setelah mendapat penanganan dari dokter, Nisaka sudah mulai tertidur. Dokter menyarankan agar Nisaka dirawat selama beberapa hari di rumah sakit karena terkena demam berdarah. Semula, Ileana menolak saran dari dokter tersebut karena ia tidak memiliki banyak uang untuk membayar biaya rumah sakit. Tapi setelah Davie yang menjamin semua biayanya, dengan sangat terpaksa, Ileana membiarkan Nisaka dirawat inap.Nisaka pun dipindahkan ke ruang VVIP, sesuai permintaan Davie. Kini, Ileana dan Davie mengobrol di luar ruangan Nisaka. Mereka masih saling diam. Sesekali, Ileana melirik ke arah Davie yang tampak masih panik."Davie," panggil Ileana.Davie menoleh. "Ya?""Makasih banyak ya udah bantuin aku," ucap Ileana.Davie tersenyum dan berkata, "Nggak perlu bilang makasih. Aku udah anggap Nisa sebagai keponakan aku sendiri. Dia anak yang baik dan manis. Waktu kamu bilang dia sakit, aku langsung cemas. Bahkan sampai sekarang, aku juga masih cemas sama kondisinya.""Iya, aku tahu. Dari tadi kamu
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status