All Chapters of Rahasia Sang Dokter: Chapter 61 - Chapter 70
166 Chapters
Ch. 61 Pisah?
Aline mengerjapkan mata, ia melirik ke arah jendela yang tirainya sudah tersingkap rapi. Cahaya matahari menerobos masuk dari sana, membuat cahaya itu rasanya seperti menyiksa indera penglihatan Aline ketika matanya pertama kali terbuka."Ah ... Eyang!" Aline mendesah, ini pasti ulah eyangnya.Aline lupa, kalau di sini, bangun siang adalah sebuah dosa. Mungkin karena tahu Aline sedang patah hati saat ini, jadi Murti tidak menggedor pintu setengah berteriak atau mengguncang bahunya kuat-kuat."Jam berapa sih?" Aline menguap, bangkit dari kasur sambil mengucek matanya. Ia lantas melongok ke arah jam dinding dan mencebik ketika tahu sekarang ini masih pukul 7 pagi."Astaga masih sepagi ini padahal!" gerutunya lalu menyibak selimut dan menurunkan kaki.Aline memang tidak pernah bangun pagi. Ia selalu begadang dan tidur selepas subuh. Ia mulai menulis dari sore sampai subuh, diselingi istirahat makan dan tentu saja mandi. Itu sudah jadi kebiasaan, dan semuanya berubah ketika dia sudah meni
Read more
Ch. 62 Segala Upaya
Hati Adam rasanya seperti ditusuk mendengar pertanyaan itu. Apakah dia dan Aline akan tetap bersama? Apakah Aline mau pulang ke rumah ini? Adam sendiri belum tahu pasti. Meskipun Budi menjanjikan hal tersebut, tetapi Adam bahkan sama sekali belum bisa bicara dengan sang istri. Jadi harus Adam jawab apa pertanyaan itu?Sebuah senyum terpaksa dengan mata memerah Adam sajikan, ia menghela napas panjang. Menatap mak Surati dengan tatapan memelas dan mengiba. "Bantu doa ya, Mak? Bantu doa supaya Aline mau balik ke sini. Supaya dia masih mau tetep jadi istri Adam."***Rosa menghela napas panjang begitu berhasil membujuk Reval untuk berangkat sekolah hari ini. Sedikit demi sedikit dia akan mulai untuk menjauhkan Reval dari Adam. Bukan bermaksud untuk tidak berterima kasih atas semua bantuan finansial dari lelaki itu, tapi Rosa sadar diri, mereka bukan siapa-siapa Adam. "Papa besok kemari, kan, Ma?"Rosa tersentak, ia menoleh dan menatap dalam-dalam mata Reval yang tidak lepas dari wajahn
Read more
Ch. 63 Desakan
"KALAU UJUNGNYA BEGINI, KENAPA TIDAK DARI KEMAREN AJA KAU BILANG SAMA BINIMU, DAM?" emosi Rosa membuncah, rasanya ia ingin memukul kepala Adam sampai lelaki ini gegar otak sekalian. "MATI-MATIAN KAU DISURUH CERITA NGGAK MAU, UJUNGNYA JUGA KAU BERHENTI JADI DOKTER, NGGAK GUNA TAU NGGAK?"Adam mendesah, ia menghirup udara banyak-banyak. Tidak segera membalas atau menyanggah omelan yang ditujukan Rosa padanya. Sementara Rosa, ia memilih bungkam sejenak setelah meluapkan semua omelan dan makiannya pada Adam. Suasana menjadi hening dan canggung, tidak ada obrolan yang terjadi hingga kemudian Adam menepikan mobilnya di depan sebuah rumah sakit swasta tempat Rosa bekerja. "Terimakasih!" desis Rosa ketus lalu melepas seat belt. "Tunggu, Ros!" setelah lama bungkam, Adam akhirnya buka suara, menahan Rosa agar tidak keluar dari mobil. "Apa lagi? Mau ku maki-maki?" tanya Rosa ketus. "Boleh aku adopsi Reval? Setelah Aline aku temukan, akan aku urus prosedur adopsinya. Aku benar-benar nggak bi
Read more
Ch. 64 Ancaman
Rosa sudah bisa menebak siapa orang yang hendak dia temui ketika melihat mobil mewah yang di bawa oleh dua orang lelaki itu. Akhirnya, dia akan berhadapan juga dengan sosok itu, siapa lagi kalau bukan bapak dari Adam? Kaburnya Aline tentu membuat lelaki itu lantas kemudian bertindak, terlebih bukankah Adam sendiri sudah menceritakan perihal perjanjian yang sudah dia sepakati perihal Aline?Adam akan menyerah dan berhenti jadi dokter. Belajar mengurus dan mengelola hotel milik sang papa sebagai imbalan agar Aline dibawa kembali padanya. Agaknya Adam benar-benar sudah cinta mati pada gadis itu. Terbukti, kini dia rela melepaskan kariernya begitu saja, padahal Rosa tahu betul sejak dulu Adam selalu menolak dan bersikeras dengan pendiriannya sendiri.“Ini nggak bakalan lama, kan, Mas?” tanya Rosa yang tentu saja memikirkan shift kerjanya.“Kan saya udah carikan izin buat mbak Rosa?” nampak salah seorang dari lelaki itu menoleh, menatap Rosa dari jok depan.“Ya walaupun begitu saya tetep k
Read more
Ch. 65 Hari Ini Juga
"KAU GILA!"Maki Aleta begitu Adam selesai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Tentang siapa Rosa dsn Reval, kenapa bisa anak itu memanggil Adam dengan sebutan papa dan bagaimana Aline lantas salah paham dengan hal itu. "Yakin itu bukan anak kamu? Kenapa kamu nggak berani cerita kalo bener anak itu bukan anak kamu?" maki Aleta yang nampak tidak terima.Adam mendesah, mengusap wajahnya lalu berusaha menjawab dengan sabar dan tenang. "Kesalahan aku di situ, Ta. Aku salah karena sejak awal tidak berani jujur padanya. Kedudukan aku terancam, papa akan gunakan itu sebagai senjata supaya aku berhenti jadi dokter." jelas Adam yang berusaha agar orang-orang bisa mengerti akan hal ini, walaupun rasanya sangat mustahil. "Tapi nggak gitu juga, Dam! Aline nggak bakalan ember kalo kamu kasih tau sejak awal dan menjelaskan semuanya. Kalo gini, sekarang mau gimana?"Ah! Mungkin Aleta benar. Bukan hanya Aleta, Rosa pun ada benarnya. Tapi sayang ... semuanya sudah terlambat dan tidak bisa dip
Read more
Ch. 66 Ketemu!
"Loh ... pak Beni?"Tentu Toni terkejut bukan main. Lelaki itu datang bersama beberapa orang. Apakah ini ada hubungannya dengan .... "Ibu ada, kan? Bilang kalo saya datang dan beliau punya tamu." jelas Beni lalu langsung bergegas masuk tanpa menunggu dipersilahkan. Beberapa orang nampak menunggu di mobil, orang-orang itu berpakaian serba hitam, membuat Toni sedikit takut melihat wajah kaku dan postur mereka. Sedetik kemudian Toni tersentak dari rasa terkejutnya. Ia segera memburu langkah dua lelaki itu yang menapaki tangga di pendopo depan. Bagaimana ini? Bukankah sesuai perintah mereka harus menyembunyikan Aline? Dan kalau seperti ini .... "Loh, Ben ... kok tekan kene?"Toni bisa bernapas sedikit lega, tanpa harus dia menghadap, majikannya itu sudah muncul dari dalam. "Iya, Bu. Maaf kalau tadi nggak sempet ngabarin."Murti yang terlihat terkejut itu membiarkan Beni meraih tangannya, ia lantas berpaling pada sosok lelaki di sebelah anaknya, tersenyum dan memberi salam selamat dat
Read more
Ch. 67 Adam Sampai!
"Eyang nggak ngasih tau siapa-siapa loh, Lin!"Aline yang tengah berdiri di balkon kontan menoleh, menatap Murti yang muncul dari dalam rumah. Aline tersenyum, ia menganggukkan kepala tanda mengerti. "Aline ngerti, Yang. Tadi papa Budi bilang kalo sebenarnya dia kirim anak buahnya ngawasin rumah Eyang. Mungkin dari anak buahnya itu lantas ketahuan kalo Aline di sini." jelas Aline lalu melangkah mendekati tempat di mana Murti duduk. "Yowis, intinya jelas bukan Eyang kan yang kasih tau posisi kamu di sini?"Aline kembali mengangguk, tersenyum manis lalu menyandarkan kepala di bahu Murti. Murti tersenyum, mengelus puncak kepala Aline dengan lembut. "Bener bukan anak Adam to? Feeling Eyang tuh sebenarnya dari kemarin juga bilang gitu. Cuma nggak ada bukti." Murti bisa sedikit bernapas legas, cucunya ini tidak jadi cerai, kan? "Entah. Nunggu mas Adam dulu deh, Yang!" balas Aline lirih. Murti tersenyum, "Masuk dulu aja yuk, anginnya agak gede, bawa debu."Aline mengangkat kepalanya, me
Read more
Ch. 68 Empat Mata
"Yang ..."Murti yang hendak menyusul Budi dan Beni di luar rumah kontan tersenyum ketika mendapati sosok itu muncul dari balik pintu. Hatinya lega luar biasa, akhirnya datang juga orang yang sudah sejak tadi dinanti-nanti. "Dari rumah sakit langsung ke sini?" Murti menerima jabat tangan Adam, cucu menantunya itu dengan penuh hormat mencium punggung telapak tangannya. "Iya Eyang, Aline ada, kan, Yang?" tanya Adam dengan raut wajah tidak sabar. "Naiklah. Kamarnya paling ujung. Dia udah nungguin kamu dari tadi." bisik Murti yang tentu tidak lupa dengan bagaimana kegalauan Aline selama di sini. Adam mengangguk, ia langsung menuju ke tangga tanpa banyak bicara. Murti kembali tersenyum, ia melangkah menuju pintu depan guna menyusul dua lelaki itu. Tentang apa yang mau dibicarakan Adam dan Aline? Biar itu jadi urusan mereka. Yang jelas Murti mau semua tetap baik-baik saja. Pintu itu benar ada di paling ujung. Langkah Adam sedikit melambat, jantungnya berdegup kencang. Apa yang akan Ali
Read more
Ch. 69 Keras Kepala
"Aku nggak tau harus jawab apa!" gumam Aline akhirnya. Ia kembali memalingkan wajah, enggan menatap wajah lelah dan syok Adam yang masih tetap berada di tempatnya. Adam mendesah, ia pun nampak menundukkan wajah sambil beberapa kali menghirup udara banyak-banyak. Aline meliriknya sekilas sambil menyeka air mata yang menitik dari mata. Ia pun melakukan hal yang sama, menyusut air mata dengan jemari. "Aku capek, Mas. Aku mau istirahat. Bisa nggak ganggu aku dulu?"Kini wajah Adam terangkat, menatap Aline dengan tatapan kecewa dan putus asa. Adam lantas menganggukkan kepala. Bangkit dari posisinya lalu berdiri di depan Aline yang masih terduduk di ranjang. "Aku ngerti kalo ini masih sulit buat kamu terima. Tapi demi Allah, Lin ... bagiku kamu cuma satu-satunya! Aku nggak pernah ada hubungan dengan wanita lain, siapapun itu!" jelas Adam masih berusaha meyakinkan. Dia dan Rosa murni hanya partner untuk menjaga dan membahagiakan Reval, tidak lebih dari itu. "Aku pusing. Mau tidur. Mas bi
Read more
Ch. 70 Demi Kamu, Lin!
Meja makan penuh dengan banyak masakan khas Jogja, namun di mata Adam semua ini sama sekali tidak menggairahkan. Tidak membuatnya berselera sama sekali. Kalau saja perutnya tidak seperih ini, agaknya Adam lebih memilih untuk tidak makan dan bersimpuh di depan sang istri untuk mengemis maaf. Ia tengah menyuapkan nasi dengan malas, ketika tiba-tiba suara derit kursi beradu dengan lantai mengejutkan Adam. "Makan yang kenyang, terus istirahat. Susul istrimu di kamar."Adam tertegun, sosok itu duduk dengan begitu tenang dan tak lama setelah dia duduk, ada seorang pegawai di rumah itu yang langsung menyodorkan secangkir teh hangat dengan sepiring kecil gula batu. "Tapi, Yang, Al--""Nggak baik suami-istri satu rumah tapi tidurnya misah. Sudahlah ... cepat habiskan makananmu, kau baru saja habis dari perjalanan jauh, kan?"Adam tersenyum getir, apakah dia nanti akan diusir Aline macam tadi? Tapi tidak ada salahnya mencoba. Dia masih harus berusaha keras meyakinkan sang istri tentang semua
Read more
PREV
1
...
56789
...
17
DMCA.com Protection Status