All Chapters of PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS: Chapter 21 - Chapter 30
229 Chapters
021
Siang ini, setelah makan siang, Xabier mengundang konsultan interior ke restoran pusat. Ia ingin mendiskusikan rencana untuk mengubah interior design restorannya dengan nuansa alam yang lebih kental.Sebelumnya Xabier telah mengajukan permintaan desain untuk kebutuhan natural interior. Pria itu menyukai desain pertama yang ditawarkan oleh pihak konsultan.Pertemuan berlangsung selama kurang lebih dua jam. Jadwal perawatan restoran memang telah memasuki waktunya. Oleh karena itu, saat Xabier pergi ke desa Adiluhur ide mengubah desain restorannya begitu kuat di kepala pria itu."Baik Pak Xabier. Kita akan membuat restoran pusat terlebih dahulu dengan konsep yang natural," ucap konsultan interior bernama Geovani. "Tanaman hijau, air terjun, kolam ikan, serta warna dinding restoran akan kita sesuaikan agar mendapat nuansa yang Pak Xabier inginkan. Semakin dekat pula konsep ini dengan nama restoran Pohon Rindang," sambungnya sambil tersenyum memuji.Xabier senang buah pikirannya bisa dimak
Read more
022
Pada hari pertama bekerja, setelah cuti kemalangan, Batari melaluinya dengan sepenuh hati. Mulai bangun di waktu subuh, menyediakan sarapan sendiri, menggunakan kereta api menuju restoran, hingga menjalankan fungsinya sebagai pelayan. "Selamat datang kembali Nyonya Bos," ledek Sekarita. Mereka berdua kini berada di ruang ganti pakaian karyawan.Senyum miring dihadiahi Batari pada Sekarita. "Nyonya dari Hongkong," timpalnya."Aku turut berdukacita atas berpulangnya Bude kamu ya," ingat Sekarita setelah duduk di bangku panjang."Terima kasih, Sekar. Bude sudah bahagia di surga," sahutnya, turut duduk di samping Sekarita. "Tari, ada yang ingin aku sampaikan padamu," ucap Sekarita berhati-hati. Ia mengarahkan tubuhnya 45 derajat ke arah Batari, sebaliknya Sekarita mendapat perhatian."Tempo hari sebelum aku tahu kamu kemalangan, aku pikir kamu mengundurkan diri dari pekerjaan sebagai pelayan, kamu tidak memberi kabar apa-apa. Jadi, aku tanya status kamu pada Domarita sebab aku ditanyai
Read more
023
Batari tetap tinggal sampai malam di restoran untuk melayani pelanggan, seolah tidak ada rasa capek dalam dirinya. Pengganti Sekarita, Danang Pati, di shift malam tidak bisa bicara apa-apa sebab yang meminta adalah istri dari bos mereka. Berhubung jam terakhir kereta api pukul sembilan malam, Batari undur diri setengah jam sebelumnya.Danang hanya bisa menganggukkan kepala, tadi ia telah berkomunikasi pada Sekarita agar perempuan itu cepat menanyakan pada Domarita mengenai permintaan istri bos mereka.Pria itu tidak mau bermasalah karena mengabulkan keinginan Batari untuk memperpanjang jam kerja sebagai pelayan restoran.Batari menaiki angkutan umum untuk sampai ke stasiun. Namun, sebelum sampai stasiun ia berhenti di sebuah apotik untuk membeli stok vitamin yang akan dikonsumsi di bulan mendatang.Perempuan itu berjalan kaki menuju stasiun. Tinggal waktu 10 menit lagi untuk perjalanan kereta api terakhir. Xabier turun dari mobil mewahnya, ia membukakan pintu untuk Serafina. Pria it
Read more
024
Sudah beberapa menit perjalanan kereta api, tidak ada yang bersuara di antara pasangan suami istri itu. Batari melempar pandangan lurus menembus kaca jendela transparan.Xabier menyibukkan dirinya dengan mengecek ponselnya bolak-balik. Dia pun tidak berminat untuk mengeluarkan suara.Setelah separuh perjalanan dilalui, tidak disangka-sangka kepala Batari rebah ke bahu Xabier. Pria itu terkejut, lantas bergerak. Namun, Batari malah mencari kenyamanan, ia makin mendekatkan tubuhnya pada Xabier dengan mata tertutup.Xabier diam tidak bergerak, mendadak diselimuti ketegangan. "Tari," bisiknya sembari melirik ke kanan dan kiri. Pria tampan itu bukanlah tipe orang yang nyaman dekat secara fisik dengan perempuan di wilayah publik.Tari yang lelah hanya diam dalam tidurnya. Nafas teratur menandakan dirinya cukup lelah setelah bekerja seharian.Xabier menghela nafas dalam. Ia sampai pada pemikiran, bagaimana bila Batari hanya pulang sendiri ke rumah? Perempuan itu berpotensi menjadi korban ke
Read more
025
Batari tahu dirinya hanyalah seorang karyawan sang suami. Namun, ia tidak ingin mendapat ketidakadilan. Dia merasa Xabier memperalatnya dengan sengaja meminta uangnya untuk membayar taksi.Perempuan itu memutuskan bekerja sampai malam agar dari restoran tempatnya bekerja bisa mendapat penghasilan lebih yang akan digunakannya kelak untuk dirinya sendiri dan anaknya. Walaupun dirinya belum mendapat restu, tetapi dengan kegigihannya ia percaya izin akan keluar melalui Sekarita atau Danang Pati. Wajah Batari memerah dengan pelototan tajam pada Xabier. Pria itu merasa uang seratus ribu tidak layak dijadikan alasan untuk memarahinya.Pria itu berdiri berkacak pinggang. "Kamu lupa saya bos di tempat kerja? Semua uang yang kamu peroleh dari restoran saya, bukan?" ucapnya, kepalanya sedikit meninggi. Ia balas menantang perempuan hamil itu."Jangan hanya karena uang seratus ribu, kamu merendahkan aku," sambung Xabier menunjuk dirinya sendiri.Batari tidak menyangka mendapat perkataan tajam dar
Read more
026
Pasangan suami istri itu tiba di restoran cabang tempat Batari bekerja menggunakan kereta api dan taksi. Suaminya keberatan bila berdesakan di angkutan umum. Jangan ditanya siapa yang membayar, Batarilah orangnya. Xabier berjanji akan mengganti ongkos yang telah dikeluarkan Batari. Mendengar itu, tentu saja Batari sangat senang. Ia bisa menumpang pada bosnya untuk pergi ke kantor menggunakan taksi yang nyaman.Seperti prediksi Batari, dirinya hadir terlambat di restoran. Segera saja dia menuju ruang ganti karyawan perempuan meninggalkan Xabier yang disambut para karyawan.Pelanggan pagi itu masih sedikit sehingga karyawan lain bisa menyambut bos besar mereka. Sedikit menyudut Xabier dikelilingi oleh karyawannya. Pria itu berubah menjadi dingin saat menghadapi karyawannya, tanpa senyum.Dua orang karyawan perempuan bahkan berani memberi senyum menggoda pada bos mereka itu."Saya berkunjung sekalian untuk memberitahukan rencana perubahan interior restoran, akan dilakukan secara bergili
Read more
027
Xabier meninggalkan restoran cabang menuju pusat. Mobilnya telah terparkir di tempat yang dikhususkan untuknya."Xabi, kamu baru datang? Panggilan dan pesanku tidak kamu balas," sambut Serafina begitu melihat Xabier masuk ruangannya.Batari menyusul di belakang. Perempuan itu diminta untuk ikut ke restoran pusat. Xabier memutuskan untuk memindahkan Batari ke pusat, dia tidak mau kesalahan tindakan berujung tercoreng nama baik dirinya maupun restoran. Sempat ada penolakan dari perempuan yang mengandung anaknya itu, Batari telah nyaman bekerja di restoran cabang. Xabier dengan otak pintarnya menawarkan gaji lebih besar bila ia bekerja di restoran pusat.Keinginan para karyawan Restoran Pohon Rindang adalah bisa bekerja menembus restoran pusat dengan gaji yang lebih tinggi.Serafina menatap jijik dan sinis pada Batari yang masih mengenakan pakaian pelayan restoran. Perempuan itu tahu itu istrinya Xabier, tetapi ia pura-pura tidak mengenal siapa dia."Xabi, aku lama menunggu kamu di sini
Read more
028
Tubuh Batari ditangkap cepat oleh Xabier, perempuan itu lunglai ke lantai dengan wajah pucat."Tari...," panggil Xabier berkali-kali sambil menepuk-nepuk pipinya pelan.Batari tidak sadarkan diri. Dengan kesusahan, Xabier memgambil ponselnya lalu melakukan panggilan pada Domarita."Domarita, kamu dan Arjuna ke mari segera!," perintahnya.Saat masuk ke ruangan Xabier, Domarita dan Arjuna terkejut mendapati Batari tengah dibopong oleh Xabier."Arjuna, kendarai mobil saya ke rumah sakit. Domarita, buka jalan saya menuju mobil," perintah Xabier pada pekerjanya.Arjuna dan Domarita gegas melaksanakan tugasnya. Arjuna melesat mengambil kunci mobil di meja kerja Xabier lalu keluar menyiapkan mobil.Domarita membuka pintu dan meminta diberi jalan pada pengunjung untuk tiba di mobil. Ia disuruh untuk ikut ke rumah sakit. Dengan kecepatan sedang, Arjuna berhasil membawa bos dan istrinya ke tempat yang dituju.Setelah malalui pemeriksaan di instalasi gawat darurat, Batari dianjurkan untuk rawat
Read more
029
Xabier tidak meninggalkan rumah sakit hingga sore kunjungan dokter tiba. Ia keluar hanya untuk ke kantin rumah sakit untuk mengisi perutnya."Selamat sore Bapak, Ibu," sapa seorang dokter didampingi beberapa perawat. "Tekanan darah ibu Batari rendah, ibu mengalami dehidrasi. Ini hal yang sebenarnya wajar terjadi pada ibu hamil. Namun, jangan sampai keterusan karena berdampak pada bayi di dalam kandungan," jelasnya. "Kebutuhan cairan ibu hamil yang direkomendasikan itu berkisar 8 hingga 12 gelas tiap harinya. Sebab ibu berbagi dengan janin. Jangan sampai terjadi masalah pada perkembangan janin. Saya harap ini bisa menjadi perhatian Bapak dan Ibu," nasihat dokter kandungan menatap Batari dan Xabier bergantian."Hal lain, harap dijaga suasana pikiran dan hati Ibu, jangan sampai terlalu stres dan lelah," sambung dokter.Xabier mengangguk mendengar apa yang disampaikan oleh dokter kandungan. Ia juga senang sebab bila keadaan membaik, Batari besok diperkenankan keluar dari rumah sakit.Dok
Read more
030
Pagi tadi asisten rumah tangga di rumah klasik mengantarkan beberapa pakaian Batari ke rumah sakit. Darinya Batari juga tahu bahwa pakaian serta barang lain miliknya telah diantar ke hunian barunya yang berlokasi di tengah kota.Xabier tadi pagi tidak menemani Batari, pria itu ada jadwal pemotretan. Sedari subuh pria itu telah meninggalkan rumah sakit."Hidupku mengapa menjadi seperti ini?" keluh Batari sembari menikmati cemilan sehatnya. Ia mengusap perutnya yang mulai sedikit membesar."Maafkan Ibu ya, Nak. Kadang Ibu masih egois memutuskan sesuatu. Ibu janji untuk menjaga dan mempertahankan kamu, walaupun Bapak kamu ...." Ucapan Batari tersendat. Ia tidak mampu melanjutkan perkataannya.Ia tahu bagaimana rasanya tidak mendapat kasih sayang kedua orang tua. Sekalipun demikian, ia masih memiliki bude yang baik, bersedia merawatnya hingga dewasa.Batari mengulas senyum. Ia akan berjuang untuk memilih jalan bahagia bagi diri dan anaknya dalam pernikahan yang tidak jelas arah tujuan.Se
Read more
PREV
123456
...
23
DMCA.com Protection Status