บททั้งหมดของ Pendekar Dewa Naga: บทที่ 191 - บทที่ 200

"Bagaimana caranya untuk mempercepat kebangkitan Vermillion Bird ini, Vikrama?" tanya Mahasura."Vermillion Bird memerlukan energi api yang banyak untuk diserapnya agar bisa bangkit dengan cepat!" sahut Naga Vikrama."Bukannya Lembah Api telah menyediakan api yang cukup untuk kebangkitan?" tanya Mahasura."Harus api dari makhluk hidup, yang bisa digunakan untuk mempercepat kebangkitan Vermillion Bird.""Harus cari kemana makhluk yang memiliki api yang cukup banyak ini?" tanya Mahasura."Kamu melupakan teman kita yang masih mengejar kita sampai sekarang?" tanya Naga Vikrama."Maksudmu, makhluk api?" tanya Mahasura."Betul sekali! Aku merasakan mereka sudah di jalan masuk Lembah Api ini!" sahut Naga Vikrama."Bukannya mereka takut dengan Vermillion Bird?" tanya Mahasura."Mereka sudah merasakan kalau Vermillion Bird sudah tidak ada, jadi makhluk api ini berani untuk masuk ... kesalahan fatal yang kulakukan berimbas buruk bagi semuanya.""Tidak semuanya, Vikrama!" sahut Mahasura."Maksud

Mahasura langsung melompat turun dari atas punggung Naga Vijrama yang sudah tidak sanggup terbang lagi karena merasakan tekanan berat pada tubuhnya. "Hadapi aku, Vermillion!" seru Mahasura. "Kamu belum pantas melawanku! Kamu hanyalah pendekar hina di dunia bawah yang tiada artinya bagiku!" hina Vermillion Bird. "Kematian tidak membuatmu jera dengan terus menghina kami! Akan aku buktikan kalau kami masih sanggup mmebuatmu merasakan kematian lagi! Tapi, kali ini, aku akan menjamin kamu tidak akan bisa kembali lagi, Vermillion!" tegas Mahasura. Kemarahan Mahasura terhadap burung dewa ini sudah tidak terbendung lagi. "Makhluk hina berani menantangku! Naga hina ini saja tidak akan menang melawanku, apalagi kamu yang hanya pendekar hina!" ejek Vermillion. "Kamu memang tidak tertolong lagi, Vermillion! Aku awalnya menduga kamu bisa kembali menjadi Vermillion Bird yang bijaksana, tapi sifatmu semakin parah!" seru Mahasura. "Makhluk hina tidak pantas bicara begitu padaku! Aku ini makhlu

"Tunggu!" seru Darkness Vermillion alias Kaisar kegelapan ini."Ada pesan terakhir?" tanya Mahasura penuh ancaman."Aku tidak akan menganggumu lagi apabila kamu biarkan aku tinggal di dalam Vermullion Bird!" sahut Giok Kui."Vermillion Bird adalah penjaga suci gerbang istana langit! Kamu tidak berhak menguasainya!" seru Mahasura."Aku ikut terlahir kembali bersama Vermillion Bird, jadi aku sudah menjadi Giok Kui yang baru! Aku tidak akan menuruti perintah Kaisar Naga lagi!" sahut Giok Kui."Sekali Kaisar Kegelapan, tetaplah Kaisar Kegelapan! Aku tidak percaya sama sekali dengan semua ucapanmu! Semua perkataanmu hanyalah siasat saampah yang tidak berguna!" seru Mahasura."Wah! Aku tidak sangka, Kaisar Dewa bisa berkata kasar seperti itu?" tanya Giok Kui."Tidak perlu banyak bicara, Giok Kui! Aku tidak punya banyak waktu denganmu! Keluar dari tubuh Vermillion Bird, atau aku yang akan memaksamu untuk keluar!" sahut Mahasura."Kalau aku keluar dari tubuh Vermillion Bird, tidak akan ada Fi

"Baiklah! Aku janji tidak akan mengejarmu lagi! Aku akan melaporkan kematianmu pada Kaisar Naga apabila kamu membawakan Mustika Naga Kegelapan! Bagaimana dengan Xie Ling? Kamu sudah melupakannya?" tanya Giok Kui. "Bukan urusanmu, Giok Kui! Jangan urusi kehdupan masa laluku!" sahut Mahasura dengan ketus. "Aku hanya kasihan dengan Xie Ling ... bagaimana kalau Kaisar Naga tahu kamu diselamatkan oleh Xie Ling?" tanya Giok Kui. "Jangan mengancamku, Giok Kui! Kalau sampai aku mendengar Xie Ling celaka, hidupmu juga tidak akan tenang, sekalipun kamu sudah mencapai Benua Kaisar!" ancam Mahasura. "Kamu juga berani mengancamku?" tanya Giok Kui tidak percaya. "Jangan sentuh Xie Ling kalau tidak ingin berurusan denganku!" tantang Mahasura. Wajah Mahasura langsung berubah menjadi sosok yang tampak kejam dan mengerikaan di mata Kaisar Kegelapan ... seakan dia melihat kembali wujud Kaisar Dewa Lin Wei, yang begitu disegani dan ditakuti di Benua Kaisar. "Aku hanya bergurau, Lin Wei ... aku jug

Mahasura segera berpegangan kuat di atas punggung Naga Vikrama yang berlari kencang menerobos Hutan Misteri yang telah menjadi Hutan Kegelapan ini.'Apa yang sedang terjadi, Vikrama? Kamu laari menghindari apa?" tanya Mahasura.'Lihat ke belakang, Ryder!" sahut Naga Vikrama.Begitu Mahasura melihat ke belakang, Pendekar Dewa Naga ini sangat terkejut dengan pepohonan hitam yang semakin merapat untuk menjepit mereka."Apa yaang membuat mereka mengamuk, Vikrama?" tanya Mahasura."Aku tidak taahu, Ryder! Sepertinya Naga Kegelapaan telah mengetahui kehadiran kita di Hutan Misteri ini!" sahut Naga Vikrama."Maksudmu, pohon-pohon hidup ini berusaha membunuh kita atas perintah Naga Kegelapan?' tanya Mahasura."Benar sekali, Ryder! Naga Kegelapan tidak ingin ditemukan!" sahut Naga Vikrama."Bagaaimana cara melawaan pohon-pohon hidup ini?" tanya Mahasura."Tidak ada! Seluruh pohon di Hutan Kegelapan ini hidup, jadi lebih baik kita kabur saja daripada melawan pohon-pohon ini semuanya!" sahut Nag