All Chapters of Pengasuh Untuk Sang Duda: Chapter 41 - Chapter 50
84 Chapters
Bab 41 Fakta Mengejutkan
Ethan berjongkok, menyamakan tingginya dengan kedua anaknya. Ethan menatap hangat Lukas dan Lily. Dia tampak kebingungan harus memulai cerita dari mana. "Lukas, Lily, Tante itu Mommy kalian. Wanita yang sudah melahirkan kalian ke dunia. Kalian sering bertanya kepada Daddy di mana Mommy bukan? Nah, itu Mommy yang sering kalian tanyakan." Ethan mencoba menjelaskan kepada kedua anaknya. Lukas dan Lily tanpak bingung dengan penjelasan Ethan barusan. Mereka melihat ke arah Rosalin dan Ethan secara bergantian. "Mommy kita kan Kak Selina, Dad," cletuk Lukas dengan wajah bingungnya.Selina membulatkan matanya, dia harus meluruskan semua ini. Selina pun ikut berjongkok, agar bisa lebih dekat dengan Lukas dan Lily."Kak Selina bukan Mommy kalian. Tapi, Tante itu adalah Mommy kandung kalian. Seperti yang Daddy katakan, Tente itu yang sudah melahirkan kalian ke dunia ini." Selina ikut menjelaskan.Rosalin hanya diam saja, matanya berkaca-kaca saat kedua anaknya sudah tidak mengenali dia lagi.
Read more
Bab 42 Mulai Pacaran?
Malam ini, Selina tengah duduk di ruang tengah sembari mengerjakan tugas kuliahnya. Setidaknya mencari suasana baru, agar tidak selalu mengerjakan tugas di dalam kamar. Tadi dia, sudah membacakan dongeng pengantar tidur untuk kedua anak Ethan. Jadi, sekarang dia bisa bebas mengerjakan tugas tanpa gangguan."Hais, kenapa juga ini tugasnya susah banget," gerutu Selina dengan wajah kesalnya.Selina menatap ke arah layar laptopnya serius. Dia beberapa kali mengendus sebal saat perintah SQL yang dia tulis eror."Ehem!" Tiba-tiba, Ethan datang dan ikut mendudukkan dirinya di samping Selina.Pria itu tampak menaruh laptop dan satu cangkir kopi di atas meja. Lantas, menatap datar ke arah Selina. Sedangkan Selina, dia menatap bingung ke arah Ethan."Kenapa Pak Ethan datang kemari?" tanya Selina kebingungan."Ini rumah saya, jadi hak saya mau duduk di sini atau di manapun," ketus Ethan, lantas menyeruput secangkir kopi itu perlahan.Selina tidak menggubrisnya, dia masih mengingat bentul kedata
Read more
Bab 43 Adegan Romantis
Ethan dan Selina masuk sibuk mengerjakan tugas masing-masing. Suasana di antara mereka pun tampak sunyi, hanya suara ketikan di keyboard yang terdengar."Akhirnya selesai juga," ujar Selina sembari merentangkan otot-otot tangannya.Tanpa malu, Selina langsung menyandarkan kepalanya di bahu Ethan. Beristirahatlah sejenak setelah berpikir keras. Untung saja ada Ethan yang membantunya. "Jika kamu sudah lelah, lebih baik tidur saja," perintah Ethan dengan suara tegasnya.Meskipun pria itu sudah mulai perhatian kepadanya. Namun tetap sama nada suaranya masih terkesan dingin. Mungkin itulah ciri khas dari Pak Ethan."Nanti saya tidur kok, Pak. Sekarang mau begini dulu. Nyaman," balas Selina dengan wajah lesu. Selina berpikir, dia masih memiliki waktu satu Minggu lagi untuk bersama Ethan di rumah ini. Karena memang sayembara hanya satu bulan. Selina akan memanfaatkannya dengan baik. "Ya sudah kalau itu mau kamu," pasrah Ethan, dia memang tidak melarang Selina. Ethan juga merasa nyaman se
Read more
Bab 44 Terciduk Pak Ethan
Selina dengan senang hati membawa kertas soal dan jawaban itu. Mengikuti Ethan berjalan dari belakang. Mereka menyusuri lorong-lorong kampus, hingga sampailah di ruangan Ethan."Ini ditaruh di mana, Pak?" tanya Selina kebingungan."Situ saja." Ethan menunjuk sebuah box kosong di samping mejanya.Selina menurut, lantas dia pun segera menaruh kertas-kertas yang dia bawa itu. Setelahnya, hanya berdiri sembari menatap Ethan yang sedang sibuk menaruh barang-barangnya di meja. "Kenapa masih berdiri di situ? Ada perlu?" tanya Ethan sembari menaikkan sebelah alisnya."Loh, Pak Ethan nyuruh saja bawa kertas-kertas itu ke ruangan cuman modus aja, kan? Biar bisa mesra-mesraan sama saya di ruangan ini," tanya Selina dengan percaya dirinya.Ethan mengerutkan keningnya, lantas berjalan mendekat ke arah Selina. "Saya murni menyuruh kamu. Lagian, ini di kampus. Bahaya jika ada mahasiswa atau dosen lain yang tahu tentang hubungan kita. Sudahlah, lebih baik kamu keluar saja sekarang. Lagian, kamu ada
Read more
Bab 45 Ruang Rahasia
Selina tampak kebingungan harus menjawab pertanyaan Ethan bagaimana. Dia sangat terdesak, tidak mungkin pula dia mengatakan kejujuran tentang identitas yang sebenarnya. "Pak Ethan, maaf, Bapak sudah di tunggu oleh teman-teman di kelas," ujar salah satu mahasiswa yang tiba-tiba datang.Seketika, helaan nafas keluar dari mulut Selina. Mahasiswa itu bagaikan dewa penyelamat untuknya. Setidaknya untuk saat ini, Ethan tidak akan bertanya lagi."Baik, saya akan segera ke kelas. Kamu bisa ke kelas lebih dulu dan beri tahu para teman-temamu," jawab Ethan tegas, seperti biasanya.Selina mengigit bibir bawahnya. Kenapa Ethan tidak langsung pergi dari hadapannya? Sekarang, Ethan tampak menatapnya curiga. "Saya pergi dulu ya, Pak. Mau ke kantin, cacing-cacing di perut sudah keroncong minta diisi ini," ujar Selina dengan cenggiran di sudut bibirnya.Belum sempat Ethan menjawabnya, Selina sudah kabur lebih dulu dari hadapan Ethan. 'Kamu hutang penjelasan kepada saya, Selina,' batin Ethan dengan
Read more
Bab 46 Kekesalan Daniel
Sedikit lagi pintu ruang kerja Ethan akan terbuka. Membuat jantung Selina berdebar-debar begitu hebat."Apa yang kamu lakukan, Selina?!" Suara seorang pria terdengar menggema. Selina membulatkan matanya, dia lantas menarik tangannya dari knop pintu. Seketika, tubuhnya pun membeku di tempat. Dia tahu suara siapa yang barusan memanggilnya."Pak Ethan, udah pulang?" tanya Selina sembari memamerkan deretan gigi ratanya.Dia tertangkap basah hendak masuk ke ruang kerja Ethan. Atau bisa disebut sebagai orang rahasia milik pria itu. "Kamu mau masuk ke dalam ruangan saya? Walaupun kamu tinggal di rumah saya ini, tapi bukan berarti kamu bisa seenaknya masuk ke ruangan saya ini. Banyak dokumen-dokumen penting di dalamnya. Kalau sampai hilang, kamu mau tanggung jawab?" tanya Ethan sembari menatap tajam ke arah Selina.Ethan tampak sangat heran dengan perempuan itu. Kenapa bisa hendak masuk ke dalam ruangannya. Ethan pun lupa mengunci kembali ruangan itu."Saya belum sempat masuk kok, Pak," bala
Read more
Bab 47 Sayang Kepadamu
Ethan kini pun ikut bersama kedua anaknya dan juga Selina. Dia tidak melanjutkan membaca koran lagi. Mengingat koran miliknya sudah sobek karena kelakuan kedua anaknya."Dad, yang benar dong memasangnya. Itu salah!" kesal Lukas, karena Ethan tampak memasang asal-asalan puzzle yang sedang mereka mainkan."Maaf-maaf, Daddy kan tidak tahu," balas Ethan tak enak hati. Dia memang bisa dikatakan sangat jarang menemani kedua anaknya bermain. Mungkin memang benar apa yang Selina katakan. Jika kedua anaknya kurang perhatian darinya. "Daddy pengacau! Sudahlah, lebih baik sekarang Daddy baca koran lagi saja!" kesal Lukas. Ethan tampak tertegun mendengar penuturan Lukas. Dia diusir secara kasar oleh putranya sendiri. "Tidak boleh seperti itu, Lukas. Daddy kan tidak sengaja dan sudah minta maaf. Jadi, kamu juga harus memaafkannya dong. Memangnya kalian gak mau main sama Daddy lagi?" Selina memberikan nasihat kepada kedua anak kembar itu. "Siapa suruh Daddy menyebalkan!" Lukas mengerucutkan bi
Read more
Bab 48 Menonton Drakor Bersama
Pagi ini, Selina tampak sangat bosan berada di rumah Ethan. Karena dia hari ini tidak memiliki mata kuliah sama sekali. Sebenarnya ada satu mata kuliah nanti siang, tetapi dosennya tidak bisa mengajar. Sedari tadi pun, Selina hanya menonton drakor di laptopnya sembari memakan camilan. Dia juga bingung harus melakukan apa. Sesekali dia membalas chat yang dikirimkan oleh Ethan kepadanya. [Masih nonton drakor?] Pesan dari Ethan untuknya. Selina tampak menyunggingkan senyumannya saat membaca pesan itu. Memang sejak pelukan mereka semalam, Ethan semakin menyayanginya. [Iya nih, pengennya sih ditemenin sama Bapak. Tapi mau bagaimana lagi, Pak Ethan kan lagi ngajar di kampus.] Selina mengirimkan pesan balik kepada Ethan. Dia tampak cekikikan tidak jelas, karena merasa sangat bahagia. Meskipun Ethan sibuk dengan pekerjaannya, tetapi pria itu masih menyempatkan waktu untuk menghubunginya. [Ya sudah, nanti malam saya temani. Mumpung besok hari libur] balas Ethan."Huuaaaa!! Senangnya hati
Read more
Bab 49 Joging Bersama
Selina sudah memejamkan matanya, karena dia paham apa yang akan Ethan lakukan kepada. Tetapi, Selina merasa kecupan justru mendarat di keningnya. Dengan cepat, Selina pun membuka matanya. Menatap ke arah Ethan sembari mengkedipkan matanya sejenak. "Takut khilaf saya kalau seperti di drakor tadi," ujar Ethan, seolah tahu apa isi pikiran Selina. Karena merasa malu, Selina pun langsung membuang wajah dari Ethan. Entah kenapa dia tadi terlalu percaya diri jika Ethan hendak mencium bibirnya. Akhirnya, suasana di antara mereka pun menjadi canggung. Selina lebih memilih terus menatap ke arah layar televisi. Menonton drakor dengan keterdiamannya itu. Hingga tiba-tiba saja. "Pak Ethan, kok di matiin sih. Saya kan belum selesai nonton drakornya. Nanggung, kurang sebentar lagi!" Selina tampak sangat kesal, dia menatap marah ke arah Ethan saat ini. "Ini sudah malam, Selina. Kamu harus tidur, tidak boleh begadang," balas Ethan dengan wajah datarnya. Namun dibalik itu semua, Ethan menampakan
Read more
Bab 50 Mendapatkan Bukti Akurat
Sesampainya di rumah, Selina langsung bergerak cepat. Dia pun berjalan ke arah kamar Ethan. Karena harus mencari kunci ruang rahasia itu sebelum Ethan pulang ke rumah. Selina pun mencari-cari kunci itu di kamar Ethan. Untung saja kamarnya tidak di kunci, sehingga memudahkan Selina untuk masuk ke dalam."Hais, di mana sih Pak Ethan nyipem kuncinya." Selina tampak menggaruk kepalanya yang tidak gatal, karena dia benar-benar sangat bingung.Selina membuka laci-laci meja milik Ethan, mencarinya di rak buku, di lemari Ethan dan di manapun yang menurutnya dapat ditemukan. Walaupun sampai sekarang belum juga ketemu."Pak Ethan kalau nyimpen barang pinter banget sih. Sampai-sampai gak bisa ditemukan begini. Atau jangan-jangan, kunci itu sebenarnya dibawa sama Pak Ethan joging ya?" gumam Selina dengan kebingungannya.Bukan Selina namanya jika langsung menyerah begitu saja. Selina kembali mencari, bahkan sampai ke kolong tempat tidur milik Ethan. Seketika, matanya terbelalak saat melihat sebua
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status