Semua Bab Pengasuh Putraku Ternyata Ibu Kandungnya : Bab 21 - Bab 30
108 Bab
21. Kedatangan A Young.
Aera tahu benar jika teh yang di berikan pelayan senior padanya adalah teh yang biasa di buat olehnya untuk sang ibu, Nyonya Seo Jung Jun."Bagaimana Nyonya mengetahuinya jika itu adalah teh Hyeonmi Cha?" Pelayan senior menatap wajah Aera."Bibi, ini adalah teh yang biasa aku buatkan untuk ibuku, setelah ibu meninggal aku tidak lagi membuatnya.""Bolehkah saya mengetahui nama belakang nyonya?"Aera tersenyum dan menganggukkan kepalanya."Tentu Bibi, aku,""Myung! Seung!"Aera saling pandang dengan Seung, sesat mendengar suara A Young memenuhi ruangan."Kalian disini? Dimana Myung?" A Young duduk dengan angkuh."Bibi, apakah kau pelayan senior disini? Buatkan teh yang sama seperti yang kau berikan pada pengasuh putra kami!" Pelayan senior menundukkan punggung di depan A Young. Suara A Young yang begitu keras dan membuatnya berapa kali mengusap dadanya."Akan saya buatkan untuk anda nona,"Pelayan senior berbalik kembali ke dapur untuk membuat teh yang di inginkan oleh A Young. Namun
Baca selengkapnya
22. Desakkan A Young.
"Myung, ayah ingin bertemu denganmu?" ucap A Young manja.Myung menghela napasnya, mendengar penuturan A Young seketika mood-nya berubah. Seolah waktu akan terhenti begitu saja. Hidupnya dalam ikatan yang ia sendiri tidak menginginkannya, namun ia tidak bisa menolaknya teringat kejadian di masa lalu yang menjeratnya bagaikan seorang tahanan."Myung, kenapa kamu diam? Aku bicara denganmu, kamu tahu ini adalah permintaan Ayah. Itu artinya perintah yang tidak bisa kamu tolak," A Young begitu kesal dengan sikap Myung, yang semakin menghindar darinya. A Young tahu jika Myung tidak pernah mencintainya."Kamu, tahu jika aku sedang sibuk. Tidak ada waktu untuk bertemu dengan tuan Duck Young, katakan jika ada waktu aku akan berkunjung, tapi tidak untuk saat ini." Sahut Myung tegas."Tapi Myung, ayah ingin menanyakan pertunangan kita. Kenapa sampai saat ini kamu tidak kunjung datang meminta pada ayah untuk menikahi ku! Kamu tidak bisa lagi mengelak dari perkataan ayah, apapun itu alasannya kamu
Baca selengkapnya
23. Penolakan Tuan Besar
"Kalau begitu buat putramu untuk menyukaiku." Suara manja A Young, membuat Myung menoleh padanya."Myung, kamu tahu bagaimana usahaku untuk mendekati putramu?" Suara lembut A Young, mampu menghipnotis orang lain, termasuk Myung walau tidak menyukainya tapi tidak menutup telinganya jika A Young sangatlah cantik dan suaranya yang mampu membuat orang lain terpesona."Itu artinya usahamu masih kurang.""Myung lakukan lagi, dekatkan putramu denganku. Aku ingin secepatnya menikah denganmu, menjadi ibu untuk Seung.""Myung, aku tidak mungkin mengatakan tidak, aku akan berusaha untuk mendekatinya. Semua usaha sudah aku lakukan, tapi putramu tidak pernah menganggap aku. Terlebih setalah kehadiran Aera ia lebih menyukai pengasuhnya, dari pada aku," A Young menyakinkan ucapannya pada Myung jika Aera yang telah memberi pengaruh buruk pada Seung, A Young mendesak Myung untuk memecat Aera dengan begitu A Young bisa mendekati Seung.Myung membenarkan perkataan A Young, jika Seung begitu mudah pe
Baca selengkapnya
24. Penolakan Tuan Besar 2.
"Myung, bawa gadis itu pergi! Jika kamu datang bawa Seung dan pengasuhnya kesini, dengan senang hati kakek akan menyambutnya!"Myung terkejut menerima penolakan dari tuan besar Hyun, kakeknya tidak menyukai A Young sejak lama. Tetapi kali ini Myung terkejut mendengar sendiri penolakannya sang kakek yang terlihat murka padanya."Kakek, kenapa begitu membenci A Young? Kakek tahu hubunganku dengannya, begitu juga dengan kakek dan tuan Young Duck," ucap Myung, tidak ingin terjadi perdebatan panjang dengan sang kakek namun Ina ingin tahu alasannya tidak menyukai A Young, setelah orang tuanya menginginkan Myung menjadi tunangan A Young."Apa perlu kakek jelaskan alasannya Myung? Cepat bawa wanita itu pergi dari rumah kakek! Jangan bawa lagi wanita itu kesini, kakek tidak akan menerimanya!" Myung terkejut mendengar suara kakeknya, untuk pertama kalinya kakek benar-benar marah padanya."Baiklah kek," Myung mengalah meninggalkan kediaman kakeknya, melihat wajah A Young yang terlihat terluka
Baca selengkapnya
25. Anda Tuan Besar.
"Ayah? Apakah ayah baru sampai di rumah?""Sudah larut malam kenapa kamu tidak tidur? pengasuh Seung kenapa kamu tidak menyuruhnya untuk tidur ini sudah malam tidak baik untuk seorang anak kecil yang berjaga di tengah malam." Kata Myung, menatap sekeliling kamar Seung."Maafkan saya tuan Myung, saya sudah mengingatkan Seung, tapi ada satu pekerjaan sekolah yang harus di selesaikan, sekali lagi maaf tuan," sahut Aera apa yang di katakan olehnya tidak sepenuhnya berbohong."Ayah, jangan marah pada ibu. Aku yang tidak mendengarkan kata-kata ibu." Ucap Seung tidak menyukai jika ayahnya marah pada Aera."Cepatlah tidur,"Myung tidak menyukai jika Seung tidur larut malam, mereka tidak pernah menghabiskan waktu bersama, tetapi sebagai orang tua tunggal Myung sangatlah perhatian pada putranya walau dengan cara yang berbeda dari orang tua umumnya."Sebentar lagi ayah, ini ada tugas sekolah yang harus diselesaikan olehku malam ini juga," ucap Seung."Jangan salahkan Ibu karena ibu hanya meneman
Baca selengkapnya
26. Anda Tuan Besar 2
"Bagaimana kamu bisa sampai ke rumah cucu ku? Bukankah kamu tidak memiliki identitas dan uang?"Tuan besar merasa bersalah karena mengabaikan wanita yang sudah memberinya cucu laki-laki. tuan besar menyayangkan sikap orang kepercayaan yang tidak memberitahu kabar tentang Aera yang datang ke kota Seoul. Jika ia tahu sejak awal maka akan berbeda dengan jalan kehidupan yang kini di jalani oleh Aera, dan sandiwara tuan besar tidak akan ada."Saya memiliki teman di kota ini, teman saya tinggal tidak jauh dari kantor tuan Myung. Dan pekerjaan ini saya dapatkan tanpa kesengajaan saat bertemu dengan tuan muda Seung,"Aera menjelaskan saat betemu dengan Seung untuk berapa kali di kota yang berbeda, dan ia kembali bertemu di taman pusat kita Seoul dan membawanya menjadi pengasuh Seung."Aku bahagia mengetahui jika kamu tidak apa-apa. Sekarang beristirahatlah ini sudah malam, aku hanya menunggu Myung, kita akan melanjutkan perbincangan ini lain waktu, tetaplah disini apapun yang akan terjadi na
Baca selengkapnya
27. Satu Mangkuk Ramyeon.
"Katakan pada wanita yang mengaku menjadi tunanganmu, untuk bersikap sepantasnya. Tidak perlu mencari tahu yang bukan menjadi urusannya, jika tidak maka,""Kakek, Aku tidak mengerti maksud dari ucapan kakek?" tanya Myung yang benar-benar tidak tahu apa yang dikatakan oleh sang kakek padanya mengenai A Young."Kau tidak akan pernah mengerti karena matamu telah tertutup oleh sebuah kepalsuan dan kebohongan yang,"Tuan mengurungkan niatnya untuk melanjutkan ucapannya, ia melangkah Di luar A Young yang ingin mencuri dengar apa yang di katakan oleh tuan besar Hyun dengan cucunya namun sayangnya tuan besar keluar lebih cepat membuat A Young terkejut melihatnya walau ia mendengar apa yang mereka bicarakan karena untuk ruang kerja Myung tidak tertutup dengan rapat. A Young tersenyum selembut mungkin namun tuan besar tidak memperdulikannya. Tuan besar Hyun yang dengan santainya melewati A Young."Tuan besar Hyun, apakah anda akan meninggalkan mansion?" Pelayan senior menghampiri tuan besar H
Baca selengkapnya
28. Permintaan A Young.
"Tuan duduklah anda sedang kelaparan, silahkan tuan Myung," Aera menarik kursi untuk Myung, setelah mengambil Ramyeon yang tersisa dalam wadah yang masih ada di atas kompor. Area berniat menghabiskan semua namun mangkuknya yang tidak cukup mengurungkan niatnya. Aera memilih menghabiskan satu mangkuknya dan kembali mengambil sisanya namun rencana tersebut harus gagal saat satu mangkuk Ramyeon kini ia bagi untuk Myung. Namun laki-laki di depannya tidak berkembang dari tempatnya ia tetap berdiri tanpa berniat untuk duduk di kursi yang sudah disiapkan oleh Aera, walau berapa kali Myung menelan ludahnya saat matanya tertuju satu mangkuk Ramyeon yang lezat."Maaf tuan Myung, aku benar-benar lapar." Aera tidak memperdulikan jika tuan Myung menatapnya tanpa berkedip, saat melihat Aera tengah menikmati setengah mangkuk Ramyeon."Tuan Myung sekali lagi aku minta maaf, karena perutku yang masih lapar jadi Ramyeon akan aku habiskan," kata Aera, mengambil satu mangkuk yang masih penuh milik Myu
Baca selengkapnya
29. Permintaan A Young 2.
"Ada apa sayang? Apakah kamu takut jika Myung menikah dengan orang lain? Atau kamu takut jika Myung tidak membalas cintamu?" tanya tuan Duck Young, bibirnya tertarik ke atas mendapati putrinya yang terlihat kesal mendengar pertanyaannya."Tidak ayah, bukan itu. Tapi ayah, bukankah ayah tahu jika Myung memiliki anak dari wanita lain? Dan wanita itu sekarang ada di sampingnya, wanita yang ternyata ibu Seung sekarang sudah ada di mansion Myung, ayah. Bisakah ayah melakukannya secepat mungkin? Aku tidak ingin Myung melupakan janjinya pada ayah dengan begitu aku tidak takut lagi kehilangan Myung,"A Young berharap jika ayahnya bersedia membantunya untuk mendapatkan Myung, dengan cepat tanpa adanya halangan apa pun."Ayah akan melakukan apapun untuk kamu. Ayah akan mencoba menghubungi tuan besar Hyun, kamu jangan khawatir Myung akan tetap menjadi suamimu," Tuan Duck Young berjanji pada putri tunggalnya akan mempersatukan hubungan mereka sebelum Myung berubah, seiring dengan kehadiran wani
Baca selengkapnya
30 Curiga.
"Jadi kamu tidak percaya tentang wanita itu? Myung, pengasuh putramu adalah ibu kandung Seung, tidakkah kamu mencurigainya?" A Young berusaha menjelaskan kembali, namun tatapan tidak suka Myung membuat A Young memilih meninggalkan ruang kerja Myung.Berapa saat setelah kepergian A Young, Myung menutup laptopnya ditatapnya sebuah figuran yang ada di atas meja kerja. Foto bayi mungil berada dalam pangkuan seorang wanita, tentunya dengan wajah yang tidak terlihat di depan kamera."Apa benar kamu adalah ibu dari putraku? Benarkah yang di katakan A Young, Kakek kebohongan apa lagi yang ingin kamu sembunyikan dariku?" Myung tidak mampu lagi untuk bekerja, langkah panjangnya meninggalkan ruang kerja. Asisten Yong Jin membukakan pintu mobil untuknya."Tuan kemana tujuan kita," tanya asisten Yong Jin."Kakek." Asisten Yong Jin, melajukan kuda mesinnya menuju Mansion tuan besar Hyun, yang tidak lain adalah kakek dari Myung.Setibanya di mansion tuan besar, Myung keluar dari mobil tanpa menun
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status