Semua Bab WAJAH ASLI KELUARGA SUAMIKU(ketika aku pura-pura bangkrut) : Bab 21 - Bab 30
155 Bab
Keputusan Andra dan Kinan
"Aku pulang dulu, Bu, assalamualaikum." Andra mencium takzim tangan sang Ibu yang disusul Kinan di belakangnya meski pada akhirnya tangan Kinan ditepis oleh Bu Nuri. "Andra!" Andra dan Kinan menghentikan langkah mereka saat mendengar suara Bu Nuri menggema di rumah itu. Andra dan Kinan pun berbalik badan melihat ke arah sang Ibu."Sekali saja kau keluar dari rumah ini dalam kondisi menolak perintah Ibu maka akan Ibu pastikan kamu keluar dengan membawa beribu dosa di pundakmu! Nerakalah tempatmu kelak, Andra!" Kinan berniat ingin menjawab ucapan sang Ibu mertua tapi tangan Andra mencekalnya hingga ia kembali menutup mulutnya yang sudah membuka. "Maaf, Bu, bukan maksud Andra ingin durhaka sama Ibu. Tapi Andra juga punya kewajiban yaitu Kinan. Kinan adalah istri Andra yang harus Andra tanggung jawabi. Harap Ibu mengerti dengan keputusan Andra. Jika Andra menuruti kemauan Ibu dan menzalimi Kinan maka Andra juga akan mendapatkan dosa, Bu." "Dalil dari mana kamu bisa mengatakan itu?""L
Baca selengkapnya
Tentang Fatih dan Andra
"Ibu sampai nenukulimu, Mas? Alasannya apa?" "Aku sudah buat kesalahan. Waktu itu aku mengambil satu buah ayam goreng di meja dapur. Padahal Ibu sudah mengatakan kalau ayam goreng itu untuk Mas Fatih. Tapi waktu itu aku lapar karena sejak pagi aku hanya makan satu centong nasi putih dan dua biji tempe goreng. Tapi waktu itu Mas Fatih kasihan sama aku dia kasih ayam goreng punya dia untuk aku. Katanya dia udah makan ayam itu dua potong. Lalu ketahuan Ibu dan Ibu marah terus ngambil penebah kasur dan mukulin kakiku.""Hanya itu saja?""Sebenarnya banyak sih kekerasan yang Ibu lakukan sama aku. Ibu selalu mendoktrin aku agar aku selalu patuh padanya karena dia yang sudah merawatku dari kecil hingga besar. Padah kalau untuk jajan saja aku harus membantu tetangga yang berjualan kue untuk menjajakan kuenya di sekolahku. Dari situ lah aku bisa jajan dan itu juga nggak banyak paling gedenya hanya lima ribu saja.""Apakah ada alasan kenapa Ibu Membedakan perlakuan terhadap mu dengan Mas Fatih
Baca selengkapnya
siapa yang ngutang siapa yang suruh bayar
"Lebay banget deh. Masa iya sampe segitunya.""Nah ini kamu kekurangannya nih. Suka gak percaya diri. Kamu kira dagangan kamu laris karena pake tuyul atau pesugihan? Dagangan kamu laris karena sambal buatanmu itu yang teope begete. Dah klop banget dicocol sama ayam krispinya. Aduh aku jadi ngiler. Udah mateng belum sih? Nih perut udah keroncongan tau.""Tinggal goreng aja nih, sambalnya udah jadi kok.""Yaudah buruan digoreng. Spesial buat aku.""Iya-iya bawel ih. Lagian salah siapa datangnya pas gerai belum buka. Kan ini masih siap-siap dulu.""Yeee biarin aja kenapa sih. Kan aku habis makan mau bantuin kami jualan. Bosan soalnya di rumah terus."Laras mengedipkan satu matanya pada Kinan. Kinan pun paham kalau maksud Laras adalah beberapa usaha resto dan gerai milik Kinan yang sebenarnya dalam kondisi aman terkendali. Itulah sebabnya Laras mendatangi gerai baru milik Kinan. Yah, selama Kinan mengaku bangkrut memang Laras sendiri yang mengawasi dan turun tangan memantau usaha Kinan y
Baca selengkapnya
Solusi dari Fatih
"Yasudah kalau keputusanmu memang seperti itu. Aku akan tetap berada di dekatmu untuk membelamu." Andra mengelus lembut surai hitam milik Kinan dan hanya dijawab senyuman kecil oleh Kinan. Andra juga Laras menyetujui ucapan Kinan. Ia dan Laras akhirnya membantu Kinan membuka rolling door karena hari semakin siang dan sebentar lagi waktunya makan siang untuk para pekerja pabrik maupun mall. ***"Mas, Mas, kasihan banget deh itu nanti si Kinan sama Andra dipaksa bayar hutang-hutang kita. Hihihi.""Biarin aja! Salah siapa mereka melawan kita. Aplgi itu si Kinan yang songongnya bukan main. Terus mana si Andra ketularan songongnya Kinan lagi. Huh kesel deh.""Iyah, aku juga kesel banget deh, Mas, gara-gara si Kinan itu Andra malah gak jadi nikah sama Selena. Batal deh uang 350 juta kita dapatkan. Mana aku disuruh balikin uang sepuluh juta itu lagi." Eka mendengkus dan ia kembali menyesap teh di dalam gelas yang ada di dekatnya. "Ngapain dibalikin?" "Ya kan si Selena itu minta dibalikin
Baca selengkapnya
Lempar masalah sembunyikan kesalahan
"Apa jangan-jangan si Andra dipelet sama Kinan ya makanya sekarang dia bisa nurur dan belain Kinan terus. Padahal sebelumnya kan si Andra selalu berada di kubu kita." Kali ini Eka menimpali. "Ya bisa jadi juga soalnya mendadak sih. Logika mah orang kalau mau berubah haluan ya pelan-pelan lha ini langsung aja." "Kayaknya kita harus kasih mereka pelajaran seh ini gara-gara mereka jadinya Mas Fatih kesakitan begini." "Ya haruslah, Dek, beri mereka pelajaran. Biar tau rasa mereka itu." "Tapi gimana ya, Mas, badan Kinan biar lebih kecil dari aku tapi tenaganya itu kayak kuda gede banget. Aku aja kewalahan sama dia." "Hemm sini deh aku punya ide." Bu Nuri dan Eka mendekatkan telinga mereka ke wajah Fatih. Fatih pun mengatakan rencana bagus yang menurutnya akan berhasil untuk membuat Kinan dan Andra mati kutu. *** "Mas tolong dong anterin pesanan ini ke meja yang ada di pojok situ ya." Kinan meminta Andra untuk mengantarkan pesanan pembeli yang minta untuk makan di tempat. Yah, ger
Baca selengkapnya
Bukan anak durhaka
Buktikan kalau hutang itu memang benar aku yang melakukannya. Maka dengan lapang dada aku akan melunasinya. Apakah kalian punya bukti kalau hutang itu atas namaku atau nama suamiku?" Bungkam. Baik Eka maupun Bu Nuri tak ada yang membuka mulutnya atas pertanyaan Kinan barusan. Keduanya seolah-olah kehabisan kata dan mati kutu akibat ucapan Kinan. "Kenapa diam? Ayo jawab? Buktikan kalau memang apa yang kalian ucapkan itu adalah benar maka aku akan membayarnya dengan senang hati." Kinan menyeringai menatap kedua wanita bertubuh tambun itu. "Ya mana ada Ibu buktinya orang debt kolektornya hanya datang ke rumah sambil marah-marah. Cuma tadi mereka sodorkan sebuah catatan hutang atas namamu dengan nominal segitu. Lagian kamu memangnya ada duit segitu apa? Gaya banget pake sok bilang mau dibayar. " Bu Nuri mencebik menjawab ucapan Kinan. "Uang segitu mah kecil buatku, Bu, Ibu lihat sendiri kan kalau pelanggan gerai ayamku ramai banget? Uang segitu mah gak ada artinya buat aku.""Oh ya?
Baca selengkapnya
Sepasang sandal milik siapa?
"Iya saking rata-ratanya aku sampai enek mau ngeliatnya. Biarpun Kinan cantiknya enggak di atas rata-rata rapi aku cinta dia. Sebaiknya kalian pulang saja, kalian sudah dengar kan Kinan tadi ngomong apa. Dan lagi aku gak akan ninggalin Kinan demi wanita yang Mbak jodohkan. Perempuan kayak alien kok mau Mbak jodohkan sama aku. Jangankan menikah sama dia untuk dekat-dekat saja aku ngeri. Hiii.""Hahahaha, dengar sendiri kan? Mas Andraku memilih aku yang cantiknya tidak di atas rata-rata. Lagian kenapa Mbak repot-repot mau jodohin Mas Andra sih! Coba aja Mbak jodohin Mas Fatih. Kan dia sama gantengnya juga secara mereka saudara kan. Nah nanti tinggal Mbak Eka yang menikmati uangnya. Kalau aku sama Mas Andra mah udah cukup hidup begini. Gak muluk-muluk mau yang wah yang penting gak punya hutang." Kinan tersenyum penuh arti. "Sudahlah, Bu, Mbak, sebaiknya kalian pergi kan sudah aku bilang jangan ganggu kita lagi.""Durhaka kamu, Ndra! Sama Ibumu sendiri kamu ngusir? Setidaknya kami dianta
Baca selengkapnya
Selena glow up?
"Bu, jangan-jangan …." Eka menjeda ucapannya. Ia saling pandang dengan Bu Nuri. Hingga sepersekian detik kemudian Eka langsung saja setengah berlari masuk ke dalam rumah. "Mas Fatih?! Heh kamu siapa!" pekik Eka saat tidak mendpati Fatih ada di sana melainkan seorang wanita berambut sebahu yang terlihat lurus duduk di sofa dan membelakangi pintu utama. "Lho, Eka? Ada apa kok teriak-teriak sih?!" Fatih yang entah dari mana datang tergopoh-gopoh menghampiri Eka yang sudah terlihat marah. Ia pun berjalan mendekati si perempuan yang masih duduk di tempatnya tanpa sekalipun menoleh ke arah Eka. "Heh perempuan sundal! Berani sekali kamu datang me rumah pria yang bersuami! Apa segitu gak lakunya kamu sampai-sampai suami orang pun kamu embat!" "Dek, Dek, please diam dulu. Akan aku jelaskan, ini gak seperti yang kamu bayangin, Dek. Please." Fatih mencoba meraih tubuh tambun Eka dan berniat menariknya ke dalam dekapannya. Namun, Eka menepis tangan itu dan ia kembali mendekati si perempuan t
Baca selengkapnya
Pelakor burik semakin nekat
"Mas ayo buruan keburu siang!" Eka memanggil Fstih. Keduanya berniat untuk ke showroom Selena. Tentu saja untuk mengambil uang yang Selena janjikan. "Iya bawel ah, ini lho tadi perut Mas sakit.""Sekarang masih sakit gak? Jangan nanti di jalan malah ngebrok.""Enak aja. Dikira aku anak bayi apa asal mencret. Udah yuk ah buruan." Eka pun membonceng sang suami dengan gaya duduk menyamping. Namun, belum pas Eka mendaratkan bokongnya di jok penumpang tiba-tiba saja Fatih menge-gas motor maticnya itu. NggeeengggGubrak!"Wadaw! Mas kamu apa-apaan sih!" pekik Eka sembari meringis karena merasakan sakit di vokongnya itu. Fatih yang mendengar suara berdebam keras pun menoleh ke arah belakang. Ia terkejut mendapati sang istri sudah terduduk di tanah. "Kamu ngapain malah ngedeprok di situ? Bukannya tadi sudah naik?""Ngedeprok gundulmu pecengis! Aku belum duduk kamu main gas aja ya jatuh lah aku.""Jadi suara gedebukan tadi dari kamu? Mas kira ada ban mobil mbledos.""Biji matamu soak! Lain
Baca selengkapnya
Kinan salah bahasa
"Wajar aja cantik banget. Aku gak nyangka kalau diia akan berubah secantik ini, mana kaya lagi," batin Fatih berkata. "Yuk masuk." Selena mengajak Eka dan Fatih tapi hanya Eka saja yang berjalan sedangkan Fatih masih terdiam di tempatnya. "Mas, kamu ngapain di situ! Ayo masuk!" "Ah, i-iya hehehehe." Fatih pun akhirnya mengikuti kedua wanita itu masuk ke dalam showroom. "Nih uang yang Ibu kalian butuhkan. Anggap saja ini uang depe dariku asalkan Mas Andra mau denganku. Yah, kalian tahu sendiri kan aku ini sudah usia segini tapi belum punya pasangan.""Ah tenang saja, itu soal gampang. Apalagi kamu udah glow up begini kan?" Eka memasukkan amplop coklat yang cukup tebal itu ke dalam tasnya. "Jadi, kapan kalian bisa ketemukan aku sama Mas Andra? Aku gak sabar invin lihat dia terpesona sama perubahan aku.""Secepatnya. Gumana kalau besok? Besok kita datang ke gerainya sebagai pembeli. Kamu borong itu dagangan istrinya biar Andra tahu kalau kamu levelnya di atas istrinya. Apaagi peruba
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
16
DMCA.com Protection Status