All Chapters of Gairah Saudara Ipar: Chapter 21 - Chapter 30
42 Chapters
Anggap Ini Sebagai Permintaan Dariku
"Kau mau pergi kemana?"Raka menatap penuh curiga, ketika sang istri berdandan begitu cantiknya. Mona tidak biasa berdandan seperti itu, bahkan dengan pakaian yang pendek dan modis. Sebagai seorang suami, dia merasa curiga dan penuh rasa cemburu."Aku ingin keluar sebentar, berbelanja beberapa keperluan rumah tangga. Bukankah kau sendiri lihat? Di dapur sudah banyak barang-barang yang habis."Mona mencoba mencari sebuah alasan, agar dia bisa pergi keluar. Hari ini, Andri mengajaknya untuk bertemu. Kebetulan dia juga ada beberapa hal yang ingin disampaikan pada lelaki itu, semoga saja Raka bisa memberikan Mona ijin."Kau pergi sendirian?" Tanya sang suami.Mona mengangguk, "Iya sendirian. Bukankah kau ada acara hari ini? Jadi tidak masalah jika kau tidak bisa mengantarku berbelanja."Iya memang. Hari ini aku harus pergi ke bank, mengurus beberapa berkas untuk mencairkan uang. Kau pergilah sendiri, jika sempat aku bisa menjemputmu."Raka mencoba memberikan pengertian, mungkin dengan mak
Read more
Ajakan Raka
"Banyak sekali belanjaan yang kau bawa. Apa kau tidak kerepotan membawa semuanya?"Raka mengambil beberapa belanjaan yang dipegang oleh istrinya, kemudian menaruhnya di meja. Sedangkan Mona mengambil sisanya untuk langsung menyimpannya di dapur. Wajah wanita itu terlihat sangat lelah hari ini, bukan tentang berbelanja, tapi tentang ucapan Andri yang membuatnya pusing. Dia memang sudah berhasil membujuk adik iparnya itu dengan mudah, namun permintaan yang diberikan Andri cukup sulit. Mereka harus tetap menjalani hubungan ini seperti layaknya orang berpacaran, dan Mona harus selalu membagi waktunya pada dua orang bersaudara itu."Aku sangat lelah hari ini. Bolehkah aku beristirahat?" Tanya Mona pada suaminya."Oh baiklah," jawab Raka.Wanita itu masuk ke dalam kamarnya, membiarkan sisa barang belanjaan berserakan di atas meja. Raka pun merasa heran, apakah sang istri tengah marah? Mungkin karena dia yang tidak bisa menjemputnya."Kenapa aku harus repot-repot memikirkan wanita itu? Sifat
Read more
Mulai Terobsesi
"Kau ingin merebut perusahaan dariku Andri?"Wajah Andri terlihat sumringah sekali, entah mengapa dia tak tahu. Jika Mona sangat bangga dengan suaminya yang seorang pengusaha, maka dia pun akan menjadi seorang pengusaha. Andri akan merebut perusahaan yang sebelumnya adalah milik dua Bersaudara itu. Namun karena dulu dia sempat menolak karena tidak ketertarikannya, Andri akan merebutnya kembali. "Kenapa harus menggunakan kata merebut? Bukankah dulu Ayah memberikan kita perusahaan itu untuk dibagi dua?" Raka tersenyum kecil, rupanya adik lelaki itu masih mengingat wasiat yang dikatakan oleh ayahnya dulu. Mereka memang diberikan satu perusahaan untuk dikelola bersama, namun entah mengapa dia jadi tidak senang karena Andri menginginkannya.Perusahaan itu adalah miliknya, dia bangun sendiri dengan susah payah. Jika Andri menginginkannya begitu saja, ini seperti sebuah perebutan. Jika saja sejak dulu sang adik mau membantunya dari nol, mungkin Raka tidak akan mempermasalahkannya. Akan tet
Read more
Penyelidikan Andri [Part 1]
Setelah begitu banyak drama yang terjadi, kedua bersaudara itu pergi ke tempat tujuan. Mereka berusaha bekerjasama untuk membangun kembali perusahaan yang hampir hancur. Kepercayaan Raka terhadap orang-orang disekitarnya mulai di ambil alih oleh sang adik, dia menyelidiki siapa saja yang menurutnya bisa merugikan perusahaan.Dalam waktu dua hari saja, Andri berhasil menemukan orang-orang yang dengan berani mengambil uang perusahaan. Lima diantaranya sudah dia pecat atas ijin dari sang kakak, namun ada beberapa dana perusahaan yang masih belum jelas kemana perginya."Kau yakin tidak ada satu orang pun yang Kakak curigai lagi?" tanya Andri kepada sang kakak.Raka menggelengkan kepalanya, "Tidak ada, semua orang yang berkhianat telah kau pecat. Siapa lagi yang berani mengambil uang perusahaan?""Entahlah, mungkin masih ada satu musuh besar yang tersembunyi disini."Ketika kedua orang itu tengah asyik mengobrol, seorang wanita cantik datang menghampiri mereka. Dia tersenyum dengan tatapan
Read more
Penyelidikan Andri [Part 2]
"Bos maafkan aku, tapi aku tidak bisa pergi denganmu malam ini.""Loh, memangnya kau mau kemana?"Wajah Raka terlihat begitu kesal, ketika wanita itu menolaknya untuk pergi. Padahal malam ini, dia ingin mengajak Angel untuk makan malam seperti biasa. Menemani hari-hari sepinya yang penuh dengan drama.Selama ini hubungan mereka memang cukup dekat, terlebih karena Angel yang mendekati Raka terlebih dahulu. Wanita itu pandai sekali menggoda setiap lelaki yang menjadi incarannya, apalagi ketika tahu jika lelaki itu adalah seorang bos besar pemilik perusahaan. Angel akan mendekati setiap orang yang ingin dia miliki, namun sekarang dia memiliki incaran baru yang lebih menggoda. Andri, lelaki itu lebih tampan dari pada Raka. Walaupun posisinya yang masih belum jelas, Angel bisa tahu jika lelaki itu memiliki potensi. Dengan kemampuan yang dia miliki, dia bisa membuat lelaki itu memiliki perusahaan. "Aku ada urusan keluarga Bos, jadi maaf ya kita mungkin bisa pergi lain waktu."Angel tersen
Read more
Penyelidikan Andri [Part 3 END]
"Kenapa Kakak mengkhianati kak Mona?"Pertanyaan dari sang adik sontak membuat lelaki itu menatap ketakutan. Raka khawatir jika sampai Andri mengatakan apa yang sebenarnya terjadi pada sang istri, bahkan kemungkinan adiknya itu juga akan melapor kepada sang ibu. Ini bukanlah situasi yang bagus, terlebih ketika Raka dalam keadaan yang salah "Tidak ada yang mengkhianati disini, wanita itu yang mendekati aku terlebih dahulu."Raka berbicara enteng sekali, seolah dia benar-benar orang yang tidak berdosa. Padahal semalam, lelaki itu mengajak Andri untuk meniduri Angel berdua. Dia tidak tertarik, bahkan langsung pergi begitu saja, akan sangat berbahaya jika sampai Mona mengetahuinya. Namun sebuah bukti berhasil dia dapatkan, ketika Andri berhasil merekam kejadian yang penuh dengan gairah itu."Rupanya cintamu tidak sekuat itu Kak, jika saja kak Mona tahu tentang hal ini, dia pasti akan sakit hati."Andri berusaha untuk memperingati kakaknya, agar Raka tidak pernah bermain-main dengan wanit
Read more
Pengkhianatan Dibalas Pengkhianatan
Mona terus memutar video yang ditujukan oleh adik iparnya itu berkali-kali, memastikan jika yang ada di sana bukanlah Raka. Namun berapa kali pun dia mengulangnya, itu tetaplah sang suami.Rasa percaya tidak percaya terus saja menghantuinya, Mona tidak menyangka jika Raka akan melakukan hal sebejad itu. Ini adalah pernikahan pertama yang dia lakukan bersama lelaki yang begitu dicintainya, namun bisa berakhir sampai seperti ini.Sebuah pengkhianatan yang berujung rasa sakit, bisakah Mona memaafkannya?"Andri, bagaimana bisa kau mendapatkan video ini?" tanya Mona dengan mata yang berkaca-kaca.Lelaki itu mengusap wajah wanita yang begitu dicintainya, "Maafkan aku Mona, tapi walau bagaimanapun kau harus tahu tentang hal ini. Malam itu, Kakakku mengajak aku untuk meniduri seorang wanita cantik, tapi aku menolaknya. Jadi dia yang menidurinya seorang diri, sementara aku hanya mengambil bukti.""Apa kau sengaja menunjukan ini padaku?" tanya Mona pada lelaki itu."Tentu saja. Apa kau tidak ing
Read more
Hati Yang Terlanjur Kecewa
"Terima kasih untuk semuanya ya sayangku..."Suara bisikan Andri, membuat wanita itu bangun dari tidur lelapnya. Malam tadi, dia menghabiskan waktu bersama dengan selingkuhannya. Itu adalah momen paling indah yang penuh dengan gairah, hingga Mona bisa merasakan efeknya sampai sekarang. Dia melupakan sekejap tentang suaminya, panggilan telpon, bahkan ocehan yang Raka lakukan melewati pesan chat. Mona ingin tahu, bagaimana reaksi lelaki itu ketika dirinya tidak pulang ke rumah. Apakah Raka akan marah? Atau mungkin bersikap biasa saja."Kau mau kemana hari ini?" tanya Mona pada lelaki itu.Andri menggelengkan kepalanya, "Entahlah, aku masih tidak memiliki jadwal hari ini. Memangnya kenapa? Kau ingin mengajakku pergi Mona?""Iya sebenarnya aku sangat ingin pergi bersamamu hari ini. Kita bisa berbelanja, makan, bahkan menonton bioskop seperti dulu. Tapi mungkin kau akan memiliki hari yang sibuk, karena baru saja pulang dari luar kota."Mona mencoba untuk mengerti adik iparnya itu, untuk t
Read more
Kecurigaan
"Sialan! Berani sekali dia memperlakukan aku seperti itu. Memangnya dia pikir siapa? Wanita miskin yang aku pungut dari keluarga tak berguna!"Raka melampiaskan semua amarahnya pada gelas yang sedang dia pegang, melemparnya habis-habisan sampai pecah tak berbentuk. Mendengar keributan itu, Andri yang baru saja datang langsung menatap heran. Apa yang terjadi dengan kakaknya? apa dia dan Mona bertengkar? itu sangatlah bagus."Ada apa?"Andri datang dengan kemeja lusuhnya, bahkan leher yang penuh dengan kiss mark itu. Dia sengaja memperlihatkan semuanya pada sang kakak, dengan harapan Raka curiga hubungan nya dengan sang kakak ipar. Namun sepertinya Raka tidak melihat bekas bibir istrinya itu di leher Andri, dan sibuk mengacak-acak meja."Kau ini kesurupan apa? Tidak biasanya seperti itu."Kini lelaki itu berjalan mendekati kakaknya, dia menepuk pundak Raka beberapa kali lalu tersenyum lebar sekali. Mungkin Andri bisa tahu, apa yang sudah terjadi dengan suami istri itu. Raka tidak akan p
Read more
Kecurigaan Raka
"Sayang, apa kau yakin akan melakukan ini?"Andri menatap Mona yang sedang berdiri di hadapannya. Wanita itu menjatuhkan handuk yang sempat melilit di tubuhnya, memamerkan aset berharga yang dia miliki. Raka mungkin sudah pergi meninggalkan rumah, tanpa memikirkan apa yang terjadi jika adik dan istrinya berada di rumah. Dia hanya fokus pada perusahaan, mungkin lebih tepatnya sekertaris di perusahaan tersebut. Namun di sisi lain, Raka juga tidak ingin jika sampai Mona berprilaku buruk di belakang keluarganya."Kenapa kau diam saja sayang? Lelaki itu sudah pergi, jadi ayo kita bersenang-senang sampai kau merasa puas."Senyuman nakal itu tidak menandakan kebahagiaan, Andri tahu itu. Mona mungkin hanya sedang merasa kesal, karena perselingkuhan yang dilakukan oleh sang suami. Tapi ini bukan masalah besar, karena Andri memang menginginkan keretakan di dalam rumah tangga kakaknya."Kau tidak tulus mengajakku bercinta. Kau pasti hanya sedang terpengaruh oleh emosimu, kan? Sayang, sudah aku
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status