Semua Bab Terjebak Suami Bohongan: Bab 51 - Bab 60
131 Bab
Di Depan Pelaminan
Di Depan Pelaminan Nawa berjangkit karena terkejut, apalagi dia tidak tahu dengan maksud dari kakaknya itu.Rasyid mendekati Nawa dan menyibakkan rambutnya, lalu memperhatikan leher adik perempuan yang pulang malam dengan seorang laki-laki. Ia bisa melihat perempuan itu berbohong atau tidak. Kalau jujur, maka tidak ada tanda apa pun di lehernya, sebagai bukti bahwa Jayid tidak berbuat mesum. Walaupun Rasyid bisa memaklumi kalau perempuan itu sudah punya seorang kekasih, tapi tetap saja rasa khawatir itu ada. Apalagi memikirkan ungkapan hati Jayid yang memendam hasrat kuat untuk memiliki adiknya. Bisa saja ia menggunakan berbagai cara demi memuaskan dirinya.“Kakak mau melihat apa? Aku tidak bercumbu, Kak! Jadi, tidak akan ada tanda itu di leherku!” kata Nawa sambil menepuk bahu Rasyid.“Apa Jayid bisa dipercaya?” “Ya, dia hanya menceritakan sedikit tentang masa lalunya dengan Kakek, tapi tidak lantas menggunakan kesempatan itu untuk bercumbu. Kak! Cepatlah menikahi Latisa!”
Baca selengkapnya
Ucapan Selamat Yang Mahal
Ucapan Selamat Yang MahalKini, giliran Bahira yang memeluk anak laki-lakinya, seraya berkata, “Kau benar-benar memenuhi harapanku, Jay!” kata Bahira tanpa meninggalkan senyumannya pada sang anak yang menjadi andalan.“Terima kasih, Ayah!” Jayid membalas pelukan ayahnya.Sementara Niah masih sibuk mengusap air mata.“Ibu, mengapa menangis, apa aku membuatmu sedih?” kata Nawa.“Apa aku tidak boleh bahagia? Melihat kalian di sini, aku merasa lega, demi Tuhan! Perasaan ini tidak bisa digantikan oleh apa pun walau berlian sebesar bumi sekalipun!” kata Niah lagi.“Apa kalian sudah selesai?” Tiba-tiba seseorang berkata dari belakang Niah, dengan suara yang keras.Niah dan Bahira menoleh, lalu beranjak ke samping pengantin, guna memberi kesempatan kepada Misella, yang berjalan mendekati kedua mempelai dengan wajah cemberut. Tentu saja ia tidak suka karena ternyata pernikahan adiknya berlangsung juga dengan keluarga Lawira. Dengan demikian maka Rasyid otomatis menjadi bagian dari kel
Baca selengkapnya
Pesta Dan Kemarahan
Pesta Dan KemarahanHari sudah menjelang sore saat pesta berakhir, banyak tamu undangan yang sudah pergi dan hanya tinggal beberapa kerabat dekat saja, yang masih tampak menemani Niah dan Bahira--kedua orang pengantin, bercengkerama dengan para kerabat.Sementara itu di luar gedung resepsi pernikahan Misella tampak sedang menghubungi seseorang, iya berada jauh di tempat parkir mobil yang sepi.“Apa kau sudah mendapatkan dokumennya?” kata Misella pada seseorang saat ia menempelkan ponsel di telinga.“Baiklah! Kalau begitu, akan aku kirimkan nomor apartemennya melalui pesan, dan ingat baik-baik jangan sampai salah, letakkan dokumen itu di tempat yang mudah dijangkau, tetapi cukup tertutup agar tidak terlalu mencurigakan! Apa kau mengerti?” kata Michella lagi, setelah diam beberapa saat lamanya.Perempuan itu terlihat sedang memberikan instruksi kepada seseorang di seberang sana. Lalu, setelah selesai, dia tersenyum puas sambil menyimpan teleponnya ke dalam tas.Misella baru saja he
Baca selengkapnya
Kamar Pengantin
Kamar PengantinBegitu Nawa tiba di kamar pengantin, ia langsung melepaskan semua pakaian dan atribut yang tadi dipakainya. Ia ingin segera beristirahat di kamar hotel yang sengaja di sediakan, dan di hias oleh pegawai untuk mereka. Namun, karena terlalu letih, ia meminta seorang asisten wanita yang tadi membantu melakukan perawatan, untuk memijat tubuhnya.“Tolong pijiti punggung dan kakiku, sebentar saja. Pegal sekali rasanya!” kata Nawa sambil merebahkan diri di atas tempat tidur yang luas. Ia tidak peduli hiasannya acak-acakan, karena ia sudah sangat kelelahan hingga tidak sempat menyingkirkannya.“Baik! Silakan Anda berbaring dulu!” kata Asisten itu hanya dia yang tersisa untuk membantu Nawa.Nawa sudah mengganti pakaiannya dengan baju tidur biasa, tetapi cukup seksi dan memperlihatkan bentuk tubuh dengan bagian punggungnya yang terbuka. Ia tidur tengkurap dan asisten itu pun mulai memijitnya secara perlahan sampai betis.Awalnya mereka sempat memperbincangkan banyak hal, ter
Baca selengkapnya
Terima Kasih Pada Mantan
Terima Kasih Pada MantanGadus itu melihat seorang pria yang sedang melakukan sesuatu di atas tubuhnya, sedang ada rasa manis, menyerupai gelanyar aneh di mana-mana.“Ahhk ... Sss ... Apa yang kau lakukan? Kau! Ahh ... Jay!”Sejenak Jayid menghentikan aktivitasnya dan melihat Nawa dengan tatapan sendu sambil menyunggingkan senyum.Dia tidak menjawab apa-apa sebab yakin Nawa pun seperti dirinya, yang sejenak lupa tapi kemudian ingat kembali bahwa mereka sudah menikah.Akhirnya Nawa pun membiarkan apa yang dilakukan Jayid padanya.Malam sekelam warna pada tinta, bukan berarti tanpa warna pada kehidupan anak manusia, terutama bagi mereka yang sedang di mabuk cinta.Sepinya suasana di luar bukan berarti tidak ada suara dari mulut Jayid dan Nawa, melainkan ramai dengan suara rintihan dan desahan yang memenuhi ruangan. Rasa perih, bercampur dengan kenikmatan serta sentuhan yang berbeda dihadirkan laki-laki itu kepada dirinya, membuat Nawa pasrah dan rela hingga ia membiarkan Jayid
Baca selengkapnya
Pulang
PulangSelain dari keluarganya hanya Rizal dan juga Rasyid yang mengetahui tentang rahasia Jayid yang tidak bisa bereaksi atau tertarik dengan lawan jenisnya. Oleh karena itu si asisten dengan gamblang mencandai sang bos dengan mudahnya. Setelah berhasil mengusir Rizal pergi, Rasyid kembali ke kamarnya dan melihat Nawa masih dalam posisi yang sama. Ia pun mendekat dan berjongkok di sisi tempat tidur tepat di samping Nawa.Gadis itu ternyata sudah terbangun karena Jayid melihat matanya yang terbuka. Namun, Nawa tidak berani bergerak karena merasakan ngilu di sekitar organ kewanitaannya dan seluruh tubuh yang terasa pegal.“Kau sudah bangun rupanya?” tanya Jayid sambil mengusap pipi istrinya itu dengan lembut dan Nawa pun mengangguk.“Apa tidurmu nyenyak?” Kembali Jayid bertanya dan Nawa mengangguk lagi, membuat pria itu berpikir ada yang tidak beres dengan Nawa. Apalagi kening wanita itu berkerut seperti menahan sesuatu.Jayid mengerti dan membungkuk untuk mengangkat tubuh Nawa,
Baca selengkapnya
Rumah Keluarga Razee
Rumah Keluarga RazeeJayid menutup telepon setelah Ibunya berhenti bicara, dan duduk di samping Nawa. Sementara Rizal memasukkan semua barang berupa kado, makanan dan bingkisan lain yang disiapkan Niah untuk menantunya yang dia pikir masih akan menginap di hotel.“Ibu menyuruh kita menginap di rumahnya, apa kau mau?”“Baiklah, nanti kita ke sana sebelum makan malam, gimana?”Jayid mengangguk, dan berkata, “Baiklah!” Lalu, ia meminta Rizal yang sudah selesai memasukkan barang-barang, agar kembali datang sore hari nanti untuk menjemput mereka. Rizal hanya bisa menurut, meskipun sebenarnya, dia ingin tetap tinggal untuk melihat keromantisan sang bos pada istrinya. Namun, dia tetap melangkah keluar pintu dengan berat, melihat Jayid yang duduk sambil bersandar di bahu Nawa.“CK! Awas kalo aku punya pacar nanti, aku balas Tuan dengan adegan yang lebih mesra dari itu!” kata Rizal dalam hati sambil menutup pintu dan melangkah pergi.Jayid memilih untuk meliburkan diri dari pekerjaan
Baca selengkapnya
Setelah Makan Malam
Setelah Makan MalamSemua orang yang ada di sekitar meja makan itu seketika menatap Misella penuh tekanan, karena Nawa sudah berpengaruh baik pada mereka. Tentu saja, Niah, Bahira dan Jayid jelas membelanya.Misella merasa tersisih dan ia semakin tidak menyukai Nawa, mantan pegawainya yang kini justru menjadi adik ipar, karena menikahi adik laki-lakinya. Ia sudah mencoba menjauhkan gadis itu dari keluarganya, tapi sepertinya nasib baik berpihak padanya hingga sekeras apa pun ia menolak hubungan Jayid, keluarganya akan tetap mendukungnya.“Ahk! Sial!” batin Misella, kalau Nawa bukan adik dari Rasyid, tentu ia akan menyukai gadis itu, karena ia memang wanita yang baik.“Silakan, Nyonya Misel!” kata Nawa sambil berdiri dan tersenyum ramah.“Tidak perlu!” kata Misella seraya mengambil tempat duduk di sebelah ibunya, kemudian Jonu-suaminya pun menghenyakkan bokongnya di sisi istrinya.Sementara itu bayi kembar yang sudah tidur, dipindahkan oleh asisten rumah tangga yang ikut bersama
Baca selengkapnya
Dokumen Yang Tertinggal
Dokumen Yang Tertinggal Jayid dan Nawa pulang kembali ke apartemen bersamaan, dengan kepergian Niah dan Bahira kembali ke luar negeri, untuk mengurusi perusahaan mereka. Kedua orang itu sangat mempercayakan kebahagiaan Nawa kepada anak laki-lakinya. Selain itu mereka pun berpesan agar jangan lengah kewaspadaan terhadap gerak-gerik kakaknya. Walaupun mereka bersaudara, tetapi Misella mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan Jayid. Wanita itu memang ramah, tapi dia mempunyai sifat pendendam dan susah memaafkan kesalahan orang lain walau cuma sedikit saja.Di pihak lain, Nawa justru merasa sedih karena dua orang yang sudah ia anggap sebagai ayah dan ibunya sendiri itu, pergi untuk waktu yang cukup lama. Walaupun Jayid menjanjikan untuk menengok mereka suatu saat nanti, tetapi waktunya tidak bisa diprediksi. Mengingat suaminya sendiri sibuk, untuk mengurusi perusahaannya di dalam negeri.Jayid tetap berada di apartemen sampai keesokan harinya, dua orang itu menghabiskan waktu sehar
Baca selengkapnya
Merasa Hancur
Merasa Hancur Sementara itu Jayid sudah tiba di apartemen dan mendapati pintunya yang tidak terkunci, membuatnya heran. Lalu, ia masuk sambil membuka jas dan kancing kemeja serta, mulut yang memanggil istrinya dengan suara lembut. Namun, tidak ada sahutan apa pun dari dalam kamar atau dapur. Bahkan, ketika pria itu memeriksa kamar mandi pun tidak ada siapa pun di dalamnya.“Nawa, ke mana kau, Sayang?” teriak Jayid mulai merasakan hal yang berbeda, detak jantungnya meningkat dua kali lebih cepat, langkahnya melebar keseluruh penjuru apartemen.Kalau tadi dia hanya memanggil sambil melepas pakaian kerja dan sepatunya, sekarang dia mulai menjelajah setiap ruang demi ruang dengan cepat seraya menata hati dari kegundahan yang datang tiba-tiba.Gelanyar dingin memasuki setiap pori-pori kulit, secara bersamaan dengan nyeri yang merayap di dadanya. Keringat justru lebih deras menetes dari pada saat dia bekerja. Napasnya memburu, sesak di saluran pernapasan menggantikan suaranya yang seo
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status