Membuatku menggaruk kepalaku. "Kamu tahu aku tidak mengerti sikapmu, kupikir kita baik-baik saja Sir Xander.""Itu yang kau pikirkan." Dia hendak pergi tapi aku menarik tangannya dan menyuruhnya duduk di kursi."Apa? Apa yang kamu butuhkan? ' Pertanyaan ini mengganggu saya."Apakah kamu marah terhadap saya?" Bingung ketika ditanya, dia seperti apa, apakah dia marah padaku atau mungkin dia marah pada dunia? Dia benar-benar dalam masalah, aku tidak bisa memahaminya."Tidak, kenapa aku harus marah padamu?" Ya, kenapa dia marah padaku?"Oke mari kita bicara dulu Sir Xander, saya belum mengantuk kemudian anak saya sekarang sudah tertidur lelap."Tapi aku sedikit penasaran, tidakkah kamu menyesal telah hamil begitu cepat?" Aku tertawa mendengar pertanyaannya."Tidak, mengapa saya harus menyesalinya? Merupakan berkah bagi mereka untuk memiliki anak dan memang benar, Elizabeth adalah berkah. Dia adalah berkah bagi saya dan saya tidak pernah menyesalinya." saya berbicara.“Kamu tahu banyak yan
Read more