Tous les chapitres de : Chapitre 2451 - Chapitre 2460

Chandra hanya mendengar lawan bilang 3000 Teknik. Namun, Chandra tidak tahu apa 3000 Teknik itu.“3000 Teknik adalah teknik mahasakti yang paling menakutkan di zaman hemel. Ini teknik rahasia yang dikuasai oleh penguasa zaman hemel.”“Aku benar-benar nggak menyangka kalau kamu menguasai kekuatan magis seperti ini,” puji Chandra.“Sudah, berhenti menyanjungku.”Usai berkata, Sasa meminjam tubuh Chandra. Dia melambaikan tangan dengan santai. Dari jauh di bawah tanah, energi pedang putih muncul dan menerobos keluar dari dalam tanah. Chandra belum sempat melihat energi pedang itu dengan jelas, energi itu sudah masuk ke Istana Abadi.Di dalam Istana Abadi terdengar suara Sasa, “Energi pedang ini terlalu ganas. Kamu nggak bisa menyempurnakannya sekarang tanpa pengorbanan dan latihan. Aku akan mengolahnya terlebih dahulu. Kamu bisa menyempurnakannya nanti.”Setelah itu, Sasa tidak berkata apa-apa lagi. Chandra juga memilih untuk meninggalkan daerah itu. Pada saat ini, di Dunia Iblis.Klan Amb

Chandra sudah 6 tahun berada di Dunia Iblis. Tiga tahun pertama, dia menyaksikan pertarungan sengit di antara 3 master yang tak tertandingi. Tiga tahun berikutnya, dia menjelajahi reruntuhan pertarungan dan berlatih dengan sangat keras. Sampai akhirnya tiga tahun kemudian, tingkat kekuatannya sudah mencapai tingkat ketujuh Alam Kesucian dengan kekuatan fisik yang telah mencapai tingkat pertama Alam Dharma. Kekuatan fisiknya benar-benar mengerikan. “Kak Sasa, berapa lama lagi aku bisa keluar dari reruntuhan ini?” Tidak lama kemudian, terdengar suara Sasa yang berkata, “Ini adalah Tanah Tandus Besar yang berada di Lapisan Fana Dunia Iblis. Tanah tandus ini memiliki luas yang tak terhingga. Kamu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa keluar dari tanah ini dengan mengandalkan kekuatanmu saat ini. Tapi, tenang saja, perlahan kamu pasti bisa. Semua ini bergantung dengan tingkat kultivasimu. Di semua tempat sama saja.”Chandra kembali berkata, “Tapi, aku sudah terlalu lama di sini. Ak

Jarum 81 Langit sangatlah ajaib. Bahkan Chandra bisa menghidupkan orang mati dengan mengombinasikan Jarum 81 Langit dan esensi sejati. Chandra yakin, dirinya bisa menghidupkan orang itu kembali selama orang itu belum benar-benar mati. Chandra dengan cepat pergi menuju tempat tujuan berikutnya. Dia terbang dengan kecepatan penuh menuju kota Erais dengan arahan dari Sasa. Akhirnya, dia berhasil keluar dari Tanah Tandus Besar setelah terbang selama sebulan penuh. Sasa mengatakan, kalau Kota Erais tidaklah jauh dari Tanah Tandus Besar. Setelah terbang keluar dari Tanah Tandus Besar, dia bisa tiba di Kota Erais dalam beberapa hari jika dia terbang dengan kecepatan penuh. Chandra melanjutkan perjalanannya menuju Kota Erais setelah berhasil keluar dari Tanah Tandus Besar. Lima hari kemudian, sebuah kota megah terlihat di depan matanya. Kota itu tampak cukup aneh, tanpa tembok yang mengelilinginya. Selain itu, Chandra tidak pernah melihat struktur bangunan seperti bangunan yang ada di kota

Chandra terus memperhatikan Dorsi. Dia tidak mengenal laki-laki ini. Namun, bagaimana Dorsi bisa mengenalnya? Bahkan Dorsi juga mengatakan kalau ada seseorang yang memberitahunya. Siapa orang itu? Selain itu, orang di bumi yang mengetahui keberadaannya di Dunia Iblis hanyalah si penjaga Pustaka Agung. Dia tidak menyangka kalau si penjaga Pustaka Agung akan memberitahukan Dorsi tentang kedatangannya ke Dunia iblis. Lagi pula, dia juga tidak mengenal siapa pun di Dunia Iblis ini. Dia hanya mengenal Koko dan Trigali dari Dunia Iblis. Namun, mereka saat ini masih berada di bumi. Bahkan mereka juga tidak menyadari kepergian Chandra ke Dunia Iblis. Akhirnya, Chandra menjadi sangat waspada kepada Dorsi. Namun, Dorsi tiba-tiba mendekat dan merangkul Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Kak Chandra, jangan begini. Aku tidak bermaksud jahat. Aku hanya ingin berteman denganmu.”Dorsi tampak sangat dekat dengannya, seakan mereka adalah teman lama. Chandra langsung menatap makhluk yang ada di

“Baik! Baik!”Juran tidak berani mengabaikan perkataan Dorsi. Dia langsung melambaikan tangannya ringan lalu sebuah botol kecil transparan muncul di telapak tangannya. Di dalam botol itu terdapat sebuah pil berwarna emas. Pil itu tidaklah besar, hanya sebesar ibu jari. Juran menuangkan pil itu dengan sangat hati-hati dan langsung menyerahkannya kepada Chandra seraya berkata, “Kak Chandra, ini adalah ramuan warisan leluhur kami. Siapa pun yang kekuatannya berada di bawah Alam Ajaib akan mengalami peningkatan kekuatan setelah mengonsumsinya.”Chandra menerimanya dengan penuh rasa puas. Dia bisa mencium aroma yang memikat ketika pil itu diletakkan di telapak tangannya. Selain itu, dia juga bisa merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dari dalam pil itu. Chandra tidak langsung mengonsumsinya dan lebih memilih untuk menyimpan pil itu. Di saat yang bersamaan, Juran menatap Chandra penuh harapan setelah memberikan pil itu. “Aku akan memeriksa luka di dalam tubuhmu dulu,” ujar Chandra setelah