All Chapters of Jenderal Naga: Chapter 2681 - Chapter 2690

Mereka bertemu dengan banyak murid Sekte Pedang. Tidak lama kemudian, mereka tiba di Puncak Sekte Pedang yang memiliki tinggi sekitar seratus ribu meter dengan tangga yang mengarah langsung ke puncak dan menyerupai seekor naga yang sedang berbaring. Tangga itu tampak megah dan menakjubkan. Selain itu, di puncak juga terdapat banyak bangunan yang diselimuti kabut putih dan membuatnya tampak seperti negeri dongeng. “Ini adalah puncak utama dan murid biasa tidak bisa masuk,” ujar seorang murid yang tiba-tiba muncul dan menghalangi mereka bertiga ketika mereka tiba di kaki gunung. Chandra kembali mengeluarkan token milik tetua lalu mereka langsung melewati tangga tanpa hambatan sama sekali dan menuju puncak utama. Namun, langkah mereka tiba-tiba terhenti setelah mereka baru setengah jalan. Mereka dihadang oleh seorang laki-laki berjubah putih dan bertuliskan Pedang. Laki-laki itu cukup tampan dengan kedua tangan yang berada di belakang punggung sambil menatap ke arah Chandra, Josan dan Y

Bayuga mengangkat pedangnya untuk menangkis serangan Chandra. Namun terlambat, pedangnya langsung hancur karena benturan. Pedang milik Bayuga ditempa dengan bahan istimewa, sekalipun tidak termasuk ke dalam senjata suci. Namun, pedang ini bukanlah pedang biasa. Sayangnya, dia tidak bisa menghancurkan formasi ataupun mematahkan serangan Chandra. Dia hanya bisa mengangkat pedangnya untuk menangkis serangan. Namun, Bayuga tidak bisa menahan serangan itu. Walaupun di tahu kalau Chandra tidak akan mungkin mengalahkannya, dia benar-benar sudah kalah kali ini.Chandra menghancurkan pedang Bayuga setelah Pedang Naga Pertama berada di tangannya. Selain itu, bayangan di sekitarnya juga mulai menyatu dengan tubuh Chandra secara bertahap dan menghasilkan benturan yang sangat mengerikan. Benturan itu menyapu sekitarnya bersama dengan Pedang Naga Pertama, sampai tubuh Bayuga mundur beberapa langkah. Namun, hanya itu saja yang terjadi pada Bayuga.“Ini ... Ilmu pedang macam ini?” gumam Bayuga terkej

“Kalian bertiga, silakan ikuti aku.”Di bawah pengaturan ketua Sekte Pedang, Chandra dan yang lainnya tinggal untuk sementara di Sekte Pedang. Sekte Pedang memperlakukan mereka seperti tamu terhormat. Sekte Pedang bahkan menyiapkan sebuah rumah pribadi untuk mereka.Saat ini, ketiganya berkumpul di rumah tersebut. Josan tiba-tiba bertanya, “Chandra, menurutmu, apakah leluhur Sekte Pedang akan menyerahkan Pedang Suci?”Chandra menggelengkan kepalanya dan menjawab, “Aku nggak tahu.”“Aku rasa nggak bakal,” celetuk Yuji.Josan spontan menatap Yuji dan bertanya, “Kenapa?”“Alasan Ketua Sekte Pedang memiliki tingkat kekuatan yang begitu tinggi dan mampu mendirikan Sekte Pedang ini ya karena Pedang Suci Zuwei. Seni pedangnya juga dari Pedang Suci Zuwei. Bagaimana mungkin dia akan menyerahkan pedang yang begitu berarti baginya dengan mudah? Sekalipun hal ini menyangkut seluruh dunia, apa hubungannya dengan dia? Dia memimpin Klan Haigar, tempat ini banyak benda suci. Baginya, nggak ada tuh nam

Chandra menerima pedang itu dengan mudah. Saat dia mengambil pedang itu, Chandra merasa pedang itu sangat berat. Dia seolah-olah sedang memegang sebuah gunung. Chandra kehilangan pegangannya sejenak, menyebabkan pedang itu jatuh ke tanah.Duar!Pedang Suci Zuwei menghantam lantai dengan suara gemuruh yang memekakkan telinga. Seketika, seluruh pegunungan di sekitar bergetar, bahkan sebuah retakan muncul di lantai tempat Chandra berdiri.Chandra tampak malu dan berkata, “Maaf, aku terlalu ceroboh. Aku nggak menyangka Pedang Suci Zuwei akan begitu berat.”Chandra menggerakkan energi sejatinya dan mengambil Pedang Suci Zuwei yang tergeletak di lantai. Kemudian, dia menatap Bufen yang berada di ujung aula.“Terima kasih. Aku awalnya mengira akan sulit sekali untuk mendapatkan kembali Pedang Suci Zuwei ini. Nggak disangka, Anda begitu murah hati.”Bufen tertawa pelan, “Meskipun Pedang Suci Zuwei adalah senjata ajaib, ini sudah menyangkut dunia ini, menyangkut kehidupan yang nggak terhitung j

Sasa duduk di atas batu di puncak gunung. Hari ini, dia mengenakan gaun ungu panjang. Rambut hitamnya yang panjang dibiarkan tergerai dan berkibar karena tertiup angin. Dia menatap ke kejauhan. Samar-samar, ada sirat kesedihan yang terukir di wajah cantiknya.Chandra berjalan mendekat dan menyapa, “Kak Sasa.”Sasa tersadar. Dia langsung berdiri dan melihat ke arah Chandra, lalu bertanya, “Kenapa kamu datang ke sini?”“Kami sudah temukan Pedang Suci Zuwei. Sekarang masih kurang Segel Kerajaan. Aku datang ke sini untuk minta bantuanmu temukan Segel Kerajaan Alunara yang hilang.”Sasa mengangguk, “Boleh. Aku bantu kamu cari dulu.”Usai berkata, Sasa duduk bersila. Dia mengangkat tangannya yang ramping, lalu terus melambaikan telapak tangannya. Aksara-aksara misterius keluar dari telapak tangannya dan berkumpul di hadapannya, membentuk formasi yang ajaib.Aksara-aksara tersebut begitu dalam dan misterius. Formasi yang mereka bentuk bahkan lebih menakjubkan. Dengan tingkat pemahaman Chandra