All Chapters of HAMIL SAAT BERCERAI : Chapter 31 - Chapter 40
60 Chapters
Kebahagiaan Arya dan Tiara
*** Bayu terkejut melihat keberadaan Siska, tetapi ia berusaha untuk bersikap tenang. “Kamu di sini, Sayang?” Lelaki itu langsung menghampiri sang istri. “Tes DNA siapa yang kamu maksud, Mas?” Siska kembali bertanya. “Kamu pasti salah dengar, Sayang. Kami nggak sedang membahas tentang tes DNA.” Bayu melakukan kebohongan kepada Siska. “Apa mungkin kamu sedang membahas mantan istri yang masih kamu temui sampai saat ini?” Siska mencoba menebak siapa yang dibicarakan Bayu. “Siapa maksud kamu?” Bu Sandra tiba-tiba melontarkan pertanyaan kepada menantunya. “Mami dan Papi harus tahu kalau Mas Bayu masih bersikap layaknya seorang suami terhadap Lisa.” Siska pun mengatakan apa yang ia ketahui tentang Bayu dan Lisa. “Maksudnya apa, Nak? Papi tidak mengerti.” Pak Agus turut membuka suara. “Aku malu mengatakan apa yang mereka lakukan, Pih. Sebaiknya Papi bertanya langsung kepada Mas Bayu.” Siska tidak kuasa untuk menjelaskan tentang foto yang ia lihat antara Bayu dan Lisa. “Apa yang terja
Read more
Penyesalan Bu Sandra
*** “Ada apa, Bay?” Pak Agus tampak heran melihat wajah kepanikan putranya. “Kita harus ke rumah Lisa, Pih, Mih.” Bayu menyampaikan tempat yang akan mereka tuju. “Kenapa kamu masih berhubungan dengan wanita itu?” Bu Sandra kesal dengan niat Bayu. “Aku benar-benar jatuh cinta pada Lisa, Mih. Kali ini perasaan itu benar-benar semakin nyata. Dulu, mungkin aku hanya terpesona dengan sikapnya, tapi kali ini nggak, Mih. Aku ingin Lisa yang mendampingi hidupku selamanya.” Bayu mengatakan apa yang ia rasakan tentang Lisa kepada ibunya. “Tapi Mami membenci kebohongannya. Dia itu penipu.” Bu Sandra tidak setuju dengan penjelasan Bayu. “Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan, Mih. Dulu Lisa sudah mbohongi kita, tapi dia juga pasti bisa berubah. Lagi pun, aku tidak ingin kehilangan dirinya.” “Kamu benar-benar sudah dipengaruhi wanita itu. Dia nggak akan pernah berubah. Mami sangat tahu siapa dia.” Bu Sandra sepertinya tidak menerima keberadaan Lisa yang kini dekat dengan Bayu. “Maksu
Read more
Rencana Bu Sandra
*** “Hallo.” Tiara menjawab telepon yang nomornya tidak tersimpan di ponsel. Ia tidak tahu kalau orang yang menghubunginya adalah sang mantan ibu mertua. Bu Sandra mendapatkan kontak mantan menantunya dari Bayu. “Sayang, ini Mami.” Tiara merasa tidak asing dengan suara yang menelepon. “Mami? Ada apa telepon Tia?” Tiara tampak terkejut. Ternyata Bu Sandra yang menelepon. “Maafin Mami.” “Maaf untuk apa, Mih?” “Mami sangat jahat padamu, Sayang.” “Tia nggak ngerti, Mih.” “Mami menyesal karena telah memisahkan kamu dan Bayu.” “Maksud Mami apa?” Tiara semakin tidak mengerti dengan maksud mantan ibu mertuanya. *** “Maafin Mami, Sayang, karena saat ini belum mampu untuk menceritakan semuanya. Tapi satu hal yang pasti, Mami sangat menyesal setelah kamu berpisah dengan Bayu.” Bu Sandra merasa sedih mengingat apa yang ia lakukan kepada Bayu dan Tiara. “Maaf, Mih, semuanya tidak perlu disesali lagi. Tia dan Mas Bayu sudah memiliki kehidupan masing-masing. Kami tidak ditakdirkan untuk b
Read more
Masa lalu Arya
*** “Siapa yang berani ngirimin kamu pesan seperti ini?” Arya memberikan ponsel tersebut kepada istrinya. Tiara pun meraih benda pipih tersebut lalu membaca pesan yang masuk. Ia juga terkejut seperti Arya setelah membaca isinya. Tiara merasa kesal karena dituduh telah mengganggu Bayu. Ia justru berusaha agar tidak bertemu lagi dengan laki-laki itu. “Aneh banget, ya, Mas. Tuduhan yang nggak masuk akal. Kapan aku mengganggu pria itu? Aku justru berusaha menghindar darinya.” Tiara menggerutu setelah membaca pesan masuk di ponselnya. “Kamu kenal siapa yang kirim pesan itu, Sayang?” tanya Arya kepada Tiara. “Nggak kenal, Mas. Aku juga nggak tahu siapa istri Mas Bayu sekarang. Dulu aku dengar, dia udah pisah dari cewek yang dinikahi diam-diam di belakangku. Setelah itu, aku nggak pernah tahu lagi tentang kehidupannya.” Tiara memberikan penjelasan kepada suaminya. “Kenapa dia berpikiran seperti itu? Apa mungkin mantan suamimu masih mengingatmu?” Arya terlihat kesal. “Itu nggak mungkin,
Read more
Kekecewaan Tiara
*** Tiara tetap menaruh curiga kepada Arya walaupun sikap laki-laki itu tidak berubah sama sekali. Arya selalu mengatakan kepada Tiara bahkan berani bersumpah kalau dirinya tidak pernah memiliki hubungan instimewa dengan Bella. Bella adalah sahabat terdekat Arya saat masih duduk di bangku kuliah. Ya, walaupun kenyataan kalau wanita itu sudah beberapa kali menyatakan cinta kepada Arya. Namun, ia tidak pernah menyimpan perasaan lebih untuk Bella. “Sayang, beberapa hari ini sikap kamu berubah. Kamu kenapa?” tanya Arya kepada istrinya di taman belakang rumah. “Nggak apa-apa, Mas.” Tiara memberikan jawaban dengan nada datar. “Kamu masih marah padaku karena kedatangan Bella saat itu ke rumah ini?” “Udah, ya, Mas … jangan bahas itu lagi. Aku ingin bersantai dengan anak-anakku.” Tiara memangku Arga, sedangkan Aditya bermain bola di sekitar tempat orang tuanya duduk. “Mereka juga anakku.” “Iya, anakmu.” “Kenapa kamu nggak percaya padaku, Sayang? Aku sudah jujur dan mengatakan yang sebe
Read more
Rencana Bayu
*** Pagi ini, Haris dan Tika mengantarkan Tiara beserta kedua putranya ke bandara. Pasangan suami-istri itu sangat sedih melihat nasib yang menimpa Tiara. Haris merasa malu dan bersalah karena Arya tega melupakan wanita yang sudah bersedia menikah dengan adik sepupunya tersebut. “Kakak nggak habis pikir dengan Arya. Dia tidak mencari kalian sama sekali, bahkan ponselnya juga nggak aktif dari semalam.” Haris terlihat kesal. Sekarang mereka sudah tiba di bandara. Saatnya untuk Tiara dan kedua putranya untuk menaiki pesawat. Tika tidak kuasa menahan air matanya agar tidak jatuh menyaksikan adik satu-satunya yang belum lepas dari penderitaan. Ini kedua kalinya Tika melihat Tiara sesakit ini. Transportasi udara tersebut akhirnya membawa Tiara kembali ke kota kelahiran. Setelah satu jam lebih perjalanan, ibu dan dua orang anak itu pun tiba di tempat tujuan. Tiara sengaja tidak memberitahukan kedatangan mereka kepada ayah dan ibunya. Tiara dan kedua anaknta segera menaiki taksi online se
Read more
Hasil Tes DNA
***“Sebenarnya ada apa, Sayang? Kenapa kamu dan anak-anak tiba-tiba datang tanpa memberikan kabar?” Bu Laras memegang pundak Tiara.Setelah melihat Arga juga sudah terlelap seperti Aditya, Tiara pun tidak mampu menahan bulir bening miliknya agar tidak jatuh. Ia langsung membenamkan wajah di pundak ibunya. Bu Laras sangat bingung.“Kamu kenapa, Sayang?” Bu Laras mengangkat wajah putrinya. “Lihat Bunda.” Wanita paruh baya itu memegang kedua pipi Tiara.“Mas Arya, Bun ….”“Ada apa dengan Arya?” tanya Bu Laras penasaran.“Dia mengkhianati Tia.”“Apa? Itu nggak mungkin, Sayang. Arya itu orang baik. Bunda bisa lihat dari sikap yang ditunjukkan.”“Tapi kenyataannya, Mas Arya bermain api dengan wanita lain, Bun.”“Kamu sudah bertanya pada Arya? Dia bilang apa?”“Belum, Bun. Dia juga nggak tahu kalau Tia dan anak-anak pergi dari rumah.” Bu Laras sangat terkejut mendengar penuturan Tiara.“Bagaimana mungkin kamu pergi dari rumah tanpa sepengetahuan suamimu, Sayang? Ini nggak benar. Bunda tidak
Read more
Pelukan Hangat
*** Bayu kini bahagia karena sudah mengetahui apa yang diyakini selama ini tentang Aditya. Matanya berkaca-kaca karena ternyata memiliki anak kandung bersama Tiara, wanita yang sudah ia campakkan demi Lisa. Bayu ingin sekali memeluk sang buah hati yang sudah sangat lama didambakan. Setelah pulang dari kantor nanti, ia akan ke rumah orang tua Tiara untuk menemui Aditya. Bayu tersenyum bahagia membayangkan pertemuan itu. Nada panggilan masuk tiba-tiba terdengar dari ponsel milik Bayu. Ia pun meraih benda tersebut dari saku kemejanya. Terdapat nama Lisa di layar. Bayu tetap akan bersikap seperti biasa kepada wanita itu sebelum waktu yang telah ia pikirkan. “Iya, Sayang, ada apa?” Bayu menerima telepon Lisa dengan nada lembut. “Aku lagi kesal, nih, Mas. Tadi aku ke rumah orang tuamu. Niatku ingin bertemu Mami dan mendekatkan diri, tapi kamu tahu apa yang kuterima?” Lisa mulai menciptakan sebuah cerita yamg ingin mempengaruhi Bayu. “Apa, Sayang?” “Mami mengusirku. Kalau aku nggak per
Read more
Perasaan Bayu
*** Setelah Bayu meninggalkan rumah orang tua Tiara, Arya memegang tangan istrinya, lalu membawa wanita itu kembali memasuki rumah. Bu Laras yang menyaksikan tingkah sang anak dan menantu hanya bisa menggeleng. “Lepasin, Mas! Kamu apa-apaan, sih?” Tiara berusaha melepaskan genggaman suaminya. Arya melepaskan genggamannya setelah tiba di ruang keluarga. Laki-laki itu berlutut di depan Tiara sambil menitikkan air mata. Aditya yang menyaksikan kejadian itu langsung minta turun dari gendongan Tiara. Aditya mengusap pipi laki-laki yang selama ini dianggap sebagai ayahnya. Anak itu menyeka bulir bening milik Arya yang telah jatuh di pipi. “Jangan nangis, Pah.” Aditya langsung memeluk Arya. Arya segera menghapus air matanya, lalu menatap anak yang sangat ia sayangi tersebut. Ia pun memegang kedua pipi Aditya. “Papa nggak nangis, Nak. Mata Papah perih.” Arya berusaha menutupi kebenaran di depan Aditya. Aditya membalikkan badan, lalu memegang tangan ibunya. “Mama jangan malah.” Anak itu b
Read more
Arya Cemburu
*** Pak Agus langsung meraih Aditya, lalu menggendongnya. Ia sangat bahagia karena kini dapat mendekap cucu yang selama ini ia harapkan. Bu Sandra yang menyaksikan hal itu, menitikkan air mata. Tiara kesal karena sang buah hati tidak memedulikan panggilannya, Aditya justru kini berada dalam dekapan Pak Agus. Ia pun meletakkan apa yang ia bawa di atas meja, lalu menghampiri Pak Agus dan Bu Sandra yang sedang berdiri di depan teras rumah orang tuanya. “Kembalikan anak Tia, Pih.” Tiara mengulurkan tangannya ke arah Aditya. “Izinkan Papi mendekap tubuh Adit, Nak. Sudah lama Papi mendambakan hal ini. Menggendong cucu kandung Papi sendiri.” Pak Agus memberikan penjelasn dengan lembut kepada Tiara. Sejak dulu, laki-laki paruh baya itu selalu sayang kepada mantan menantunya tersebut. Tiara akhirnya terdiam, ia tidak dapat menolak permintaan Pak Agus. Ia sudah pasrah karena akhirnya keluarga Bayu pun mengetahui status Aditya yang merupakan anak kandung dari Bayu. Bu Sandra tidak sabar ing
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status