Semua Bab BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK! : Bab 11 - Bab 20
129 Bab
ANCAMAN RONAN
"Kamu benar-benar tidak peduli dengan anak-anak kamu, Ron? Darah daging kamu sendiri? Reva aja peduli dengan kamu, tapi kenapa kamu bersikap kasar sama dia?"Riska bukannya melakukan apa yang diperintahkan sang suami untuk membersihkan dirinya, tapi justru mencoba untuk membuka hati dan pikiran suaminya itu bahwa apa yang dilakukan sang suami sudah sangat keterlaluan."Kamu tahu alasannya? Buat apa aku menjawab pertanyaan kamu itu lagi!""Pi, apakah kalau aku hamil lagi, kamu akan berhenti bersikap kasar pada anak-anak?" "Asalkan anak yang kau kandung dan lahirkan nanti anak laki-laki, aku tidak akan mempersoalkan kehadiran Reva dan Rara lagi."Wajah Riska berubah mendengar janji yang diucapkan oleh sang suami. Sebuah harapan terbersit di benak Riska. Jika hamil lagi membuat Rara dan Reva akhirnya mendapat perhatian dan kasih sayang oleh ayah mereka, kenapa ia menolak untuk hamil kembali?Sebenarnya, Riska bukan menolak. Hanya saja jarak anak-anaknya sedikit dekat, hingga ia sedikit
Baca selengkapnya
KE MAKAM ALMARHUM RIZKY
"Keterlaluan kamu!" Ronan tidak peduli dengan umpatan yang dilancarkan oleh sang istri. Ia tetap menjalankan hasratnya yang sudah membubung sejak tadi. Meskipun sudah mencapai puncak, tetap saja Ronan meminta lebih. Tidak peduli Riska yang lelah dan memikirkan anak-anak mereka yang sedang sakit, pria itu tetap bergairah saat menyentuh sang istri untuk yang kesekian, hingga akhirnya, mereka benar-benar terkulai ketika Ronan untuk yang kesekian kembali mencapai pelepasan puncaknya lagi.Setelah beberapa saat hanya diam dengan tubuh tanpa sehelai benangpun, Riska perlahan bangkit. Sambil meraih pakaian handuk yang dilepaskan oleh sang suami sebelum mereka berhubungan intim tadi.Dipandanginya Ronan yang terbaring kelelahan di sebelahnya. Perlahan, ditepuknya punggung sang suami."Kamu enggak mandi dulu, baru tidur?" tanyanya pada Ronan dengan suara perlahan."Entar saja, aku tidur dulu."Pria itu menyahut malas, sambil memperbaiki posisi tidurnya."Tapi, lebih baik bersihkan diri dulu,
Baca selengkapnya
PENGAKUAN RARA
Adit yang mendengar ucapan polos Rara jadi tersenyum. Ia mengacak puncak kepala bocah itu dengan gemas."Iya, rumah Om Rizky jadi bagus ya, biar om tidurnya tenang, iya?"Rara mengangguk malu-malu. Membuat Adit semakin gemas dengan tingkah anak Riska tersebut."Anak lu lucu, pinter, cantik kayak nyokapnya."Riska tersenyum getir mendengar pujian yang dilontarkan oleh Adit. Andai saja ucapan itu keluar dari mulut Ronan, aku bahagia sekali, nyatanya, ayahnya sendiri aja ngerasa anak ini justru beban buat dia....Hati Riska bicara demikian sambil menatap Adit yang mengajak Rara bicara dengan gayanya yang lucu. Sebagai sahabat almarhum Rizky, Adit memang sudah sangat akrab dengan Riska dan keluarganya. Adit juga sudah dianggap seperti keluarga sendiri oleh keluarga Riska hingga jika kebetulan bertandang ke Yogyakarta, Adit justru diminta menginap di rumah. Itu dilakukan ketika Riska dan Rifky belum menikah hingga Adit merasa asyik saja menginap ketika anggota keluarga Riska berkumpul
Baca selengkapnya
PERKARA DAUN KATUK!
Riska diam mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Adit. Rasanya hati dan perasaannya jadi sesak, dan ia sulit untuk menguasai diri. Sebelah hatinya meronta ingin mencurahkan segalanya pada sahabatnya tersebut, namun sebelah hatinya yang lain menahan agar ia tidak gegabah siapa tahu apa yang sekarang menimpanya adalah ujian kecil dan sikap Ronan akan kembali seperti awal mereka menikah nantinya."Kagak papa, gue baik-baik aja kok, Rara lagi kurang sehat, dia emang kagak demam lagi, tapi sekarang Rara masih pemulihan, gue ngajak dia keluar buat cari udara segar, jadi kagak ada yang harus dikhawatirkan."Adit menghela napas. Rasanya ia tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Riska, tapi untuk mendesak, Adit sadar, itu juga bukan sikap yang baik.Akhirnya, Adit menyerah. Ia hanya berpesan agar Riska tidak memendam masalah sendiri, karena meskipun sekarang mereka sudah sama-sama sudah berumah tangga, tetap saja hubungan persahabatan tidaklah akan dilupakan begitu saja, apalagi me
Baca selengkapnya
KISAH DI BALIK SAYUR DAUN KATUK
"Apa yang kalian tertawakan?" tanya Aoi sambil menatap semua yang ada di ruang tamu dengan wajah penuh tanda tanya."Ini, Pasha, ajarin masak sayur bening daun katuk! Ribet, katanya!" sahut Adit masih disela tawanya, dan Aoi, istri Rifky tertawa kecil mendengar penjelasan itu.Pasha memajukan bibirnya, karena ia ditertawakan sedemikian rupa oleh semua yang ada di situ. "Ya, gue kagak pernah masak di rumah, wajarlah gue kagak tau.""Ya, nanti kalau lu masuk kamp pelatihan, lu pasti diminta masak sama ketua lu, jadi gue yakin pas jadi anggota angkatan laut, udah pinter aja lu masak."Rifky menjelaskan masih dengan sisa tawanya."Ya, katanya begitu, tapi kalo masak mie sama air sih gue bisa, buat nyeduh kopi dan teh.""Ya, udah, selamanya lu makan mie sama air itu doang kagak usah menu yang lain.""Ogah!""Tapi, sayur katuk ini favorit lu?"Pasha terdiam untuk sesaat ketika mendengar pertanyaan serius Adit."Tiba-tiba saja, aura di sekitar mereka jadi suram, hingga membuat semua yang ad
Baca selengkapnya
KEMARAHAN RIFKY
"Apa?" Adit tidak bisa menahan rasa terkejutnya ketika mendengar bisikan Pasha. Ditatapnya wajah Pasha seolah tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh pemuda berwajah imut tersebut."Ya, coba deh, lu tanya sama Rifky atau kakaknya, gue sih diberi bocoran sama Aoi, belum bahas ini sama Rifky, karena Rifky susah waktunya, terlalu banyak dikasih lembur."Adit mengangguk, ada perasaan kesal sekarang menyelimuti hatinya setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Pasha. Separah itu, kah Ronan merusak kebahagiaan keluarga besar Rizmawan?***Ronan baru saja mematikan laptopnya ketika ponselnya berdering. Dari sang istri. Pria itu menerima panggilan sang isteri. Semenjak Riska menyanggupi untuk hamil lagi, perangai Ronan sedikit berubah. Jika sebelumnya ia cuek dengan istrinya tersebut, sekarang, Ronan sedikit merubah sikap cueknya meskipun tidak keseluruhan, tapi minimal setiap kali Riska menghubunginya, Ronan menerima telpon wanita itu walaupun terkadang setengah hati.{Aku enggak bi
Baca selengkapnya
INTEROGASI TEMAN
Rifky semakin geram mendengar Bella yang balik mengancamnya. Andai saja sekarang mereka tidak sedang di kantor, mungkin ia akan bersikap tegas dengan perempuan tersebut.Sayangnya, sekarang mereka sedang di kantor. Posisinya juga tidak memungkinkan untuk berlaku tegas pada perempuan di hadapannya ini, karena jika itu dilakukannya, Rifky akan membuat dirinya sendiri dikeluarkan dari perusahaan dan jika itu terjadi, akan membuat Ronan makin seenaknya untuk merusak perusahaan milik ayahnya tersebut."Kalau sampai perbuatan kamu itu semakin berlebihan, kamu akan menyesal, Bella!" Setelah bicara demikian, Rifky menyingkirkan Bella dari hadapannya dan melangkah ke arah pintu ruang kerja milik Ronan, namun gerakannya terhenti karena pintu ruangan itu terbuka. Muncul Ronan dengan wajah yang tidak karuan, hingga Bella yang tadinya ingin merespon apa yang dikatakan oleh Rifky mengurungkan niatnya dan segera pergi dari tempatnya berdiri, tidak mau berinteraksi dengan Ronan karena ia masih do
Baca selengkapnya
RONAN MERACUNI PIKIRAN RICO?
"Aku mau pulang, terimakasih untuk sarannya, tapi aku yakin Ronan tidak begitu."Tidak mau berdebat lebih lanjut, Riska akhirnya bicara demikian meskipun sekarang perasaannya tidak karuan. Namun, sebelum wanita itu masuk ke dalam mobil, Zeon kembali menghentikan gerakan Riska hingga Riska mengurungkan niatnya untuk masuk ke mobil meskipun di dalam mobil Reva sudah menunggu, Rara di dalam gendongannya juga mulai semakin rewel karena tidak merasa nyaman dalam situasi yang ia rasakan."Riska, Rico, adik kamu ada di rumahku, dan dia sulit untuk kembali ke rumah kalian karena merasa tidak ada alasan untuk kembali.""Apa?" "Ya! Rico pergi dari rumah, bukan? Kalian tidak perlu menutupi masalah itu dengan cara mengatakan kalau Rico pergi biasa, dia terluka, dan kamu mau tahu kenapa? Luka itu diciptakan oleh suami kamu yang ingin keluarga besar kalian hancur, jadi sebelum kamu menyesal, lebih baik pikirkan baik-baik, Riska, kamu harus pakai hatimu untuk menilai apakah Ronan itu tulus sama ka
Baca selengkapnya
SALING MENCARI INFORMASI
Rifky mengerutkan keningnya ketika mendengar apa yang diucapkan Rico. Dari nada suaranya saja, pemuda itu seperti kesal ketika mengucapkan kalimat tersebut."Lu itu aneh, deh! Berapa tahun tinggal bareng? Kenapa baru sekarang ngomong gituan? Lagian, apa ada soal perhitungan untuk sodara sendiri? Lu itu bagian dari keluarga, ngapain mikir macam itu, ikut gue!"Rico menghempaskan tangan Rifky yang mencekal pergelangan tangannya dan mundur menjauh."Lu pulang aja deh! Gue di sini dulu, kagak mau ke mana-mana!" tolaknya kencang, dan itu membuat Rifky semakin tidak paham ada apa sebenarnya di balik sikap aneh Rico?"Minimal lu ngomong, kenapa lu macam ini? Lu tiba-tiba pergi dari rumah, berantem sama papi dan mami? Lu itu udah gede, masa ada masalah kabur?""Gue kagak mau ngomong apapun sama lu, Rif, pulang aja deh, lu!"Rico membalikkan tubuhnya setelah mengucapkan kalimat tersebut. Tidak memanggil Rifky kakak seperti biasanya. Ini makin membuat Rifky merasa Rico yang sekarang bukan seper
Baca selengkapnya
BERTARUNG DENGAN PREMAN!
"Apa yang harus gue lakukan? Kalo gue melakukan sesuatu, gue khawatir akan membuat situasi jadi keruh, yang bisa gue lakukan sekarang itu cuma satu, berusaha untuk memantau dia dan sesekali menegur, meskipun itu kagak membuat dia berhenti untuk melakukan sesuatu yang bikin gue kesal, tapi setidaknya gue berusaha.""Berusaha? Sudah sampai mana usaha lu? Yang gue perhatikan, keadaan justeru semakin parah, bahkan pria itu berani bersikap berlebihan sama wanita yang jadi sekretarisnya, gue yakin lu tahu soal ini, kan?"Rifky terdiam. Terkejut juga ketika mendengar apa yang dikatakan oleh pria di sampingnya ini. Padahal, ia ingin merahasiakan dahulu karena masih menjaga nama baik keluarga besarnya, tapi ternyata, Zeon sudah tahu apa yang dilakukan oleh sang kakak ipar belakangan ini.Ia menarik napas berat. "Gue udah bilang, gue kagak bisa melakukan sesuatu dengan gegabah, ini menyangkut nama baik perusahaan dan juga keluarga besar, sejujurnya gue juga geram dengan apa yang terjadi belak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status