Semua Bab Terjerat Pesona CEO Tampan: Bab 41 - Bab 50
90 Bab
Bab 41. Noah Sama Sekali Tak ternilai
Raut wajah Odelia berubah membaca pesan masuk dari Bella Danzel. Sepasang iris mata Odelia memancarkan sesuatu hal. Debar jantungnya perpacu cukup kencang. Pertemuan terakhirnya dengan ibu Noah itu tidak sama sekali tidak baik.Odelia bergeming di tempatnya, tak bergerak sedikit pun. Tatapannya terus menatap pesan singkat dari ibu Noah. Ingatannya tergali akan hinaan ibu Noah pada tempo hari. Sebuah hinaan yang begitu menusuk relung hatinya. Odelia berusaha untuk tenang dibalik luka hatinya yang kembali terbuka. Dia ingin mengabaikan pesan tersebut, namun hal itu adalah tak mungkin. Odelia bukanlah sosok wanita pengecut yang tak berani menghadapi masalah yang hadir.Sejak di mana Odelia menjalin hubungan dengan Noah Danzel, dia sudah mencurigai hal ini akan terjadi. Jika saja perasaannya tak terlalu dalam, maka dia akan memilih untuk mundur dan menyerah. Odelia memejamkan mata singkat di kala sesuatu hal masuk ke dalam pikirannya. Detik selanjutnya, Odelia mengambil tas dan kunci m
Baca selengkapnya
Bab 42. Wajib Ikut ke Pesta
“Barney, apa lagi jadwalku?” tanya Noah pada asistennya yang duduk di kursi depan, tepat di samping sang sopir. Noah berada di dalam mobil, karena baru saja selesai meeting penting dengan salah satu client-nya.“Sore ini ada meeting pemegang saham, Tuan,” jawab Barney sopan. Terkadang, dia kerap ikut Noah meeting di luar kantor. Tapi terkadang pun, dia mengurus perusahaan. Semua tergantung dari perintah Tuannya itu.Noah melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya sekilas. “Alright, kalau begitu kita kembali ke kantor.”“Baik, Tuan,” jawab Barney sopan—dan meminta sang sopir untuk memutar balik ke arah perusahaan.Tak lama kemudian, mobil yang membawa Noah mulai memasuki perusahaan pria itu. Dia lebih dulu turun—dan menuju ke lift khusus miliknya. Beberapa karyawan yang ada di area lobby menyapa Noah dengan penuh sopan, dan dia hanya mengangguk sebagai jawaban merespon sapaan para karyawan.“Selamat siang, Tuan Danzel.” Darla menyapa Noah yang baru saja keluar dari lift.No
Baca selengkapnya
Bab 43. Pesta Ulang Tahun Axel
Sebuah mini dress dengan model kemben berwarna merah membalut tubuh Odelia dengan indah. Rambut wanita itu terjuntai menutupi punggung telanjangnya. Make up bold menyempurnakan penampilan Odelia malam itu.Odelia memiliki tubuh yang indah bak model internasional. Tinggi langsing namun di beberapa bagian tubuhnya padat menantang seperti bokong dan payudaranya. Dua bagian tubuh yang memang disukai para kaum adam.Manik mata abu-abu jernih nan indah serta bulu mata lentik benar-benar membuat Odelia sangatlah cantik dan menawan. Namun di balik penampilannya yang sudah sempurna, parasnya nampak sedikit muram.Ya, malam ini Odelia akan menemani Noah ke pesta ulang tahun teman pria itu. Jujur saja, dia sedikit canggung jika menemani Noah. Pasalnya, dia takut kalau tak bisa membaur dengan teman-teman Noah.Tak dipungkiri bertemu dengan Bella tadi, membuat Odelia khawatir bahwa dirinya kurang pantas untuk Noah. Noah berada di lingkungan kalangan atas, berbeda dengan dirinya.Ceklek! Pintu kam
Baca selengkapnya
Bab 44. Menyembunyikan Sesuatu
Noah melepas pelukan wanita cantik itu ketika dia menyadari bahwa Odelia sudah memberikan tatapan dingin. Pria itu tak ingin membuat Odelia salah paham lagi. “Noah, aku merindukanmu,” ucap wanita asing itu dengan nada manja.Axel tersenyum melihat kecemburuan di wajah Odelia. “Dwyne, jaga sikapmu. Noah datang ke pesta ulang tahunku bersama dengan kekasihnya.”Wanita bernama Dwyne itu mengalihkan pandangannya, menatap Odelia dari ujung kaki ke ujung rambut. “Noah, ini kekasihmu?” tanyanya sedikit sinis dan tak suka mengetahui fakta di mana Noah telah memiliki kekasih.Noah mengangguk. “Ya, dia Odelia Jackson, kekasihku.”Raut wajah Dwyne langsung berubah di kala Noah memperkenalkan Odelia sebagai kekasih pria itu. Pancaran matanya menunjukkan kesinisan.“Odelia, ini Dwyne, teman lamaku,” sambung Noah memperkenalkan teman lamanya pada Odelia.Odelia yang tadi sempat kesal, akhirnya rasa kesalnya mulai berkurang karena Noah memperkenalkan wanita asing yang memeluk kekasihnya itu adalah
Baca selengkapnya
Bab 45. Ingin Bertemu Agnes Blade
“Bella, apa yang kau lakukan?” Yosef menatap sang istri tengah memegang begitu banyak foto wanita cantik dan seksi. Entah apa niat istrinya itu sampai banyak memiliki foto wanita cantik.Bella meletakan foto-foto yang ada di tangannya ke atas meja. “Aku mencari wanita yang paling cocok untuk Noah.”Yosef menatap lekat Bella. “Kau berniat menjodohkan Noah?”Bella mengangguk santai. “Iya. Aku ingin Noah mendapatkan wanita yang terbaik. Bukan hanya sekedar yang memiliki paras cantik saja. Tapi juga harus berasal dari keluarga yang hebat. Istri Noah wajib sepadan dengan keluarga kita, Sayang.”Yosef mengembuskan napas panjang menatap Bella. “Kau tidak ada henti-hentinya berpikir seperti itu, Bella. Kau tahu Noah paling tidak suka kau ikut campur dalam hal memilih pasangan.”Bella mendecakkan lidahnya. “Sayang, aku hanya ingin yang terbaik untuk anak kita.”“Yang terbaik untuk kita belum tentu yang terbaik untuk anak kita. Jangan selalu memaksakan kehendakmu, Bella,” tukas Yosef mengingatk
Baca selengkapnya
Bab 46. Sebuah Kebohongan
Noah melajukan mobil dengan kecepatan penuh membelah kota Manhattan. Sepasang iris mata cokelat gelapnya menghunus tajam, menatap lurus ke depan. Pria itu kembali menginjak pedal gas, guna melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.Napas Noah berembus sesak. Otaknya terus menerus memikirkan perkataan sang asisten yang mengatakan bahwa Agnes tengah dirawat di rumah sakit. Kepingan memori mengingatkan ucapan Dwyne yang memberi tahu bahwa Agnes mendapatkan tindakan kekerasan dari suaminya.“Shit!” Noah memukul setir mobil.Noah tak bisa berpikir jernih. Mendengar kabar Agnes masuk rumah sakit membuat otaknya tak bisa berpikir tenang. Segala perasaan yang terbendung di dalam dirinya sangat kacau membuat emosinya tak terkendali.Mobil Noah mulai memasuki sebuah rumah sakit yang ada di kota Manhattan. Pria itu segera turun dari mobil, dan berjalan cepat masuk ke dalam lobby rumah sakit. Sejak tadi pria itu benar-benar tidak bisa tenang.“Tuan.” Barney menyapa Noah yang baru saja tiba.Noah
Baca selengkapnya
Bab 47. Mengatur Sebuah Pertemuan
Tiga hari sudah Agnes berada di rumah sakit. Selama tiga hari Agnes berada di rumah sakit, Noah selalu menjenguk Agnes. Namun, Noah tidak bisa berlama-lama menjenguk Agnes, karena dia tidak ingin membuat Odelia curiga padanya.Selama Noah menjenguk Agnes, selalu saja Noah beralasan pada Odelia bahwa pria itu memiliki meeting di luar. Tentu Odelia percaya, karena Odelia tidak pernah berpikir Noah akan berbohong.Noah pun merasa bersalah karena harus berbohong. Namun, Noah tidak memiliki pilihan lain. Pria itu terpaksa berbohong demi kebaikan. Kalau dia mengatakan yang sebenarnya pada Odelia, pasti masalah akan datang.“Noah, hari ini apa kau akan memiliki meeting di luar?” tanya Odelia seraya memoles wajahnya dengan make up. Seperti biasa, dia bersiap-siap untuk pergi ke kantor.Noah mengecup kening Odelia. “Ya, aku masih memiliki meeting di luar. Maaf, belakangan ini aku sibuk.”Odelia mengalihkan pandangannya menatap Noah. “Tidak apa-apa, aku mengerti, Sayang. Yang paling penting, ka
Baca selengkapnya
Bab 48. Cara Licik
Odelia terbangun di pagi buta di kala merasakan perutnya diaduk. Rasa mual tak tertahankan, membuat wanita itu berlari menuju kamar mandi. Noah yang tertidur di samping Odelia—langsung menyusul Odelia di saat melihat Odelia masuk ke dalam kamar mandi.HuekkkHuekkkOdelia memuntahkan semua isi perutnya ke wastafel. Kepalanya merasakan pusing luar biasa dan berputar. Dia memutar keran wastafel, dan menyeka bibirnya menggunakan air bersih.Mata Odelia sedikit berkunang-kunang. Tubuhnya terasa lemas karena telah memuntahkan semua isi makanan yang ada di perutnya. Tepat di kala tubuh Odelia nyaris ambruk—Noah segera menangkap tubuh Odelia.“Odelia? Kau kenapa?” seru Noah seraya memeluk pinggang Odelia.Odelia menatap Noah. “A-aku tidak apa-apa, Noah. Kau jangan khawatir.”“Tidak apa-apa, bagaimana? Kau saja muntah-muntah,” ucap Noah panik dan cemas.Odelia membelai rahang Noah. “Sepertinya aku kelelahan, Sayang. Belakangan ini terlalu banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan.”Noah mend
Baca selengkapnya
Bab 49. Peringatan dari Victor
Agnes bergeming di tempatnya dengan sorot mata penuh arti dan makna dalam. Debar jantungnya berpacu kencang mendengar apa yang dikatakan oleh Victor. Dia yakin bahwa apa yang dia dengar ini adalah sebuah kesalahan, tapi semua yang dirinya dengar sangatlah jelas di telinganya. Tidak mungkin salah sama sekali.Agnes masih belum mampu berkata-kata. Dia seakan kehilangan kata. Perasaan yang dirinya rasakan begitu amat campur aduk. Gelenyar rasa bahagia tidak bisa ditampik menyelinap masuk ke dalam dirinya.Kepingan memori akan masa lalu muncul di dalam pikiran Agnes saat ini. Yang muncul di dalam pikirannya adalah sifat baik dan hangat Noah. Selama ini Noah menunjukkan kepedulian besar padanya. Sejak dulu setiap kali dirinya memiliki masalah, selalu Noah hadir membantunya.Bahkan saat di mana Agnes mengalami kekerasan rumah tangga, Noah pun membantunya. Tidak pernah sedikit pun ragu Noah mengulurkan tangan membantunya. Tapi apakah benar bahwa Noah selama ini menaruh perasaan padanya? Juta
Baca selengkapnya
Bab 50. Kebohongan yang Tak Pernah Usai
Noah bangun lebih awal dari Odelia. Hati dan pikirannya tidak tenang. Tak menampik bahwa dia mencemaskan keadaan Agnes. Bagaimanapun Agnes baru saja keluar dari rumah sakit.Noah menatap Odelia yang masih tertidur pulas. Dia segera mengambil ponselnya dan melangkah keluar dari kamar. Hatinya tidak tenang. Dia ingin tahu kenapa Agnes menghubunginya.Di depan kamar, Noah kembali berusaha menghubungi nomor Agnes…“Hallo, Noah?” sapa Agnes dari seberang sana kala panggilan terhubung. “Agnes, kau sudah bangun?” ujar Noah dari seberang sana.“Sudah, Noah. Aku sudah bangun.” “Agnes, kau baik-baik saja, kan?”“Ah, iya, Noah. Aku baik-baik saja. Kemarin, kau sibuk, ya?” “Iya, maaf aku ada meeting.”Lagi dan lagi Noah berdusta. Dia masih belum siap untuk memberi tahu Agnes tentang dirinya yang sekarang sudah memiliki hubungan dengan wanita lain.“Oh, begitu. Baiklah. Noah, apa siang ini kau ada waktu?” “Ada apa, Agnes?”“Aku ingin mengajakmu makan siang bersama.” Noah terdiam sebentar mend
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status