All Chapters of Anak yang Tak Diinginkan: Chapter 51 - Chapter 60
106 Chapters
Bab 51
Fras meremas wajah, "bukan begitu Laura. Aku cuma-""Aku mau kamu pulang sekarang juga. Pergi!" tunjuk Laura ke arah gerbang."Laura kita gak bisa begini terus. Aku ini suamimu dan gak sepantasnya kamu memperlakukan aku begini." Fras membela diri. Sementara satu sudut bibir Laura tertarik sebelah."Kamu beneran ngomong gitu, Mas? Beneran? Setelah apa yang kamu lakukan, kamu bener-bener gak malu sedikitpun?""Laura, aku tahu aku salah. Tapi aku berhak dapat kesempatan kedua 'kan?"Laura menggeleng-gelengkan kepalanya."Jangan harap kamu, Mas! Pergi dari sini atau aku teriak sekarang juga," tegas Laura. Wanita itu kembali meluruskan tangannya ke arah gerbang."Tap-tapi Lau-""Pergiii!" Laura teriak lantang. Sampai ketiga Cleaning Services yang sedang ada di dalam mengintip dari jendela."Kenapa itu mereka?""Kayaknya lagi berantem."Fras yang tak berdaya itu akhirnya bangkit dan berjalan gontai ke arah gerbang."Mas."Pria itu kembali menoleh saat Laura kembali memanggilnya."Jangan lu
Read more
Bab 52
Dewi tersenyum miring. Dia lantas melipat kedua tangannya di dada."Hmmh kamu lupa rupanya Laura. Di atas semua yang mampu kamu berikan padanya itu, ada satu ikatan yang gak bisa digantikan atau dibeli atau ditukar oleh apapun dan siapapun, yaitu ikatan darah. Ikatan Darah Laura!" pekiknya kemudian.Laura makin memanas. Emosinya naik ke ubun-ubun. Tapi sebelum ia sempat bicara, Dewi sudah menyerobotnya lagi."Kamu tentu tahu 'kan betapa kuatnya ikatan darah? Bahkan hukumpun, tidak bisa memisahkannya.""Cukup Dewi!""Maaf. Ada apa ya? Kenapa di sini ribut-ribut?" tanya Aagha yang baru saja keluar dari kelas.Dewi dan Laura menoleh lalu membereskan diri masing-masing."Oh ya maaf Pak Guru tadi saya ... emm kami ....""Saya permisi, Pak," timpal Dewi. Wanita itu lalu gegas kembali ke taman.Laura akan menyusulnya juga, tapi cepat dihentikan oleh Aagha."Maaf, Bu. Biarkan saja dulu," katanya.Langkah Laura kembali mati. Dia menoleh ke arah Fras."Tidak baik bertengkar di depan anak-anak,
Read more
Bab 53
"Sabar Bu, sabaar, gak apa-apa sekarang Zehra gak mau ikut sama Ibu, lain kali mungkin mau," kata Aagha. Dewi bangkit tertatih, "terimakasih," ucapnya seraya menyeka air mata dan gegas pergi dari sana.Sementara dalam mobil Zehra kembali teringat pada Dewi.Apa Mamah Dewi balu akan cayang cama Cela saat Cela tak ladi cayang cama Mamah Dewi cepelti ini? Tanya hati kecilnya.Hati kecil yang dipaksa tumbuh dewasa oleh keadaan, bahkan sudah bisa bepikir sejauh itu.Sementara Laura yang menyadari gadis kecil di samlingnya mendadak murung cepat bertanya."Heii Cela kenapa?"Zehra menggeleng."Cela mau makan ice cream?"Mendadak mata Zehra berbinar. "Mauuu," serunya."Oke, nanti kalau kita lihat penjual es krim di pinggir jalan, kita turun ya, okey.""Oteey."Laura mengulum senyum kecil lalu mengusap pucuk kepala Zehra dengan lembutnya. Wanita itu memang pandai sekali menghibur hati Zehra, tak heran jika Zehra sangat nyaman bersamanya walau di antara mereka tak ada hubungan darah."Nah itu
Read more
Bab 54
--"Saya turun di sini aja, Bang." Dewi menepuk pundak tukang ojek yang membawanya pulang.Setelah memberinya ongkos sesuai tarif, Dewi melanjutkan langkah menyusuri gang sempit menuju kontrakannya sambil terus bepikir."Apa yang harus aku lakukan lagi untuk merebut hati Zehra tanpa memaksanya sedikitpun? Ya Tuhan aku benar-benar bingung sekarang. Tapi aku mau anakku secepatnya kembali. Atau apa sebaiknya aku dan ibu pulang kampung saja? Dengan begitu mau tak mau Zehra juga akan ikut bersama kami lagi. Ah tapi kalau kami pulang kampung. Bagaimana dengan Fras? Dia 'kan belum menyelesaikan hubungannya dengan Laura. Dia pasti akan banyak alasan lagi supaya dia gak balik nyusul ke kampung. Arggh payah. Dasar laki-laki gak jelas. Sudahlah, bodo amat soal Fras, sekarang aku tak peduli lagi, sekarang aku hanya ingij Zehra. Aku hanya ingin anakku kembali bagaimanapun caranya," gumam Dewi panjang lebar. Sampai di rumah. Dewi masuk dengan langkah lesu lalu melemparkan tentengan yang dibawanya
Read more
Bab 55
Dengan kaki yang bergetar dan tubuh lesu, Zehra pun bangkit. Gadis kecil itu turun hendak menghentikan pertengkaran antara Fras dan Laura."Papa ... Mama ...," lirihnya.Keduanya menoleh dan buru-buru membereskan diri masing-masing saat tahu Zehra tengah berjalan ke arah mereka."Cela, kok turun lagi, Nak? Ada apa?" tanya Laura cepat."Papa Flas dan Mama Laula janan beltengkal, Cela cediih," ucap gadis kecil itu. Tak tahan ia pun terisak-isak.Fras dan Laura panik. Perasaan bersalah mendadak menyerang mereka berdua. Pun dengan Dewi yang tiba-tiba merasa sedih saat mendengar Zehra bicara sambil terisak pilu."Eh enggak Sayang, bukan begitu. Mama sama Papa baik-baik saja kok, kami bukan lagi bertengkar, kami hanya-""Cela tatut kalau dengal Papa Flas dan Mama Laula nomong tenceng-tenceng, Cela cedih cekali, Cela tatuut." Zehra terus terisak-isak sambil menutup mata dengan lengannya yang mungil.Laura tak tahan. Ia ikut menitikan air mata. Wanita itu pun cepat berjongkok memeluk gadis ke
Read more
Bab 56
"Laura, duduklah bersama kami."Laura terkejut saat melihat Dewi ternyata sudah berdiri di dekatnya."Aku mohon. Ada yang mau aku bicarakan," kata Dewi lagi.Akhirnya mau tak mau Laura pun duduk bersama mereka."Kita bertiga perlu bicara, demi mengambil jalan terbaik untuk kebahagiaan Zehra." Dewi mulai bicara."Sebelumnya, di hadapan kalian berdua. Aku ingin memohon maaf. Karena selama ini aku sudah banyak mengacau. Aku hanya memikirkan diriku sendiri saja tanpa pernah tahu dampaknya akan seperti ini. Tapi sekarang aku sadar, hubungan kita sebetulnya sangat sederhana, hanya saja keegoisanku dan mungkin saja keegoisan kita masing-masinglah yang membuatnya rumit," timpalnya."Hari ini aku datang ke rumah ini dengan niat yang tulus, selain memohon maaf terutama pada Laura, aku juga mau memperbaiki hubungan persaudaraan antara kita bertiga. Yah ... hanya sodara, gak lebih. Mulai sekarang aku akan menganggap kalian berdua adalah sodaraku, sodara seiman. Itu saja. Aku gak menginginkan apa-
Read more
Bab 57
Dewi memutar bola matanya, "Dewi serius Bu, Dewi serius.""Ya Allah, besar sekali hati Non Laura itu." Mbah Asti menggeleng sambil mengusap dadanya.--Selesai mengambil air, Laura langsung membawa gelas itu ke atas. Ia mengacuhkan Fras yang masih duduk bersender sambil memejamkan matanya di sofa."Cela, minum dulu, Nak."Gegas diregukan sepertiga air dalam gelas itu."Makacih Mama Laula. Eh eh Mama Laula tenapa? Apa habis menanis ladi?" Laura mengulum senyum kecil."Enggak Nak, tadi Mama laura hanya habis bicara sama Mama Dewi, jadi terbawa suasana saja.""Mamah Dewi ada di cini? Ih tak mau, Cela tak cuka Mamah Dewi." Gadis kecil itu merengut lalu memeluk Laura dengan erat."Enggak Sayang, Mama Dewi udah pulang. Oh ya, ngomong-ngomong kenapa Cela harus takut? Mama Dewi 'kan Mamanya Cela.""Mamah Dewi jahat, Cela tak cuka.""Hehe tapi sekarang Mama Dewi udah berubah loh Cel, dia udah jadi mama yang baiiik banget, percaya gak?"Zehra menggeleng."Mulai besok Cela gak usah takut lagi
Read more
Bab 58
"Dek, tolong pilihin kue yang bagus dan kiranya Laura suka yang mana?" Fras balik nanya tanpa basa-basi.Dewi mendadak semangat, "oh kirain apa, oke mana coba rak displaynya."Setelah Fras berjalan dari ujung ke ujung rak, akhirnya mereka menemukan kue yang pas untuk diberikan Laura."Oke makasih, Dek.""Ya Mas, sama-sama."Selesai memesan kue untuk diambil nanti, Fras dan Zehra keluar dari toko itu. Dan Fras baru menyadari mendadak putri kecilnya itu badmood. Zehra tak sesumringah saat tadi datang."Loh Cel, Cela kenapa? Kok diem aja?"Zehra duduk di emperan toko alih-alih menjawab pertanyaan Fras, gadis kecil itu lalu menyangga dagunya dengan kedua tangan. Fras makin bingung, cepat ia berjongkok di depan Zehra."Cela mau beli kue juga?" tanya pria itu lagi.Zehra menggelengkan kepalanya."Cela tak cuka Papa Flas teyepon Mamah Dewi."Fras terbelakak dan refleks menarik napas berat.Ya Tuhan, benar apa kata Dewi, Zehra emang udah berubah jauh banget. Pantesan Dewi merasa kehilangan sa
Read more
Bab 59
Setelah sarapan Fras dan Zehra pun meluncur pergi naik taksi online. Sepanjang perjalanan gadis kecil itu tak hentinya bernyanyi ulang tahun sambil bertepuk tangan.Semua kebahagiaan saat mereka memberikan kejutan pada Laura terbayang-bayang dalam benaknya. Zehra juga membayangkan Laura akan cantik sekali memakai baju yang baru saja mereka beli kemarin sore itu."Waah Cela seneng banget ya pasti?" tanya Fras tak kalah senang. Walau Fras sedikit pusing karena terpaksa harus merogoh semua uangnya untuk acara kejutan Laura, tapi ia merasa senang saat melihat putrinya begitu bahagia hari ini."Eh Cel, kira-kira Mama Laura bosan enggak ya di rumah sendirian? Cela 'kan ikut sama Papa hari ini.""Mama tan mau peldi ke mall, Pa.""Ya itu 'kan kalau Cela ikut, kalau enggak ya pasti Mama Laura juga gak jadi ke mall.""Oh ditu ya, emm."Aha! Mendadak muncul ide baru di otak Fras. Cepat ia mengambil ponselnya dan mulai membuat pesan singkat untuk Dewi.[Dek, bisa tolong ke rumah sekarang? Takut L
Read more
Bab 60
"Papa Flas, Cela cudah celecai matan es tlimnya."Fras mengerjap saat Zehra bicara."Eh udah selesai ya Cel? Kalau gitu yuk kita ke toko kue yang kemarin, kita ambil kuenya.""Ayo." Dengan semangat Zehra melangkah mengikuti langkah Fras di sampingnya.Kue tart redvelvet dengan toping coklat kering Italy diambilnya oleh mereka."Waah Mama Laura pasti suka banget deh sama kuenya, Mama Laura 'kan paling suka makan cake redvelvet yang dicampur coklat Italy."Zehra bertepuk tangan. Dia ikut senang mendengar Laura akan menyukai kue ulang tahunnya."Ayo kita pulang.""Ayooo!" seru Zehra.Fras cepat menghentikan taksi dan bergegas meluncur pulang.-Sampai di rumah. Keduanya masuk mengendap-ngendap."Papa taro kuenya di kamar tamu dulu ya Cel, Cela ke dapur duluan, kayaknya Mama Laura lagi ada di dapur deh," bisik Fras.Zehra mengangkat kedua jempolnya dan gegas pergi ke dapur lebih dulu. Selesai menyimpan kue Fras juga cepat menyusul Zehra.Dan mendadak langkah mereka terhenti di dekat meja
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status