All Chapters of HONEYMOON - BERTUKAR PASANGAN: Chapter 21 - Chapter 30
42 Chapters
21. MERASA ASING
Hari pertama di Swiss, dua pasangan muda Mahessa-Vanessa dan Wildan-Vanilla, menghabiskan malam untuk beristirahat sejenak setelah melalui perjalanan yang cukup panjang seharian ini.Mereka memutuskan untuk menginap di salah satu Hotel mewah, sebelum melanjutkan perjalanan menuju Villa Pribadi Mahessa yang kebetulan letaknya memang masih sangat jauh dari Bandara.Sesampainya di hotel, Vanilla bergantian dengan Wildan membersihkan tubuh mereka dan berganti pakaian untuk lekas tidur. Berbeda halnya dengan Mahessa yang langsung menyibukkan diri dengan laptop, bahkan saat Vanessa sudah selesai bersih-bersih, Mahessa masih saja fokus menatap layar laptopnya.Diam-diam mencuri pandang ke arah sang suami, Vanessa jadi teringat dengan ucapan Vanilla saat mereka bertemu di toilet Bandara International Swiss sesampainya mereka di Swiss sore tadi.*"Suamimu sangat aneh, Nessa.""Aneh bagaimana?""Ya aneh, di pesawat tadi dia terus saja memaksaku untuk mengingat sosok Yasa. Dan saat kutanya lebi
Read more
22. PLAN B = BERTUKAR PASANGAN
"Sudah selesai?" tanya Mahessa mengawali percakapan baru antara dirinya dengan Vanessa di kamar hotel mereka.Vanessa yang kini sudah duduk di sisi Mahessa, hanya menjawab dengan anggukan kepala. Tatapan Mahessa yang tampak berbeda kepadanya membuat Vanessa jadi salah tingkah.Tak kuat menahan pesona Mahessa yang memabukkan, Vanessa pun memilih untuk memalingkan wajah ke arah lain. Menghindari manik hitam sepasang netra Mahessa yang seperti tak mau berkedip menatapnya."Hal penting apa yang ingin kamu bicarakan? Aku mengantuk," ucap Vanessa saat itu. Masih tetap berpaling, meski degupan jantungnya semakin lama terasa semakin cepat.Entah apa yang sudah terjadi pada dirinya, Vanessa sendiri tidak tahu. Sosok Mahessa di matanya sangat menyebalkan. Kasar, kejam dan tak berprikemanusiaan, tapi anehnya, kenapa setiap kali mereka berdekatan begini, Vanessa selalu saja merasa gugup.Terlebih setelah Vanessa melihat gambar seorang lelaki tua bangka brengsek yang tadi terpampang jelas di layar
Read more
23. BENAR-BENAR TERJEBAK
"Vanilla harus menerima hukuman atas kelalaiannya yang sudah melupakan janjinya pada Yasa, dengan cara tidur denganku," Mahessa menggantung kalimatnya dan terdiam sejenak. Tatapannya lekat menusuk bola mata Vanessa yang tampak terbelalak saking kaget, sebelum akhirnya lelaki itu kembali berkata, "kita, bertukar pasangan, sepertinya seru."Vanessa yang sudah terkejut atas ucapan Mahessa soal kata "Tidur Dengannya" jadi lebih dibuat kaget saat Mahesaa mengucapkan kata "Bertukar Pasangan".Sungguh, Mahessa memang benar-benar sudah gila! Rutuk batin Vanessa geram."Mahess, apa sebenarnya yang kamu inginkan dari Vi? Kamu bahkan tidak berhak mengatur hidupnya, apalagi sampai menyentuhnya! Baik, jika kamu memang mengatasnamakan Yasa sebagai dalih bahwa Yasa dan Vi memiliki hubungan dekat di masa lalu, tapi, itu tidak menjadi sebuah keharusan jika di masa depan Vi harus tetap mengingat Yasa kan? Vi berhak melanjutkan kehidupannya sesuai dengan keinginannya!" Tutur Vanessa dengan segala perasa
Read more
24. AKU MENYUKAI VANILLA
Keesokan harinya, setelah sarapan pagi lalu check out dari hotel tempat mereka singgah, sebuah Limousine mewah sudah menunggu kedatangan dua pasang pengantin baru itu di depan lobi hotel.Tak perlu ditanya lagi siapa pemilik mobil super mewah itu, karena Wildan dan yang lain sudah bisa menebak bahwa Mahessa lah orangnya.Ya, siapa lagi?Toh setelah ini pun mereka akan pergi ke mansion mewah milik Mahessa yang berada tepat di tepi Danau Geneva.Memasuki kendaraan mewah itu, manik hitam Vanilla seolah tak mampu berkedip, saking terkesima dengan apa yang dia lihat di bagian dalam mobil tersebut.Varian mobil sedan ini sangat mudah dibedakan karena memiliki bentuk yang sangat mencolok dengan ukuran bodi yang sangat panjang dan memiliki lebih dari empat pintu.Sebagai kendaraan super mewah, mobil Limousine pun dibekali dengan banyak teknologi canggih seperti kaca anti peluru hingga fasilitas mewah yang sangat memanjakan penumpang.Tak heran bila mobil Limousine pun banyak digunakan oleh or
Read more
25. PERMAINAN BARU AKAN DIMULAI
Flashback On..Beberapa hari sebelum keberangkatan ke Swiss...Hari itu, Wildan baru saja mengambil cuti di kantor karena dia harus bersiap packing untuk rencana bulan madunya bersama sang istri tercinta, Vanilla Larasati.Harusnya Wildan pulang lebih cepat sore ini, tapi, karena Vanilla yang meminta Wildan untuk dibelikan rujak bebek pedas, jadilah Wildan harus berkeliling kota mencari apa yang diinginkan sang istri.Setelah berlelah diri mencari tapi tidak juga ketemu, bahkan sampai Wildan menghubungi satu persatu anggota keluarganya dan keluarga Vanilla termasuk Vanessa dan Mahessa untuk menanyakan di mana tempat jual rujak bebek di Jakarta, alhasil Wildan pun menyerah juga.Saat itu, Wildan memang belum tahu bahwa Vanilla tengah hamil, sambil terus menggerutu di dalam mobil, Wildan hendak menghubungi Vanilla untuk mengatakan bahwa yang diinginkan sang istri tidak berhasil dia temukan, namun, sebuah pesan masuk dari sebuah nomor baru membuat niat Wildan menghubungi Vanilla pun tert
Read more
26. AIR MATA MAHESSA
Sesampainya di kamar, Vanilla hanya diam memandangi Wildan yang juga diam dan langsung merebahkan tubuh ke tempat tidur.Sadar ada yang berbeda dari sikap sang suami, Vanilla pun turut membawa tubuhnya ke sisi Wildan. Tubuh wanita itu merangsek memepet tubuh sang suami untuk memeluknya."Wil?" panggil Vanilla saat itu."Hm?" sahut Wildan dengan posisinya yang tertidur memunggungi Vanilla."Kamu kenapa? Aku sempet lihat, tadi kamu bertengkar sama Mahessa? Ada apa sebenarnya?" tanya Vanilla kemudian dengan wajah cemas.Helaan berat napas Wildan membuktikan bahwa lelaki itu memang sedang dilanda sesuatu yang membebani pikirannya dan hal tersebut jelas membuat Vanilla jadi semakin khawatir."Boleh aku tanya sesuatu sama kamu?" ucap Wildan beberapa detik setelah keduanya saling diam. Tubuh lelaki itu berbalik menghadap ke arah sang istri.Vanilla sedikit mendongak menatap wajah sang suami. "Tanya apa?""Apa kamu percaya sama aku?"Vanilla mengerutkan kening. "Yaiyalah, aku percaya sama kam
Read more
27. PERINGATAN TERAKHIR
Setelah terjadinya insiden menegangkan antara Wildan dan Mahessa kemarin, hari ini semua terlihat baik-baik saja.Baik Mahessa dan Wildan sudah kembali saling sapa di meja makan saat mereka menikmati sarapan bersama. Meski, keanehan yang dirasakan masih begitu kental atas sikap Wildan yang tak seceria hari kemarin. Berbanding terbalik dengan wajah berseri-seri Mahessa yang bahkan terus menyunggingkan senyuman di sepanjang hari itu.Seharian ini, kedua pasang pengantin baru itu berencana berkeliling kota Zurich.Di pagi hari usai sarapan, mereka menaiki kapal mengelilingi Danau Zurich, lalu berkunjung ke sisi utara danau sambil melihat sejumlah perumahan dan villa menarik.Vanilla tak hentinya berdecak kagum saat menikmati indahnya suasana sekitar dengan pancaran sinar matahari di tengah hawa sejuk sekeliling danau.Siang harinya, usai makan siang bersama di sebuah restoran ternama di Zurich, mereka berkunjung ke Rapperswill, yang dikenal sebagai kota bunga mawar.Rapperswill terletak
Read more
28. SANG PENAKLUK
Sejak Mahessa menyebut nama Aro di dalam toilet resto sore tadi, pikiran Vanessa tak juga lepas dari satu nama itu.Vanessa benar-benar khawatir dan merasa penasaran dengan apa yang Mahessa ketahui sejauh ini mengenai hubungan yang pernah Vanessa jalin bersama Aro di masa lalu.Jika memang benar Mahessa sudah mengetahuinya, apa mungkin Gavin yang memberitahukan hal tersebut pada lelaki itu?Vanessa jelas ingat saat Gavin sempat menyebut nama Aro di pertemuan mereka malam itu di kediaman Mahessa. Dan itu artinya, Gavin memang mengetahui sesuatu tentang Aro.Lagi, ingatan Vanessa kembali tertuju pada sebuah gambar yang sempat dilihatnya terpampang di laptop Mahessa di malam pertama mereka sampai di Switzerland. Dan hal itu membuat Vanessa semakin yakin bahwa Mahessa memang sudah mengetahui tentang sosok Aro.Masih dengan perasaan khawatir dan cemas, setelah maju mundur berpikir, akhirnya Vanessa pun memberanikan diri untuk bertanya langsung pada Mahessa mengenai sosok Aro.Terpaksa meng
Read more
29. AJAKAN MAHESSA
"Jujur, aku kagum padamu, Nessa," ujar lelaki itu yang masih berdiri di hadapan Vanessa dengan kedua tangan yang dia masukkan ke dalam saku celananya. "Menaklukan lelaki seperti Aro itu tidak mudah," tambahnya lagi.Mahessa menatap Vanessa dari ujung kaki hingga ke ujung kepala. Tatapannya menyiratkan beribu arti tersembunyi."Aku sendiri penasaran mengenai hal apa yang membuat Mafia kejam itu kini tergila-gila padamu," katanya lagi dengan raut wajah yang penuh dengan tanda tanya."Aro itu lelaki brengsek! Dia tidak benar-benar mencintai aku melainkan hanya menginginkan tubuhku! Aku benci dia!" balas Vanessa dengan wajah penuh murka, meski pancaran matanya tak mampu berbohong bahwa kini dia sedang ketakutan.Dia sudah mangkir dari kesepakatan kerja bersama Aro di Paris, lalu melarikan diri ke Indonesia bersama Yasa.Yasa palsu yang sudah menipunya.Mungkin, jika hanya berbicara soal uang ganti rugi yang harus dia bayar, Vanessa tak akan setakut dan sekhawatir ini, tapi, bagaimana deng
Read more
30. AKU MEMBUTUHKAN BANTUANMU!
Setelah berpikir seharian tadi, akhirnya Wildan pun memutuskan untuk kembali mengajak Mahessa bicara secara empat mata.Demi menghindari konflik yang lebih serius, karena mereka kini sudah menjadi satu keluarga, Wildan hanya ingin tahu lebih jelas, mengenai alasan Mahessa menjebaknya melalui Anggun.Seharian tadi saat mereka bepergian mengelilingi kota Zurich bersama, Wildan tak juga mendapat kesempatan untuk bicara dengan Vanessa. Dan sepertinya, hal itu memang akan sulit dilakukan dalam keadaan mereka yang sedang berbulan madu seperti sekarang.Itulah sebabnya, Wildan memilih untuk mengajak Mahessa bicara baik-baik agar dia bisa lebih paham dengan apa yang sebenarnya lelaki itu inginkan. Jika memang semua ini hanya bentuk kesalahpahaman semata, maka Wildan berharap, masalah ini bisa selesai dengan segera."Kita sama-sama sudah dewasa, Mahess, terlebih kita sekarang sudah menjadi satu keluarga. Aku mengajakmu bicara baik-baik hanya untuk mengkonfirmasi ulang mengenai ucapanmu kemarin
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status