All Chapters of Belenggu Cinta Sang Pewaris : Chapter 51 - Chapter 60
101 Chapters
51.
Sesal sahabat Ayesha yang tidak lain adalah Mira istri dari Agung manajer di perusahaan Hasta."Seandainya aku sejak awal tahu kalau Husna adalah orang yang berhubungan dekat dengan Hasta tentu aku tidak membantumu." Ujarnya merutuki kebodohannya yang membantu Ayesha tanpa mencari tahu lebih dulu kalau Husna adalah karyawan Hasta."Kenapa kalian menyesal? Percayalah semuanya akan baik-baik saja. Perbaiki penampilan kalian kita kembali ke pesta dan sikap kalian tetap tenang." Ujar Ayesha memperbaiki penampilannya dan riasan di wajahnya sebelum kembali ke pesta.***Di dalam pesta Fara mencari sosok Husna yang sejak tadi menjadi pusat perhatiannya. Ada hal yang harus dia lakukan walau semua itu hanyalah tipuan semata."Mas, kamu sedang mencari siapa?" tanya Fara saat berpapasan dengan Candra tengah mencari seseorang."Ayesha apakah tadi kamu melihat, Ayesha?" tanya Candra mencoba mencari ke seluruh pesta namun, sang istri tidak menampakan diri."Hum, mungkin berada di taman samping. Tadi
Read more
52.
Ucap Hasta membuat Yudi menggaruk kepalanya, tidak menyangka bos yang terkenal dingin itu bisa salah tingkah walau di tutupi dengan ucapannya yang dingin."I– iya, tuan. Aku pikir kalian –" ucapan Yudi terhenti namun dua tangannya di buat gerakan seperti orang yang tengah ciuman."Buang otak ngeres kamu, Yudi! Cepatlah menikah sebelum sabun di rumah cepat habis!" Sentak Hasta melempar handuk di tangannya tepat mengenai wajah Yudi."Biar bujang aku masih ting-ting. Mau coba?" ujar Yudi tidak mau kalah dengan Hasta."Ting-ting! Laki-laki apa perempuan kamu? Tong-tong yang ada!" Perdebatan antara hasta dan Yudi tidak berhenti begitu saja. Husna yang telah selesai dengan aktivitas kamar mandinya hanya diam memperhatikan mereka yang tidak menunjukkan bahwa mereka adalah atasan dan bawahan. Tanpa sadar bibirnya tertarik keatas melihat keduanya yang tidak ada mau mengalah, walau Hasta seorang bos besar tetap saja jika berhadapan dengan Yudi maka sifat aslinya keluar."Eh, Bu Husna. Sudah bo
Read more
53.
Husna tersenyum tanpa berniat untuk melihat video dalam ponsel Anggi. "Kamu bisa menyebarnya jika kamu, ingin." Husna lelah dengan orang-orang yang menginginkan dirinya hancur."Baik, kamu pikir aku takut? Tidak, sebaliknya aku senang. Dengan begitu kamu akan keluar dari perusahaan ini dan bersiaplah menjadi gembel!" ujar Anggi penuh penekanan. Merasa yakin dengan idenya untuk menjatuhkan nama baik Husna terlebih Anggi mendapatkan dukungan dari orang-orang yang berada di bawah kendali ayahnya. Anggi yang mendapat cerita yang di dengarnya kalau Husna terjebak dalam lift yang sama dengan pak Rusdi. Walau akhirnya baik Husna dan pak Rusdi tetap bekerja tetapi nama mereka telah tercoreng meski pelakunya tertangkap."Begitu juga denganku. Aku tidak takut lakukan apa yang kamu inginkan, video itu tidak berpengaruh untukku." Husna bersikap tegas pada Anggi setelah mengetahui kalau dia adalah putri dari salah satu orang yang melakukan kekerasan saat di pesta Vlora."Oke, tunggu waktunya kamu
Read more
54.
"Tunjukan surat penangkapan saya, mana?""Silahkan baca, dan kami juga ingin istri anda ikut dengan kami. Atas tuduhan menyiksanya dan merencanakan pembunuhan terhadap Bu Husna–""Tidak! Kalian salah orang, yang melakukan itu bukan saya tapi Ayesha! Dia yang merencanakan pembunuhan terhadap Husna. Saya hanya berada di sana tanpa menyentuhnya!" Elak Mira yang tiba-tiba datang, membuat Agung mendelik kearahnya."Silahkan jelaskan di kantor. Ikutlah dengan kami tanpa paksaan maka, akan lebih baik." "Hei! Lepaskan istri saya. Oke, saya ikut tapi aku minta pada kalian untuk tidak membawa istriku! Lepaskan dia.""Mama, papah. Apa-apa kalian hah? Lepaskan mereka!!!" Hari berlalu begitu cepat kesibukan Husna yang kian padat setelah dia menjadi ahli waris dari kekayaan milik keluarganya yang telah di kelola oleh keluarga Adhicandra.Namun, Husna memutuskan untuk menyerahkan semuanya pada orang kepercayaannya yang telah di ia susun sebelumnya. Orang-orang yang dulu berjasa pada orang tuanya ya
Read more
55.
"Hasta,""Putra!""Nama kamu tidak ada putranya! Buat apa aku panggil Putra!""Ya, sih. Tapi itu nama pemberian ayahku tapi aku benci nama itu sebelum kamu memanggilku, Putra.""Tapi kamu tidak memakainya lagi,""Ya, sudahlah. Kita tidak perlu lagi membahas masalah nama Putra tapi kita bahas masalah kita berdua.""Sebenarnya apa yang ingin kamu bicarakan denganku, Hasta? Jangan membuatku bingung dengan sikap kamu yang aneh ini.""Husna, setelah masa iddah kamu, maukah kamu menjadi istriku? Menjadi ibu untuk anak-anakku kelak? Jika kamu meminta waktu untukku untuk menjawabnya maka akan aku berikan. Kamu tidak perlu menjawabnya hari ini pikirkan sebelum kamu mengambil keputusan, aku tidak ingin kamu memberikan keputusan itu dengan terburu-buru sehingga kamu–""Ayah Hasta! Aku mau! Aku akan menerima Ayah menjadi ayahku!" Ucapan Zelena sontak mengejutkan mereka berdua yang ada di taman sosok gadis kecil yang begitu cantik dengan wajah yang begitu berbinar setelah kedatangan yang tiba-tiba
Read more
56.
"Kamu lupa Husna setiap orang punya masa lalu sama denganku. Aku pun memiliki masa lalu dan aku memiliki kesalahan yang tentunya masih bisa dimaafkan, apakah bukti bahwa ketidak keterlibatan ku menyakiti Putri kita itu tidak menjadikan kamu percaya? Bukan itu satu alasan bahwa aku benar-benar sangat menyayangi putriku?""Ada satu hal yang sampai detik ini kamu pun tidak tahu, ah tidak! Kamu sudah tahu tapi sayangnya kamu tidak mengakui di hadapanku kesalahan apa yang sudah kamu lakukan pada anakku di situ seharusnya kamu berpikir bahwa kamu memang tidak pantas untuk menjadi ayah untuk anakku dan lagi keterlibatan kamu dalam kecelakaan yang mengakibatkan salah satunya nyawa kami melayang. Bahkan kamu tidak tahu bukan jika kamu memiliki anak kembar?" ucap Husna tidak mampu lagi menyembunyikan kebenaran tentang kecelakaan dan mengakibatkan salah satu anaknya yang meninggal."Anak? Kecelakaan? Kamu jangan sembarangan bicara Husna! Kecelakaan yang mana? Anak yang mana yang kamu maksudkan at
Read more
57.
Tubuh Andaru luruh ke lantai sungguh kenyataan yang sangat mengejutkannya. Dirinya tidak menyangka kejadian yang sangat menyeramkan untuk dirinya terjadi pada Husna begitu derita yang dialami oleh wanita yang dia tolak mentah-mentah kehadirannya telah hidup sengsarakan karena ulah keluarganya. Hati yang membuatnya merasakan hancurnya Andaru. Siapa yang akan peduli padanya? Semuanya telah habis hanya tersisa pakainya yang di dalam tas."Maaf, Maafkan aku, Husna. Aku berjanji padamu mulai hari ini aku akan memperlakukan kamu dengan baik akan aku terima keputusan jika kamu akan membenciku." Lirihnya tubuhnya begitu lemah seakan tulang di tubuhnya telah hancur lebur kenyataan pahit yang dialami wanita di depannya Ibu dari anaknya. Telah berjuang seorang diri, terlebih anak yang ia perjuangkan telah ia hina habis-habisan. Tuhan begitu jahatnya aku, Tania aku tahu anak buta yang aku hina itu adalah darah dagingku."Maaf bagimu itu sangat mudah karena semua akan selesai dengan kata itu. Tapi
Read more
58.
Vlora memasuki kamar yang berukuran kecil dengan tempat tidur yang sangat tidak nyaman ia gunakan meskipun ada kasur yang empuk tapi baginya kasur itu tidak layak untuknya mengingat kehidupan sebelumnya semua barang yang ia miliki bukanlah barang yang murah namun hari ini ia pun harus merelakannya."Aku harus mencari pekerjaan lain yang tentunya tidak membuatku lelah dan aku tahu pekerjaan apa yang layak untukku. Apa sebaiknya aku minta uang pada Andaru? Dia suamiku dan dia harus memberikan nafkah padaku Dan aku tetap berdiri waktu dari mana yang penting aku tidak bekerja ini sangat memalukan untukku.Semalaman Vlora tidak bisa memecahkan matanya cuaca yang sangat panas dan kasur yang tidak kalah panasnya dan kipas angin yang tidak terlalu besar membuatnya semakin kegerahan sehingga dia pun baru bisa tertidur pada jam 05.00 pagi. Bibi Jumira berusaha membangunkan flora namun tidak kunjung membuka matanya."Bibi Jum, Kenapa membuatku kaget? Semalaman Aku tidak bisa tidur aku baru bisa t
Read more
59.
"Sangat yakin. Dan aku tahu bahwa kamu akan menerima tawaran ini, di sudut kursi sudah ku letakkan cek itu untukmu ambil dan pakailah kamu bisa mencairkannya kapan saja karena itu tidak ada batasan. Tidak perlu bekerja sama denganku kamu bisa menggunakan uang itu lebih dulu, aku tahu kamu tidak bisa hidup dengan kesederhanaan ini." Della tersenyum sinis melihat wajah Vlora yang terlihat terkejut namun hal itu semakin yakin bahwa Vlora akan menerima tawarannya tanpa berpikir panjang lagi.Tanpa menunggu jawaban dari Vlora, Della kembali melanjutkan langkahnya dan meninggalkan Vlora yang berdiri terpaku di tempatnya."Neng, tolong dengarkan Bibi kali ini saja. Kedua orang tua Neng sudah berada di penjara tolong jangan membuat kesalahan untuk kedua kalinya." Ujar Bibi Jum, melihat raut wajah Vlora yang seakan menerima tawaran Dari Della."Lalu aku harus bagaimana, bik? Aku tidak mungkin membiarkan Bibi pekerja keras untuk memenuhi kehidupan kita, aku yang jauh lebih mudah dan aku sudah ba
Read more
60.
Setelah menikmati es krim yang di inginkan mereka memilih tempat duduk yang tidak terlalu jauh dari pintu hanya demi Zelena yang menginginkan es krim lagi. Sehingga mereka tidak terlalu jauh.Tawa Zelena di sela-sela menikmati es krim dan perhatian Husna dan Hasta yang begitu besar pada gadis kecil yang kini berusia enam tahun waktu yang begitu cepat sehingga tanpa terasa anak yang belum lama buta kini bisa melihat lagi dan keceriaan yang sebenarnya. Harapan sejak lama seorang Husna dan Hasta.Tanpa mereka sadari seseorang memperlihatkan ketiganya. Senyum bahagia dua wanita yang amat ia sayangi telah menjadi bukti bahwa dirinya tidak dibutuhkan lagi oleh mereka."Maafkan aku, seandainya waktu bisa aku ulang maka aku tidak akan menghinanya. Dia darah dagingku, bagaimana aku meminta maaf padanya? Bagaimana kalau Husna tahu apa yang aku lakukan ada putriku di masa lalu?" gumamnya memilih kembali bekerja sebelum mereka menyadari keberadaannya.Kehidupan Andaru sedikit demi sedikit telah ha
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status