All Chapters of Istri Bayaran Tuan Misterius: Chapter 11 - Chapter 17
17 Chapters
Part 11 - Check-up?
"Kamu mau masuk atau nunggu di mobil?""Mohon maaf tapi apa Nyonya akan lama?" tanya Septian memastikan."Kayaknya iya, mungkin sampai sore. Kamu bakalan bosen di dalam mobil, pengap juga pasti," ucap Aletta membuat Septian segera turun dari dalam mobil."Apa nggak masalah saya masuk?" "Enggak masalah, emangnya kenapa? Toh di rumah ada ibu sama Nayla," Aletta melangkahkan kaki terlebih dahulu membuat Septian mengikutinya di belakang.Aletta menekan bel di sebelah pintu beberapa kali hingga pintu rumah yang ditempati oleh ibunya terbuka memperlihatkan sosok Nayla yang tampak menggunakan celemek di tubuhnya. "Masuk Mbak," Nayla sedikit melipir memberi jalan untuk Aletta dan Septian.Nayla menatap Septian dengan tatapan bertanya-tanya."Ibu mana Nay?" tanya Aletta tidak melihat keberadaan Sarah."Di dapur Mbak, lagi masak buat makan siang."Mendengar hal itu membuat Aletta segera membawa langkah kakinya menuju dapur meninggalkan Septian yang masih berdiri di tempatnya."Silahkan duduk,
Read more
Part 12 - Terpikat
Aletta termenung saat tiba-tiba saja Aaron datang dengan sebuket bunga di tangannya. Selama dua bulan pernikahan, ini kali pertama Aaron memberinya bunga yang bahkan tidak ia sangka-sangka. Aletta tidak pernah mengharapkan apapun dari Aaron selain rasa hormat pria itu sendiri. Baginya rasa hormat seorang pria kepada wanita adalah segalanya, tidak masalah jika Aaron tidak benar-benar mencintainya, yang terpenting baginya adalah bagaimana Aaron menghargainya sebagai seorang istri yang diminta oleh pria itu untuk menemaninya di sisa hidup yang sudah tidak lama lagi."Untukku?" tanya Aletta memastikan.Aaron menganggukkan kepalanya kemudian memeluk tubuh Aletta membuat wanita itu sedikit kaget."Kamu suka bunga mawar?" Aaron mengusap lembut kepala Aletta lalu mengecupnya dalam-dalam untuk menghirup aroma manis yang akhir-akhir ini ia sukai dari rambut wanita itu."Aku suka, terima kasih Aaron," Aletta tersenyum tipis setelah Aaron melepaskan pelukannya.Aaron memberikan buket bunga mawar
Read more
Part 13 - Pertemuan Tidak di Duga
Aaron turun terlebih dahulu dari mobilnya kemudian mengulurkan tangannya, Aletta mengambil nafasnya dalam-dalam sebelum menyambut uluran tangan pria itu. Aletta turun dan langsung menggandeng lengan suaminya, ia tersentak kaget karena flash dari kamera para wartawan langsung menyorot ke arah mereka berdua."Mereka akan menaruh foto kita di majalah bisnis, ku harap kamu akan terbiasa," bisik Aaron membuat Aletta bersikap lebih tenang."Ingat untuk tidak menundukkan kepalamu Aletta, kamu harus percaya diri. Kamu benar-benar terlihat cantik jadi jangan merasa malu untuk memperlihatkan wajahmu pada kamera," ucap Aaron tidak malu-malu memuji Aletta.Wanita itu hanya diam sembari melangkahkan kakinya bersama dengan Aaron memasuki sebuah gedung yang teramat besar dan terlihat mewah dengan diikuti oleh Septian di belakangnya. Pengawal yang berjaga di pintu masuk utama langsung menyunggingkan senyum untuk mereka sembari mempersilahkan keduanya untuk segera masuk. Kini terlihat dekorasi mewah d
Read more
Part 14 - Perkenalan
Aletta memijit pelipisnya yang terasa pening saat melihat Brian naik ke atas panggung dan memeluk Maria. Ia sangat terkejut mengetahui fakta bahwa Brian adalah putra tunggal dari orang yang saat ini mengadakan acara.Kebetulan yang sangat lucu hingga rasanya Aletta ingin tertawa kemudian berteriak. Dia berusaha keras dan selalu berharap agar tidak lagi bertemu dengan Brian, tapi mereka malah dipertemukan di acara ulang tahun rekan kerja suaminya."Ganteng banget yah Tuan Muda Harianja ini," puji MC lalu mempersilahkan Brian untuk berpidato.Tidak banyak yang Brian katakan selain ucapan selamat ulang tahun untuk Maria. Namun saat Aletta kira Brian sudah selesai berbicara, pria itu malah tersenyum miring ke arahnya."Selain karena malam ini adalah malam ulang tahun Mama, saya merasa sangat senang karena kehadiran seseorang yang sangat berarti dalam hidup saya."Maria dan Bagaskara terlihat terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Brian, sedangkan Aletta kini hanya bisa menelan salivan
Read more
Part 15 - Kemarahan Brian
Praang.Asbak kaca yang dilempar oleh Brian ke tembok langsung pecah seketika dan berserakan di lantai. Wajah pria itu tampak memerah dan mengeras, ia merasa begitu marah karena melihat Aletta berdansa bersama dengan Aaron.Keduanya terlihat sangat bahagia, Brian bisa melihat tatapan cinta Aletta kepada Aaron. Wanita itu kadang tersipu karena perlakuan romatis Aaron, dan semua yang dilakukan oleh pasangan suami istri itu tidak luput dari pandangan matanya.Brian sangat ingin mendatangi Aaron lalu menghajar pria itu karena sudah sangat berani menyentuh miliknya."Arghh!" Brian berteriak kencang lalu mengambil kursi dan langsung membantingnya ke lantai.Amarahnya semakin meledak-ledak saat membayangkan bahwa Aaron adalah pria pertama yang mengambil kesucian Aletta. Seharusnya dialah orang pertama dan satu-satunya yang menyentuh tubuh Aletta, fakta bahwa Aletta menikah dengan pria lain benar-benar membuat darahnya menindih.Beruntung dia masih memiliki akal sehat sehingga tidak menghajar
Read more
Part 16 - Bulan Madu
Aletta tercengang saat melihat jet pribadi milik Aaron yang begitu mewah. Seumur hidupnya dia tidak pernah naik jet pribadi, bahkan saat naik pesawat pun dia hanya mampu membayar kelas ekonomi. Namun kini dia akan segera melakukan penerbangan dengan jet pribadi milik suaminya sendiri."Kenapa diam Aletta?" Aaron menggenggam tangan wanita itu."Aku cuma nggak nyangka kalau hidup aku bakalan berubah drastis kayak gini, dari yang tadinya anak pembantu, sekarang berubah jadi istri konglomerat.""Kamu bahagia?" tanya Aaron membuat Aletta kembali terdiam."Punya banyak harta emang bikin bahagia, Aaron. Tapi aku selalu inget apa yang harus aku korbanin untuk jadi istri kamu."Aaron menatap netra Aletta, "Kamu nggak bahagia jadi istriku?""Aku masih berusaha, jadi aku harap kamu juga karena aku tahu dari awal pernikahan, kamu nggak cinta sama aku. Sifat kamu akhir-akhir ini mungkin membaik, tapi aku nggak mau terlalu berharap," ucap Aletta lalu mengalihkan pandangannya.Aaron melepaskan gengg
Read more
Part 17 - Dilamar Ulang
"Ini kita mau ke mana?" tanya Aletta saat Aaron menuntunnya berjalan dengan mata yang tertutup kain berwarna merah."Ada sedikit kejutan untukmu," jawab Aaron sembari menggenggam erat tangan Aletta.Wanita itu hanya tersenyum kecil, jantungnya terasa berdebar-debar karena merasa penasaran dengan kejutan apa yang akan Aaron lakukan. Dapat Aletta rasakan hembusan angin pantai yang begitu kencang, mereka berdua terus berjalan hingga rasanya kepala Aletta berputar karena dia tidak terbiasa berjalan dengan mata tertutup."Sedikit lagi kita sampai."Aaron memegang kedua pundak Aletta lalu berhenti membuat wanita itu juga melakukan hal yang sama. Aaron memberi isyarat kepada para pemain biola agar segera bersiap memainkan musik yang indah.Aletta terkekeh kecil, "Apa udah bisa dibuka?""Biar aku yang bukain," Aaron melepaskan ikatan kain yang menutupi mata Aletta secara perlahan.Wanita itu mengerjapkan matanya beberapa kali, senyuman di wajahnya langsung mengembang saat melihat meja dan kur
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status