All Chapters of Dendam Bos Arogan Berujung Akad: Chapter 51 - Chapter 60
80 Chapters
Bab 51 - Kamu Selingkuh Sama Siapa Mas?
Angel dan Widuri tiba di kantor Nick. Hanya 5 lantai, kantor kecil. Angel menunggu di lobi. Dia mencoba untuk tetap tenang sekalipun Angel cemas. “Kamu sama sekali gak hubungi Nick kan, Ngel?” “Gak! Gak sama sekali aku hubungi dia. Karena kan aku tahunya dia ke luar kota. Aku hanya mau tahu, apakah dia benar ke luar kota atau enggak,” kata Angel dengan wajah cemas. “Good. Emang sebaiknya begitu Ngel. Kalau ditelepon, nanti dia malah antisipasi atau kabur. Lebih baik memang datang langsung begini. Kamu gak bisa ya, langsung naik aja ke ruangannya,” tanya Widuri gemas. “Bisa sih, tapi aku deg-degan,” kata Angel. “Ya elah! Langsung aja. Kamu harus siap, Ngel,” kata Widuri. “Ya udah oke,” ujar Angel langsung masuk ke lift bersama Widuri. Lantai 3, Angel ke luar dari lift. Terlihat beberapa teman sekantor Nick, yang beberapa hari lalu sempat bertemu Angel di mal. Angel kembali menegaskan keberadaan suaminya. “Maaf ya bu Angel, memangnya bu Angel gak tahu kalau Pak Nick memang sedan
Read more
Bab 52 - Masa Sih Sama-Sama ke Yogya? Kebetulan?
Bara menyambangi ruang kerja Angel. Dia berdiri di pintu saat Angel menangis di mejanya. Tangan Angel dilipat dan menutup wajahnya. Bara melangkah dan memberikan tisu. "Sedih banget sih? Kalau begini terus, gimana mau bayar utang saya?" tanya Bara sedikit tersenyum seraya memberikan tisu. "Mas ... bikin kaget aja. Ini sudah masuk bulan ketiga ya? Rasanya, saya memang belum sanggup bayar utang kamu. Baru terkumpul 500 juta. Itupun belum bayar utang bank. Atau saya bayar cicil aja ya?" tanya Angel seraya mengambil tisu dan menghapus air matanya. "Hehe, kamu pakai perasaan banget kok. Saya gak nagih utang kok. Saya justru menawarkan kesediaan untuk tempat curhar. Silakan kalau butuh curhat. Sedih banget sih," kata Bara. "Gak sedih kok, it's oke," kata Angel menghapus air matanya. "Gak sedih tapi kok nangis? Kenapa? Boleh saya tahu?" tanya Bara sekali lagi. "Hemm gak usah mas, aku hanya ingin sendiri," kata Angel. "Bagaimana kalau kita makan aja? Mau?" tanya Bara mencoba untuk memb
Read more
Bab 53 - Ya Sudah Kalau Kamu Mau Pisah!
Kalau Kamu Mau Pisah, Terserah!Esoknya, saat bangun pagi hari, Angel menyadari tempat tidurnya kosong. Selalu rutin terjadi tiap pagi. Dia mencoba menghubungi Widuri, sahabatnya. “Wid,” kata Angel masih dengan dress transparan di balik selimut. “Yes! Kenapa nih pagi-pagi udah telepon aku,” kata Widuri. “Gak apa-apa. Cuma mau tanya aja, kalau harta gana-gini itu, kalau pasangannya terbukti selingkuh, apakah dia dapat hak?’ tanya Angel tiba-tiba. “Astaga! Jadi benar kan, si Nick selingkuh?” tanya Widuri sekali lagi. “Bukan bukan … maksudku, aku belum tahu sih apakah dia selingkuh atau gak. Tapi gak tahu kenapa, firasat ini kuat banget,” kata Angel. “Ya gak usah pakai firasat sih. Emang udah kelihatan kali. Masa ada istri secantik dan sesempurna kamu, malah gak diladenin sih,” kata Widuri. “Hehe, cantik kan bukan jaminan,” ucap Angel. “Ya setidaknya, kamu itu nyaris sempurna Ngel,” ujar Widuri. “Ya aku menyadari, aku memang sibuk sekali setahun belakangan ini karena memang pend
Read more
Bab 54 - Kamu Hamil?
Nick masuk ke dalam dapur keesokan paginya. Dia melihat Angel sedang meminum obat di dapur. Sebagai seorang suami, Nick ternyata masih ingin tahu apa yang dilakukan Angel. “Sakit apa kamu?”“Oh ini mas, mungkin aku cuma kurang tidur aja. Jadi sedikit perih matanya, agak mau flu,” kata Angel segera menyiapkan sarapan. “Oh gitu, ya istirahat lah. Jangan kerja terus,” kata Nick masih sedikit perhatian. Mereka habis bertengkar semalam. Nick belum berangkat ke kantor, begitu juga Angel. “Aku sekarang harus banyak kerja keras, mas. Aku harus kembalikan utang. Kalau memang kamu mau klinik kecantikan itu dijual, aku harus mengambil alih klinik itu lagi dari tangan Mas Bara,” kata Angel. “Itu orang belagu banget sih! Ya itu kan tanah kamu, lahan kamu. Jual ya jual aja. Atau nanti uang hasil penjualan klinik, ya kamu bayarkan semua utangnya. Gampang kan?” tegas Nick. “Tapi aku rasa, itu menyalahi kontrak. Kalau di kontrak menyatakan, aku harus bisa mengembalikan uang itu dalam 6 bulan sem
Read more
Bab 55 - Permintaan Jahat Sang Siri
Riri pulang dengan berjalan kaki pelan-pelan sambil membawa tasnya. Dia clingak-clinguk menunggu seseorang. Riri berjalan agak lebih jauh ke kanan, lalu dia berbelok. BEEP BEEP!“Sayang, ayo,” teriak seseorang dari dalam mobil. Tentu saja, itu sosok Nick yang menjemput Riri diam-diam. Mereka bertemu di pinggir jalan sekitar pukul 1 siang. Sambil memegang tisu, Riri masuk ke dalam mobil. “Uh kamu lama banget sih sayang,” rengek Riri. “Ya maaf dong. Aku juga kan hari ini dari rumah, jadi tadi sampai kantor telat,” kata Nick. “Ah alasan! Kamu habis ‘begituan’ kan sama Bu Angel, semalam,” kata Riri ngambek. “Aku harus bilang berapa kali sih sama kamu? Aku gak pernah sentuh dia lagi sejak kita lamaran, sampai aku menikah sama kamu. Sudah hampir 4 bulan,” tegas Nick memegang tangan Riri. “Bener yaaa,” kata Riri manyun. “Iyaa! Cinta itu kan soal kenyamanan, begitu juga seks. Aku sudah nyaman sama kamu,” kata Nick. UWEEEK!“Eh kenapa?”“Kenapa, kenapa … makanya aku minta jemput kamu
Read more
Bab 56 - Sana Sini 'Enak' Suami Menang Banyak
"Ahhh kamu jangan pulang dong sayang. Ini udah mulai musim hujan. Hujan deras." pinta sang istri siri merengek. "Sayang, kan aku memang harus jatah sehari untuk Angel hari ini. Besok aku akan pulang ya," kata Nick merayu lembut Riri saat sudah di apartemen. "Tuh kan ... padahal kan aku sudah kasih kamu anak, sayang. Ya memang sih, masih baru hamil. Tapi kan aku buktikan ke kamu kalau aku lebih subur dari istri kamu," ucap Riri merajuk. "Iya sayang, tapi aku juga kan harus janji sama Angel. Malam ini aja. Dan memang harus pulang, karena laptop dan dokumen penting ada di rumah," kata Nick/ "Pokoknya janji ya. Besok sudah di sini. Besok pagi," tegas Riri manyun. "Ya jangan pagi juga, Aku kan dari rumah langsung ke kantor. Masa sih ke sini dulu. Tolong mengerti aku ya. Ya barangkali aja, aku akan coba bicara sama Angel soal uang lahan itu," kata Nick. "Pokoknya, aku mau, sebelum anak ini lahir, aku sudah nikah resmi lho ya sama kamu," ucap Riri merengek. "Lho lho lho, gak pernah ad
Read more
Bab 57 - Bertengkar Hebat, Siapa WIL itu?
Pagi harinya, Angel masih di balik selimut. Dia memegang sisi di sebelahnya, tidak ada sang suami di sebelahnya. Padahal, Angel masih tanpa busana di balik selimut. "Mas! Mas ... kamu di mana." tanya Angel agak berteriak lalu mengenakan rompi sutera dan mengikatnya di pinggang. Suara air mengalir terdengar dari dalam kamar mandi. Angel mengetuk pintunya dan memanggil Nick. "Iya! Aku harus cepat berangkat nih," kata Nick teriak dari dalam. "Masa kamu mau berangkat sekarang sih mas? Kan ini masih jam 6 pagi," kata Angel dari luar pintu. Krriiing Kriiiing!Angel mendengar suara ponsel Nick berbunyi. Dia kemudian menuju ke arah ponsel dan mengintip ponsel sang suami. Terlihat sekali Angel meraih HP itu, namun langsung berhenti berdering. "Andika," ucap Angel membaca ponselnya. Drrrt Drrrt!"Sayang ... kok kamu gak pulang sih? Katanya mau pulang Subuh. Ayo dong, ini udah jam 6 pagi," kata pesan itu terlihat dari luar ponsel namun tidak bisa dibuka karena dipassword oleh Nick. Dahi
Read more
Bab 58 - Istri Mulai Menggugat!
Angel menghubungi Bara hari ini. Dia mengatakan tidak masuk kantor karena sakit. "Kamu sakit apa?" tanya Bara. "Saya hanya sedang tidak enak badan aja mas, mungkin butuh waktu 1 hari," kata Angel. "Ya sudah, selamat istirahat," kata Bara dingin lewat telepon. Angel berbaring di ranjangnya dan melamun atau meratapi nasibnya. Dia baru saja mendapatkan 'jatah nafkah batin' dari suaminya, namun kini kembali ditinggalkan dengan pertengkaran yang hebat. Tok Tok Tok"Iyaaa ..." kata Angel dari dalam kamarnya. "Bu, maaf. Ini ada kiriman bubur ayam dan susu. Dari ojol." kata ART. "Bubur ayam? Dari siapa," tanya Angel heran. Satu jam sudah Angel menangisi nasibnya di ranjang. Dia akhirnya bangkit menemui ART dan mengambil bubur ayam itu. "Cepat sembuh ya, Bara," tulis Bara di atas tempat makan. Angel hanya tertegun membaca pesan itu. Baru juga 1 jam dia mengatakan kalau dirinya sakit, Bara sudah mengirimkan makanan. Lalu Angel menutup pintu kamar dan menuju meja di dekat meja rias. J
Read more
Bab 59 - Ternyata, Sudah Menikah?
Angel menatap ke arah meja Riri. Kosong, tak ada Riri di sana. Dengan membawa berkas pengajuan perceraian itu, Angel melirik. "Kenapa bu?" tanya salah satu staf. "Riri gak masuk lagi ya," tanya Angel heran. "Riri sakit bu," kata temannya. "Masih mual-mual?" tanya Angel heran. "Hemm, saya kurang tahu. Tapi Riri sudah kasih surat ke HRD. Surat sakit dari dokter," kata temannya. "Riri itu masih tinggal di apartemen yang lama bukan sih?" tanya Angel. "Saya kurang paham sih Bu," kata dia. "Ya sudah, terima kasih ya," kata Angel. "Baik bu," kata sang pegawai. Angel banyak merenung di depan komputer. Dia mengirim beberapa foto berkas-berkas perceraian yang sudah dia ajukan kepada Nick. DELETE!Rupanya Angel memang masih ragu, dan foto itu dihapus lagi. Langkahnya untuk menceraikan sang suami mungkin memang maju mundur. Angel antara ya dan tidak, atau tidak yakin. TOK TOK TOK"Iya mas Bara?" tanya Angel agak terkejut melihat Bara muncul di depan pintu. "Hemm ... Jumat besok sampa
Read more
Bab 60 - Ketahuan, Bogem Mentah Melayang!
Bara hendak membereskan semua berkas yang akan dia bawa ke Singapura. Santi, sekretarisnya masuk ke ruangan, membawa berkas yang harus ditandatangani. "Ini mau bapak bawa semua ya," tanya Santi. "Iya, saya akan 3 hari berada di Singapura. Besok berangkat. Jadi saya rasa, daripada di sana saya gak banyak berkegiatan, saya mau mempelajari semua berkas ini di sana," kata Bara. "Oh begitu. Oh ya pak, hanya ingin mengingatkan. Kalau ini sudah 3 bulan perjanjian bapak dengan bu Angel. Artinya, bu Angel masih punya siswa waktu 3 bulan lagi untuk melunasi. Sejauh ini, baru Rp 500 juta yang disetorkan," kata Santi. Bara tertegun melihat Santi sambil menoleh ke arah kalender. Dia hanya tersenyum kecil sambil melihat perjanjian yang telah ditandatangani. "Ya sudah, biarkan saja. Masih ada jeda waktu 3 bulan lagi," kata Bara dingin. "Artinya kalau nanti lewat tenggat batas waktu, kita sebaiknya sudah mulai cari notaris sejak sekarang untuk serah terima aset dan seluruh klinik ini, atau seba
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status