Semua Bab Hot Billionaire: Bab 71 - Bab 80
200 Bab
Bab 71. Mengawasi dari Kejauhan
“Oh, My God. Jadi pasien cantik yang dicopet waktu itu Nicole Maxton, mantan kekasih Shawn? Pantas saja aku tidak asing dengan wajahnya. Aku seperti pernah melihat. Ternyata dia istri dari pengacara kondang dari London.”Harmony terkekeh mendengar cerita Ariel. Rupanya Nicole yang menjadi pasien Ariel tempo hari adalah mantan kekasih Shawn. Dia sama sekali tidak sadar. Pantas saja dia seperti tak asing melihat wajah pasien Ariel tempo hari.Ariel menyesap kopi susunya. “Iya. Aku sempat salah paham. Tapi semua sudah baik-baik saja. Aku lihat Nicole adalah orang baik. Sangat jahat jika aku berpikiran buruk pada Nicole.”Harmony tersenyum lembut. “Kau tidak usah khawatir, Ariel. Aku pernah membaca berita tentang Nicole dan suaminya. Mereka saling mencintai. Hubungan mereka juga harmonis. Tidak perlu ada yang kau takutkan. Lagi pula, hubungan antara Shawn, dengan sepupunya dan juga Nicole sangat baik.” Ariel meletakan cangkir di tangannya ke atas meja. “Kau sepertinya sangat tahu tentan
Baca selengkapnya
Bab 72. Ditabrak Sengaja
“Nicole, bagaimana keadaan tanganmu? Apa sudah membaik?” Ariel bertanya sambil melihat Nicole yang tengah fokus mengemudikan mobil. Dia cukup memuji Nicole yang sudah mengemudikan mobil. Padahal dia yakin luka di tangan Nicole belum sepenuhnya pulih.Nicole tersenyum sambil melirik Ariel. “Obat yang kau resepkan sangat bagus. Lukaku cepat kering. Sudah membaik. Lihat saja sekarang aku sudah bisa mengemudikan mobil lagi.”“Jangan terlalu sering mengemudi. Kau bisa pakai sopir saja. Biarkan luka di tanganmu memulih total, baru kau mengemudi lagi.”“It’s okay, Ariel. Aku baik-baik saja. Terima kasih sudah mengingatkanku.”“Ngomong-ngomong, kenapa kau lewat sini, Nicole? Apakah ini kebetulan bertemu denganku? Atau memang kau ingin pergi ke kafe yang ingin aku datangi?” Ariel penasaran sejak tadi.“Oh, itu. Aku memiliki janji bertemu suamiku yang sedang meeting.”“Suamimu ada di New York?”“Ya, tadi pagi baru saja datang. Aku lewat Orlando Hospital, karena sedang mencari kafe yang tepat un
Baca selengkapnya
Bab 73. Penyelamat Baru
“Nicole?” Ariel menghampiri Nicole yang menghampiri mobil penabrak itu. Tampak jelas wajah Ariel cemas seolah menunjukan tanda bahaya. Kaca mobil gelap. Tunggu! Mata Ariel menangkap di balik kaca gelap itu—dia melihat dua pria berkepala botak di dalam mobil. Ingatan Ariel mengingat wujud bentuk anak buah ayahnya yang dulu pernah mengejarnya.Ariel terkejut mengingat tentang kejadian masa lalu. Detik itu juga, dia menarik tubuh Nicole untuk menjauh dari mobil. Kepanikan dan rasa takut melanda dirinya. Tangannya keringat dingin. Mata dan bibirnya bergetar akibat rasa takut itu.“Ariel, aku ingin lihat orang itu dulu.” Nicole berkata lembut.Ariel menggeleng tegas, menarik jauh Nicole. “N-Nicole j-jangan! K-kita pergi dari sini saja!” serunya dengan rasa panik dan takut.Nicole bingung melihat ketakutan di wajah Ariel. Dia bahkan merasakan tangan Ariel berkeringat dingin, dan bergetar. Lalu, tiba-tiba dua orang pria berbadan besar dan berkepala botak turun dari mobil.Wajah Ariel semakin
Baca selengkapnya
Bab 74. Misi yang Gagal
Shawn tak mengizinkan Ariel untuk pulang ke apartemennya. Setelah kejadian tadi, dia membawa Ariel ke penthouse-nya. Untungnya, di penthouse Shawn ada pakaian Ariel. Tentu semua itu karena Shawn telah mempersiapkan pakaian, tas, sepatu untuk sang kekasih. Dia sengaja melakukan ini, agar jika sang kekasih menginap di penthouse-nya, tidak perlu lagi kesulitan, karena Shawn telah menyiapkan kebutuhannya.Makan malam di luar telah batal, akibat kejadian tadi. Shawn meminta pelayan untuk menyiapkan makanan lezat. Tentu para pelayan sigap menuruti keinginan Shawn. Dalam waktu kurang dari satu jam, makanan lezat sudah terhidang di hadapan Shawn dan juga Ariel.“Makanlah. Kau belum makan. Nanti kau sakit.” Shawn dengan sabar menyuapi Ariel, meminta kekasihnya itu untuk makan. Dia tidak mau sampai kekasihnya sakit.Ariel menggelengkan kepalanya. “Aku tidak lapar Shawn.”Kejadian yang menimpanya tadi, membuat perutnya tidak lagi merasakan lapar. Padahal sebelumnya, dia sudah cukup lapar. Dia be
Baca selengkapnya
Bab 75. Kura-Kura Dalam Tempurung
Ariel merentangkan kedua tangannya di kala dia baru saja terbangun. Dia merasa tidurnya sangatlah pulas. Bangun langsung segar seakan memiliki energy baru. Wanita itu mengerjapkan mata beberapa kali—lalu mengalihkan pandangannya ke jam dinding—waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi.Seketika mata Ariel melebar terkejut melihat jam menunjukkan pukul sepuluh pagi. “Astaga! Apa jamnya tidak salah?” serunya seraya mengambil ponselnya yang ada di nakas—melihat benar bahwa sekarang sudah pukul sepuluh pagi.Ariel panik luar biasa. Dia tak menyangka kalau akan bangun sampai sesiang ini. Biasanya dia bangun pada pukul enam pagi, atau tujuh pagi. Tapi kenapa malah dirinya tidur sampai kelewatan seperti ini?“Ah, Ariel! Kau bodoh sekali.” Ariel menepuk keningnya, kesal pada diri sendiri. Untungnya, hari ini dia tak memiliki jadwal operasi. Jika saja ada, maka habislah dia. Tentu dia tak enak pada dokter lain. Pasti staff di Orlando Hospital, berpikir Ariel memanfaatkan keadaan yang ada. “Kau sud
Baca selengkapnya
Bab 76. Peringatan Tak Main-Main dari Shawn
Flora tersenyum anggun, namun menunjukkan keangkuhannya melihat staff di Perusahaan ayahnya menyapanya dengan sopan. Wanita itu mengibaskan rambutnya yang terjuntai sempurna menutupi punggung telanjangnya.Flora hendak menuju lift khusus. Hari ini dia bermaksud ingin menemui ayahnya. Namun, tiba-tiba langkah kaki Flora terhenti di kala berpapasan dengan Shawn. Aura wajahnya menunjukkan keterkejutan.Flora sama sekali tidak menyangka bertemu dengan Shawn. Ide cemerlang muncul di dalam benaknya. Senyuman di wajahnya terlukis. Untunglah, dia bertemu dengan Shawn dalam keadaan pria itu tak bersama dengan Ariel.“Shawn…” Flora mendekat, dan tanpa rasa malu, dia memeluk lengan Shawn.Manik mata cokelat gelap Shawn berkilat tajam di kala Flora memeluk lengannya. Pria itu menyentak kasar tangan Flora yang menyentuhnya. Aura wajah dingin, tak ramah, menunjukkan jelas di mana Shawn tak suka Flora menyentuh tangannya.“Aw—” Flora meringis kesakitan di kala Shawn menyentak kasar tangannya.“Singk
Baca selengkapnya
Bab 77. Rencana Abel Black
Ariel mengambil libur dua hari setelah kejadian yang menimpanya. Sekarang dia sudah diperbolehkan Shawn untuk kembali bekerja. Tidak mudah bagi Ariel untuk membujuk Shawn demi membiarkannya bekerja.Shawn selalu meminta Ariel beristirahat. Padahal Ariel sudah puas dua hari istirahat. Pun ponsel saja Ariel dinonaktifkan. Bisa dikatakan dua hari ini, Ariel selalu bersama Shawn di penthouse.Shawn tak mengizinkan Ariel pulang ke apartemen. Pria itu khawatir kalau ayah Ariel kembali berbuat nekat. Jika ada barang yang Ariel perlukan, maka Shawn akan meminta asisten pribadinya mengambilkan barang Ariel di apartemen sang kekasih.Shawn lebih overprotective pada Ariel. Pria itu yakin pasti Yuval DiLaurentis masih terus mencoba cara bia mendapatkan Ariel. Tentu Shawn tak mengizinkan itu terjadi. Pria tampan itu akan selalu menjaga miliknya sampai kapan pun.“Ariel, minggu ini aku akan mengajakmu ke rumah kakek dan nenekku.” Shawn berkata sambil mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang.S
Baca selengkapnya
Bab 78. Serangan Tak Terduga
*Tuan Kaya, nanti kau jadi menjemputku, kan? Jika tidak, aku akan naik taksi.* Pesan singkat dari Ariel, membuat Shawn mengembangkan senyumannya. Pria itu memiliki warna baru di hidupnya sejak di mana dia menjalin hubungan dengan Ariel. Shawn memutuskan segera menghubungi sang kekasih.“Tuan Kaya, apa kau sibuk?” ujar Ariel riang dari seberang sana. “Sedikit.” Shawn menjawab dengan senyuman samar.“Jadi kau bisa menjemputku atau tidak?” “Tentu saja aku akan menjemputmu.”“Apa aku selalu merepotkanmu?” “Selalu.”“Ya sudah, kalau begitu kau tidak usah menjemputku saja.” “Aku belum selesai bicara.”“Oke, aku akan dengarkan. Kau bilang aku selalu merepotkanmu.” “Benar. Tapi aku senang kau repotkan.”Pipi Ariel merona malu dari seberang sana. “Kau ini belajar merayu dari mana? Dari internet, ya? Ayo mengaku padaku!” Shawn terkekeh. “Aku tidak memiliki waktu membuka internet hanya untuk mempelajari hal konyol.”“Aku menunggumu. Oke? Kalau bisa datang ke rumah sakit lebih awal.” “Aku
Baca selengkapnya
Bab 79. Tangis Ariel
Ariel menatap ke layar ponselnya, tidak ada pesan masuk ataupun telepon dari Shawn. Yang ada di dalam benaknya adalah mungkin pria itu tengah sibuk. Dia memberikan pesan singkat pada sang kekasih yang berisikan agar kekasihnya itu semangat dalam bekerja.Ariel kembali menyimpan ponselnya ke dalam saku jasnya. Kebetulan hari ini dia tak terlalu sibuk, karena tak memiliki jadwal operasi. Dia hanya memeriksa pasien saja. Pun hari ini Ariel memiliki jadwal jaga di IGD.“Ariel, ini untukmu.” Harmony muncul memberikan segelas cokelat hangat untuk temannya itu. Dia sengaja memesan segelas cokelat hangat untuk Ariel, agar temannya itu memiliki tambahan rasa semangat.“Thanks, Harmony.” Ariel menyesap susu cokelat hangat yang diberikan Harmony.“Shawn hari ini menjemputmu, kan?” tanya Harmony memastikan.Ariel mengangguk. “Iya, Shawn menjemputku. Shawn belum mengizinkan aku tinggal di apartemenku. Aku masih harus tetap wajib tinggal di penthouse Shawn.”Harmony tersenyum mendengar cerita Ariel
Baca selengkapnya
Bab 80. Kenapa Kau Bisa Seperti Ini?
Operasi Shawn berjalan dengan sangat lancar. Luka tembak yang dialami Shawn tak mengenai organ vital. Pria tampan itu sudah dipindahkan ke ruang rawat paling mewah di Orlando Hospital. Kabar tentang Shawn terluka telah tersebar ke seluruh staff Orlando Hospital. Tadi, lima dokter sudah melihat hasil kesehatan Shawn. Dokter senior turun tangan langsung, memeriksa karena yang sakit adalah cucu dari pemilik rumah sakit di mana mereka bekerja.Ariel kehabisan energy menyelamatkan Shawn. Dia terus menangis tanpa henti. Bahkan ketika Shawn sudah dipindahkan ke ruang rawat, tetap saja Ariel tak berhenti menangis.Ariel belum pernah sekalipun menangis takut kehilangan seseorang seperti sekarang ini. Dia tenggelam akan rasa ketakutan yang sangat mengguncang dirinya. Ariel baru pertama kali melakukan tindak operasi, pada orang yang sangat dia cintai. Rasa takut gagal menyelimuti dirinya di kala mengeluarkan tiga peluru yang bersarang di tubuh Shawn. Andai saja dia gagal menyelamatkan Shawn,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
20
DMCA.com Protection Status