Follow me on IG: abigail_kusuma95 (Informasi seputar novel ada di IG) *** Lahir dari hasil hubungan gelap, membuat hidup Ariel tidak jauh dari hinaan. Selalu saja semua orang memandangnya rendah. Sekalipun menyandang nama besar sang ayah, tetap tidak membuat Ariel dipandang hebat. Bagi semua orang, Ariel adalah dosa yang tak termaafkan. Sampai suatu ketika, Ariel bertemu dengan sosok Billionaire tampan dan memiliki kehidupan sempurna. Shawn Geovan—pria yang seharusnya tidak bisa bersanding dengan Ariel. Tapi semesta mempertemukan dua insan yang memiliki latar belakang berbeda jauh. Lantas, bagaimana kisah Shawn dan Ariel? Mampukah Shawn melindungi Ariel dari hinaan seluruh dunia?
View MoreWashington D.C. USA.
“Dad, aku tidak ingin menikah dengan pria pilihanmu!”
Ariel menolak tegas dan penuh penekanan di kala ayahnya, memaksa dirinya untuk menikah. Wanita berparas cantik itu segera menjauh dari sang ayah. Tatapannya menatap dingin ayahnya yang berdiri di hadapannya.
“Oh, Ariel. Pernikahanmu bukan permintaan, tapi perintah yang tak bisa dibantahkan.” Yuval—ayah Ariel—berkata santai tenang, dengan senyuman licik.
Ariel mendesah kasar. “Dad, bagaimana bisa kau berpikir menikahkanku dengan pria yang bahkan seusia denganmu. Di mana jalan pikiranmu?”
Ariel hampir tak mengerti dengan cara jalan berpikir ayahnya. Dia diminta menikah dengan sosok pria yang bahkan usianya sama seperti usia ayahnya. Tentu Ariel masih cukup waras. Sekalipun, ayahnya mengatakan pria yang dipilihkan ayahnya sangat kaya, tetap tidak membuatnya silau akan harta.
“Ariel, pria yang aku pilihkan untukmu adalah pria yang terbaik. Kau keruk hartanya, dan jika kau sudah muak dengannya, kau racuni saja dia. Kondisi perusahaan kita sedang terpuruk. Cara jalan satu-satunya adalah pernikahanmu dengan pria itu.” Ayah Ariel berkata tanpa sama sekali ada beban.
“Dad—”
“Apa yang dikatakan Daddy benar. Jalan satu-satunya membuat kondisi perusahaan kita membaik adalah kau menikah dengan tua bangka itu.” Flora—kakak tiri Ariel—melenggang dengan anggun menghampiri Ariel. Wajah angkuh wanita itu begitu sangat terlihat.
Ariel menatap Flora dengan tatapan tajam. “Kalau cara menyelamatkan perusahaan dengan cara seperti itu, lebih baik kau saja yang menikah dengannya. Jangan meminta aku untuk menanggung beban sialan ini.”
Flora tersenyum sinis. “Ariel, kau ini kan anak seorang pelacur, jadi sudah sepantasnya kau membalas budi keluarga ini.”
“Jangan pernah menghina ibuku!” bentak Ariel tak terima di kala ibunya dihina dengan sebutan ‘Pelacur’.
“Ibumu memang pelacur,” balas Flora kejam.
Tangan Ariel mengepal begitu kuat. “Kau pikir kau wanita suci?! Kau memiliki pikiran licik, sama saja dengan kau wanita kotor!”
Plakk
Flora melayangkan tamparan keras di wajah Ariel, hingga membuat wanita itu tersungkur di lantai. Sudut bibir Ariel mengeluarkan darah segar. Tamparan yang sangat keras menyebabkan darah keluar dari bibirnya.
“Jaga mulutmu! Kau harusnya sadar diri, Ariel! Kau itu anak pelacur! Kalau bukan karena kebaikan hati ibuku, mana mungkin kau menyandang nama DiLaurentis?!” seru Flora kasar.
Mata Ariel sudah berkaca-kaca menahan air mata sekaligus amarah yang membakarnya. Ini bukan pertama kali Ariel dihina sebagai anak pelacur. Dia sudah mendengar kata-kata itu sejak dirinya masih kecil.
“Enough, Flora.” Yuval menggerakkan kepalanya, meminta Flora untuk berhenti.
Flora masih tak puas. Dia ingin kembali menyerang Ariel. Akan tetapi, permintaan sang ayah tak mungkin dirinya abaikan. Dia terpaksa untuk menjauh menuruti perintah sang ayah.
Ariel menyeka air mata yang keluar dari sudut matanya. Pun wanita itu menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya. Wanita itu mengatur napasnya, berusaha meredam kemarahan dalam dirinya.
Ariel bangkit berdiri. “Aku rasa aku sudah cukup berada di sini. Lebih baik kalian menghapus nama DiLaurentis di belakang namaku. Aku tidak butuh nama itu berada di belakang namaku.”
Yuval terpancing emosi mendengar kata-kata Ariel. “Jangan sombong kau, Ariel! Kau pikir kalau bukan karena aku, bagaimana caramu bisa menjadi seorang dokter hebat?! Aku yang menaikan derajatmu. Kalau dulu aku membuangmu, mungkin kau akan tinggal di rumah kumuh milik ibumu itu!”
Mata Ariel menatap Yuval penuh emosi dan kebencian. “Berapa uang yang kau keluarkan untukku?! Aku akan membayar uangmu!”
Yuval tersenyum mencemooh. “Aku mengurusmu dari kau lahir. Itu adalah nominal yang tidak ternilai. Gaji seorang dokter bedah, tetap tidak akan mampu membayar. Tapi, menurutku kalau kau menikah dengan pria pilihanku, maka kau bisa membayar hutang-hutangmu. Pria yang aku pilih sangat kaya. Kau bisa mendapatkan banyak uang ketika menjadi istrinya. Lebih baik kau dijadikan istri daripada hanya simpanan, kan?” balasnya tajam.
Flora menyeringai kejam, menatap sinis adik tirinya itu. “You have no choice, Ariel. Darah seorang pelacur mengalir di seluruh tubuhmu. Sekalipun kau sekarang memiliki profesi cukup bagus, tetap saja kau akan tetap menjadi seorang pelacur. Well, hanya caranya saja yang berbeda. Nasibmu sedikit jauh lebih baik daripada ibumu.”
Manik mata Ariel, menatap kakak tirinya dan ayahnya dengan penuh kebencian.
***
Hidup Ariel bagaikan berada di neraka. Wanita itu dipaksa menikah dengan seorang pria tua kaya raya, hanya demi membuat perusahaan keluarganya tetap berjaya. Hari ini tepatnya hari di mana yang harusnya membuatnya bahagia—malah membuat Ariel seolah ingin mati.
Gaun pengantin yang indah, dipadukan dengan make-up membuat Ariel bagaikan seorang ratu. Hanya dalam hitungan jam, sebentar lagi dirinya akan menikah dengan pria tua yang sama sekali tak dia cintai.
“Perfect, Anda sangat cantik, Nona,” puji seorang make-up artist dengan penuh kekaguman pada Ariel.
Ariel menatap sang make-up artist yang ada di hadapannya. Otak wanita itu sekarang berpikir bagaimana bisa melarikan diri dari kota ini. “Bisakah aku meminta tolong padamu?” pintanya dengan serius.
Sang make-up artist tersenyum sopan. “Tentu saja, Nona. Apa yang Anda, butuhkan?”
“Tolong ambilkan tas berwarna cokelat yang ada di lantai bawah. Aku membutuhkan tas itu,” pinta Ariel lagi.
Sang make-up artist mengangguk. “Baik, Mohon tunggu, Nona.”
Lalu, sang make-up artist melangkah pergi meninggalkan ruang rias itu. Tepat di kala sang make-up artist sudah pergi—Ariel segera mengganti sepatunya dengan sneakers—dan mengambil tas kecilnya.
Ariel mengendarkan pandangan ke sekitar, di kala dia merasa sudah aman, dia langsung menarik kain tile di kepalanya dan mengikat ke balkon. Dengan cepat, wanita itu melompat turun dari balkon dibantu dengan kain tile yang terikat.
Suara berisik terdengar akibat lompatan Ariel. Tanpa peduli dengan sakit di kaki, wanita itu berlari meninggalkan tempat di mana acara pernikahannya berlangsung. Tampak lima pengawal berbadan besar tersentak terkejut di kala melihat Ariel melarikan diri. Mereka semua serempak kompak mengejar Ariel.
Ariel panik di kala lima pengawal mengejar dirinya. Wanita itu mencari tempat untuk bersembunyi, tapi sayangnya dia kesulitan mencari tempat. Hingga kemudian, tatapan wanita itu teralih pada sebuah mobil mewah berwarna hitam, yang kebetulan pintunya tak tertutup rapat.
Ariel segera masuk ke dalam mobil mewah itu. Lalu sialnya ternyata ada sosok pria tampan yang merupakan pemilik mobil mewah itu berada di dalam sana. Terlihat jelas pria tampan itu terkejut melihat Ariel. Apalagi kondisinya Ariel memakai gaun pengantin.
“Kau—”
Tanpa diduga, Ariel meraih kedua rahang pria itu dan mencium bibir pria itu—demi menghindar dari pengawal keluarganya yang berada di luar mencarinya. Bibirnya menempel begitu lama seolah betah berada di permukaan kenyal pria tampan itu.
Pria tampan itu mendorong bahu Ariel, seraya melayangkan tatapan tajam penuh peringatan. “Apa kau sudah gila?!”
Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimatan Timur. Hal yang paling Ariel sukai adalah Indonesia kaya akan budaya alam, yang menakjubkan. Shawn mengajak Ariel ke sebuah pengalaman baru yang seumur hidupnya, tidak pernah Ariel temukan. Suasana hangat alam yang berbeda jauh dari negara-negara di benua Amerika ataupun Eropa—sangatlah indah di mata Ariel.Ariel tidak menyangka, di balik sosok Shawn yang terkenal sangat kaya, ternyata menyimpan jutaan kesederhanaan. Seperti contohnya ini. Tidak pernah sekalipun Ariel sangka bahwa Shawn bisa makan di rumah makan sederhana. Shawn selalu menuruti keinginan Ariel. Apa pun asalkan Ariel bahagia, pastinya pria itu akan menurutinya.Cinta di level yang sama, sangatlah jarang terjadi. Kebanyakan orang selalu tak imbang. Di era zaman sekarang, yang kerap mencintai lebih banyak adalah wanita, bukan sang pria. Namun, kali ini berbeda jauh. Ariel begitu beruntung memiliki Shawn yang mencintainya dengan cara luar biasa.Dua insan saling mencintai itu bagaikan
Beberapa bulan berlalu … Suara tangis bayi memecahkan ketegangan di ruang bersalin. Tangis bayi laki-laki itu bersamaan dengan air mata menetes dari kedua orang tuanya. Ya, Ariel dan Shawn sama-sama meneteskan air mata di kala putra ketiga mereka telah lahir kedua. Kontraksi yang cukup lama, dan membuat Ariel kesakitan hebat berjam-jam.Akhirnya semua itu terbayar dengan anak ketiga mereka lahir sempurna, tanpa kekurangan apa pun. Kehamilan kali ini, Ariel mengalami kontraksi lebih lama. Bahkan Shawn sempat memaksa Ariel untuk melahirkan operasi sesar, tapi sayangnya Ariel menolak. Dokter cantik itu tetap berjuang untuk bisa melahirkan secara normal.Ariel dan Shawn saling melemparkan tatapan penuh cinta. Tatapan yang menunjukkan betapa mereka sangatlah bahagia. Sang dokter menyerahkan bayi laki-laki tampan itu ke dada Ariel.“Sayang, anak kita sudah lahir,” bisik Ariel pelan dengan air mata tak henti berlinang.Shawn mengecup lembut kening sang istri dan putranya. “Terima kasih kau
Ariel dan Shawn menatap hangat Stoner dan Ariana yang sudah tertidur pulas. Sepulang dari resepsi pernikahan Harmony, memang Stoner dan Ariana sudah terlelap. Sampai di rumah, Shawn hanya tinggal membaringkan tubuh Stoner dan Ariana di ranjang.“Stoner dan Ariana sudah tidur. Waktunya kita tidur,” ucap Shawn pelan—dan direspon anggukkan di kepala Ariel.Shawn memeluk pinggang sang istri, meninggalkan kamar anak mereka, menuju ke kamar mereka. Shawn dan Ariel selalu memiliki kebiasaan yaitu memastikan anak mereka tidur nyaman. Tidak lupa empat pengasuh diwajibkan berjaga anak mereka secara bergantian.Di kamar, Ariel berbaring di ranjang bersama dengan sang suami tercinta. Tampak jelas raut wajah Ariel menyimpan sesuatu. Seperti ada yang ingin dibicarakan oleh Ariel.“Kenapa kau belum tidur, hm?” Shawn membelai lembut pipi Ariel.Ariel menatap hangat Shawn. “Kau lupa dengan permintaanku ingin melahirkan di Indonesia?” tanyanya pelan.Ariel tidak akan mungkin lupa dengan permintaannya,
Hari pernikahan Harmony telah tiba. Seluruh keluarga Geovan diundang dipernikahan Harmony. Perancang busana yang dipilih adalah Stella—ibu kandung Shawn. Merupakan sebuah kebanggaan bisa memakai gaun pengantin rancangan Stella—yang merupakan seorang perancang busana yang handal.Harmony bahkan mendapatkan gaun pengantin indah secara gratis. Wajar saja, karena Harmony merupakan sahabat baik Ariel. Bukan hanya gaun pengantin gratis, tapi hotel yang dipilih Harmony pun gratis. Kebetulan hotel yang dipilih Harmony adalah hotel milik keluarga Geovan.Ariel yang merupakan bridesmaid, turut ikut membantu dalam persiapan pernikahan Harmony dengan kekasihnya. Namun, tentunya Shawn tidak memberikan izin pada Ariel untuk terlalu sibuk. Shawn mengutus sekretarisnya untuk membantu sang istri. “Shawn, sepertinya aku tidak cocok memakai gaun ini. Lihatlah aku terlihat gemuk.” Ariel mengadu pada Shawn, di kala sudah selesai mengenakan gaun indah khusus menghadiri pernikahan Harmony.Senyuman di waj
“Ariel, aku akan pulang malam. Nanti sopir ibuku akan menjemput Stoner dan Ariana. Ibuku dan ayahku merindukan Stoner dan Ariana. Kau istirahatlah duluan, jangan menungguku.” Shawn membenarkan dasi, bersiap-siap untuk berangkat ke kantor.Ariel mendekat menghampiri Shawn, membantu membenarkan dasi sang suami. “Sayang, kau belum menjawab permintaanku yang kemarin.”Ariel semalaman tidak tidur nyenyak, akibat permintaannya pada Shawn tidak dikabulkan. Dia ingin melahirkan di Indonesia, tapi belum mendapatkan jawaban dari sang suami tercinta.Shawn mengecup bibir Ariel. “Aku sedang tidak ingin berdebat. Aku berangkat dulu ke kantor. Hari ini aku memiliki meeting. I love you.” Pria tampan itu langsung melangkah pergi meninggalkan Ariel—tanpa menunggu balasan dari sang istri.Ariel menghela napas dalam melihat Shawn yang sudah pergi meninggalkannya. “I love you too, Shawn,” jawabnya, tapi sang suami sudah pergi.“Nyonya…” Seorang pelayan mengetuk pintu.Ariel mempersilakan pelayan itu untu
Satu tahun berlalu … “Stoner, Ariana, jangan main pisau. Ya Tuhan, nanti tangan kalian terkena pisau, Nak. Aduh, kalau Daddy kalian tahu kalian terluka sedikit saja, dia akan mengomel tujuh hari tujuh malam.” Ariel mengambil pisau yang ada di tangan Stoner dan Ariana dengan hati-hati. Buah hatinya dengan Shawn itu sudah bisa berjalan, itu yang membuat Stoner dan Ariana sangat lincah ke sana kemari. Empat pengasuh saja dibuat pusing akibat tingkah Stoner dan Ariana.“Nyonya, maafkan kami.” Empat pengasuh itu menundukkan kepala seraya mengambil pisau di tangan Ariel. Mereka sangat ceroboh di kala tengah menjaga Stoner dan juga Ariana. Ariel ingin memarahi empat pengasuh itu. Akan tetapi, dia memilih untuk bersabar. Pun dia mengerti bagaimana lincahnya bayi kembarnya itu. Jadi wajar jika sampai pengasuh dibuat pusing.“Lain kali hati-hati dalam menjaga Stoner dan Ariana. Suamiku akan sangat marah jika sampai Stoner dan Ariana terluka. Kalian tahu itu, kan?” tegur Ariel mengingatkan emp
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments