Semua Bab Istri Manja Om Duda: Bab 21 - Bab 30
112 Bab
Chapter 21
"Jadi, ada apa?"Susan berdecak kesal. Alex memang menemuinya, tetapi istri manjanya yang bernama Reina itu turut duduk di samping Alex. Sengaja sekali merangkul lengan Alex. Tidak mau melepas—yang paling menyebalkan ketika Reina memerikan senyum kemenangan."Aku nggak bisa bicara kalau ada istrimu, Alex." Susan langsung menutup mulut rapat-rapat. Mengakui Reina sebagai istri Alex merupakan suatu kekalahan yang begitu dibenci."Kalian mau membahas hal penting ya?" Reina menatap Alex. "Aku ke kamar aja ya, Mas? Kamu bicara sama Mbak Susan aja nggak apa-apa."Alex mendelik, satu tangannya berusaha menahan Reina agar tidak pergi. Reina mendengus pelan. Sebenarnya dia sendiri penasaran dengan percakapan yang akan Susan mulai. Namun kalau dia tidak pergi, Susan tidak akan bersuara. "Tenang aja, Mas." Reina melancarkan aksinya. Kedua tangannya kembali mengelus dada Alex. "Kalian nggak bakal lama kan bicaranya? Aku tunggu di kamar, oke?"Reina mengedipkan matanya disertai kerlingan nakal ya
Baca selengkapnya
Chapter 22
Reina pikir, tidak masalah menemui Andre jika pemuda itu hanya ingin meminta maaf. Selama ini mereka sudah berpacaran lebih dari dua tahun. Kenangan yang keduanya ciptakan tidaklah sedikit. Bila ini saatnya berpisah, Reina menginginkan sebuah perpisahan yang baik. Tanpa adanya blunder dan dendam yang akan bercokol dalam benak masing-masing.Gadis itu baru saja mengirim titik pertemuan pada Andre. Selagi menunggu, dia menonton gosip terkini berupa kasus perselingkuhan dari televisi yang berada di sudut rumah makan sederhana. Reina meletakkan es tehnya, terbawa pada satu pikiran."Om Alex itu bukan tukang selingkuh kan ya?" tanyanya pada diri sendiri. "Kayaknya sih nggak mungkin. Dia aja jadi duda lama banget, tandanya dia setia sama istri pertama—"Reina menghentikan ucapannya, lantas mengatupkan bibir begitu menyadari sesuatu. "Om Alex setia." Satu kenyataan yang seharusnya bisa dibanggakan oleh gadis itu, berhubung Alex merupakan suaminya sekarang ini.Namun dia teringat dengan pengu
Baca selengkapnya
Chapter 23
"Mereka?"Reina menjatuhkan majalahnya tanpa sadar. Gadis itu mengucek matanya, memastikan jika pemandangan sepasang manusia yang baru saja memasuki salon itu merupakan suatu kenyataan, bukan mimpi seperti yang diharapkan."Re? Kenapa majalahnya dijatuhin? Lihat apa—what? Itu bukannya—""Husshh!"Tara membungkam mulutnya sendiri dengan mata melebar. Reina menggeleng, "Diam aja, Tara. Aku mau coba lihat apa yang dilakukan Om Alex sama Mbak Susan di tempat ini.""Itukah alasanmu nggak mau menerima Om Alex, Re? Karena Om Alex punya pasangan lain di luar sana?" tanya Tara perlahan, nyaris berbisik."Dia bukan pasangannya, Tara." Reina menoleh, mengamati Susan yang menuju sisi lain salon, sementara Alex keluar dari area utama salon dengan wajah tertekuk kesal. "Dia sekretarisnya Om Alex, tapi pas pertama kali ketemu, sengaja ngomong sama aku kalau dia sahabat sekaligus cinta pertamanya Om Alex dulu.""Wah! Itu mbak-mbak naksir Om Alex tapi cintanya nggak bersambut, Re. Mungkin Om Alex udah
Baca selengkapnya
Chapter 24
"Bisa jalan, Reina?" tanya Alex penuh kecemasan saat Reina keluar dari mobil.Reina mendengus pelan. "Om, yang luka cuma sikutku lho, bukan kakiku. Ya bisa jalan dong! Oh! Kenapa Om nganterin aku pulang? Nanti Mbak Susan cariin lho!"Alex tau, istri manjanya itu akan memulai argumen setibanya di rumah. Masalahnya, mereka masih berada di garasi dan Reina tak memberikan kesempatan pada Alex untuk berpikir sejenak."Saya jelaskan di dalam, oke? Kita masuk dulu!""Ck! Pakai penjelasan segala," gerutu Reina. "Memangnya mau menjelaskan kayak gimana? Udah kelihatan nemenin Mbak Susan ke salon, bela-belain nunggu. Kalau memang pacaran, bilang dong! Kayak aku yang jujur kalau pacaran sama Andre, jadi kan kebebasannya bisa dirasakan langsung sama dua-duanya.""Saya nggak pacaran sama Susan, Reina." Sahut Alex selagi menyusul Reina dari belakang. Suaranya cukup lantang, namun tetap berat dan Reina merasa dikejar-kejar oleh om-om yang tidak dia kenal."Kalau pacaran bilang aja, Om! Soalnya aku la
Baca selengkapnya
Chapter 25
"Alex!"Si pemilik nama menoleh, menyuguhkan tatapan tajamnya. "Ke mana saja kamu kemarin? Kenapa tidak melanjutkan pekerjaanmu, Susan?"Susan terperangah. "Seharusnya aku yang tanya begitu, Alex! Kemarin kamu ke mana aja? Karena kamu nggak menjawab pas aku telepon, ya aku pulang dong! Kamu kabur begitu aja, tapi sekarang malah nodong aku soal kerjaan?""Kamu bekerja di sini, Susan. Sebagai sekretaris saya, yang perkerjaannya tidak sedikit." Sambung Alex. "Sekarang, saya tidak mau tau, kamu harus memberikan laporan yang semestinya menumpuk di meja kerja kamu.""Alex! Kamu itu kenapa sih? Padahal kemarin udah melunak lho, masa iya kamu melunak cuma di hari ulang tahunnya Delia aja?"Alex mengepalkan tangannya. Kemarin, memang ulang tahun istri pertamanya—Delia. Itulah mengapa, pada malam sebelumnya Alex melarang Reina untuk memasuki kamarnya. Sebab dia akan mengucapkan selamat ulang tahun pada bintang yang menghuni langit malam atas nama Delia.Laki-laki itu tak bisa membohongi diri, b
Baca selengkapnya
Chapter 26
Alex dan Reina saling merangkul seraya menyambut kedatangan Yudistira dan Maya, pasangan yang sangat berjasa bagi pernikahan keduanya. Terutama Yudistira, yang menjadi wali nikah Reina. Mereka tampak sehat dan baik-baik saja. Reina mendesah lega. Hanya mereka satu-satunya keluarga yang tersisa bagi Reina."Halo, Sayang! Maaf ya, malam-malam begini malah nyuruh kalian buat jemput Om sama Tante." Maya memeluk Reina. "Kamu pasti udah ngantuk kan? Biasanya jam segini udah tidur."Reina tersenyum manis. Senyum yang tak perlu dibuat-buat lantaran sungguh senang bertemu dengan sang bibi. "Tante Maya pasti juga udah ngantuk kan? Tapi biasanya nonton TV dulu."Alex mengambil alih barang bawaaan Yudis dan Maya. Mereka memasuki mobil, tak lama kemudian berada dalam perjalanan pulang. Di bangku tengah, Yudis dan Maya saling mendekatkan diri. Saling menyandarkan kepala dan memandang jalanan seadanya. Reina tersenyum simpul, turut bahagia atas romansa paman dan bibinya yang awet dan adem ayem samp
Baca selengkapnya
Chapter 27
"Wah! Cerahnya muka kalian di pagi hari ini."Reina hanya mampu tersenyum mendengar celetukan dari Maya. Sebenarnya dia sendiri mau bercermin, memastikan kebenaran dari ucapan Maya. Kebetulan saja, Alex sudah selesai mandi dan mereka keluar secara bersamaan. Reina menduga, paman dan bibinya itu sudah berpikir ke arah lain."Maaf ya, Tan. Aku nggak sempat bantuin masak, tau-tau ternyata udah jadi sarapan sebanyak ini." Reina membantu membagikan piring. "Besok aku bantuin deh, eh memangnya Om sama Tante mau nginep di sini sampai kapan?""Rencananya cuma seminggu kok, Re. Butiknya Tante yang di sini juga kemarin dapat sedikit masalah. Tapi tenang aja, kami nggak terlalu lama kan? Cuma seminggu, setelah itu Om sama Tante kembali lagi ngatur yang di kota B."Reina tertawa hambar. Seminggu. Dalam sudut pandang Yudis dan Maya, itu tidak terlalu lama. Akan tetapi, bagi Reina sangatlah lama. Dia akan tidur bersama Alex lebih lama dari yang pernah dibayangkan.Tak sengaja, sudut matanya menangk
Baca selengkapnya
Chapter 28
"A-aku—""Reina?" Maya datang secara tiba-tiba. Menyadari adanya salah satu bibi Reina, Andre bersembunyi di balik manekin terdekat. "Kamu mau pilih lingerie yang lain lagi? Tapi yang dipajang ini katanya belum yang baru semua. Kalau mau yang baru-baru kayak tadi, masih ada di gudang.""Eng-enggak, Tante. Nggak usah. Tante udah selesai? Kita ke kantornya Mas Alex sekarang yuk?" ajak Reina, sesekali melirik titik persembunyian sang pacar."Aduh! Buru-buru banget sih, Re? Sebentar, kamu jadi ngambil lingerie yang model ini nggak? Tapi ini ada hiasan rantainya, yakin Mas Alex-mu suka?"Reina tersentak. Mengapa pula bibinya yang satu itu harus bertanya sepolos itu? Omong-omong, Reina sendiri tidak menyadari jika lingerie yang berada di depannya memiliki rantai pada beberapa bagian."Enggak jadi, Tan. Ribet." Reina tersenyum masam. "Ke kantornya Mas Alex yuk? Katanya Tante mau ngajak keliling, aku juga belum pernah keliling di sana.""Ah, oke! Tante ambil tas dulu ya? Tadi ketinggalan di a
Baca selengkapnya
Chapter 29
Keduanya terdiam. Setelah pangutan panas itu berakhir, masing-masing mengatur napas. Reina yang tertunduk, merasakan desakan dari pangkuan yang didudukinya. Gadis itu terhenyak, menyadari bahwa sesuatu pada diri Alex meminta lebih."Om ...?"Alex menggeleng pelan, membawa Reina ke pelukannya. Meski pada bagian bawah tubuhnya sedang didorong oleh sesuatu, Reina menurut. Pelukan Alex kali ini terasa begitu nyaman dan hangat. "Reina? Saya minta, kamu harus benar-benar menyelidiki Andre dan kesungguhannya terhadap kamu." Ucap Alex sembari mengelus rambut Reina. "Kalau dia benar-benar serius, setia, mungkin saya akan memikirkannya.""Memikirkan apa, Om?" tanya Reina parau.Alex tak membalas. Dipandanginya langit-langit ruangan tersebut dengan kecamuk perasaan yang tak mampu diuraikan. Alex sudah memikirkannya semalaman, saat memeluk Reina, mengendus aroma memabukkan sang istri yang hatinya tak dapat direngkuh."Bagaimana kalau ki—""Eh?"Kedatangan Yudis dan Maya membuat keduanya terkejut
Baca selengkapnya
Chapter 30
"Apa? Kamu tau dari mana? Terus, apa om-om itu juga tau soal kamu yang mau dicelakai oleh orang yang sama itu?" Andre menggenggam tangan Reina begitu erat. Untuk beberapa detik, Reina terharu. Kekhawatiran yang terpancar dari wajah Andre sungguh tulus dari hati terdalam.Setelah menguasai diri, Reina memberi balasan berupa gelengan. "Om Alex nggak tau, aku juga nggak mau ngasih tau."Lebih tepatnya, Reina berada pada situasi yang tak memungkinkan untuk mengatakan keanehan yang dialaminya terhadap sang suami. Momen yang berlangsung di antara mereka tidak jauh-jauh dari sensasi mendebarkan nan menggelitik, sehingga gadis itu melupakan permasalahan yang sedang dipendamnya."Kenapa kamu nggak coba bilang sama om-om itu? Barangkali dia bakal nyuruh orang buat mengawasi kamu sama orang aneh itu sekalian kan?" celetuk Andre."Makanya itu, Ndre. Kalau aku bilang, aku bakalan diawasi dua puluh empat jam. Iya, aku tau pastinya bagus buat keamananku, tapi aku nggak bisa leluasa dong! Misalnya aj
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status