All Chapters of Wanita Simpanan Mafia Kejam: Chapter 61 - Chapter 70
118 Chapters
BAB 61
Kematian Victor menjadi kabar paling menyesakkan bagi Evelyn. Membuatnya menangis tanpa henti karena harus kehilangan seseorang yang dicintai untuk kesekian kalinya.Setelah yang pertama adalah ibu, sekarang ayahnya menyusul. Menyedihkan sekali.“Greyson Muff?” Evelyn bergumam membaca nama seseorang yang disebut-sebut sebagai pembunuh Victor.Setahu Evelyn, ayahnya terjebak di ruang bawah tanah karena Zach menyekapnya. Tapi kenapa tiba-tiba ada kabar bahwa orang yang membunuh Victor adalah Greyson Muff?Padahal, wanita itu tahu, Zachary Muller dan Greyson Muff adalah dua orang berbeda. Yang satu merupakan kandidat pemimpin negara, sedangkan satunya lagi seorang penyelundup kokain terbesar di Amerika yang selalu lolos dari kejaran polisi.Bagaimana bisa Victor dibunuh oleh Greyson Muff? Atau jangan-jangan ...“Apakah ... Greyson Muff asli adalah kau, Zach?” Sambil meremas koran di genggaman, Evelyn mendesis, menahan emosi, kebencian dan amarah yang kini menyelubungi ulu hati.Evelyn mer
Read more
BAB 62
Di tengah pencarian yang tak kunjung menemukan titik terang, Zach menerima telepon dari seseorang yang mengabarkan tentang keberadaan Evelyn.“Putar arah! Kita ke DarkFord sekarang,” titah Zach kepada supir pribadinya yang bernama Henry.DarkFord adalah tempat persembunyian Rogers bersama anak buahnya.“Siap, Tuan!” balas Henry seraya berputar arah. Secara otomatis mobil para pengawal Zach mengikuti dari belakang, menjaga ke mana pun mobil itu membawa Zach pergi.***Mobil terparkir di tepi jalan. Tidak jauh dari gedung rahasia yang disebut DarkFord. Zach memandang serius bangunan gelap itu dari dalam mobil, sambil mengeluarkan kepulan asap rokok melalui mulutnya.Salah satu anak buah Rogers berbicara lewat telepon dan memintanya masuk ke DarkFord sendirian. Tanpa satu pun teman, pengawal, apalagi polisi. Benar-benar harus seorang diri.Jika tidak, Evelyn akan dibunuh. Zach tidak akan bisa lagi melihat mata cantik itu menatap penuh dendam ke arahnya, atau diam-diam memperhatikan bagaim
Read more
BAB 63
Sikap lancang Rogers yang telah mencium Evelyn membuat Zach naik pitam. Dadanya bergemuruh marah. Dengan sekuat tenaga, Zach akhirnya menemukan celah untuk bisa lepas dari kedua pengawal Rogers.Zach memukul dada orang-orang di sampingnya dengan sikut tangan. Meski tidak sekeras tinju, setidaknya cukup untuk membuat lawannya mengerang kesakitan.“Bajingan!” Zach berlari ke depan, mencuri kesempatan untuk menarik kerah kemeja Rogers, membantingnya hingga terjungkal ke lantai, lalu melesatkan satu pukulan di wajah pria berambut cokelat gelap itu.Tidak tinggal diam, anak buah Rogers langsung menarik pelatuk tepat ke arah Zach. Namun, mereka heran kenapa Zach tidak terlihat kesakitan, bahkan masih bisa melepaskan bogeman sekali lagi di wajah bos mereka. Sementara, di sisi lain, Evelyn sudah terpekik ketakutan menyaksikannya.“Jangan pernah sentuh istriku!” bentak Zach seperti orang kesetanan. Matanya memerah, menahan kobaran amarah yang amat besar.Saat Zach hendak menghajar sekali lagi,
Read more
BAB 64
Dalam keadaan setengah sadar, Zach membuka mata perlahan-lahan. Cahaya terang lampu yang menggantung di tengah plafon membuatnya mengerjap beberapa kali. Sampai akhirnya, ia sadar sekarang sedang berada di rumah sakit.“Tuan Zach sudah sadar!” Suara seorang laki-laki menggema dengan nada antusias, menerobos ke dalam indera pendengaran Zach, seiring berlalu meninggalkan kamar rawat inap.Selang beberapa detik, terdengar pintu dibuka, dikawal dengan derap langkah yang mengetuk lantai. Zach menoleh, mendapati laki-laki itu kembali memasuki ruangan bersama seorang dokter di belakangnya.Sementara dokter itu mulai memeriksa kondisinya, Zach justru mengedarkan bola mata ke seluruh penjuru ruangan. Mencari sosok perempuan yang telah ia hancurkan hatinya hingga menjadi debu tak berarti.Seluas matanya memandang, hanya ada Jack dan dokter ber-nametag Freddy yang Zach temukan di balik sorot matanya. Tak ada yang lain. Tak ada Evelyn.Perasaan Zach mendadak kacau. Tidak tenang. Ia takut sesuatu t
Read more
BAB 65
Di tengah segala penderitaan yang menimpanya, Evelyn bersyukur karena masih ada orang baik yang mau menolong dan mengantar dirinya pulang.Bahkan orang asing itu juga membelikan beberapa bekal makanan untuk Evely, usai mendengar kisah malangnya yang menjadi korban tawanan dan dijebak oleh seseorang, sehingga kini ia bisa terlelap dengan sedikit nyenyak tanpa harus merasa kelaparan.Karena sudah tidak lagi memiliki akses untuk masuk ke rumah—tidak ada kunci duplikat atau semacamnya—Evelyn terpaksa meringkuk di atas teras rumah orangtuanya.Miris?Tidak juga. Bagi Evelyn, ini jauh lebih baik dibandingkan harus menetap di mansion mewah milik seseorang yang merupakan dalang dari kematian ayahnya.“Tidak apa-apa, ya, Nak. Malam ini kita harus tidur tanpa alas dan selimut.” Evelyn mengusap perutnya yang sudah semakin membesar. “Jangan takut kedinginan. Ibu akan memelukmu dengan cinta dan kasih sayang yang tersisa. Terima kasih sudah menjadi janin yang kuat. Terima kasih ... karena tidak per
Read more
BAB 66
“Kalian ... saling kenal?” Lucas nyaris tak berkedip ketika menyaksikan Evelyn dan Robby yang kelihatan seperti dua orang teman yang sudah lama tidak berjumpa.Robby bergeming dalam bimbang. Ia sudah mendengar bahwa Zach telah merahasiakan pernikahannya dengan Evelyn. Jadi, tak ada niat di hatinya untuk membeberkan kepada Lucas terkait status Evelyn yang merupakan istri dari seorang konglomerat.“Kami tidak sengaja pernah bertemu. Dia sempat menolongku pada saat itu.” Karena Robby terus saja diam, akhirnya Evelyn yang menjawab pertanyaan Lucas—walaupun apa yang diucapkannya jelas tidaklah benar.Evelyn sebetulnya ingat, Robby adalah asisten pribadi Zach. Meski belakangan ini jarang terlihat dan tugasnya selalu dialihkan ke anak buah lainnya, tetapi bukan berarti Robby berhenti dari pekerjaannya.Pria itu hanya meminta cuti karena memiliki urusan penting yang harus diselesaikan di Jerman. Dan sekarang ia telah kembali—tepatnya hampir satu minggu yang lalu.Obrolan basa-basi tidak berlan
Read more
BAB 67
Hampir satu minggu berlalu setelah kedatangan Robby yang menandatangani surat perjanjian untuk membeli tanah dan menerima gadaian rumah orangtuanya.Sejak saat itu, Evelyn menyadari kalau ia harus memikirkan cara agar bisa bergerak lebih cepat untuk menghindari orang-orang Zach. Karena, meskipun sampai detik ini tak ada orang yang datang untuk memaksanya kembali ke mansion, tetap saja ia harus waspada mengenai hari esok atau lusa.Orang-orang suruhan Zach mungkin masih menunggu waktu yang tepat untuk menculik dan membawa Evelyn. Siapa yang tahu?‘Kau boleh tinggal di sini selama apa pun, Nyonya. Tak akan ada yang melarang, tentu saja. Rumah ini milikmu dan orangtuamu.’Suara Robby masih berputar di kepala Evelyn dengan sangat jelas. Sebuah kalimat yang pada akhirnya membuat Evelyn pasrah, terpaksa menyerah. Sebab, ia tidak memiliki tempat lain untuk singgah, juga tidak ada satu sen pun uang yang bisa digunakan untuk menyewa tempat penginapan.Tiga hari yang lalu, Evelyn mendapatkan pek
Read more
BAB 68
Seluruh pasang mata beralih menatap seorang pria yang baru saja datang. Dari arah pintu masuk, tampak Zach berjalan menghampiri keributan yang melibatkan Evelyn di dalamnya.Kehadiran Zach menimbulkan tanda tanya di benak Evelyn. Bagaimana pria itu bisa tahu keberadaannya?Evelyn menunduk ketika Zach semakin mendekat. Kemudian, pria itu berdiri tepat di hadapannya.“Sayang, bukankah itu Tuan Zachary Muller? Salah satu calon pemimpin negara, ‘kan?”Jeff nyaris tidak berkedip pada saat mendengar kekasihnya membisikkan satu pertanyaan di telinganya. “Iya, Sayang. Tapi apa kita tidak salah orang?”Shiren bergeming. Tak lepas memandangi Zach. Masih tidak percaya akan bertemu dengan orang penting di bidang politik.“Tuan Zach ...?” Seolah menjawab segala tanya di benak Jeff dan Shiren, Xavier yang berada di dekat Evelyn mengeluarkan suara untuk memanggil nama pria itu. Membuat Shiren dan Zach semakin yakin bahwa yang mereka lihat memang benar-benar kandidat presiden bernama lengkap Zachary
Read more
BAB 69
“Tuan, sebenarnya mau berapa lama lagi kita mengikuti Nyonya Evelyn? Bukankah kita terkesan seperti penguntit jika terus seperti ini?”Zach mengerutkan kening. “Bisakah kau diam?” Ia memelototi Henry dengan gemas bin kesal. Seolah itu adalah peringatan halus untuk supir pribadinya tersebut.Sementara Henry tak lagi berani melontarkan suara, Zach mengalihkan pandangan, memperhatikan Evelyn dari kejauhan di balik kaca mobil yang sengaja ditutup rapat—supaya Evelyn tidak curiga sedang diintai olehnya.Zach melihat Evelyn turun dari taksi, lalu memasuki rumah orangtuanya yang telah digadaikan oleh Lucas kepada Zach.Hari ini Zach telah menghabiskan banyak waktu untuk memperhatikan gerak-gerik Evelyn secara tersembunyi. Itulah alasan kenapa ia bisa muncul tiba-tiba pada saat Evelyn bertengkar dengan salah seorang pengunjung restoran di tempatnya bekerja.“Sebenarnya apa tujuanmu, Tuan?” Lidah Henry terasa sangat gatal, sehingga tidak mampu menahan ucapan lebih lama lagi. “Kita sudah mengaw
Read more
BAB 70
Informasi yang Thomas berikan cukup membuat Zach merasa tidak tenang. Akan tetapi, ia tetap berusaha mengendalikan diri. Tidak boleh meledak-ledak. Maka, ia pun menyuruh Thomas menemui orang-orang itu, lalu menyampaikan bahwa Zach akan segera menggelar konferensi pers untuk menjawab pertanyaan masyarakat terkait masalah yang sedang memanas.Setelah itu, Zach memutus panggilan, memasukkan ponsel ke saku celana, lalu kembali fokus pada Jeremy. Memegang punggung kursi roda, lalu mendorongnya menuju ruang makan. Ini adalah janjinya kepada Evelyn, bahwa ia akan mengajak Jeremy makan bersama. Sayangnya, tak ada wanita itu saat ia menepati janjinya.“Zach ... apa aku boleh bertanya padamu?” tanya Jeremy di tengah perjalanan.“Ya, silakan.”“Terima kasih,” balas Jeremy. “Apakah hari-harimu melelahkan? Apakah hidupmu sudah cukup bahagia selama ini?” tanyanya, terkesan sangat hati-hati. Ia hanya tak ingin membuat Zach terusik atas pertanyaan yang mungkin membuat anak itu tidak nyaman.“Hm.” Zach
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status