Semua Bab Setelah Sepuluh Tahun: Bab 61 - Bab 70
110 Bab
Positif
“Sedang apa?” tanya Gayatri di sela sedang di ganti make upnya. “Mau meeting, kamu sedang rehat?” Eliot dari seberang bertanya balik. “Iya sedang mau sesi ke dua, ya sudah matikan saja lanjut meeting.” Gayatri segera mengakhiri percakapan agar Eliot dapat melanjutkan pekerjaannya. “Iya, love you Sayang,” jawab Eliot. “Hhmm,” gumam Gayatri. “Hm?” Elliot di seberang sana langsung menghentikan langkahnya saat mendengar jawaban istrinya. “You know i mean.” Gayatri menjawab pelan dengan menundukkan kepala, ia bukan lagi gadis belasan tahun yang harus mengumbar kalimat i love you di tengah ramainya rang make up. “Hm?” Eliot sekali lagi menegaskan. “Ish ... aku sedang didandani, sudah sana nanti terlambat mulai meetingnya,” tolak Gayatri. “Ok,” tandas Eliot akhirnya mau mengerti. Gayatri tersenyum kecil memandang layar
Baca selengkapnya
Terkapar
“Kenapa masih tidur, Pa?” Pilar bertanya dengan berbisik pelan. Gayatri dipindahkan ke kamar rawat setelah Dokter meminta dirawat beberapa hari untuk bed rest serta menunggu hasil darah keluar. “Dibuat istirahat sama dokternya,” jawab Eliot. “Benar hamil, Pa?” Pilar kembali berbisik seolah takut suaranya membangunkan Gayatri yang terlelap dengan wajah pucat. Pilar datang ke rumah sakit setelah dihubungi Eliot mengenai kondisi Gayatri, diantar sopir rumah yang biasa mengantar jemput sekolah ketika kedua orang tuanya tidak bisa menjemput. Lengkap membawakan pakaian ganti untuk ke dua orang tuanya, papanya sudah berganti pakaian sedangkan mamanya belum karena masih tidur. Eliot tertawa kecil mendengar pertanyaan penegasan dari Pilar, menarik lengan tertutup sweater Pilar, Eliot mendudukkan Pilar di tempatnya tadi duduk di samping kanan Gayatri. “Benar Sayang, mama kamu hamil ja
Baca selengkapnya
Gaun Indah Robek
“Terima kasih, Sayang.” Gayatri mengangsurkan gelas yang sudah kosong setengah kepada Pilar yang mengambilkannya.Pilar mengangguk. “Mama belum lapar? Masih mual?” “Iya, nanti kalau sudah enak pasti Mama makan. Kamu terbiasa mengurusi papa kamu saat sakit ya? telaten sekali.” Gayatri merangkum wajah Pilar dan menyentuhkan kening mereka pelan. Sudah satu minggu Gayatri kembali ke rumah setelah hasil Laboratorium menyatakan semuanya baik-baik saja. Dan semenjak dari rumah sakit, Gayatri tidak pernah bisa jauh dari ranjang. Mual muntahnya teramat parah hingga berhari-hari Eliot bekerja dari rumah guna menemani masa payah sang istri. Hari ini minggu dan sedari semalam Pilar menemaninya tidur di kamar orang tuanya karena mencemaskan mamanya yang di mata Pilar terlihat begitu tersiksa. “Iya aku biasa mengurusi papa saat sakit, tapi kan papa enggak pernah muntah sampai enggak punya tenaga. Walau sakit, papa selalu berusaha makan. B
Baca selengkapnya
Yacth Romantis
“Aku akan kerjakan langsung setelah dari sini, i’m sorry so much Gayatri, Pilar.” Sang designer menyampaikan permohonan maaf terdalamnya. Wanita muda cantik jelita bernama Ayunda adalah yang membuat dua gaun cantik milik Gayatri dan Pilar. Saat tiba-tiba kliennya melakukan panggilan video call dan memperlihatkan gaun cantik milik anaknya justru rusak di bagian dada, ia langsung bertolak ke rumah Gayatri untuk melihat langsung karena ia sendiri syok bukan kepalang. “Minggu besok acaranya tapi Yu, aku enggak perlu tahu alasannya kenapa bisa seperti ini karena punya aku baik-baik saja. Itu bisa kamu urus internal, tapi aku bilang aku sangat kecewa Yu. Kamu tahu sendiri gaun ini aku pesan ke kamu dengan cerita tersendiri, dan untuk acara ulang tahunnya Pilar.” Gayatri mendesah untuk entah ke berapa kali. “Lusa, aku akan kerjakan sendiri dan aku janji lusa pagi akan antar sendiri ke sini. Dengan hasil sama persis.” Ayunda merapik
Baca selengkapnya
Murahan
“Ada pasti ada, aku coba tanya ke ownernya langsung.” Rachel yang hari itu menjenguk Gayatri usai ia mendengar Gayatri yang lebih banyak di kasur setelah acara kejutan untuk Pilar. Gayatri mengeluhkan rambutnya yang sedari acara Pilar tidak tersentuh sampo sedikitpun, ia sangat tersiksa masuk kamar mandi. Gayatri bertanya adakah salon yang memiliki sampo tanpa wangi apa pun. Rachel langsung menghubungi satu persatu kenalan pemilik salon yang ia miliki untuk menanyakan hal tersebut. “Loh ada Rachel? Kok enggak ada mobilnya di luar? Pakai taksi?” Eliot yang baru pulang bekerja kaget melihat Rachel duduk di samping Gayatri yang berbaring di sofa depan layar tv sebesar tembok. “Pakai ojek online, mobilnya turun mesin lagi di bengkel. Lagi cari salon yang punya sampo tanpa aroma. Kepala Gayatri kutuan katanya,” kelakar Rachel yang langsung mendapatkan hantaman bantal sofa dari Gayatri hingga Rachel tertawa lepas sekali.
Baca selengkapnya
Flek Dan Peringatan Keras
“Are you ok?” lirih Eliot di telinga istrinya yang berbaring miring di sampingnya berselimut tipis. “He’em,” jawab Gayatri. “Dasar bandel.” Eliot menyangga kepala dengan telapak tangannya dan tangan satunya mencubit pelan pipi kemerahan Gayatri. Gayatri tertawa pelan, meringsekkan badan ke pelukan suaminya yang terpancar rona bahagia di wajah Eliot. Aksi mengeramasi berakhir dengan pergulatan panas di ranjang mereka. Eliot membelai punggung lembab Gayatri, mengurai lelah bersama-sama. Gayatri sendiri kembali membersihkan diri setelah dipindahkan oleh Eliot, Eliot membersihkan badan mereka tanpa keisengan seperti sebelumnya. Ia tahu Gayatri kelelahan. Setelah mereka kembali berpakaian, Gayatri tertidur pulas dengan perut kosong hingga siang datang dan Pilar pulang dari sekolahnya. “Kamu masak?” Gayatri menyapa Pilar yang mengenakan celemek di dapur sendirian. “Sudah bangun, Ma?
Baca selengkapnya
Mantan Pacar Duda
“Anwar?” Gayatri tersenyum kecil menyambut tamunya. “Kamu kenal?” Eliot bertanya tidak nyaman dengan keramahan Gayatri pada Dokter tampan di hadapan mereka. “Teman sekolah, Anwar ... kenalkan ini suami aku,” jawab Gayatri ramah. Eliot menjabat tangan terulur Anwar, menyebutkan namanya. Sebelum akhirnya mereka membahas mengenai kondisi Gayatri. Sang dokter memeriksa hasil pemeriksaan di UGD, sebelum memeriksa secara langsung kondisi pasiennya. “Kehamilan ke dua ya? anak pertama usia berapa Gaya?” tanya dokter. “Enam belas tahun, aku tidak mengalami hal ini saat kehamilan anak pertama. Kali ini benar-benar tidak bisa melakukan apa-apa,” terang Gayatri. Dokter memberikan beberapa pertanyaan, Gayatri dan Eliot bergantian menjawab. Setelah selesai pemeriksaan, Anwar memberikan lembar hasil Laboraturium pada perawat yang bersamanya. “Kita cek sampai besok ya, semoga
Baca selengkapnya
CEO Yang Pencemburu
“Balas pesan siapa sampai senyum-senyum begitu?” tanya Eliot. Gayatri tengah menikmati segelas coklat hangat kala Eliot memasuki ruang keluarga selepas membersihkan diri sepulang bekerja. “Dokter kandungan aku,” jawab Gayatri. “Anwar? Mau apa dia kirim pesan sore-sore begini?” Eliot duduk di samping istrinya dan menjulurkan kepala mengintip isi layar ponsel Gayatri.Gayatri menoleh dan memberikan ponselnya pada Eliot yang rasa ingin tahunya begitu besar. Eliot membaca sekilas dan mengangguk kecil memberikan kembali ponsel sang istri sebelum menyugar rambut setengah basahnya.“Anwar sesenggang itu sampai bisa berhaha hihi ngomongin kandungan kamu?” Eliot bertanya santai dengan menumpukan satu kaki kanan ke kaki kiri dan bersandar nyaman pada punggung sofa yang mereka duduki.“Hanya menceritakan satu kasus seperti yang aku alami agar aku lebih hati-hati. Kamu bisa baca sendiri kalau aku hanya menimpali untuk menghargai efor
Baca selengkapnya
Kerinduan Mendalam
“Masih mau aku bantu tabok enggak, Ma?” bisik Pilar. “Iya, tabok sekali saja.” Gayatri menjawab dengan berbisik pula padahal jelas ia masih dirangkul pinggangnya oleh sang suami. “Papa sudah digigit tadi, masih sakit ini bahunya,” jawab Eliot. Pilar tertawa masih tetap mendaratkan cubitan pada lengan papanya yang langsung mengaduh kencang. “Papa kalau nyebelin terus aku yang akan gigit Papa sampai minta ampun. Mama itu Cuma cinta sama Papa sudah titik, enggak perlu menuduh macam.” Pilar melayangkan protesnya. “Astaga tua sekali bicaranya, anak siapa sih.” Eliot tertawa dengan mengacak rambut Pilar. “Iya Sayang, nanti Mama akan laporkan kamu ya kalau papa resek lagi. Sana istirahatlah, kami belum selesai bicara. Nanti turun untuk makan setelah istirahat ya, Sayang.” Gayatri mendaratkan kecupan pada Pilar yang bergelayut pada bahunya. Pilar mengangguk dan mening
Baca selengkapnya
Wanita Karier Mempesona
“Sudah rapi sekali, Ma. Pagi-pagi ada pekerjaan?” Pilar bertanya saat melihat Gayatri sudah mengenakan pakaian rapi bahkan menutupi kemejanya dengan blazer coklat muda serta memoles wajah menjadi lebih segar. “Iya ada urusan sama agensi mengenai kontrak, Sayang. Sebentar lagi tante Rachel jemput, Kamu berangkat sama papa kan?” Gayatri menerima gelas yang diberikan Pilar berisi air putih hangat. “Iya sama papa, bawa minyak angin Ma takutnya mual nanti.” Pilar duduk di samping Gayatri untuk bersiap sarapan dengan seragam sekolah abu-abunya.Gayatri tersenyum membelai pipi Pilar. “Sudah Sayang, terima kasih ya. Kamu cepat sarapan.” Gayatri dijemput asistennya yang sampai saat ini belum mau menjadi asisten model siapa pun semenjak Gayatri memintanya untuk mendampingi model lain. Rachel bahkan mengatakan akan menjadi asisten Pilar saja nanti jika Pilar berniat menjeburkan diri ke dunia model seperti mamanya yang langsung Gayatri
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status