All Chapters of Perfect Younger Husband: Chapter 51 - Chapter 60
81 Chapters
Bab 51 Sudah Gila
Retta mengetuk pintu ruangan sang papa. Rencananya, dia akan pulang dengan sang papa. Karena tidak perlu naik taksi. Retta yang membuka pintu melihat sang papa yang masih duduk di kursinya, tampak masih fokus di depan laptopnya. “Papa tidak pulang?” tanya Retta.“Ini, Papa bersiap untuk pulang.” Papa Sean sedang mematikan laptopnya. “Ada apa kamu ke sini?” tanyanya. Retta tersenyum sambil memamerkan deretan giginya. “Aku mau pulang ke rumah. Mau ikut papa pulang.” Dia menjelaskan alasannya ke ruangan sang papa. Papa Sean tersenyum. Merasa senang saat anaknya akan pulang ke rumah. “Ayo.” Papa Sean berdiri. Sambil membawa tasnya, dia mengayunkan langkahnya. Retta bersama dengan papanya berjalan ke tempat parkir. Di usia yang menginjak setengah abad, Papa Sean memang masih mengendarai mobil sendiri. Dia masih senang mengendarai mobilnya sendiri. Namun, karena kali ini pulang dengan Retta, dia meminta sang anak untuk mengemudikan mobilnya. “Sampai kapan Rylan di London?” Papa Sean me
Read more
Bab 52 Dikejutkan
Retta langsung memukuli orang yang masuk. Tak lupa dia berteriak untuk meminta tolong. Di dalam ketakutan dia masih menyimpan kekuatan besar. “Tolong … tolong ….” Retta tak lupa berteriak sambil memukul. “Auch … auch … auch ….” Orang yang dipukul pun langsung merasa kesakitan. Papa Sean dan Mama Stella yang mendengar suara minta tolong pun langsung bergegas keluar dari kamar. Saat mengetahui suara itu berasal dari kamar Rettta, mereka berdua naik ke lantai atas. “Ta …,” panggil Papa Sean. “Pa … ada orang jahat.” Retta terus memukul orang tersebut. Papa Sean langsung menyalakan lampu. Melihat siapa orang jahat tersebut. Setahunya rumahnya sangat aman. Tidak mungkin dimasuki orang jahat. Lampu yang menyala membuat mereka semua tahu siapa gerangan orang jahat yang dimaksud. “Rylan.” Papa Sean langsung mengenali orang tersebut. Tadi, dia yang membukakan pintu untuk Rylan. Tepat jam sembilan kemarin Rylan menghubungi dirinya jika akan pulang. Namun, ponsel Retta tidak dapat dihubun
Read more
Bab 53 Apa Yang Dicari?
“Dia di sana?” Rylan sedikit terkejut. Namun, menjadi begitu antusias dengan cerita sang istri. “Iya, dan lebih mengejutkan lagi, keluarga istrinya membeli hotel dan dia yang mengelolanya.” Retta kesal sekali mengingat akan hal itu. “Jadi kamu bertemu dengan dia di acara pertemuan pemilik hotel?” Rylan memastikan pada sang istri. “Kenapa tidak menceritakan?” Dia sedikit kecewa. Padahal kejadian itu sudah beberapa hari yang lalu. “Aku tidak mau mengganggu pekerjaanmu.” “Dengar! Segala hal tentang kamu, tidak akan mengganggu pekerjaanku. Aku akan tinggalkan pekerjaanku jika itu mengenai kamu.” Rylan benar-benar tidak suka dengan alasan Retta. Dia tidak mau sampai terjadi apa-apa dengan sang istri. “Iya, maaf.” Retta merasa bersalah. Ternyata apa yang dipikirkan berbeda dengan sang suami. “Lalu apa yang terjadi?” Rylan kembali tertarik dengan cerita Retta. “Dia meminta aku untuk bicara dengannya.” “Lalu kamu bicara dengannya?” Rylan sedikit berbawa emosi. Dia takut sang istri men
Read more
Bab 54 Membicakan Apa?
Rylan terdiam ketika mendengar ucapan Gerald. Pikirannya melayang memikirkan hal yang tidak-tidak. “Kenikmatan.” Gerald kembali berbicara. Dia memberitahu apa yang dicarinya. Seketika Rylan membulatkan matanya. Dia langsung menghampiri Gerald. Menarik kerah kemeja pria itu. “Jaga bicaramu!” Rylan memberikan peringatan keras pada Gerald. Gerald justru tertawa. “Apa kamu tidak merasakan jika istrimu itu adalah bekasku?” Gerald puas sekali mengatakan apa yang ada di pikirannya. Rylan sudah tidak bisa menahan dirinya. Dia langsung melayangkan bogem mentah di pipi Gerald. Dia tidak terima dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Gerald. Gerald yang merasa tidak terima dengan pukulan Rylan pun membalasnya. Dia langsung melemparkan pukulan juga ke wajah Rylan. Gerald menyeringai. Dia pula sekali bisa membalas pukulan Rylan. “Apa kamu pikir setelah mendapatkan Retta kamu merasa menang? Akulah yang menang. Karena mendapatkannya yang pertama kali?” Gerald menjawab dengan penuh kemenangan.
Read more
Bab 55 Yang Membuat Berubah
“Tidak ada. Aku hanya memberikan peringatan saja. Namun, sepertinya dia bukan orang yang mudah untuk diberikan peringatan.” Rylan yang melihat hal itu merasa jika dia harus lebih berhati-hati dengan Gerald karena ancamannya tidak mempan sama sekali. “Jadi kalian tidak membicarakan apa-apa selain itu?” tanya Retta memastikan. Rylan terdiam. Dia tidak akan pernah membicarakan hal itu pada Retta. Karena pasti itu membuat hatinya terluka. Wanita mana yang mau diragukan kesetiaannya. Tentu saja tidak ada, dan Rylan tidak akan melakukan hal bodoh dengan menyakiti hati istrinya.“Tidak. Aku hanya membicarakan hal itu. Karena dia tidak bisa diberikan peringatan baik-baik, akhirnya aku memutuskan untuk memukulnya.” Rylan memilih berbohong. Retta memerhatikan Rylan. Entah kenapa dia merasa jika Rylan sedang menyembunyikan sesuatu. Namun, dia tidak mau berpikir buruk pada suaminya. Dia merasa jika sang suami pasti mengatakan yang sesungguhnya. Retta yang sudah selsai membersihkan wajahnya se
Read more
Bab 56 Kenapa Tidak Bertanya?
Rylan sampai di rumah. Ketika dia masuk, dia mencari di mana istrinya itu berada. Hingga akhirnya dia menemukan sang istri di dapur. Saat masuk ke rumah dia melihat Retta yang sedang menyiapkan makanan di atas meja. Rylan tahu, makanan itu adalah makanan yang dibuat Retta di restoran hotel. “Em … sepertinya enak.” Rylan yang melihat hal itu merasa jika makanan itu terlihat begitu menggiurkan. Tak ada jawaban dari Retta. Dia hanya diam saja tanpa menjawab apa-apa. Dia masih menahan diri untuk tidak membahas apa yang dikatakan oleh Gerald padanya tadi. Rylan masih belum menyadari perubahan sang istri. Hingga sampai saat ketika dia ingin mendaratkan kecupan di pipi Retta, istrinya itu menghindar. Rylan melihat ada yang salah dengan sang istri. “Makanlah.” Retta menarik kursi dan duduk. Rylan yang melihat hal itu pun merasa aneh. Namun, berusaha mengabaikan. Memikirkan mungkin hanya sedang sensitif saja. Dia pun menarik kursi dan mendudukkan tubuhnya. Mereka berdua menikmati makan.
Read more
Bab 57 Agar Tidak Menyakiti
Retta terdiam. Jika memang benar-benar kalimat itu keluar dari mulut Rylan pastinya dia akan merasa terluka. “Aku memang salah tidak bertanya, tetapi aku melakukan hal itu karena aku tidak mau menyakitimu. Aku diam karena aku sedang mempertanyakan pada diriku sendiri. Seberapa besar rasa percayaku padamu.” Sejak kemarin itulah yang terjadi pada Rylan. Dia sedang memantapkan hatinya karena tidak mau sampai apa yang keluar dari mulutnya menyakiti istrinya. Lagi pula jika dia percaya pada istrinya. Untuk apa ada pertanyaan lagi. “Jika pun tidak ada pertanyaan dari aku. Itu artinya hal itu tidak penting bagiku. Aku tidak menganggap apa yang diucapkan Gerald adalah benar.” Retta tidak tahu apa yang terjadi di dalam hatinya. Intinya dia hanya kecewa dengan apa yang terjadi. Yang bisa dilakukan Retta kali ini hanya menangis. “Tetap saja yang kamu lakukan sudah menyakiti aku.” Baginya apa yang dilakukan Rylan tetaplah salah. Retta yang tak tahu apa yang harus dilakukannya memilih untuk ke k
Read more
Bab 58 Disebut Dewasa
Shera langsung datang ke apartemen Retta. Kakak mana yang tega mendengar anak satu-satunya menangis. Saat sampai dia sudah sambut tangisan oleh Retta. Shera langsung memeluk sang adik. Membawanya ke dalam agar bisa menenangkannya sambil duduk. “Sebenarnya apa yang terjadi?” Shera pun bertanya sambil membelai lembut punggung Retta. Retta bingung dari mana dia harus memulai membahasnya. Rasanya membahas hal intim terlalu pribadi. Namun, Retta butuh teman bercerita dan memberikan solusinya. “Semua berawal dari malam pertama kami.” Retta memulai menceritakan. “Waktu malam pertama aku tidak mengeluarkan darah. Tapi, aku bersumpah belum pernah melakukan dengan siapa pun.” Retta mencoba menjelaskan pada kakaknya. Shera tidak menyangka jika adiknya sama persis dengan sang mama. “Kenapa bisa sama seperti mama.” Dia pun mengomentari cerita adiknya. “Mama?” Retta bingung dengan yang diucapkan kakaknya. “Mama juga mengalami seperti yang kamu alami.” Shera menceritakan hal itu. “Waktu itu sa
Read more
Bab 59 Bagian Mana Yang Sakit?
“Em ….” “Maaf tadi aku ada urusan jadi tidak mengangkat sambungan teleponmu.” Tadi dia melihat sambungan teleponnya terdapat panggil sang istri. “Iya, aku hanya tidak menemukan kamu saja. Jadi aku mencari.” Retta masih sedikit canggung ketika harus berhadapan dengan suaminya. Rylan tersenyum. Dia tahu sang istri khawatir. “Apa kamu sudah makan?” Rylan meraih belanjaan yang diletakkannya di atas meja. Retta teringat jika belum makan sama sekali. Sejak pagi dia sibuk mencari suaminya. Jadi belum terpikir untuk makan sama sekali. “Sepertinya belum.” Rylan tersenyum dan berlalu ke dapur. Dia bersiap untuk memasak. Tak mau sampai sang istri kelaparan. Waktu sudah menunjukan jam sepuluh, jadi ini sudah terlalu siang untuk sarapan. Retta yang melihat sang suami berlalu begitu saja hanya terdiam. Dia hanya melihat saja. Tak beranjak sama sekali dari tempatnya berdiri. “Bukankah kamu kemarin bilang jika sudah belajar memasak. Jadi artinya kamu sudah bisa membantu aku di dapur, bukan?” R
Read more
Bab 60 Tidak Akan Mengganggu Lagi
Retta membulatkan matanya. Dia benar-benar terkejut dengan yang diucapkan oleh Rylan. Tidak menyangka jika ternyata Rylan melakukan hal itu. Rylan mengingat bagaimana dia pergi ke rumah keluarga Gerald setelah mendapatkan data pribadi keluarga dari istri Gerald. Kemarin ....Rylan melajukan mobilnya ke rumah yang sesuai dengan alamat yang diberikan El. Sengaja Rylan pergi sebelum jam kantor berakhir. Hal itu dikarenakan tak mau membuat istrinya curiga. Intinya Rylan ingin menyelesaikan tanpa perlu istrinya tahu. Jadi dia ingin menganggap masalah ini hanya angin lalu saja. Mobil Rylan berhenti di sebuah rumah besar. Setelah seorang satpam mempersilakan Rylan masuk, dia memarkirkan mobilnya. Sesaat kemudian dia keluar dari mobilnya. Kemudian mengetuk pintu rumah. Tampak seorang wanita cantik membukakan pintu. Rylan masih ingat sekali jika dia adalah istri Gerald. “Kamu.” Istri Gerald masih mengenali Rylan. “Kamu pria yang waktu itu di Bali?” tanyanya. “Iya, saya Rylan-pria yang wa
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status