Semua Bab PESONA SI BRONDONG TENGIL: Bab 31 - Bab 40
188 Bab
DISELIDIKI DAFA
Setelah berteriak, Dafa masuk ke mobilnya kembali, tidak mau Rani mendekatinya karena perempuan itu sangat kotor menurutnya. Mendengar apa yang dikatakan oleh Dafa, Rani buru-buru mengusap wajahnya, dan jarinya mendapatkan sesuatu yang dirasakannya tidak beres.Ketika Rani mencium jarinya yang terkena sesuatu tersebut, perempuan itu langsung shock. Bau itu sangat familiar! Apa yang dikatakan oleh Dafa benar, wajahnya terkena kotoran kucing. "Kucing kurang ajar siapa yang buang air di semak berbungaaaaaa!!!!"Teriakan Rani membuat burung-burung merpati beterbangan karena ketakutan. Beberapa orang hanya geleng-geleng kepala melihat wanita itu. Mereka mengira Rani gila. Sampai tidak ada yang berani mendekat, bertanya apalagi memberikan pertolongan!***Pulang kerja, Maira tidak menemukan Moreno di manapun. Rumah barunya kosong. Maira tidak tahu suami kontraknya itu ke mana, ketika ia mengirim pesan pada pemuda tersebut, pesannya hanya dibaca tidak dibalas oleh Moreno membuat Maira seba
Baca selengkapnya
APA SALAH TAUGE?
"Lu datang ke sini cuma mau bahas gituan sama gue?" tanya Moreno merasa sebal dengan sikap Dafa yang seperti menyelidiki kebenaran pernikahan antara ia dan Maira."Aku hanya tidak percaya, Maira menikah ketika ia justru sedang patah hati, kami itu baru putus, tidak mungkin Maira bisa secepat itu move on!"Moreno tersenyum sinis ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Dafa."Lu pede banget dibucinin Maira? Lu itu udah selingkuh, kalo orang selingkuh itu ya, udah gampang dimasukan tong sampah! Ngapain heran Maira langsung cinta sama gue!""Aku tidak selingkuh! Aku hanya ingin memberikan sedikit sensasi dalam hubungan aku dan Maira yang hambar! Aku ingin tahu, Maira cemburu tidak kalau aku melakukan hal itu padanya!""Sekarang, lu udah puas dengan hasil dari permainan murahan lu? Maira enggak minat lagi sama pria yang mudah disentuh wanita lain, jadi pergi lu dari sini!""Kau benar-benar ingin mencari masalah dengan aku, ya? Baik, aku pastikan, kamu akan menyesal nantinya!"Setelah meng
Baca selengkapnya
MENCARI SEKUTU
Perasaan Maira menjadi tidak tenang. Apa yang dilakukan Dafa di ruangan Pak Salim? Sejak kapan Pak Salim berinteraksi dengan Dafa? Apakah mereka melakukan kerjasama?Banyak sekali pertanyaan yang ada di otak Maira, dan ia tidak tahu bagaimana mencari jawabannya. Jika ia masuk ke dalam ruangan bos-nya, apa tidak berlebihan?Maira segera menghubungi Moreno, karena ia bingung, kepada siapa lagi ia mengadukan perasaan gelisahnya sekarang. Namun, panggilan Maira tidak ditanggapi oleh Moreno, Maira tidak tahu, apakah Moreno kembali tidur atau sedang sibuk, yang jelas saat situasi tegang seperti sekarang, tapi Moreno tidak menanggapi panggilannya, rasanya Maira ingin sekali mencekik leher pemuda itu karena terlalu kesal.Di waktu yang sama, Dafa yang sudah duduk di sofa yang ada di ruang kerja milik Pak Salim langsung membuka percakapan."Sebelumnya, terima kasih, Anda mau menerima kedatangan saya di kantor Anda, meskipun kita tidak terlibat sebuah kerjasama."Mantan tunangan Maira itu bic
Baca selengkapnya
GOSIP DARI TONO
"Kamu datang ke sini cuma mau bicara soal itu sama Pak Salim?""Aku hanya ingin memberitahu pada bosmu itu, kau tidak sepolos wajahmu, ayolah, apa yang kau harapkan pada pria berandalan seperti Moreno? Kau ingin sensasi apa dalam hidupmu? Aku bisa memberikan itu untukmu!""Tutup mulutmu! Kau pikir Moreno itu sekotor kamu?!"Dafa tertawa mendengar bentakan Maira, tawa mencemooh hingga Maira semakin kesal dibuatnya. "Lantas, apa yang kau cari dari seorang pria berandalan? Dia itu suka balapan liar, dia suka melakukan hubungan intim tanpa ikatan, apakah karena itu kau memanfaatkan dia untuk membuat kau dapat promosi? Kau lupa, kau pernah bilang kau ingin cepat menikah denganku, lantaran menginginkan promosi jabatan? Maira, kau ingin uang? Aku bisa memberikan uang banyak padamu, asalkan kau selalu menghangatkan aku!"PLAKK!!Dafa terkejut ketika Maira tiba-tiba saja menamparnya, ini membuat emosi laki-laki itu langsung tersulut seketika dan dengan kasar, ia menarik pakaian Maira hingga b
Baca selengkapnya
AKSI PROTES ADAM!
Bayangan seorang pria yang dahulu pernah bertengkar dengannya saat bersama dengan Moreno terbayang seketika. Adam masih ingat insiden itu, dan ia tidak bisa melupakan kejadian tersebut karena mampu membuat dirinya sedikit trauma lantaran pertarungan antara Moreno dan Combro saat itu sangat sengit. Adam yang tidak bisa bertarung benar-benar dibuat ketakutan tatkala melihat Moreno dikeroyok tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolong. Beruntung saat itu Tono datang bersama para petugas pedesaan. Gerombolan Combro segera diusir, dan pertarungan pun mendadak terhenti."Mas Tono ngapain ketemu sama dia? Bukannya dia suka bikin rusuh desa kita? Mas Tono jadi kacung Combro?" tanya Adam dan pertanyaan itu membuat Tono mencibir. "Tidak sengaja ketemu, dia sepertinya sedang mencari rumah kamu, tapi ya, karena aku ini calon kakak ipar kamu, sudah selayaknya aku melindungi keluarga calon istri aku!""Jangan bercanda, Kak Maira sudah menikah, Mas, tidak perlu berharap bisa menikah dengan
Baca selengkapnya
TERPAKSA BERTARUNG!
Moreno dan Adam sama-sama berpaling untuk mengetahui siapa yang baru saja bicara demikian.Combro!Wajah Adam spontan pucat melihat pria itu kini beranjak ke hadapan mereka bersama beberapa anak buahnya yang juga sama berwajah garang. Moreno meminta Adam untuk tetap di tempatnya dan jika ada kesempatan melarikan diri saja, sedangkan ia segera bangkit dan menghampiri Combro karena ia juga tengah mencari pria itu sejak kemarin tapi tidak bertemu."Gue emang lagi cari lu, Curut! Gue datang ke arena balap tapi lu enggak ada, pengecut lu, abis berbuat curang sama gue, terus kabur?" kata Moreno tanpa terlihat takut sama sekali pada pria tersebut. "Gue kagak kabur, gue cuma pengen tau lu kawin sama siapa, ternyata sama kakak bocah ingusan itu, bagus sekali ini, kebetulan gue punya permainan yang harus lu lakukan untuk gue.""Apa maksud lu?"Moreno sampai tidak habis pikir, mengapa Combro bisa tahu pernikahan kontraknya dengan Maira? Pernikahan mereka tidak terekspos media, tidak juga diupl
Baca selengkapnya
MAIRA POSESIF?
"Itu, enggak akan pernah terjadi, karena sebelum orang tua lu tahu yang kami lakukan, kontrak kami sudah selesai."Adam menghela napas panjang, meskipun Moreno sudah menjelaskan sekaligus meyakinkan bahwa ia tidak perlu khawatir tentang apa yang ia khawatirkan, tetap saja, adik Maira tersebut tidak bisa tenang. Entah kenapa, ia justru berharap, sandiwara yang dilakukan oleh Moreno dan kakaknya berujung sebuah kenyataan, sebab, Adam tahu, Moreno itu pria yang baik meskipun dari luar terlihat berandalan.Pada akhirnya, Moreno memaksa Adam untuk kembali karena ia juga harus kembali. Dengan berat hati, Adam patuh. Remaja ABG itu mengayuh sepedanya meninggalkan perbatasan desa diikuti pandangan mata Moreno yang ketika Adam sudah lenyap, baru Moreno ikut meninggalkan tempat tersebut.***"Ngapain lu di situ?"Baru saja Moreno keluar dari kamar mandi, ia melihat Maira berdiri di ambang pintu kamarnya. Melihat Moreno bertelanjang dada, wajah Maira merah, dan sontak wanita itu memalingkan wa
Baca selengkapnya
PERTENGKARAN PADA DINI HARI
"Apa?"Moreno menyingkirkan tangan Maira yang memegang kain untuk mengompres dadanya."Keluar."Pemuda itu memberikan perintah, tapi Maira tidak bergeming meskipun Moreno mengusirnya. "Kamu dan Adam mau dibunuh gitu?""Lu bisa tanya adik lu sendiri!""Kamu membuat adikku ikut terseret dalam masalah kamu?""Sebelum kita ketemu, gue sama adik lu itu udah berteman! Kalo gue tau dia adik lu mana mungkin gue temenan sama dia!" balas Moreno sambil melotot ke arah Maira. "Adam itu masih SMP, Moreno! Dia ikut-ikutan terseret pergaulan kamu sampai ikut dijadikan target! Aku enggak terima! Adam itu enggak pernah berantem, sekarang kamu membuat dia dijadikan target orang yang jadi musuh kamu!""Ya, udah, sekarang lu maunya apa? Biar berhenti ngomel, sakit telinga gue denger omelan lu!""Jauhi Adam! Aku enggak mau kamu temenan sama dia karena musuh kamu juga menyeret dia dalam masalah kamu!""Oke! Gue akan bilang ke Adam, enggak perlu temenan lagi sama gue, puas?"Setelah bicara seperti itu, Mo
Baca selengkapnya
MORENO TERTEMBAK!
Wajah Maira pucat membaca pesan yang ditulis oleh Adam. Rasanya seluruh persendiannya jadi lemas. Usahanya tadi untuk menahan Moreno sebenarnya lebih kepada ia tidak mau nama Moreno rusak di mata Dafa dan bos-nya, tidak terpikirkan seperti yang diinformasikan oleh Adam padanya.Namun, saat membaca pesan dari Adam, kekhawatiran bercampur perasaan terkejut langsung mendominasi hatinya. Ia segera menghubungi nomor Moreno, berharap pria itu menerima panggilan darinya. Namun, seperti biasanya, Moreno mengabaikan panggilan tersebut hingga Maira seperti mau gila rasanya memikirkan itu semua!Jika tadi, Maira merasa Moreno tidak peduli dengan pernikahan kontrak mereka, setelah membaca pesan Adam, Maira jadi menyesal sudah bicara sebanyak itu pada Moreno.Sementara itu, Moreno yang tidak peduli beberapa panggilan masuk ke ponselnya terus memacu motor milik Kenzie dengan kecepatan penuh. Meskipun Maira meminta Adam untuk menghubungi Moreno karena Maira berpikir, jika Adam yang melakukannya,
Baca selengkapnya
ULTIMATUM JEE!
Moreno hanya mengangguk, ia menepis tangan Jee yang membantunya untuk melangkah menuju motor Jee, hingga Jee mengerutkan keningnya, mengapa Moreno menolak saat ia mengajaknya ke motor miliknya."Gue bawa motor sendiri aja!" katanya pada Jee sebelum Jee melancarkan aksi protesnya."Tapi, tangan lu luka, Pret! Mana bisa lu bawa motor!" "Rumah sakit terdekat, kan? Masih bisa gue, tapi gue enggak punya duit, motor ini juga motor Kenzie, gade cincin kawin!""Miskin amat lu, balik ke rumah aja napa!""Enggak usah minta gue balik kalo sendiri aja enggak mau balik ke rumah lu!"Jee hanya geleng-geleng kepala sambil mengawasi Moreno yang berusaha untuk naik motor meskipun tangannya sedang terluka. Karena Moreno meyakinkan Jee mampu mengendarai motor sendiri, akhirnya Jee tidak lagi memaksa Moreno untuk ikut dengannya. Ia memilih mengikuti Moreno yang perlahan mengendarai motor Kenzie ke arah rumah sakit terdekat meskipun pria itu menahan sakit yang luar biasa di tangan sebelah kanannya.Tid
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
19
DMCA.com Protection Status