Semua Bab Terperangkap Kontrak Hasrat Sang Casanova: Bab 61 - Bab 70
137 Bab
Bab 61 Hanya menjadi tameng
“Tuan, orang yang anda perintahkan menculik Alana gagal. Kami mendapat laporan jika Alesio datang dan membawa Alana pergi” Lapor Antonio sambil menyerahkan beberapa foto yang sempat diterimanya dari kedua pria yang mengawasi Alana kemarinClark mengamati dengan seksama “Bukannya dia di California?” Tanya Clark“Kami juga tidak tau, mata-mata yang kita tempatkan disana tidak mendapatkan informasi ini” Ucap AntonioClark menyeringai lebar “Apa sekarang dia melupakan Diana dan fokus pada istri mungilnya ini?”Antonio menatap Clark dengan ekspresi yang tegang, merasa tidak nyaman dengan arah pembicaraan ini. Dia tahu bahwa situasi ini bisa menjadi sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan hati-hati. apalagi jika mereka membawa seorang wanita dalam masalahnya."Tuan, situasinya menjadi semakin rumit" kata Antonio dengan suara rendah, mencoba menekankan urgensi masalah ini.Mata Clark masih terpak
Baca selengkapnya
Bab 62 Boneka yang cantik
"Bisa kamu keluar, aku ingin istirahat" ucap Alana setelah meminum segelas air yang dibawakan oleh Alesio.Salah satu alis Alesio terangkat, menunjukkan kejutan ringan atas permintaan itu. Namun, tanpa sepatah kata pun, dia mengangguk dan bergerak menuju pintu. Sebelum dia meninggalkan ruangan, dia menoleh sekilas ke arah Alana, mata mereka bertemu dalam tatapan yang sarat dengan segala macam emosi yang tak terucapkan.Setelah Alesio pergi, Alana merasakan keheningan yang menyelimuti ruangan, meresapi berbagai pemikiran yang melintas di benaknya. Dia mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan yang melingkari pikirannya tentang alasan di balik pernikahan mereka yang tidak biasa ini.‘jadilah berguna Alana’Suara Alesio saat mengatakan kalimat itu berputar dalam benaknya, dan hatinya mencelos. Aneh baginya karena merasa kecewa dengan ucapan itu, padahal Alana sudah tahu dengan jelas jika semuanya tindakan baik Alesio hanyalah sandiwaraAlana membenamkan diri di ranjang. Meskipun awalnya
Baca selengkapnya
Bab 63 Mencari sosok asli
Mereka berada di basement, Alesio membukakan pintu untuk Alana, memasangkan sabuk pengaman Alana lalu mengecup bibir Alana sekilas. Sebelum mereka berangkat, Alesio mengecup bibir Alana sekilas, ekspresinya penuh dengan kehangatan meskipun ada sentuhan misteri di matanya.“Apapun yang akan terjadi nanti, percayalah padaku” ucapnya dengan nada tegas, tetapi tersirat kelembutan yang tak terungkapkan. Alana merasa bingung dengan ucapan itu. Alesio memang selalu cenderung diam tentang rencana atau masalah yang dihadapinya, sehingga pernyataannya ini menimbulkan kebingunganSetelah perjalanan singkat, mereka tiba di kantor Alesio. Alana mengikuti Alesio masuk ke dalam kantor tersebut, berbeda dengan kantor milik Alesio yang berada di California yang terkesan mewah dan artistik, suasana kantor di salah satu daerah Jakarta ini terasa tenang namun tetap efisien“Pak tamu anda menunggu didalam” Ucap Rudi, salah satu asistennya yang bertugas di kan
Baca selengkapnya
Bab 64 Prioritasnya
Di antara ketegangan yang kental, Alana berjuang untuk tetap tenang. Meskipun hatinya berdebar keras, dia berusaha menyembunyikan ketidaknyamanannya di balik ekspresi wajah yang tenang. Namun, ketika Clark menyebutkan namanya, kesadarannya kembali.“Alana” panggil Clark tiba-tiba, membuat Alana tersentak dari lamunannya. Seiring dengan itu, Alana juga merasa Alesio menegang di sampingnya.“Apa kau tidak tertarik bersama denganku?” Sambung Clark. Ekspresi Alesio yang tadinya keras berubah menjadi penuh dengan kemarahan yang menggelegak.“Tutup mulut sampahmu itu sebelum aku membuatnya tidak bisa mengatakan apapun lagi!” balas Alesio dengan suara yang menusuk tajam dan penuh ancaman. Ucapan Clark hanya memperburuk suasana yang sudah tegang.Clark mengangkat alisnya, menyadari bahwa dia telah memicu kemarahan yang mendalam dari Alesio. Matanya diselingi binar kegilaan. “Apa ini? Bukankah kau pemuja Diana?” ucap
Baca selengkapnya
Bab 65 Jawaban Alana
Dengan langkah mantap, Alesio menatap tubuh gemetar Diana yang masih berusaha pulih dari keadaan terikatnya. Setelah berhasil melepaskan ikatan yang membelenggu Diana, Alesio menggendong wanita itu dengan lembut dan membawanya keluar dari gedung tua yang gelap dan suram.“Kau masih berhutang penjelasan padaku, Diana” ucap Alesio dengan suara yang tenang namun penuh dengan keputusan.“Maaf…” gumam Diana lirih, sementara tangannya merangkul erat leher Alesio. Wajahnya tersembunyi di balik pundak Alesio, diam-diam senyumnya tersembul, mengisyaratkan klaim kepemilikannya atas Alesio.‘Kau milikku, Alesio’ Suara klaim itu menggema dalam pikirannya, meyakinkannya bahwa Alesio adalah miliknya dan akan tetap demikian.“Siapkan keberangkatan ke California sekarang” perintah tegas Alesio kepada anak buahnya yang hadir di sekitar mereka.“Baik, Tuan” jawab anak buah itu patuh, lalu segera mela
Baca selengkapnya
Bab 66 18+ Dia kembali
Alesio membuka pintu apartemen dengan langkah yang berat, langkah yang mencerminkan kelelahan yang mendalam. Dengan membiarkan lampu tetap mati,  Alesio membuka gorden kemudian duduk di sofa, membiarkan napasnya terengah-engah. Selama seminggu terakhir ini, hidupnya terasa seperti roller coaster, terutama karena tingkah manja Diana yang semakin tak tertahankan.Tatapan Diana yang memelas, wajahnya yang memancarkan ketidaksukaan, dan tingkah laku manjanya yang membuat Alesio semakin muak terhadapnya. Dalam kilatan ingatan, Alesio teringat bagaimana Diana menjerit-jerit pada saat dia mencoba untuk kembali ke Indonesia.Diana begitu keras kepala, menuntut Alesio untuk tetap tinggal bersamanya, atau mengancam akan membunuh dirinya sendiri.Bayangan ancaman itu masih terpatri dalam pikiran Alesio. Dia mengenang momen tegang ketika Diana memegang sebuah pisau di tangannya, matanya dipenuhi oleh ekspresi putus asa dan kemarahan. Itu adalah momen yang menggelikan h
Baca selengkapnya
Bab 67 Mulai Terjerat
Pagi-pagi sekali Alesio keluar dari apartemen setelah memberikan Alana obat bius dengan dosis ringan. Alesio sengaja melakukan itu agar Alana merasa jika apa yang terjadi semalam hanyalah mimpi“Jika Alana bertanya tentangku katakan aku belum kembali” ucapnya pada Markus yang memperlihatkan ekspresi bingung yang samar.Alesio terkekeh pelan mendengar respon Markus "Kau lupa jika dia orang yang selalu mendorongku pergi?" timpalnya dengan nada santai.Markus mengangguk mengerti, menyadari kebenaran dalam kata-kata Alesio. Alana memang memiliki sikap yang ambivalen terhadap majikannya. Terkadang, sikapnya terhadap Alesio terlihat seperti musuh, tetapi di balik itu, Markus merasa bahwa Alana merasa nyaman dengan kehadiran Alesio, meskipun dia tidak pernah mengakui secara terbuka. Hal itu membuat Markus semakin bingung dengan dinamika hubungan pernikahan antara Alana dan Alesio.“Lakukan saja perintahku jika dia bertanya” ucap Alesio la
Baca selengkapnya
Bab 68 Bayaran atas tubuhmu
Alana duduk sambil meminum wine, dia sengaja melakukan itu sembari menunggu Alesio datang hingga akhirnya Alana mendengar suara smartloc pintu apartemen yang ditekan dan Alesio memasuki apartemen. Dengan hati yang berdegup kencang, Alana menarik nafas dalam-dalam, bersiap untuk menghadapi Alesio setelah hampir satu bulan tidak bertemu.Ketika Alesio masuk, Alana melihat ke arahnya dengan tatapan dingin namun penuh dengan emosi yang tersimpan. Wajahnya memancarkan aura tegang saat dia menyaksikan Alesio memasuki ruangan. Alana kembali meneguk wine dengan cepat, menghabiskan anggur beralkohol yang terisi tengah gelas. Ini botol keduanya. Dia merasakan darahnya mendidih, emosinya meronta di dalam dirinya saat Alesio melewati ruang tamu menuju ke arahnya.“Bajingan penguntit” gumam Alana dengan suara yang tajam, cukup rendah namun mampu terdengar oleh Alesio.Alesio memandang Alana dengan smirk tipis saat mendengar gumaman tajam dari bibir Alana yang nam
Baca selengkapnya
Bab 69 (21+) Sentuhan panas
“Ingin memilikinya?” Tanya Alesio dengan maksud tersembunyi dibalik seringain samarnya yang terciptaAlana mengangguk antusias “memangnya bisa?”Alesio menggeleng. "You don't, but our child can" katanya sambil menatap Alana intensAlana terpaku cukup lama, mencerna kata-kata itu dengan seksama. Tiba-tiba, dia mendekatkan bibirnya ke arah Alesio dan memberinya ciuman singkat. Setelah kecupan itu terlepas, Alana tertawa kecil dan menyentuh bibir tebal Alesio dengan lembut."Like jelly" gumam Alana sambil menggigit bibir Alesio dengan lembut, menciptakan getaran erotis di antara mereka.Alesio terpancing. Dia merangkul Alana dengan erat, memutar tubuhnya sehingga mereka berada dalam posisi yang lebih intim. Punggung Alana menempel pada dinding, dan Alesio melingkarkan kedua kaki Alana di sekitar pinggangnya dengan mantap.“Sakit” ringis Alana kala punggungnya menabrak dindingAlesio justru menyeringai
Baca selengkapnya
Bab 70 Kau memperkosaku
“Alana mendapatkan sahamnya kembali” Ucap Henry pada ibunyaYulina menggigit kukunya dengan marah. Dia merasa darahnya mendidih ketika mendengar kabar tersebut. Selama ini, dia telah berusaha mati-matian untuk menjatuhkan Alana dan membuat putranya mendapatkan posisi pewaris. Namun, upaya-upaya itu telah gagal, dan sekarang Alana kembali memiliki kepemilikan saham di perusahaan Dirgantara."Wanita itu tidak akan pernah berhenti menghalangi kita" ujar Yulina dengan suara yang penuh dengan kebencian. "Dia pikir dia bisa menggagalkan rencana kita? Dia akan mendapatkannya!"Henry menatap ibunya. Meskipun dia ingin mendapatkan Alana, disisi lain dia juga terjebak dalam ambisi ibunya. "Mungkin kita perlu mencari cara lain untuk menyelesaikan ini, bu" ucap Henry dengan hati-hati. “Alana memiliki Alesio disisinya”Yulina menoleh tajam pada putranya. "Tidak, Henry. Kita tidak boleh mundur sekarang. Kita harus membuat Alana menyesal telah me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
14
DMCA.com Protection Status