All Chapters of Warisan Artefak Kuno: Chapter 21 - Chapter 30
78 Chapters
Menonton Pembagian Sumber Daya.
Keesokan harinya, Rong Guo bangun dengan tubuh yang segar luar biasa, seakan-akan sebuah energi baru telah mengalir melalui dirinya. “Kondisi tubuhku terasa jauh lebih baik daripada sebelumnya. Bahkan jauh lebih baik daripada ketika aku selesai menerima inti mutiara dari senior Mo Shilin!”Sepanjang hari itu, wajah Rong Guo berseri-seri. Dia menjalani semua pekerjaan di dapur Sekte Wudang dengan hati yang gembira, tanpa beban sedikit pun. Meskipun tangannya sibuk pemasukan kayu bakar di perapian pikirannya berkeliaran membayangkan nikmatnya menjadi Kultivator.“Meskipun aku menerima inti mutiara dari senior Mo Shilin, namun proses pencucian tulang dan pembersihan otot belum terjadi. Baru tadi malam, ketika berkultivasi di tikar kosmis, semuanya menjadi nyata!”Rong Guo bersiul-siul sepanjang hari. Rasanya lega telah menjadi seorang kultivator yang sesungguhnya.Memang pengalaman yang alami bagi seseorang saat pertama kali dapat merasakan aliran udara di dunia nyata, dan mengumpulkann
Read more
Penerimaan Murid Baru Sekte Wudang.
Seminggu telah berlalu sejak permulaan bulan, dan Rong Guo terus mengamati pembagian sumber daya yang dilakukan oleh ketiga jenius, yang dianggap sebagai tingkatan tertinggi di antara semua murid. Meskipun demikian, ia tak henti-hentinya berlatih.Tikar kosmis dan sinar bulan malam yang seharusnya menjadi teman setianya dalam berkultivasi secara sembunyi-sembunyi, belakangan ini sukar untuk dia lakukan. Sekte Wudang saat ini begitu ramai dan sibuk. Di mana-mana, selalu ada murid yang berpatroli, mereka menjaga keamanan Gunung Wudang menjelang acara penerimaan murid di pelataran luar. Bahkan pada tempat sepi, tempat dimana Rong Guo biasa berlatih, kini sering dijumpai petugas Sekte.Penerimaan murid baru selalu menjadi momen penting bagi perkembangan sebuah sekte dalam memupuk kekuatan. Kekhawatiran tentang kemungkinan penyusupan ke dalam sekte, terutama oleh kelompok dari aliran hitam, adalah kejadian yang sering terjadi. Perekrutan murid baru di aliran putih sering menjadi sorotan ba
Read more
Energi Meter.
Saat Rong Guo melangkah maju dengan penuh keyakinan, suara berisik yang mirip dengan dengungan sayap lebah seketika terdengar memenuhi atmosfer disana, menciptakan suasana yang tegang dan tanda tanya.Namun, ternyata ini bukanlah suara dengungan yang biasanya dihasilkan oleh lebah yang sedang terbang mengepak sayap. Ini adalah suara yang ditimbulkan oleh bisikan-bisikan halus yang terjadi di sekitar lokasi penerimaan murid baru itu. Bisikan-bisikan tersebut ternyata berasal dari murid-murid Sekte Wudang sendiri, yang saat itu ikut menonton dan menyaksikan keramaian dengan penuh antusiasme."Apakah Rong Guo masih berkeinginan untuk mengikuti ujian masuk dan menjadi murid di pelataran luar?" tanya seorang murid dengan nada ragu, "Apakah dia tidak mempertimbangkan kemampuannya?""Anak itu memang tidak pernah menyerah. Aku selalu kagum dengan orang-orang yang gigih dan penuh semangat seperti dia. Namun, dalam hal Rong Guo... hmm, aku tidak bisa berkomentar banyak. Dia mungkin akan merasak
Read more
Tertuduh?
Di tengah lapangan yang luas milik Sekte Wudang, suasana hening yang mendalam menyebar, saat semua murid yang ada di sana dilanda keterkejutan. Rasa kaget ini menyebar cepat diantara murid baru, juga para senior yang telah lama berada di sekte ini, semuanya terhanyut dalam rasa terkejut yang sama.Bahkan, suara gemerisik dahan-dahan pohon mulberry yang berdiri kokoh dan gagah, ketika angin berhembus, seolah-olah hilang dalam keheningan. Semua orang terpaku oleh penampilan mengejutkan dari Rong Guo.Meski dia hanya menghasilkan sebelas poin di Energy Meter, namun itu berarti dia telah berhasil melewati batas standar sepuluh poin yang ditentukan.“Rong Guo lulus?”Di antara murid-murid sekte Wudang, percakapan yang berapi-api mulai bermunculan."Apakah benar bahwa Rong Guo tidak memiliki inti mutiara yang berharga? Bagaimana mungkin seseorang yang tidak memiliki inti mutiara mampu menghasilkan kerusakan yang mencapai angka sebelas poin?" kata seorang murid yang menonton dari Hutan Mullb
Read more
Akhir Sebuah Drama.
Siang hari itu terjadi keramaian di puncak gunung Wudang. Seorang anak laki laki tampak berdiri di atas podium sekte itu, dia terlihat kikuk dikerumini banyak anak lainnya. Anak itu adalah Rong Guo, yang diminta untuk memberika penjelasana dari mana dia bisa mengolah energi Hawa Murni.Rong Guo mulai memberikan klarifikasi, diikuti pandangan mencemooh kerumunan anak-anak baru.“Dengan ini, aku menegaskan bahwa tidak pernah menggunakan taktik licik atau berlaku curang dalam tindakanku di uji coba Energy meter.” Rong Gu berhenti dan menghela nafas. Dia berusaha meredam detak jantungnya.Meski-un suaranya berbicara tidak menggunakan hawa murni, namun karena keadaan saat itu begitu hening, maka setiap kata yang diucapkannya terdengar jelas dan langsung dipahami oleh para pendengarnya.Rong Guo melanjutkan… “Pada hari itu, saat aku sedang melakukan perjalanan mencari sumber daya di tengah Hutan Pinus Awan, tanpa sengaja menemukan sebuah pohon yang sangat aneh. Pohon tersebut memiliki daun
Read more
Malam Bulan Mati.
Pada malam yang sunyi, di sebuah gubuk terpencil yang berada jauh dari kerumunan perumahan di Sekte Wudang, tampak Rong Guo sedang melakukan persiapan untuk melakukan kultivasi. Dia membuka pintu kayu yang sudah lapuk, pikirannya tampak melayang-layang dalam keheningan."Sudah beberapa hari ini, kultivasiku di bawah sinar Rembulan terpaksa harus terhenti, akibat pengawasan yang begitu ketat di setiap sudut sekte. Namun, sepertinya malam ini adalah malam yang sempurna untuk menyerap energi dingin dari Rembulan!" ucap Rong Guo dengan semangat yang mulai membara.Secara keseluruhan, raut wajah dan gerakan Rong Guo mencerminkan isi hatinya yang penuh kegembiraan.Karena, meskipun pada saat itu bulan berada dalam fase bulan mati, yang tampak hanya kegelapan yang menyelimuti cakrawala, namun hal ini tidak menghalangi keinginannya untuk melakukan kultivasi.Sambil memegang dua buah pil di kantong, perasaan hangat menjala di dadanya. "Pil Qi dan Pil darah yang baru saja dibagi sebagai hadiah
Read more
Impas!
Perhitungan jam berdasarkan jam Chen Shi dalam sistem waktu Shichen, yang berarti saat sekarang adalah antara pukul 07.00 hingga 09.00 pagi, pada waktu itu Matahari telah naik dan berada di langit. Cahaya yang terang terpncar ke Hutan Bambu menimbulkan pesona.Di sebuah gubuk yang terlihat reyot dan rampuh, cahaya Mentari tampak menembus celah-celah jendela yang dilapisi kertas tua yang telah sobek di beberapa tempat. Sinar terang yang masuk itu membuat mata Zhao Lei terpapar cahaya menyilaukan, membuatnya menyipitkan mata."Di mana aku berada?" desis Zhao Lei dalam hati. Ia baru saja tersadar dari pingsan dan berusaha untuk bangkit dengan segera.Namun, ketika dia baru saja bergerak tiba-tiba rasa sakit yang luar biasa muncul, menyerang bagian dada."Aduh!" jeritnya.Rasa sakit itu begitu pedih, hingga membuat air mata jatuh dari pelupuk matanya."Apa yang terjadi padaku? Apakah tulang dadaku patah?" pikir Zhao Lei dalam kepanikan.Kemudian, ia mulai mengingat. Di tengah malam, sebel
Read more
Tiga Belas Gerakan Pedang Burung Terbang.
Di depan Perpustakaan Sekte Wudang, di antara semilir angin yang membawa harum bau tanah basah dan daun-daun pinus dari hutan, hampir saja terjadi insiden antara empat anak orang kaya yang sombong melawan Rong Guo.Setelah Ouyang Jun mengeluarkan kata-kata hinaan, dia langsung berjalan melewati Rong Guo dan Xiao Ning dengan cepat. Dia menutup hidungnya dengan jepitan dua jarinya, seolah-olah ada bangkai tikus di sekitarnya. Di belakangnya, tiga anak lainnya ikut bersama-sama dengannya. Mereka juga adalah anak-anak orang kaya dari Kota Tanshan dan desa di sekitar Gunung Wudang."Anak ini sungguh bau!" kata Chao Sui dengan keras. Ayah anak ini adalah seorang juragan gandum di desa sekitar kaki Gunung Wudang. Suaranya terdengar meremehkan."Bahan bajunya sudah demikian lapuk. Aku tak heran kalau itu tercium apak!" jawab yang lain.Gerombolan itu lalu menyambar Rong Guo dari jalan di Koridor sekte, sehingga dia hampir saja jatuh.Melihat kekasaran, juga saat mendengar kata-kata yang penuh
Read more
Sebuah Rencana Jahat.
Penjelasan yang paling relevan atas pertanyaan yang menggelayut dalam hati Rong Guo adalah: mengapa dia mampu mengeksekusi Teknik Pedang Tiga Belas Gerakan Burung Terbang – suatu Teknik pedang Peringkat Pertama, yang pada halaman depan buku petunjuknya diberi peringatan, ‘membutuhkan waktu enam bulan untuk menyelesaikan pelatihan’? Jawabannya terletak pada Tingkat Kultivasi Rong Guo. Sejak mendapatkan Inti Mutiara dari senior Mi Shilin, kekuatannya langsung melonjak, mencapai puncak ranah Pendekar Harimau Giok.Sementara itu, Teknik Pedang Tiga Belas Gerakan Burung Terbang, dirancang khusus untuk murid-murid di tahun pertama, yang rata-rata berkultivasi di ranah Pendekar Embun Kristal. Jadi, ketika Rong Guo yang melakukan pelatihan Teknik Pedang tersebut, jumlah energi yang dia miliki jauh melebihi ketentuan. Akibatnya, setiap kali dia mengeksekusi Gerakan Pedang tersebut, semuanya terasa mudah dan lancar.Namun, Rong Guo tetap tidak menyadari satu hal.Kekuatannya sudah cukup kuat, b
Read more
Payung Karakter Naga & Phoenix.
Hari itu, setelah menyelesaikan pelajaran di Aula Kuliah Umum Sekte Wudang, Rong Guo bergegas kembali ke gubuknya di tepi Hutan Bambu. Dia berulang kali merapalkan seni pernafasan yang ia pelajari di kuliah umum. Saat itu, hari masih terang dan sinar matahari belum terbenam. Dengan memanfaatkan sisa sinar matahari yang ada, Rong Guo mencoba berlatih teknik seni pernafasan yang dia pelajari.Baru saja setengah jam dia memejamkan matanya sambil menghimpun energi dari hawa yang beredar di udara, Rong Guo langsung membuka matanya. Dalam hatinya, dia merasa heran."Mengapa proses perubahan aliran energi yang mengalir masuk ke dalam dantianku sangat sedikit? Ini berbeda jauh jika aku menggunakan teknik kultivasi senior Mo Shilin," wajah Rong Guo penuh tanda tanya. "Apakah ini berarti seni kultivasi yang diajarkan Senior Mo Shilin lebih bagus, dibanding seni kultivasi Sekte Wudang?"Setelah hatinya dipenuhi dengan tanda tanya, dia akhirnya memutuskan untuk berlatih sesuai ajaran yang diajark
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status